Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Contoh, Cara Mengukur

By Mekari TalentaPublished 19 Dec, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Pada tulisan ini Mekari Talenta akan membahas mengenai cara mengukur penilaian kinerja karyawan dan contoh kasusnya.

Setiap karyawan memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda-beda.

Maka dari itu, penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) perlu dilakukan untuk memahami kompetensi dari masing-masing karyawan.

Dengan mengenal dan mengukur kinerja karyawan, perusahaan dapat memantau keberhasilan dari proses rekrutmen, dan menyamakan visi perusahaan dengan visi karyawan.

Tidak hanya itu, ada beberapa manfaat yang didapatkan apabila perusahaan menerapkan proses performance appraisal.

Karyawan pun juga dapat merasakan manfaat dari proses penilaian ini. Simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian penilaian kinerja karyawan

Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Contoh, Cara Mengukur

Menurut Rivai (2015), penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal dan dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan suatu perusahaan.

Berdasarkan pendapat lain dari Dessler (2018), performance appraisal bermakna evaluasi kinerja karyawan yang dilakukan saat ini dan/atau di masa lalu.

Hal ini tergantung standar kinerja yang telah ditentukan.

Sementara menurut Mathis dan Jackson (2017), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.

Lalu, informasi yang didapat dari evaluasi tersebut akan dikomunikasikan ke karyawan yang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa performance appraisal merupakan proses menilai atau mengevaluasi kinerja karyawan yang bekerja di suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Dari evaluasi tersebut, perusahaan dapat memberikan feedback untuk karyawan yang bersangkutan agar dapat mengetahui hasil kerjanya dalam periode tertentu.

Periodenya mencakup:

Mid Year

Penilaian kinerja karyawan dilakukan dari awal hingga tengah tahun.

Penilaian ini hanya digunakan sebagai nilai bayangan agar karyawan dapat mengetahui kinerjanya di suatu perusahaan.

End Year

Penilaian dilakukan dari pertengahan tahun hingga akhir tahun.

Penilaian ini digunakan untuk menentukan nilai akhir kinerja karyawan selama bekerja di perusahaan.

Full Year

Penilaian dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun (Januari – Desember).

Sama seperti akhir tahun, penilaian ini berfungsi untuk menentukan nilai akhir kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.

Tujuan dan manfaat dari performance appraisal

Performance appraisal yang dilakukan dalam periode tertentu memiliki beragam tujuan dan manfaat bagi karyawan dan perusahaan.

Menurut Rivai (2010), terdapat 10 tujuan dari penilaian kinerja karyawan, meliputi:

  1. Mengetahui tingkat prestasi karyawan
  2. Memberikan imbalan yang layak, seperti kenaikan gaji pokok dan insentif
  3. Mendorong tanggung jawab karyawan
  4. Meningkatkan motivasi kerja
  5. Meningkatkan etos kerja
  6. Membedakan masing-masing karyawan
  7. Memperkuat hubungan karyawan melalui diskusi performa kerja
  8. Sumber informasi untuk perencanaan sumber daya manusia dan karir
  9. Membantu menempatkan karyawan yang sesuai dengan pencapaian kerjanya
  10. Meningkatkan kinerja karyawan

Adapun manfaat yang didapatkan dari penilaian kinerja (Rivai, 2013), yaitu:

  1. Sarana perbaikan prestasi, dengan menentukan kebutuhan pengembangan yang dapat mendukung peningkatan prestasi karyawan
  2. Mempermudah penentuan penempatan, promosi, perpindahan dan penurunan pangkat
  3. Sarana perbaikan kinerja karyawan
  4. Melatih dan mengembangkan kemampuan karyawan
  5. Membantu divisi SDM/HRD mengidentifikasi keberhasilan fungsi divisinya

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, penilaian kinerja karyawan juga dapat memfasilitasi komunikasi antara atasan dan bawahan dengan lebih efektif.

Cara mengukur kinerja karyawan yang efektif

Untuk mengukur kinerja karyawan secara efektif diperlukan standar dan komponen-komponen penilaian yang harus ditentukan dan bisa diterapkan pada semua lapisan level karyawan di perusahaan.

Kinerja karyawan juga harus dievaluasi secara berkala agar tujuan pengembangan perusahaan bisa tercapai.

Kini banyak perusahaan yang bahkan bekerjasama dengan penyedia aplikasi evaluasi kinerja karyawan agar dapat mengontrol secara berkala dan sistematis.

Pengukuran kinerja dilakukan oleh diri sendiri, sesama karyawan, manajer-manajer divisi, atau dari karyawan ke manajer.

Adapun komponen-komponen yang bisa membantu menentukan pengukuran kinerja karyawan biasanya berdasarkan:

  • Kualitas kerja, diukur dari anggapan atau penilaian karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
  • Kuantitas atau jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan sesuai target.
  • On-time management atau tingkat ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan.
  • Efektivitas, tingkat ketepatan penggunaan sumber daya tenaga, uang, teknologi, bahan baku secara maksimal dan terukur.
  • Kemandirian, sejauh mana tingkat kemampuan seorang karyawan untuk bekerja sendiri untuk menjaga komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Contoh cara mengukur penilaian kinerja karyawan

Umumnya, penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan membuat dua program yang berbeda, tergantung status dari karyawan.

Misalnya, karyawan tetap atau karyawan kontrak/percobaan.

Performance appraisal karyawan tetap

Penilaian karyawan tetap biasanya digunakan untuk menentukan kenaikan gaji/bonus dari karyawan tersebut.

Secara umum, penilaian ini dilakukan setiap tahun.

Performance appraisal karyawan kontrak/percobaan

Penilaian karyawan kontrak/percobaan dilakukan untuk menentukan apakah karyawan yang bersangkutan akan diangkat menjadi karyawan tetap, diperpanjang kontraknya atau dihentikan kontraknya.

Penilaian ini biasanya dilakukan 30 hari sebelum masa kontrak karyawan berakhir.

Tahapan cara mengukur penilaian kinerja karyawan

Umumnya, ada lima tahapan performance appraisal yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menilai karyawannya.

Menentukan standar penilaian kinerja

Penetapan standar penilaian kinerja dilakukan untuk memastikan tujuan dan strategi suatu perusahaan akan tercapai.

Supaya objektif, standar ini harus bersifat “SMART”, yang berarti spesifik (specific), terukur (measurable), dapat dicapai (achievable), relevan (relevant), dan terikat waktu (time bound).

Menginformasikan standar penilaian kinerja

Agar efektif, standar penilaian kinerja harus dikomunikasikan dengan jelas dan dipahami oleh karyawan.

Komunikasi ini harus membuat karyawan mengerti apa yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan terhadap karyawannya.

Mengukur Penilaian Kinerja Karyawan

Kinerja seorang karyawan yang mudah diukur, yaitu yang memiliki format numerik. Misalnya, kuantitas dan ketepatan waktu.

Sementara kinerja yang bersifat soft skills, seperti komunikasi, dan kepemimpinan lebih sulit untuk dievaluasi.

Meski begitu, evaluasi kinerja karyawan harus dilakukan secara objektif dan profesional.

Hindari menggunakan perasaan saat mengukur kinerja karyawan.

Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standar Kinerja

Setelah mengukurnya, bandingkan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.

Hasil dokumentasi dari evaluasi harus menyoroti tindakan dan hasil yang bersifat:

  • Tepat
  • Spesifik
  • Konsisten (mencakup seluruh periode)
  • Faktual (tidak berdasarkan dugaan)
  • Seimbang (menyatakan hasil yang memuaskan dan tidak memuaskan)
  • Tertulis

Mendiskusikan hasil penilaian kinerja dengan karyawan terkait

Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena berpotensi memicu perbedaan pendapat antara atasan dan bawahan.

Namun, jika atasan rutin memberikan feedback dan pembinaan secara teratur, hal tersebut mungkin tidak akan terjadi.

Untuk mengatasi perbedaan pendapat, manajemen dapat meminta karyawan untuk melengkapi dan menyerahkan evaluasi diri sebelum diskusi berlangsung.

Perlu diingat juga bahwa atasan harus tetap tenang dan sopan, karena akan berdampak signifikan pada kepercayaan diri, motivasi, dan kinerja karyawan di masa mendatang.

Mengambil tindakan

Setelah diskusi, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan yang tepat. Misalnya, apabila kinerjanya memuaskan, manajemen dapat menaikkan gaji, mempromosikan jabatan, atau memberikan peluang pengembangan yang didambakan karyawan.

Sebaliknya, bila hasil tidak sesuai dengan ekspektasi perusahaan, karyawan dapat dihentikan kontraknya.

Metode cara mengukur penilaian kinerja karyawan

Metode penilaian kinerja karyawan biasa dilakukan menggunakan dua metode, tradisional dan modern.

Berikut kami jabarkan perbedaannya.

Metode tradisional

Rating scale

Skala penilaian dalam metode ini dimulai dari 1 sampai 10.

Skor rendah menunjukkan feedback negatif dan skor tinggi menunjukkan feedback positif.

Checklist

Metode ini berupa pernyataan deskriptif yang berkaitan dengan perilaku karyawan.

Setiap pernyataan memiliki dua pilihan, seperti ‘Ya’ & ‘Tidak’ atau ‘Benar’ & ‘Salah’.

Penilai dapat memilih satu dari dua pilihan yang menurutnya benar menggambarkan perilaku karyawan.

Forced distribution

Dalam metode penilaian kinerja ini, manajer mengelompokkan karyawan berdasarkan kinerja.

Beberapa masuk ke kelompok ‘high performers’, ‘average performers’ dan ‘under performers’.

Critical incident

Pada metode ini, kinerja karyawan dievaluasi berdasarkan perilaku kritisnya.

Misalnya, reaksi karyawan terhadap situasi tertentu.

Essay

Dalam metode ini, penilai menulis deskripsi tentang perilaku dan kinerja karyawan.

Deskripsi mencakup semua informasi yang relevan seperti sikap karyawan, pengetahuan akan pekerjaan, kinerja saat ini dan potensi perkembangan.

Paired comparison

Pada metode penelitian kerja ini, satu sifat tertentu digunakan untuk mengevaluasi karyawan.

Lalu, setiap karyawan dibandingkan dengan yang lain secara satu per satu.

Field review

Metode ini dilakukan oleh divisi SDM/HRD yang menanyakan pendapat dari atasan tentang kinerja, perilaku dan keterampilan karyawan yang dipimpinnya.

Confidential appraisal

Metode ini banyak digunakan di instansi pemerintah untuk membuat keputusan mengenai promosi dan mutasi karyawan.

Biasanya, atasan akan menyiapkan laporan rahasia tentang kinerja, perilaku, dan sifat karyawan.

Laporan bersifat rahasia dan akan dikirim kepada manajemen terkait yang menilai karyawan berdasarkan laporan tersebut.

Metode modern

Management by Objectives (MBO)

Metode penilaian kinerja karyawan ini melibatkan manajer dan karyawan yang telah berdiskusi untuk mengidentifikasi, merencanakan, mengatur, dan mengkomunikasikan tujuan untuk difokuskan selama periode penilaian tertentu.

Assessment Centre Method

Metode ini memungkinkan karyawan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana orang lain mengamati mereka dan dampaknya terhadap kinerja mereka.

Keuntungan utama dari metode ini adalah tidak hanya menilai kinerja individu yang ada tetapi juga memprediksi kinerja pekerjaan di masa depan.

Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)

BARS memiliki manfaat kualitatif dan kuantitatif dalam proses penilaian kinerja.

Pasalnya, metode penilaian kinerja karyawan ini membandingkan kinerja karyawan dengan perilaku spesifik yang digambarkan dengan peringkat numerik.

