Sistem penggajian merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima karyawan. Setiap pekerja atau karyawan berhak menerima gaji sesuai kesepakatan dan beban kerja, oleh karena itu besarnya gaji yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja tergantung pada kinerja atau nilai barang yang diserahkan.
Upah adalah hak dalam suatu pekerjaan atau buruh yang dapat diterima dan dinyatakan dalam bentuk sebuah uang sebagai bentuk imbalan kepada pekerja/buruh yang dapat dinyatakan dan dibayarkan menurut suatu bentuk perjanjian kerja dan tunjangan bagi pekerja/buruh dengan melalui kesepakatan yang telah dibuat dengan perusahaan atau peraturan perundang-undangan.
Nah, berikut ini adalah berbagai jenis sistem upah dalam Ilmu Ekonomi yang perlu diketahui akan dibahas Mekari Talenta.
Jenis – Jenis Sistem Upah Berdasar Ilmu Ekonomi
Berbagai sistem upah dapat diterapkan dalam perusahaan, tergantung pada jenis industri, budaya organisasi, regulasi yang berlaku, serta kebutuhan bisnis. Di Indonesia sendiri, sistem pengupahan diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah, termasuk penetapan upah minimum serta struktur dan skala upah yang sesuai dengan kebutuhan hidup layak.
1. Sistem Upah Satuan Waktu
Sistem upah satuan waktu adalah sistem penggajian yang menghitung kompensasi berdasarkan lama waktu kerja seorang karyawan. Dalam praktiknya, sistem ini dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu upah per jam, upah harian, dan upah bulanan.
Upah per Jam
Upah per jam biasanya diterapkan pada pekerja paruh waktu atau freelance yang bekerja kurang dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Formula dasar cara menghitung upah per jam merujuk pada peraturan pemerintah:
Upah Perjam = Upah Sebulan / 126
Dengan demikian, total upah yang diterima pekerja dihitung dengan mengalikan jam kerja dengan tarif per jam. Sistem ini fleksibel dan adil bagi pekerja yang jam kerjanya tidak tetap, namun tetap harus sesuai dengan ketentuan upah minimum yang berlaku.
Upah Harian
Upah harian diberikan kepada pekerja yang dihitung berdasarkan jumlah hari kerja. Jadi ada dua metode perhitungan upah harian tergantung jumlah hari kerja dalam seminggu:
- Untuk 6 hari kerja:Â Upah per hari = upah sebulan / 25.
- Untuk 5 hari kerja:Â Upah per hari = Upah sebulan / 21.
Metode ini sangat berguna dalam industri padat karya atau sektor jasa yang menggunakan sistem kerja harian.
Upah Bulanan
Upah bulanan merupakan sistem yang paling umum diterapkan di Indonesia. Dalam sistem ini, pekerja menerima gaji secara tetap setiap bulan, baik mereka bekerja penuh waktu dalam status tetap maupun kontrak. Besaran upah bulanan ditentukan berdasarkan kesepakatan dan tidak boleh lebih rendah dari Upah Minimum Provinsi (UMP) atau kabupaten/kota setempat.
2. Sistem Upah Satuan Hasil
Sistem upah satuan hasil adalah metode penggajian yang mengacu pada jumlah produksi atau output yang berhasil dihasilkan oleh karyawan. Sistem ini sangat umum digunakan pada industri manufaktur, agrikultur, dan pekerjaan berbasis target seperti penulis artikel atau tenaga penjualan.
Kelebihan dari sistem ini adalah memberikan motivasi langsung kepada pekerja untuk meningkatkan produktivitasnya karena semakin banyak hasil kerja yang dicapai, semakin besar pula kompensasi yang diterima. Namun, kelemahannya adalah risiko kualitas pekerjaan yang menurun karena fokus utama adalah kuantitas.
3. Sistem Upah Borongan
Sistem borongan adalah jenis upah yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan dan karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, tanpa mempertimbangkan berapa lama waktu yang digunakan.
Umumnya diterapkan dalam proyek konstruksi, desain interior, dan sektor jasa lainnya, sistem borongan memungkinkan perusahaan mengontrol biaya dan waktu secara lebih efisien. Meski demikian, tantangan dalam sistem ini terletak pada pengawasan kualitas hasil pekerjaan karena pembayaran dilakukan secara menyeluruh.
