Kemajuan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari kualitas sistem ketenagakerjaan. Di Indonesia sendiri, pemerintah senantiasa berupaya meningkatkan mutu tenaga kerja di berbagai sektor. Sebenarnya, apa saja macam tenaga kerja yang ada di tanah air?
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk paling padat, Indonesia memiliki tenaga kerja yang beraneka ragam. Para pekerja tersebut tersebar di banyak sektor, baik yang bersifat konvensional maupun modern.
5 Macam Tenaga Kerja di Indonesia
Tenaga kerja merupakan bagian dari angkatan kerja yang memenuhi kriteria usia mulai 18-64 tahun. Pada rentang usia tersebut merupakan usia produktif sehingga bisa memproduksi barang/jasa. Berikut merupakan pembagian tenaga kerja di Indonesia.
1. Berdasarkan Skill/Kemampuan
Ada berbagai macam skill yang bisa digali sehingga bisa dijadikan suatu profesi. Tak heran jika tenaga kerja pun juga dikelompokkan berdasarkan kemampuannya, beberapa macam tenaga kerja yang akan dibahas yaitu sebagai berikut.
-
Tenaga Kerja Terdidik
Macam tenaga kerja ini menempuh pendidikan tinggi sebelumnya akhirnya terjun ke dunia kerja. Riwayat pendidikan formal tertinggi untuk untuk tenaga kerja terdidik minimal yaitu setelah lulus dengan gelar S1.
Profesi yang termasuk tenaga kerja terdidik diantaranya dokter, dosen, guru, akuntan, psikiater, konsultan, pengacara, TNI, Polisi, dan sebagainya.
-
Tenaga Kerja Terlatih
Macam tenaga kerja terlatih mengasah kemampuannya sehingga menjadi skill yang bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Kemampuan tersebut pun bersifat khusus dan tidak semua orang menguasainya.
Jenis tenaga kerja ini tidak hanya mengandalkan pendidikan tinggi, namun keterampilan dan daya tangkap yang dimilikinya juga sangat baik di bidang itu. Contohnya adalah mekanik, ahli bedah, apoteker, montir, pengrajin kayu, chef, penjahit, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sifatnya
Apabila dilihat berdasarkan sifatnya, berbagai macam tenaga kerja dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja jasmani dan rohani.
-
Tenaga Kerja Jasmani
Macam tenaga kerja yang bersifat jasmani artinya mengutamakan kemampuan tenaga dibanding intelegensi (kecerdasan otak). Penduduk Indonesia sebagian besar merupakan tenaga kerja jasmani yang mengandalkan kemampuan fisik.
-
Tenaga Kerja Rohani
Jenis tenaga kerja ini merupakan kebalikan dari tenaga kerja yang sifatnya jasmani. Pada dasarnya, mereka tidak semerta-merta mengandalkan kemampuan fisik saja. Melainkan lebih mengedepankan intelegensi atau kecerdasan.
Tenaga kerja rohani senantiasa menggunakan pikirannya untuk melakukan pekerjaan. Lingkungan kerjanya pun berbeda, biasanya lebih bersih dan rapi. Selain itu, di dalamnya juga mengutamakan kesopanan, kerapian, dan formalitas.
-
Tenaga Kerja Tidak Terdidik
Sayangnya, di Indonesia sendiri masih sering dijumpai jenis tenaga kerja yang satu ini. Tenaga kerja tidak terdidik yaitu mereka tidak memiliki riwayat pendidikan tinggi untuk melakoni suatu pekerjaan. Selain itu, tenaga kerja ini juga tidak menguasai keterampilan khusus.
Biasanya riwayat pendidikannya hanya sampai lulus SD atau maksimal SMP. Contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tanpa skill khusus misalnya pembantu, buruh angkut, kuli, tukang becak, tukang sapu, dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Tempat
Macam tenaga kerja berdasarkan profesi dan tempatnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu tenaga kerja lapangan, tenaga kerja pabrik, dan tenaga kerja kantor.
-
Tenaga Kerja Lapangan
Tenaga kerja lapangan tidak bekerja dibalik layar, artinya mereka langsung bekerja di lapangan. Contohnya pekerja di bagian marketing yang langsung berurusan dengan konsumen untuk memasarkan produk atau jasa.
-
Tenaga Kerja Pabrik
Macam tenaga kerja pabrik melakoni pekerjaannya di pabrik, misalnya dalam memproduksi barang, melakukan stock barang, dan sebagainya. Contoh mudahnya adalah buruh pabrik yang ditempatkan sebagai operator produksi.