Psychological Appraisals

Metode ini melibatkan psikolog profesional yang fokus menganalisis kinerja masa depan karyawan.

Penilaian kinerja mencakup tujuh komponen utama seperti keterampilan interpersonal, kemampuan kognitif, sifat intelektual, keterampilan kepemimpinan, sifat kepribadian, kecerdasan emosional, dan keterampilan terkait lainnya.

Human-Resource (Cost) Accounting Method

Metode ini menganalisis kinerja karyawan melalui manfaat moneter yang dihasilkan kepada perusahaan.

Misalnya, dengan membandingkan biaya mempertahankan seorang karyawan (biaya untuk perusahaan) dan manfaat moneter (kontribusi) dari suatu perusahaan.

360 Degree Feedback

Metode performance appraisal ini bersifat multidimensi dan objektif dari lingkaran karyawan, seperti manajer, rekan kerja, dan pelanggan/klien.

Metode ini dapat menghilangkan bias dalam tinjauan kinerja dan memiliki pemahaman yang lebih jelas terhadap kompetensi karyawan.

Adapun lima komponen penting yang terlibat dalam metode penilaian ini:

  • Self-appraisal; penilaian diri dari karyawan untuk melihat kinerja, dan memahami kekuatan serta kelemahannya sendiri.
  • Managerial review; tinjauan penilaian individu karyawan dan tim yang diberikan oleh manajer.
  • Peer review; penilaian dan evaluasi dilakukan oleh rekan kerja dalam satu tim.
  • Subordinates Appraising Manager (SAM); komponen ini melibatkan bawahan untuk menilai atasannya.
  • Customer or client review; penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh pihak eksternal seperti pelanggan atau klien.

Contoh form penilaian kinerja karyawan

Dalam melakukan performance appraisals, seperti dengan metode 360-Degree Feedback, akan ada sebuah formulir khusus yang dipakai untuk mengukur penilaian kinerja karyawan.

Formulir ini dibedakan berdasarkan kriteria Job Level atau Job Title (Jabatan). Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan fungsi dan tanggung jawab, sehingga objek yang dinilai pun akan berbeda.

Berikut kami lampirkan contoh serangkaian performance appraisal form yang biasa digunakan oleh perusahaan.

performance appraisal formForm Kinerja Karyawan Halaman Pertama

Form Penilaian Kinerja Karyawan Halaman KeduaForm Penilaian Kinerja Karyawan Halaman Kedua

performance appraisal form halaman 3

Form Penilaian Kinerja Karyawan Halaman Ketiga

 

Software Performance Management Mekari Talenta

Perkembangan teknologi telah memudahkan siapa pun di segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia HR.

Kini, Anda tak perlu merasa kewalahan melakukan penilaian kinerja karyawan di perusahaan Anda.

Mekari Talenta adalah salah satu software HRIS (human resources information system) untuk manajemen sumber daya manusia.

Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan manajemen performa karyawan.

Dengan aplikasi Mekari Talenta, HR bisa dengan mudah menyelenggarakan penilaian kinerja dengan metode-metode yang efektif seperti 360-Degree Feedback.

Prosesnya pun konsisten dan mengedepankan keadilan karena memiliki review calibration di mana proses penilaian akhir karyawan akan dikalibrasi secara otomatis menyesuaikan feedback yang diterima.

Hadirnya Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online yang juga dilengkapi dengan software penilaian kinerja karyawan yang dapat membantu HR mengelola kinerja karyawan secara objektif di mana pun dan kapan pun.

Fitur Mekari Talenta

Berikut beberapa fitur utama yang dapat membantu HR dalam mengelola sumber daya manusia suatu perusahaan.

Dengan fitur-fitur ini, HR dapat mengelola rekrutmen karyawan dengan lebih mudah, mulai dari job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi dan berbasis online.

Tertarik mencoba Mekari Talenta secara gratis? Konsultasi gratis dengan tim sales Mekari Talenta sekarang juga.

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.