4. Sistem Upah Bonus
Upah bonus adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada pekerja selain gaji pokok. Biasanya bonus diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja karyawan yang melebihi ekspektasi, pencapaian target, atau kontribusi luar biasa lainnya.
Pemberian bonus ini bisa dilakukan secara berkala seperti bonus tahunan, atau secara insidental. Sistem bonus tidak hanya berfungsi sebagai motivator, tetapi juga sebagai strategi retensi yang efektif.
5. Sistem Upah Skala
Sistem ini mengacu pada pembagian upah berdasarkan tingkat penjualan atau pendapatan perusahaan. Dalam praktiknya, ketika penjualan meningkat, maka upah yang diterima pekerja juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Sistem ini mengaitkan langsung keberhasilan finansial perusahaan dengan penghasilan karyawan dan umumnya diterapkan dalam dunia pemasaran dan penjualan.
6. Sistem Upah Premi
Sistem premi memberikan tambahan upah kepada pekerja yang mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi standar tertentu dalam hal waktu, kualitas, atau kuantitas. Tujuannya adalah memberikan insentif bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja.
7. Sistem Upah Indeks
Sistem ini menyesuaikan besaran upah dengan perubahan indeks biaya hidup. Artinya, jika biaya hidup naik, maka upah pekerja juga akan disesuaikan secara proporsional. Ini bertujuan untuk menjaga daya beli karyawan dan memberikan kesejahteraan yang stabil meskipun kondisi ekonomi berubah.
8. Sistem Bonus dan Insentif
Walau mirip dengan sistem upah bonus, sistem ini lebih menitikberatkan pada pemberian insentif yang terstruktur untuk mendorong karyawan mencapai tujuan-tujuan spesifik perusahaan. Bonus dan insentif biasanya diberikan berdasarkan parameter performa yang sudah ditentukan, seperti Key Performance Indicator (KPI).
9. Sistem Mitra Usaha
Dalam sistem ini, perusahaan memberikan bagian dari hasil usaha dalam bentuk saham kepada organisasi pekerja. Tujuannya adalah agar pekerja merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan bisnis, karena mereka memiliki kepentingan langsung dalam keberhasilan perusahaan.
10. Sistem Upah Berdasarkan Produktivitas
Jenis sistem upah ini menekankan kompensasi berdasarkan peningkatan atau penurunan jumlah produksi. Jika produktivitas meningkat, maka upah juga naik. Sistem ini bisa mendorong karyawan untuk lebih fokus pada output dan efisiensi kerja.
11. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
Upah ini diberikan berdasarkan pencapaian individu terhadap target atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, seorang tenaga pemasaran yang berhasil menjual produk dalam jumlah besar akan mendapatkan upah lebih tinggi daripada yang tidak mencapai target.
Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia
Di Indonesia, terdapat tiga sistem upah yang paling umum digunakan dan diatur oleh hukum, yaitu:
- Sistem Upah Satuan Waktu
- Sistem Upah Satuan Hasil
- Sistem Upah Borongan
Namun, perusahaan juga dapat menggunakan variasi sistem upah lainnya yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik bisnis, dan kesepakatan kerja. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah sistem upah yang diterapkan harus tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan dan tidak merugikan hak pekerja.
Dengan pemahaman menyeluruh mengenai berbagai sistem upah ini, perusahaan dapat merancang skema kompensasi yang adil, kompetitif, dan mendorong produktivitas jangka panjang.
Kelola Upah Tenaga Kerja Makin Mudah dengan Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah salah satu merk HRIS (human resources information system), yakni software (perangkat lunak) untuk manajemen sumber daya manusia. Aplikasi HRD biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan lembur karyawan. Anda dapat mengakses aplikasi HRD Mekari Talenta dengan mudah pada laman web: https://www.talenta.co/.
Selain itu, TMekari alenta juga menyediakan fitur mobile friendly yang disebut mobile employee-self service yang dapat memudahkan karyawan untuk mengakses Mekari Talenta melalui smartphone atau gadget masing-masing.
Fitur-fitur yang disediakan Mekari Talenta juga dilengkapi dengan detail sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Misalnya, pada fitur aaplikasi perhitungan lembur yang terintegrasi ke modul payroll dan absensi, sehingga operasional lembur pun akan lebih menghemat tenaga juga waktu. Dengan demikian perhitungan gaji akan menjadi lebih efisien dan efektif. Kunjungi https://www.talenta.co/fitur/attendance-management/aplikasi-lembur/ untuk lebih lengkapnya.