-
Tenaga Kerja Kantor
Tenaga kerja ini bekerja di dalam kantor swasta maupun instansi pemerintahan. Contoh tenaga kerja kantor adalah staff administrasi, staff accounting, dan sebagainya. Tidak sedikit yang menginginkan pekerjaan ini setelah menamatkan riwayat pendidikannya.
4. Berdasarkan Produk yang Dihasilkan
Apabila berbicara mengenai produk yang dihasilkan, berbagai macam tenaga kerja dikelompokkan menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
-
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja ini bekerja dengan langsung terjun menangan atau memproduksi barang. Biasanya mereka berada di suatu pabrik dan ditempatkan si area produksi barang. Tenaga kerja langsung banyak ditemui di industri manufacturing.
-
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Macam tenaga kerja ini tetap berperan dalam produksi barang, namun tidak secara langsung. Mereka berada di balik layar untuk menangani barang yang diproduksi hingga sampai ke tangan konsumen.
5. Berdasarkan Perannya di Perusahaan
Setiap tenaga kerja pastinya memiliki fungsi pokok tertentu di perusahaan. Jenis tenaga kerja ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tenaga kerja di departemen produksi, tenaga kerja di departemen marketing, dan tenaga kerja di bagian administrasi/umum.
-
Tenaga Kerja di Departemen Produksi
Macam tenaga kerja ini biasanya berhubungan langsung dengan proses produksi. Mereka memiliki kegiatan utama berupa membuat produk yang nantinya akan dipasarkan pada konsumen.
Di Indonesia sendiri, jenis tenaga kerja ini cukup banyak. Terutama buruh pabrik, baik buruh dengan sistem kontrak maupun harian lepas.tenaga kerja di bagian produksi ini memiliki tugas penting untuk memproduksi barang.
-
Tenaga Kerja di Departemen Pemasaran
Di suatu perusahaan, tidak hanya departemen produksi saja yang memiliki peran krusial. Tanpa strategi yang dilakukan bagian pemasaran, produk akan sulit dijual. Tenaga kerja di bagian marketing inilah yang memiliki tugas tersebut.
Mereka memiliki peran utama untuk memasarkan barang yang sudah diproduksi menjadi barang jadi ke masyarakat. Tenaga kerja bagian ini bertanggung jawab terhadap pemasaran produk hingga menghasilkan profit untuk perusahaan.
-
Tenaga Kerja di Departemen Administrasi/Umum
Biasanya tenaga kerja terdidik banyak mengincar profesi yang termasuk tenaga kerja di departemen administrasi/umum. Tenaga kerja yang satu ini memiliki peran utama mengelola dokumen dan perubahan data di perusahaan.
Segala kegiatan terkait surat-menyurat merupakan tugas bagian administrasi. Tugas tenaga administrasi umumnya tidak berkaitan dengan kegiatan produksi dan pemasaran.
Contoh profesi yang termasuk tenaga kerja administrasi adalah staff administrasi, HRD, staff accounting, resepsionis, dan sebagainya.
Perbedaan Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja
Tidak sedikit yang menganggap tenaga kerja sama dengan angkatan kerja. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap individu yang sanggup melakoni pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan dirinya maupun masyarakat. Kemudian tenaga kerja dibagi lagi menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja merupakan penduduk yang berada di usia produktif, yaitu 15 tahun keatas. Baik yang sudah memiliki pekerjaan, cuti sementara, maupun yang menganggur.
Adapun orang yang menganggur artinya mereka yang tak punya pekerjaan, sedang mencari kerja, sedang mempersiapkan usaha, dan diterima di suatu pekerjaan namun mulai bekerja. Dengan demikian, pengangguran juga termasuk ke dalam angkatan kerja berdasarkan maknanya.
Siapa Sajakah yang Bukan Termasuk Angkatan Kerja?
Mereka yang bukan termasuk angkatan kerja adalah penduduk pada usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja. Melainkan kegiatan yang dilakukan adalah sekolah, kuliah, mengurus rumah tangga, melakukan kegiatan sosial, dan sebagainya.
Bahkan pensiunan juga termasuk bukan angkatan kerja. Berdasarkan data Sakernas per Februari 2019, jumlah bukan angkatan kerja di tanah air mencapai 60,27 juta jiwa.
Jumlah tersebut terbagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu 16,14 juta anak sekolah/kuliah, 36,78 juta mengurus rumah tangga, dan 7,34 juta melakukan kegiatan lain.
Tips Merekrut Tenaga Kerja untuk Perusahaan
Setelah memahami berbagai macam tenaga kerja, Anda perlu mengetahui cara tepat memilih kerja yang dibutuhkan perusahaan. Tips ini akan sangat berguna bagi yang bekerja di departemen HR. Apa saja tips tersebut?
-
Membuat Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja penting dilakukan agar pekerja yang hendak dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Anda bisa mengkategorikannya berdasarkan jabatan atau posisi yang sudah terisi dan yang kosong.
-
Mengkonfirmasi Perencanaan Tenaga Kerja
Setelah membuat rencana, selanjutnya konfirmasi rencana kebutuhan tenaga kerja yang sudah disetujui oleh atasan. Terkadang ada bagian dari rencana yang kurang sesuai dengan kehendak atasan untuk kepentingan perusahaan.
Oleh karena itu, Anda harus mengkonfirmasi nya terlebih dahulu demi kelancaran seleksi tenaga kerja. Keputusan atasan bisa menjadi acuan nantinya dalam menentukan perencanaan proses rekrutmen karyawan. Terutama untuk periode seleksi tenaga kerja berikutnya.
-
Menentukan Periode Perencanaan Tenaga Kerja
Dalam merencanakan manpower atau tenaga kerja, sebaiknya tentukan pula periodenya. Hal ini akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan tertentu terkait ketenagakerjaan. Adapun periode yang paling disarankan dan ideal adalah satu tahun kedepan.
-
Menyimpan Data-Data Pekerja dengan Akurat
Akses untuk mengelola data karyawan saat ini semakin mudah. Tidak sedikit HR yang merasa kesulitan menyimpan data-data pekerja secara akurat, termasuk data kehadiran setiap karyawan, terlebih jika karyawannya dalam jumlah cukup banyak. Namun, kini tersedia aplikasi presensi online Talenta yang dapat mempermudah pekerjaan HR dalam mengumpulkan dan mengelola data kehadiran karyawan di perusahaan. Selain itu, aplikasi presensi online ini dapat diakses dengan mudah oleh karyawan hanya melalui smartphone mereka. Kunjungi https://www.talenta.co/fitur/aplikasi-presensi-online/ untuk lebih lengakapnya.
Aplikasi HRD Talenta juga akan sangat membantu proses rekrutmen hingga payroll perusahaan. Aksesnya pun bisa dilakukan melalui perangkat mobile maupun website. Dengan dilengkapi fitur yang lengkap, Aplikasi HRD ini akan mempermudah setiap pekerjaan HR di perusahaan. Selengkapnya Anda dapat mengakses Talenta pada tautan berikut: https://www.talenta.co/.
Permasalahan Tenaga Kerja di Indonesia
Banyaknya tenaga kerja di Indonesia ternyata juga menimbulkan permasalahan yang tak kunjung berakhir. Sebenarnya, masalah ketenagakerjaan seperti ini dialami banyak negara dan tidak hanya Indonesia.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhinya yaitu pendidikan rendah, kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pelamar, dan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Lalu, apa saja tiga permasalahan utama ketenagakerjaan di Indonesia?
-
Tingkat Pengangguran Tinggi
Sebagai salah satu negara di Asia dengan penduduk terpadat, masalah ketenagakerjaan yang satu ini memang sulit dihindari. Tingginya jumlah penduduk tidak diikuti lapangan kerja yang banyak. Tak heran jika tingkat pengangguran begitu tinggi di tanah air.
Tidak hanya itu, kualitas tenaga kerja juga tergolong rendah sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Permasalahan ketenagakerjaan ini masih menjadi momok bagi negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.
-
Lapangan Kerja Sedikit
Lapangan kerja yang rendah ini terjadi karena jumlah angkatan kerja yang produktif semakin meningkat. Kesempatan kerja yang ada jumlahnya tidak memadai. Tak heran jika pengangguran semakin meningkat dari tahun ke tahun.
-
Tingkat Pendidikan Rendah
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia membuat kualitas tenaga kerjanya pun demikian. Hal ini karena tingkat kemampuan ekonomi kebanyakan masyarakat pun rendah. Tak heran akses pendidikan tinggi pun tidak terjangkau oleh semua kalangan.
Berbagai macam tenaga kerja di Indonesia memang memiliki potensi tersendiri. Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tentu harus melakukan rekrutmen dan seleksi yang tepat. Anda bisa memanfaatkan Talenta yang membuat proses rekrutmen lebih efektif dan ringkas!