Apa Itu On The Job Training (OJT)? Manfaat dan Pelaksanaan di Tempat Kerja

Tayang
22 Jan, 2025

Pernah mendengar istilah on the job training atau OJT? Ini merupakan satu dari sebagian banyak pelatihan yang dilaksanakan perusahaan untuk karyawan.

Pelatihan ini memungkinkan karyawan untuk bisa mendapatkan pelatihan langsung untuk memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan.

Alangkah baiknya jika OJT termasuk dalam bagian perencanaan talent management dari sebuah perusahaan agar tugas-tugas karyawan dapat dikerjakan dengan lebih baik.

Untuk itu, berikut penjelasan lebih lengkap mengenai OJT di artikel berikut ini.

Apa Itu On The Job Training (OJT)?

On the job training (OJT) adalah metode pelatihan yang dilakukan di tempat kerja di mana karyawan belajar keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pekerjaannya secara langsung di lingkungan kerja yang sesungguhnya.

Pelatihan ini memungkinkan karyawan untuk memahami tugas mereka dengan lebih baik melalui pengalaman praktis, di bawah bimbingan rekan kerja yang lebih berpengalaman atau supervisor.

OJT sering digunakan untuk mempercepat adaptasi karyawan baru serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang sudah ada.

Salah satu keunggulan utama dari on the job training adalah pendekatan praktis yang diterapkannya, sehingga peserta pelatihan dapat langsung menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pekerjaan mereka.

Hal ini tidak hanya membantu dalam pemahaman yang lebih cepat tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya dibandingkan dengan pelatihan berbasis kelas atau pelatihan eksternal.

Selain itu, OJT memberikan peluang bagi karyawan untuk membangun keterampilan interpersonal, seperti komunikasi dan kerja tim, karena mereka berinteraksi langsung dengan rekan kerja dan pelanggan.

Ditambah lagi menurut sebuah studi yang dilakukan di Vietnam menemukan bahwa OJT memiliki peran yang penting untuk employee benefit, khususnya bagi karyawan yang masih muda.

Namun, OJT juga memiliki tantangan, seperti kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses kerja yang dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hasil pekerjaan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk merancang program OJT dengan baik, termasuk memilih mentor yang kompeten dan memberikan panduan yang jelas.

Dengan penerapan yang tepat, on the job training dapat menjadi strategi efektif untuk pengembangan keterampilan karyawan sekaligus mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Perilaku Kerja Prestatif? Manfaat dan Aspeknya yang Harus Anda Ketahui

Apa Manfaat Mengadakan On The Job Training (OJT) Bagi Perusahaan?

Efisiensi Waktu dan Biaya

On the job training memungkinkan perusahaan untuk menghemat waktu dan biaya yang biasanya diperlukan dalam pelatihan formal di luar tempat kerja.

Dengan OJT, karyawan dilatih langsung di lingkungan kerja mereka sendiri, sehingga tidak ada kebutuhan untuk menyewa fasilitas pelatihan tambahan atau mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi.

Selain itu, perusahaan dapat mengurangi waktu yang biasanya dibutuhkan untuk pelatihan teori karena karyawan langsung belajar sambil bekerja.

Karyawan Lebih Cepat Produktif

Karena OJT dilakukan langsung di tempat kerja dan berfokus pada tugas yang relevan, karyawan dapat dengan cepat memahami pekerjaan mereka dan mulai berkontribusi pada produktivitas perusahaan.

Mereka dapat segera menerapkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata, yang mempercepat proses adaptasi terhadap tanggung jawab mereka. Hal ini membantu perusahaan untuk mencapai target operasional lebih cepat tanpa harus menunggu karyawan menyelesaikan pelatihan jangka panjang.

Peningkatan Kompetensi Karyawan

OJT memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperoleh pengalaman praktis yang berharga, sehingga mereka dapat lebih mudah menguasai pekerjaan mereka.

Dengan keterlibatan langsung dalam proses kerja, karyawan dapat memahami tantangan yang ada, menemukan solusi secara real-time, dan meningkatkan keterampilan teknis maupun non-teknis mereka. Ini juga memberikan mereka rasa percaya diri yang lebih besar dalam menjalankan tugasnya.

Membangun Hubungan Mentor-Karyawan

Salah satu manfaat penting dari OJT adalah terciptanya hubungan yang baik antara karyawan baru dan mentor atau senior mereka. Proses pelatihan ini memungkinkan terjalinnya komunikasi yang efektif, di mana karyawan dapat memperoleh wawasan dari pengalaman mentor mereka.

Hubungan yang baik ini tidak hanya mempercepat proses pembelajaran tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung pengembangan budaya kerja yang positif di perusahaan.

Apa Manfaat Mengikuti OJT Bagi Karyawan?

Peningkatan Skill Praktis

On the job training memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar langsung dari pengalaman kerja nyata. Dengan terjun langsung ke dalam tugas dan tanggung jawab pekerjaan, mereka dapat mengembangkan keterampilan teknis dan operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dengan lebih efektif.

Selain itu, pelatihan praktis ini memungkinkan karyawan untuk memahami bagaimana teori yang telah mereka pelajari diterapkan dalam dunia kerja sesungguhnya.

Penyesuaian dengan Budaya Perusahaan

Melalui OJT, karyawan baru dapat lebih cepat beradaptasi dengan budaya perusahaan, termasuk nilai, norma, dan cara kerja yang berlaku.

Mereka dapat memahami struktur organisasi, alur kerja, serta ekspektasi yang diharapkan dari mereka dalam lingkungan kerja sehari-hari.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang budaya perusahaan, karyawan dapat bekerja dengan lebih harmonis dan produktif dalam tim.

Kesempatan untuk Mendapatkan Umpan Balik

Selama menjalani OJT, karyawan memiliki peluang untuk mendapatkan umpan balik langsung dari mentor atau atasan mereka. Hal ini sangat bermanfaat dalam membantu mereka mengetahui kelebihan serta area yang perlu diperbaiki.

Umpan balik yang diberikan secara langsung dan berkelanjutan memungkinkan karyawan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dan meningkatkan kinerja mereka seiring waktu.

Peningkatan Kepercayaan Diri

Melalui pengalaman belajar di lingkungan kerja yang nyata, karyawan menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan tugas mereka. Dengan bimbingan yang tepat dan latihan berulang, mereka akan merasa lebih nyaman dalam menghadapi tantangan pekerjaan.

Kepercayaan diri yang meningkat ini dapat berdampak positif pada produktivitas dan kesiapan mereka untuk menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.

Baca juga: Manajemen Kompetensi: Definisi, Jenis, dan Pentingnya di Perusahaan

Tabel Perbandingan On The Job Training dengan Off The Job Training

On The Job Training

Keuntungan Kerugian
Relatif murah karena tidak ada biaya perjalanan dan pelatihan dilakukan oleh karyawan lain, bukan pelatih eksternal yang mahal. Karena pelatihan biasanya diberikan oleh karyawan lain, lebih banyak orang yang tidak tersedia untuk bekerja, yang dapat menurunkan tingkat produktivitas.
Dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, seperti menggunakan mesin khusus yang digunakan oleh perusahaan. Tidak mungkin membawa ide dan keterampilan baru ke dalam bisnis.
Mudah diatur dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Karyawan yang memberikan pelatihan mungkin tidak efektif.

Off The Job Training

Keuntungan Kerugian
Dapat membawa ide-ide baru ke dalam bisnis. Biayanya bisa mahal.
Karena biaya pelatihan di luar tempat kerja tinggi, karyawan yang menerimanya mungkin merasa lebih dihargai oleh perusahaan sehingga lebih termotivasi dan loyal. Ada risiko bahwa karyawan yang baru dilatih akan meninggalkan perusahaan.
Pelatih cenderung memberikan pelatihan berkualitas tinggi karena mereka adalah ahli di bidang tertentu. Pelatihan mungkin tidak disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan karyawan harus menghabiskan waktu di luar tempat kerja untuk menyelesaikan pelatihan.
Tersedia banyak pilihan. Kehilangan produktivitas saat karyawan menjalani pelatihan di luar peran mereka.

Sumber: BBC

Bentuk Penyelenggaraan OJT

Mentoring atau Pendampingan

Dalam metode ini, karyawan baru akan didampingi oleh karyawan senior atau mentor yang lebih berpengalaman untuk membimbing mereka dalam menjalankan tugas-tugas kerja.

Mentor berperan sebagai sumber pengetahuan dan dukungan, memberikan arahan, serta berbagi pengalaman praktis yang dapat membantu karyawan baru memahami pekerjaan dengan lebih baik.

Pendampingan ini juga membantu dalam membangun hubungan kerja yang kuat dan mempercepat proses adaptasi karyawan terhadap lingkungan kerja.

Rotasi Pekerjaan

Rotasi pekerjaan memungkinkan karyawan untuk mencoba berbagai posisi atau tugas kerja dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Metode ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang proses bisnis secara keseluruhan dan meningkatkan keterampilan di berbagai bidang.

Dengan rotasi pekerjaan, karyawan dapat menemukan bidang yang paling sesuai dengan kemampuan mereka, sekaligus membantu perusahaan dalam mengembangkan tenaga kerja yang fleksibel dan multiskilled.

Shadowing

Metode shadowing memungkinkan karyawan untuk belajar dengan cara mengamati mentor atau karyawan berpengalaman saat mereka menjalankan pekerjaan sehari-hari.

Dalam proses ini, karyawan baru dapat memperhatikan bagaimana tugas-tugas diselesaikan, prosedur yang diterapkan, dan cara menghadapi tantangan kerja sebelum mereka mencobanya sendiri.

Shadowing sangat efektif dalam memberikan wawasan praktis dan membantu karyawan merasa lebih percaya diri sebelum mereka mulai bekerja secara mandiri.

Project-Based Training

Dalam metode ini, karyawan diberikan proyek tertentu yang harus mereka kerjakan sebagai bagian dari pelatihan.

Proyek ini dirancang untuk mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi nyata, sehingga mereka dapat mengembangkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan manajemen waktu.

Project-based training memungkinkan karyawan untuk bekerja secara mandiri atau dalam tim, serta memberikan mereka pengalaman praktis yang berharga dalam menyelesaikan tugas dengan tanggung jawab penuh.

Baca juga: Panduan Lengkap Pelatihan Karyawan: Manfaat, Jenis, dan Tujuan

Tahapan Penyelenggaraan OJT

Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Tahap pertama dalam penyelenggaraan on the job training adalah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan menentukan bidang dan keterampilan yang perlu dikembangkan.

Proses ini melibatkan analisis terhadap tuntutan pekerjaan, kesenjangan keterampilan karyawan, serta tujuan perusahaan. Dengan memahami kebutuhan ini, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Perencanaan Program OJT

Setelah kebutuhan pelatihan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun rencana OJT yang mencakup penetapan jadwal pelatihan, pemilihan mentor yang berpengalaman, serta penentuan target yang ingin dicapai.

Perencanaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan OJT berjalan terstruktur dan sesuai dengan tujuan pengembangan karyawan serta kebutuhan operasional perusahaan.

Dalam perencanaannya, perusahaan juga bisa memanfaatkan software HRIS seperti Mekari Talenta yang memiliki fitur Talent Management. Fitur ini memungkinkan HR untuk merencanakan program pengembangan karier karyawan.

Salah satunya melalui Competency Management di mana HR dapat mengevaluasi kompetensi karyawan untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan mereka. Hal ini memungkinkan pengembangan yang akan dilakukan lebih spesifik dan relevan dengan kemampuan yang dibutuhkan karyawan.

Anda bisa mengetahui beragam fitur Talent Management dari Mekari Talenta di sini.

Pelaksanaan OJT

Pada tahap ini, karyawan mulai menjalani pelatihan di tempat kerja sesuai dengan panduan yang telah disusun. Mereka akan diberikan tugas-tugas yang relevan dengan pekerjaan mereka dan dibimbing oleh mentor yang bertanggung jawab.

Pelaksanaan OJT memungkinkan karyawan untuk belajar secara langsung di lingkungan kerja nyata, sehingga mereka dapat memperoleh keterampilan praktis dengan lebih efektif.

