11 Jenis Tes Kepribadian yang Sering Digunakan dalam Proses Rekrutmen

Tayang
23 Aug, 2024

Ada beragam jenis tes kepribadian yang dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda, mulai dari diagnosis kesehatan, membantu memprediksi bagaimana seseorang akan bereaksi di situasi tertentu, serta untuk rekrutmen karyawan.

Apa saja jenis tes tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Tes Kepribadian?

Tes kepribadian adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian seseorang, seperti sikap, nilai, emosi, preferensi, dan perilaku.

Tes ini dirancang untuk mengungkap bagaimana seseorang cenderung berpikir, merasa, dan bertindak dalam berbagai situasi, baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Tes kepribadian dapat mencakup berbagai dimensi, seperti ekstraversi, ketelitian, keterbukaan terhadap pengalaman, keramahan, stabilitas emosional, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Tes Kepribadian yang Sering Digunakan dalam Rekrutmen

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis tes kepribadian yang sering digunakan dalam rekrutmen.

Masing-masing tes kepribadian ini memiliki kegunaan khusus dalam rekrutmen, membantu perusahaan untuk lebih memahami kandidat dan memastikan mereka tidak hanya memenuhi persyaratan teknis tetapi juga cocok dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan.

1. WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale)

Tes ini dirancang untuk menilai berbagai aspek intelektual, termasuk kemampuan verbal, memori kerja, kecepatan pemrosesan, dan penalaran perseptual.

WAIS sering digunakan dalam rekrutmen untuk mengevaluasi kemampuan kognitif umum, seperti kemampuan untuk belajar, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang kompleks.

2. Tes Enneagram

Tes Enneagram membantu mengidentifikasi tipe kepribadian dasar, yang mencakup berbagai motivasi, ketakutan, dan cara pandang individu terhadap dunia.

Dengan mengetahui tipe Enneagram kandidat, perusahaan dapat memahami lebih baik apa yang mendorong mereka, bagaimana mereka bereaksi dalam situasi tertentu, dan bagaimana mereka cocok dengan tim atau budaya perusahaan.

3. EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Tes ini mengevaluasi preferensi individu terhadap berbagai kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan penghargaan, persetujuan, kepercayaan, dan kebebasan.

Hasil dari EPPS dapat membantu perusahaan menentukan apakah preferensi pribadi kandidat sesuai dengan tuntutan dan budaya pekerjaan yang ada.

Baca juga: 17 Jenis Tes Psikologi yang Umum Digunakan dalam Proses Masuk Karyawan

4. Tes Kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)

MBTI didasarkan pada empat dimensi utama: Extrovert/Introvert, Sensing/Intuition, Thinking/Feeling, dan Judging/Perceiving.

Tes ini membantu perusahaan memahami bagaimana kandidat mungkin berfungsi dalam tim, bagaimana mereka membuat keputusan, dan bagaimana mereka mengelola pekerjaan dan stres.

5. SSCT (Sack’s Sentence Completion Test)

Kandidat diminta untuk menyelesaikan kalimat yang tidak lengkap, yang membantu mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan sikap yang mendasari.

Tes ini sering digunakan untuk mengidentifikasi konflik internal, motivasi tersembunyi, dan aspek-aspek lain dari kepribadian yang mungkin tidak terlihat dalam tes lain.

6. Big Five Personality Test

Tes ini mengevaluasi Openness (keterbukaan terhadap pengalaman), Conscientiousness (ketelitian), Extraversion (ekstroversi), Agreeableness (keramahan), dan Neuroticism (stabilitas emosional).

Selain itu, tes ini juga memberikan gambaran menyeluruh tentang kepribadian kandidat dan sering digunakan untuk menilai bagaimana mereka akan berfungsi dalam lingkungan kerja tertentu.

7. Rorschach Inkblot Test

Tes Rorschach Inkblot digunakan menginterpretasikan serangkaian gambar bercak tinta, yang kemudian dianalisis untuk mengungkap cara berpikir, perasaan, dan respon emosional mereka.

Anda juga akan mendapatkan wawasan mendalam tentang kepribadian seseorang, termasuk aspek yang mungkin tidak terlihat dalam tes yang lebih langsung.

8. Tes Kepribadian Gambar

Kandidat diberi gambar dan diminta untuk menggambarkan atau menafsirkan gambar tersebut. Kemudian, tes ini membantu dalam mengidentifikasi aspek kepribadian yang mungkin tidak mudah diungkapkan melalui tes verbal atau kuantitatif.

9. Tes 4 Tipe Kepribadian Manusia

Berdasarkan tes ini, tipe-tipe kepribadian tersebut adalah Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Phlegmatis. Tes ini membantu perusahaan memahami cara kerja dan interaksi kandidat, serta kecocokan mereka dengan tim atau peran tertentu.

10. RIASEC (Holland Code)

Berbeda dengan tipe 4 kepribadian, pada tes RIASEC terdapat enam tipe kepribadian: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional.

Tes ini sering digunakan dalam bimbingan karir untuk membantu kandidat menemukan peran yang sesuai dengan minat dan kepribadian mereka.

11. RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank)

Tes ini mengevaluasi minat dan preferensi individu terhadap berbagai jenis pekerjaan.

RMIB membantu perusahaan menentukan peran yang paling cocok untuk kandidat berdasarkan minat mereka, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas.

Mengapa HR Perlu Menggunakan Tes Kepribadian?

HR perlu melakukan tes kepribadian dalam proses rekrutmen dan pengembangan karyawan karena berbagai alasan yang signifikan. Berikut beberapa di antaranya.

1. Menilai Kesesuaian dengan Budaya Perusahaan

Tes kepribadian membantu HR untuk menilai apakah kandidat memiliki nilai, sikap, dan perilaku yang sejalan dengan budaya perusahaan. Kandidat yang sesuai dengan budaya perusahaan cenderung lebih mudah beradaptasi, bekerja sama, dan memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Dengan memilih kandidat yang cocok dengan budaya perusahaan, HR dapat mengurangi risiko konflik internal yang bisa timbul dari ketidakcocokan kepribadian.

2. Memilih Kandidat yang Tepat untuk Posisi Tertentu

Tes kepribadian membantu HR dalam menempatkan kandidat pada posisi yang sesuai dengan kecenderungan dan preferensi kepribadian mereka. Misalnya, seseorang yang memiliki sifat ekstrovert mungkin lebih cocok untuk peran yang melibatkan interaksi sosial, sementara introvert mungkin lebih cocok untuk pekerjaan yang memerlukan fokus dan konsentrasi.

Kandidat yang ditempatkan pada peran yang sesuai dengan kepribadian mereka cenderung lebih produktif dan memiliki kinerja yang lebih baik.

Baca juga: Mengenal Culture Fit Test: Pentingnya Mencocokkan Kandidat dengan Budaya Perusahaan

3. Mengurangi Tingkat Turnover Karyawan

Ketika karyawan merasa sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka, mereka cenderung lebih puas dan loyal kepada perusahaan. Hal ini dapat mengurangi tingkat turnover, yang berarti mengurangi biaya dan waktu yang dihabiskan untuk merekrut dan melatih karyawan baru.

Dengan memahami dan mengakomodasi preferensi kepribadian karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung retensi jangka panjang.

4. Membantu dalam Pengembangan Karyawan

Tes kepribadian dapat mengungkap area di mana karyawan memerlukan pengembangan lebih lanjut, seperti kemampuan komunikasi, kerja tim, atau kepemimpinan.

HR dapat menggunakan hasil tes kepribadian untuk membantu karyawan merencanakan karir mereka dan mengarahkan mereka ke jalur pengembangan yang sesuai dengan kepribadian mereka.

5. Meningkatkan Efektivitas Tim

Dengan memahami kepribadian anggota tim, HR dapat membentuk tim yang memiliki kombinasi kepribadian yang seimbang. Tim yang terdiri dari berbagai tipe kepribadian cenderung lebih inovatif, efisien, dan mampu mengatasi tantangan dari berbagai perspektif.

Tes kepribadian memberikan wawasan tentang bagaimana anggota tim mungkin berinteraksi satu sama lain, yang membantu HR dalam mengelola dinamika tim secara efektif.

6. Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan

Tes kepribadian memberikan data objektif yang membantu HR dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi mengenai kandidat. Ini mengurangi ketergantungan pada intuisi atau bias yang mungkin mempengaruhi proses seleksi.

Hasil tes kepribadian dapat menjadi dasar yang kuat untuk mengevaluasi kecocokan kandidat dan membuat keputusan yang lebih akurat dan adil.

Itulah tadi beberapa jenis tes kepribadian yang bisa menentukan apakah kandidat cocok dengan budaya perusahaan. Dengan melakukan tes kepribadian, HR dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya memilih kandidat yang memiliki keterampilan teknis yang diperlukan.

Hal tersebut juga memastikan bahwa mereka adalah individu yang akan berkembang dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan kerja yang ada.

Kemudian untuk membantu Anda dalam melaksanakan proses rekrutmen yang lebih efisien, Anda bisa menggunakan fitur Rekrutmen dalam software HRIS Mekari Talenta.

Mekari Talenta memiliki fitur rekrutmen lengkap yang prosesnya terintegrasi mulai dari posting lowongan pekerjaan, memiliki halaman rekrutmen untuk masing-masing perusahaan, pemantauan proses tahapan rekrutmen untuk masing-masing kandidat, hingga onboarding karyawan.

Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Diskusikan kebutuhan Anda bersama tim sales kami dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales