Manajemen HR di industri ritel memiliki tantangan yang unik sehingga dibutuhkan strategi efektif dalam pengelolaan manajemen.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan di dunia ritel sulit untuk dikelola. Maka dari itu, para pekerja HR di industri ini harus lebih fleksibel dan bekerja cepat karena banyak hal yang butuh dikelola.
Bagaimana strategi HR dalam pengelolaan di industri ritel yang tepat? Simak penjelasannya berikut ini.
Pentingnya Pengelolaan HR di Industri Ritel
Industri ritel merupakan industri yang bergerak cepat dan kompetitif, oleh karena itu praktik HR di perusahaan ritel harus fokus pada pemecahan masalah yang umum muncul pada sektor ini, seperti pengelolaan shift yang berbeda-beda.
Ketidakpastian ekonomi, isu pengelolaan staf, dan tingkat turnover yang tinggi merupakan tantangan yang dihadapi HR di industri ini.
Tanpa manajemen yang baik, industri ini tidak dapat bertahan lama di kemajuan teknologi dan inovasi yang terus berkembang pesat.
Lalu, bagaimana strategi HR yang tepat dalam mengelola SDM di industri ritel?
Strategi Pengelolaan HR di Industri Ritel
Berikut adalah penjelasan mengenai strategi pengelolaan HR di industri ritel.
Rekrutmen dan Onboarding yang Efektif
1. Mengelola Proses Rekrutmen untuk Mendapatkan Kandidat Terbaik dalam Waktu Singkat
Proses rekrutmen di industri ritel harus dirancang untuk menemukan dan merekrut kandidat terbaik dengan cepat, mengingat seringnya kebutuhan mendesak untuk mengisi posisi, terutama pada musim puncak.
HR dapat menggunakan teknik seperti walk-in interviews, job fairs, dan pemanfaatan platform rekrutmen online yang memungkinkan proses seleksi yang lebih cepat dan efisien.
HR harus menargetkan sumber daya yang tepat untuk berbagai posisi, misalnya menggunakan jejaring sekolah atau universitas untuk tenaga kerja muda yang antusias atau platform profesional untuk posisi manajerial.
2. Pentingnya Onboarding yang Baik
Onboarding yang baik sangat penting agar karyawan baru dapat segera beradaptasi dan produktif. Ini termasuk orientasi tentang budaya perusahaan, penjelasan tugas dan tanggung jawab, serta pelatihan awal. Onboarding yang efektif membantu karyawan merasa diterima dan siap untuk berkontribusi dari hari pertama.
Penugasan mentor bagi karyawan baru juga dapat mempercepat proses adaptasi dan meminimalkan kebingungan terkait tugas-tugas mereka.
Baca juga: HR di Industri Ritel
Manajemen Jadwal Kerja dan Fleksibilitas
1. Mengelola Jadwal Kerja yang Fleksibel
Industri ritel sering membutuhkan jadwal kerja yang fleksibel, terutama selama peak season seperti liburan. HR harus mampu menyusun jadwal yang memenuhi kebutuhan operasional sambil mematuhi peraturan ketenagakerjaan, seperti batasan jam kerja dan hak lembur. Software penjadwalan otomatis dapat membantu mengelola jadwal secara lebih efisien.
Menyediakan opsi bagi karyawan untuk saling bertukar shift (shift swapping) dengan persetujuan manajemen juga membantu dalam menciptakan fleksibilitas dan mengurangi absen mendadak.
2. Mengelola Tenaga Kerja Paruh Waktu dan Musiman
Tenaga kerja paruh waktu dan musiman sering kali diperlukan untuk menangani lonjakan permintaan. HR harus melakukan rekrutmen proaktif jauh sebelum peak season untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang dibutuhkan siap saat diperlukan.
Pelatihan singkat dan fokus sangat penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja paruh waktu dan seasonal dapat segera produktif tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
1. Strategi Pelatihan untuk Meningkatkan Keterampilan Karyawan
Di industri ritel, layanan pelanggan adalah kunci. HR harus menyediakan pelatihan yang fokus pada keterampilan komunikasi, penanganan keluhan, dan teknik penjualan. Pelatihan ini bisa dilakukan secara rutin dan disesuaikan dengan kebutuhan karyawan.
Pelatihan langsung di tempat kerja (on-the-job training) memungkinkan karyawan belajar melalui pengalaman praktis, yang efektif untuk mempercepat proses pembelajaran.
2. Mengembangkan Program Pelatihan Berkelanjutan
Pengembangan program pelatihan berkelanjutan, yang mencakup dari pelatihan dasar hingga pelatihan lanjutan, sangat penting untuk meningkatkan kompetensi karyawan. HR dapat membuat roadmap pengembangan karir yang jelas untuk membantu karyawan melihat peluang pertumbuhan mereka dalam perusahaan.
Platform e-learning dapat digunakan untuk menyediakan akses pelatihan kapan saja dan di mana saja, memungkinkan karyawan untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan kecepatan mereka.
Pengelolaan Kinerja dan Retensi Karyawan
1. Menerapkan Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif
HR perlu menerapkan sistem penilaian kinerja yang objektif, berbasis hasil dan kontribusi nyata karyawan. Penilaian ini harus mencakup target penjualan, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan berkelanjutan.
Menetapkan KPI yang jelas dan relevan untuk setiap peran membantu karyawan memahami harapan dan bagaimana kinerja mereka diukur.
2. Strategi untuk Meningkatkan Retensi Karyawan
Menawarkan gaji yang kompetitif, insentif berdasarkan kinerja, dan benefit yang menarik seperti asuransi kesehatan, diskon karyawan, dan program kesejahteraan, dapat meningkatkan retensi karyawan.
Program pengakuan karyawan, seperti Employee of the Month, memberikan motivasi tambahan dan membuat karyawan merasa dihargai atas kontribusinya.
Kebijakan dan Kepatuhan
1. Pentingnya Kebijakan HR yang Jelas
HR harus menyusun kebijakan HR yang jelas dan terdokumentasi dengan baik yang mencakup semua aspek ketenagakerjaan, mulai dari rekrutmen, penilaian kinerja, hingga terminasi. Kebijakan ini harus mudah diakses oleh karyawan dan diterapkan secara konsisten.
Melakukan pelatihan kepatuhan secara berkala memastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk aturan tentang jam kerja, upah, dan keselamatan kerja.
2. Mengelola Hubungan Industrial
HR harus menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan dengan karyawan dan serikat pekerja (jika ada) untuk menghindari konflik. Ini termasuk mendengarkan keluhan karyawan dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah sebelum menjadi isu besar.
Kemampuan HR dalam negosiasi dan mediasi sangat penting dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis dan menghindari potensi perselisihan yang dapat mengganggu operasi bisnis.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Tes Psikologi
Penggunaan Teknologi HR
1. Manfaat Menggunakan Software HR seperti Mekari Talenta
Software HR seperti Mekari Talenta sangat cocok digunakan di industri ritel karena membantu mengotomatisasi banyak proses HR, seperti rekrutmen, onboarding, penjadwalan, dan penggajian. Hal ini memungkinkan HR dapat fokus pada strategi dan pengembangan karyawan. Ini mengurangi beban administratif dan meningkatkan efisiensi.
Teknologi HR memungkinkan pelacakan kinerja dan absensi secara real-time, memberikan data yang akurat dan mudah diakses untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. Fitur-Fitur yang Bisa Digunakan
- Attendance Management: Pengelolaan absensi memungkinkan karyawan melakukan check-in dan check-out dengan mudah, serta memantau jam kerja mereka. Ini memastikan kepatuhan terhadap regulasi jam kerja dan membantu manajemen dalam perencanaan tenaga kerja.
- Payroll Management: Penggunaan software payroll mempermudah perhitungan gaji, termasuk lembur dan potongan, serta memastikan pembayaran tepat waktu dan akurat.
- Shift Management: Software manajemen jadwal membantu dalam membuat jadwal kerja yang efisien, mengelola shift, dan memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian jadwal, terutama selama peak season.
Studi Kasus: Pengelolaan HR yang Berhasil di Perusahaan Ritel
Sainsbury’s
Sainsbury’s adalah salah satu perusahaan dengan praktik HR terbaik. Meskipun bukan merupakan jaringan toko kelontong terbesar di dunia, Sainsbury’s unggul dalam praktik HR karena kemampuannya untuk berinovasi.
Tidak peduli seberapa ketat margin dalam industri supermarket, Sainsbury’s telah menjadi pelaku yang konsisten. Alasan kemampuannya untuk terus meraih keuntungan adalah karena kemampuannya untuk berinovasi dalam praktik HR terbaik.
Strategi sumber daya manusianya menjadi fokus kesuksesan, yang menjadikannya pemimpin di sektor grosir ketika membuka akademi pekerja pertamanya hampir seabad yang lalu.
Saat ini, akademi pelatihan Sainsbury’s berfokus pada mempersiapkan stafnya untuk standar terbaik pada masa kini. Departemen sumber daya manusia Sainsbury’s juga yang merintis gaya belanja swalayan. Inovasi ini dapat dilihat di jaringan supermarket besar di seluruh dunia.
Marks & Spencer
Dikenal di seluruh dunia, Marks & Spencer adalah salah satu merek ritel yang banyak digemari orang, tetapi mereka tidak mencapai puncaknya melalui upaya pemasaran dan strategi HR mereka.
Marks & Spencer menawarkan salah satu pengalaman sumber daya manusia perusahaan terbaik. Keterlibatan karyawan menempatkan Marks & Spencer di puncak kesuksesan bisnis mereka.
Menurut survei tahunan staf, komunikasi yang diprioritaskan membangun tulang punggung model kesuksesan di Marks & Spencer. Perusahaan ini memiliki reputasi yang kuat dalam hubungan karyawan, penghargaan karyawan, dan reputasi tinggi atas cara mereka memperlakukan karyawan di seluruh rantai pasokan.
Di Marks & Spencer, komunikasi adalah keberhasilan kunci. Mulai dari panggilan konferensi rutin dengan manajemen hingga pertemuan harian di antara staf.
Kesimpulan: Pentingnya Strategi HR yang Terencana dalam Bisnis Ritel
Itulah tadi sekilas mengenai strategi pengelolaan HR di industri ritel. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, HR di industri ritel dapat mengoptimalkan manajemen tenaga kerja, meningkatkan produktivitas, dan memastikan operasi bisnis berjalan lancar.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mulai menerapkan strategi-strategi ini untuk meningkatkan efisiensi dan kesuksesan bisnis ritel.