Evaluasi Pelaksanaan

Selama proses OJT berlangsung, evaluasi dilakukan untuk memantau kemajuan karyawan dalam menguasai keterampilan yang diajarkan. Evaluasi ini bisa dilakukan melalui observasi langsung, penilaian kinerja, atau diskusi dengan mentor.

Dengan adanya pemantauan yang rutin, perusahaan dapat mengidentifikasi hambatan yang mungkin terjadi dan melakukan penyesuaian untuk memastikan kelancaran pelaksanaan OJT.

Pemberian Umpan Balik

Tahap terakhir dalam OJT adalah memberikan umpan balik kepada karyawan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Umpan balik ini berupa penilaian terhadap kemajuan yang telah dicapai, saran untuk perbaikan, serta rekomendasi pengembangan lebih lanjut.

Proses ini membantu karyawan untuk memahami area yang perlu ditingkatkan serta memperkuat keterampilan yang sudah dikuasai, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menjalankan tugas mereka secara mandiri.

Contoh Pelaksanaan OJT di Tempat Kerja

Perusahaan Ritel

Di sektor ritel, OJT sering digunakan untuk melatih karyawan baru dalam memahami dan mengoperasikan sistem point of sale (POS). Pelatihan ini mencakup berbagai aspek seperti pemrosesan transaksi, manajemen inventaris, dan penanganan retur barang.

Karyawan juga diajarkan cara berinteraksi dengan pelanggan secara profesional dan efisien. Dengan pelatihan langsung di toko, mereka dapat dengan cepat memahami proses kerja dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Startup Teknologi

Dalam startup teknologi, OJT biasanya difokuskan pada pelatihan penggunaan perangkat lunak internal yang menjadi inti operasional perusahaan. Karyawan baru diajarkan cara menggunakan alat dan sistem yang digunakan untuk pengembangan produk, manajemen proyek, atau analisis data.

Pelatihan ini membantu mereka untuk lebih cepat beradaptasi dengan alur kerja perusahaan serta memahami standar yang diterapkan dalam industri teknologi yang dinamis.

Industri Manufaktur

Di sektor manufaktur, OJT dilakukan dengan melatih karyawan baru dalam penggunaan mesin produksi tertentu yang memiliki prosedur dan standar keselamatan khusus.

Mereka diajarkan cara mengoperasikan mesin, melakukan perawatan rutin, serta menangani kemungkinan gangguan teknis. Pelatihan langsung di lantai produksi memungkinkan karyawan untuk memahami cara kerja mesin secara praktis dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan efisien dan aman.

Restoran atau Hotel

Dalam industri perhotelan dan restoran, OJT digunakan untuk melatih karyawan dalam layanan pelanggan, pengelolaan reservasi, serta standar kebersihan dan keamanan.

Misalnya, di restoran, karyawan dilatih dalam penyajian makanan dan minuman sesuai standar perusahaan, sementara di hotel mereka diajarkan cara menangani check-in dan check-out tamu.

Pelatihan langsung di lingkungan kerja membantu mereka dalam memberikan layanan yang ramah dan profesional sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Kesimpulan

On the job training adalah metode pelatihan yang efektif dalam meningkatkan keterampilan karyawan melalui pengalaman langsung di tempat kerja. Dengan pendekatan yang praktis, OJT memungkinkan karyawan untuk memahami tugas mereka dengan lebih cepat dan efisien sambil menghemat biaya bagi perusahaan dibandingkan dengan pelatihan di luar tempat kerja.

Bagi perusahaan, OJT menawarkan berbagai manfaat, termasuk efisiensi waktu dan biaya, peningkatan produktivitas karyawan, serta peluang untuk membangun hubungan yang kuat antara mentor dan karyawan.

Sementara itu, bagi karyawan, OJT memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan praktis, beradaptasi dengan lingkungan kerja, serta menerima umpan balik yang berharga untuk pengembangan diri.

Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, OJT dapat menjadi strategi pelatihan yang berkelanjutan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. Untuk membantu perusahaan dalam merencanakan program OJT yang optimal, Anda bisa menggunakan fitur Talent Management dari Mekari Talenta.

Kenali fitur-fitur lainnya lebih lanjut dan diskusikan kebutuhan HR Anda bersama tim sales kami sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales