Pengertian Technical Skill: Contoh dan Cara Menilai Kemampuan Kandidat

Tayang
15 Jul, 2024
Diperbarui
06 Agustus 2024

Seorang karyawan memerlukan keahlian tertentu agar bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan. Hal ini lah yang dinamakan technical skill, di mana kemampuan spesifik dibutuhkan agar karyawan bekerja lebih efektif.

Simak penjelasan lebih lengkap mengenai disertai dengan contoh-contohnya berikut ini.

Apa Itu Technical Skill?

Technical skill adalah keterampilan spesifik yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu yang terkait dengan bidang atau industri tertentu.

Keterampilan ini sering kali bersifat teknis dan memerlukan pengetahuan serta kemampuan praktis yang mendalam.

Contohnya, seseorang yang bekerja di bidang IT harus memiliki kemampuan untuk menguasai bahasa pemrograman tertentu dan mengoperasikan software yang diminta perusahaan.

Sebagaimana CEO dari Salesforce Marc Benioff pernah berkata bahwa mendapatkan talenta yang tepat dalam proses rekrutmen adalah kunci paling penting untuk perkembangan perusahaan, adanya pencarian skill spesifik yang menjadi syarat sebuah lowongan kerja adalah sebuah kewajiban.

Perbedaan Technical Skill dengan Soft Skill

Anda mungkin juga pernah mendengar istilah soft skill, namun soft skill dan technical skill adalah dua hal yang berbeda. Ada beberapa perbedaan yang mendasar antara keduanya dan berikut di antaranya.

Technical Skill

Technical skill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan spesifik untuk pekerjaan tertentu. Keterampilan ini biasanya memerlukan pelatihan formal, pendidikan, dan pengalaman praktis.

Keterampilan teknis dapat diukur melalui tes, sertifikasi, atau penilaian kinerja. Biasanya, technical skill melibatkan penggunaan alat, teknik, dan prosedur khusus yang relevan dengan pekerjaan.

Contoh:

  • Pemrograman: Bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan C++.
  • Analisis Data: Penggunaan alat analisis seperti Excel, SQL, dan R.
  • Desain Grafis: Penggunaan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop dan Illustrator.
  • Pengoperasian Mesin: Kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara mesin industri.

Soft Skill

Soft skill adalah keterampilan interpersonal yang tidak spesifik untuk pekerjaan tertentu. Keterampilan ini berfokus pada cara individu berinteraksi dengan orang lain dan mengelola tugas mereka.

Soft skill lebih sulit diukur karena melibatkan kualitas pribadi dan interaksi manusia namun sangat berguna di berbagai lingkup pekerjaan. Soft skill melibatkan kemampuan interpersonal, komunikasi, dan manajemen diri.

Contoh:

  • Komunikasi: Kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, menyampaikan ide dengan jelas, dan bernegosiasi.
  • Kepemimpinan: Kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, dan memimpin tim.
  • Kerjasama Tim: Kemampuan untuk bekerja efektif dalam tim, berbagi tanggung jawab, dan mencapai tujuan bersama.
  • Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengatur waktu secara efektif, memenuhi tenggat waktu, dan mengelola prioritas.

Baca juga: Mengenal Teknik Behavioral Event Interview

Bagaimana Kedua Jenis Keterampilan Ini Saling Melengkapi

Efektivitas Kerja

Menggabungkan technical skill dengan soft skill meningkatkan efektivitas kerja. Misalnya, seorang programmer (technical skill) yang juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik (soft skill) dapat lebih efektif berkolaborasi dengan tim.

Produktivitas

Technical skill memungkinkan karyawan menyelesaikan tugas spesifik dengan efisien, sementara soft skill membantu mereka mengelola waktu dan bekerja dengan baik bersama orang lain, meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Penyelesaian Masalah

Karyawan dengan technical skill dapat mendiagnosis dan memperbaiki masalah teknis, sedangkan soft skill seperti pemikiran kritis dan adaptabilitas membantu mereka menemukan solusi kreatif dan efektif.

Pengembangan Karier

Memiliki kedua jenis keterampilan ini penting untuk pengembangan karir. Technical skill diperlukan untuk memenuhi persyaratan pekerjaan, sedangkan soft skill penting untuk kemajuan karir, seperti mendapatkan posisi manajerial atau kepemimpinan.

Dengan demikian, baik technical skill maupun soft skill sama-sama penting dan saling melengkapi dalam menciptakan tenaga kerja yang efektif dan produktif.

Contoh Technical Skill

Berikut adalah beberapa contoh technical skill untuk jenis pekerjaan tertentu.

Pemrograman dan Pengembangan Perangkat Lunak:

  • Bahasa pemrograman seperti Python, Java, C++, atau JavaScript.
  • Pengembangan web menggunakan HTML, CSS, dan framework seperti React atau Angular.
  • Pengembangan aplikasi mobile dengan Swift atau Kotlin.

Analisis Data dan Statistik:

  • Penggunaan alat analisis data seperti Excel, SQL, R, atau Python.
  • Kemampuan untuk melakukan analisis statistik dan interpretasi data.
  • Penggunaan alat visualisasi data seperti Tableau atau Power BI.

Keahlian Jaringan dan Infrastruktur IT:

  • Manajemen jaringan komputer, pengaturan router dan switch.
  • Pengetahuan tentang keamanan jaringan dan firewall.
  • Keahlian dalam cloud computing dengan AWS, Azure, atau Google Cloud.

Desain Grafis dan Multimedia:

  • Penggunaan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign.
  • Kemampuan dalam pembuatan video dengan Adobe Premiere atau Final Cut Pro.
  • Desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX).

Keahlian Teknik dan Rekayasa:

  • Penggunaan perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design) seperti AutoCAD atau SolidWorks.
  • Pengetahuan tentang proses manufaktur dan pengelolaan proyek teknik.
  • Kemampuan dalam analisis teknik dan pemecahan masalah mekanis atau elektris.

Baca juga: Panduan Lengkap Proses Screening CV saat Rekrutmen

Infografik Perbedaan Soft Skill dan Technical Skill

Pentingnya Technical Skill Test dalam Rekrutmen

Memiliki technical skill sangat penting bagi seorang karyawan karena dari situ lah kemampuan kerja mereka dapat diukur.

Tidak jarang, banyak perusahaan yang melampirkan tes tambahan dalam proses rekrutmen untuk menilai technical skill masing-masing kandidat.

Technical skill test adalah alat penting dalam proses rekrutmen yang membantu perusahaan untuk menilai kemampuan. Dengan menggunakan technical skill test, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka merekrut kandidat yang benar-benar memenuhi persyaratan.

Berikut adalah beberapa manfaat dari tes tersebut.

Mengukur Kemampuan Nyata

Technical skill test membantu perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang kemampuan kandidat dalam menjalankan tugas-tugas spesifik yang terkait dengan pekerjaan.

Tes ini dapat mencakup ujian praktis, simulasi tugas, atau studi kasus yang mirip dengan pekerjaan sebenarnya yang akan dihadapi kandidat.

Mengurangi Risiko Kesalahan Rekrutmen

Kesalahan dalam rekrutmen dapat berdampak besar pada produktivitas dan biaya perusahaan. Technical skill test membantu mengurangi risiko ini dengan memastikan bahwa kandidat benar-benar memiliki keterampilan yang dibutuhkan sebelum mereka dipekerjakan.

Meningkatkan Efisiensi Rekrutmen

Proses rekrutmen bisa memakan waktu dan sumber daya yang signifikan. Technical skill test membantu mempercepat proses ini dengan menyediakan metode evaluasi yang cepat dan terukur, memungkinkan HR untuk mengidentifikasi kandidat yang memenuhi syarat lebih efisien.

Cara Menilai Technical Skill Kandidat

Setiap metode penilaian technical skill kandidat memiliki keunggulan tersendiri. Menggunakan kombinasi dari metode-metode ini akan memberikan penilaian yang komprehensif dan akurat terhadap technical skill kandidat, membantu perusahaan dalam membuat keputusan rekrutmen yang lebih baik. Berikut adalah beberapa metode menilai technical skill dari kandidat.

Tes Praktis

Tes praktis melibatkan tugas atau ujian yang dirancang untuk menilai kemampuan kandidat dalam melakukan pekerjaan yang spesifik.

Misalnya, untuk posisi programmer, tes ini mungkin berupa coding test yang meminta kandidat menulis kode untuk memecahkan masalah tertentu.

Tes praktis dapat mengukur kemampuan kandidat dalam menyelesaikan tugas nyata yang akan mereka hadapi dalam pekerjaan.

Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan tes dengan kebutuhan spesifik pekerjaan untuk melihat sejauh mana kandidat mampu memenuhi tuntutan pekerjaan.

Studi Kasus

Studi kasus melibatkan pemberian skenario atau proyek mini yang relevan dengan pekerjaan. Kandidat diminta untuk menganalisis situasi dan memberikan solusi yang menunjukkan kemampuan mereka dalam menangani masalah praktis.

Studi kasus dapat mengukur kemampuan kandidat dalam menganalisis, merencanakan, dan mengeksekusi tugas-tugas kompleks.

Wawancara Teknis

Wawancara teknis melibatkan serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan dan pemahaman teknis kandidat. Pertanyaan ini dapat berkisar dari konsep dasar hingga masalah teknis yang kompleks.

Lewat wawancara, Anda dapat menilai kemampuan kandidat dalam menjelaskan dan mendiskusikan ide-ide teknis secara efektif.

Selain itu, Anda juga bisa mengidentifikasi area di mana kandidat kuat dan area yang mungkin memerlukan pengembangan lebih lanjut.

Portofolio

Portofolio adalah kumpulan pekerjaan sebelumnya yang menunjukkan kemampuan dan pencapaian kandidat. Ini bisa mencakup proyek-proyek, kontribusi open-source, desain, atau dokumen lain yang relevan.

Portofolio dapat memberikan bukti nyata tentang kemampuan dan pengalaman kandidat, ,enunjukkan berbagai jenis pekerjaan yang telah dilakukan oleh kandidat, serta memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang keterampilan mereka.

Bagaimana Jika Kandidat Kurang dalam Technical Skill Assessment

Dalam melaksanakan tes, terkadang ada kandidat yang bagus namun secara technical skill masih kurang. Sementara Anda masih yakin dengan potensi mereka. Berikut adalah beberapa rekomendasi yang bisa Anda lakukan.

Identifikasi Kesenjangan

Mengidentifikasi kesenjangan adalah langkah pertama dalam menangani kurangnya technical skill kandidat. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap hasil assessment untuk menemukan area di mana kandidat kurang.

Implementasi:

  • Evaluasi hasil tes: Melihat secara detail hasil technical skill test untuk mengetahui area spesifik di mana kandidat kurang.
  • Diskusi terbuka: Menyampaikan temuan ini kepada kandidat secara jelas dan transparan.
  • Dokumentasi: Mencatat kesenjangan ini untuk referensi di masa depan atau untuk rencana pengembangan yang diperlukan.

Pelatihan dan Pengembangan

Setelah kesenjangan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menyediakan pelatihan dan program pengembangan untuk membantu kandidat meningkatkan keterampilan yang kurang.

Implementasi:

  • Program pelatihan: Menyediakan kursus atau pelatihan khusus yang ditujukan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan.
  • Mentorship: Menunjuk mentor yang dapat membantu kandidat dalam meningkatkan keterampilan mereka melalui bimbingan langsung.
  • Sumber daya pembelajaran: Memberikan akses ke buku, artikel, atau platform pembelajaran online yang relevan.

Evaluasi Potensi

Selain menilai keterampilan saat ini, penting juga untuk menilai potensi kandidat untuk belajar dan berkembang. Ini melibatkan melihat sikap, keinginan belajar, dan kemampuan beradaptasi mereka.

Implementasi:

  • Wawancara mendalam: Melakukan wawancara yang menilai sikap dan keinginan belajar kandidat.
  • Penilaian psikometrik: Menggunakan tes psikometrik untuk mengukur kemampuan adaptasi dan pembelajaran kandidat.
  • Riwayat pengembangan: Melihat rekam jejak kandidat dalam pengembangan diri dan belajar hal-hal baru di pekerjaan sebelumnya.

Kesempatan Kedua

Memberikan kesempatan kedua adalah cara untuk melihat apakah kandidat dapat memperbaiki keterampilan mereka setelah diberikan waktu dan sumber daya yang diperlukan.

Implementasi:

  • Tes ulang: Menyusun tes ulang setelah kandidat menyelesaikan pelatihan atau program pengembangan.
  • Feedback berkelanjutan: Memberikan umpan balik yang konstruktif sepanjang proses pelatihan untuk membantu kandidat terus memperbaiki diri.
  • Penilaian progres: Menilai kemajuan kandidat secara berkala untuk melihat peningkatan dalam keterampilan teknis mereka.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai technical skill. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan tes technical skill, Anda dapat mengidentifikasi kemampuan nyata dari kandidat sehingga dapat menilai apakah mereka orang yang Anda butuhkan di perusahaan.

Untuk membantu Anda dalam melaksanakan tes ini di proses rekrutmen, Anda dapat menggunakan fitur Rekrutmen dari Mekari Talenta.

Fitur Rekrutmen memungkinkan Anda melakukan proses rekrutmen dari membuat halaman karier, posting pekerjaan, memberikan tugas, interview, hingga onboarding karyawan dalam satu dashboard.

Hubungi sales kami untuk mengetahui kelebihan lainnya dan coba gratis demo aplikasi Mekari Talenta sekarang juga.

Referensi:

Technical Skills

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales