Apa itu tugas HRD dan apa bedanya dengan personalia? HRD sendiri merupakan akronim dari Human Resource Departement. Dari kepanjangan kata HRD saja sudah terlihat jelas perbedaan dengan personalia adalah seperti apa kan?
Lalu, pekerjaan ini juga merupakan bagian dari departemen atau divisi yang ada di perusahaan, di mana personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM untuk berbagai urusan yang terkait dengan administratif.
Nah, di sini blog Mekari Talenta akan mengulas lebih dalam mengenai apa itu HRD dan personalia.
Jadi, Anda tidak hanya memahami kepanjangan HRD atau hanya mendengar tentang seputar personalia saja, namuan dari segi tanggung jawab hingga fungsinya.
Agar tak lagi salah kaprah, berikut ulasan mengenai perbedaan antara HRD dan personalia.
Anda sudah sering mendengar tentang Human Resource Departement dan personalia, tetapi apa perbedaan antara keduanya?
Temukan jawabannya dengan membaca tulisan blog Mekari Talenta di bawah ini.
Apa itu Pengertian dan Singkatan dari HRD?
HRD adalah singkatan dari kepanjangan kata Human Resource Departement.
Dalam Bahasa Indonesia, arti HRD lebih dikenal dengan istilah Departemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Secara umum, pekerjaan HRD adalah mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan karyawan yang ada di perusahaan.
Pekerjaan dan tugas mereka sehari-hari melakukan proses rekruitmen, pengembangan, evaluasi, konsultasi, administrasi, hingga PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ).
Biasanya, divisi ini selalu ada di perusahaan-perusahaan berskala besar atau induk grup suatu perusahaan.
Dari sini Anda sudah bisa menjawab pertanyaan apa itu HRD di perusahaan, bukan?
Bisa dikatakan pula bahwa Human Resource Departement menangani berbagai masalah di dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, manajer, dan karyawan dari level lain.
Tujuannya tentu saja untuk menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan dalam mencapai target perusahaan yang telah ditentukan.
Di sisi lain, divisi HRD singkatan dari kepanjangan Human Resource Departement juga terlibat dalam prosedur berkelanjutan yang bertanggung jawab untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan SDM yang tepat.
Nantinya, SDM tersebut akan ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai ketika perusahaan sedang membutuhkannya.
Baca juga: Kenapa Perusahaan Perlu Beralih ke Aplikasi Penggajian?
Apa Itu Fungsi dari Seorang HRD?
HRD bertugas untuk melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, mulai dari persiapan yang meliputi faktor internal dan eksternal, rekrutmen tenaga kerja, dan seleksi tenaga kerja.
Sebagai garda terdepan dalam pengelolaan sumber daya manusia, HRD bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan individu dan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, HRD memiliki peran kunci dalam pengembangan karyawan agar menjadi lebih kompeten dan berkembang.
Berikut adalah beberapa fungsi peran penting HRD dalam pengembangan sumber daya manusia:
Merekrut Karyawan Baru Untuk Perusahaan
Salah satu fungsi penting HRD adalah merekrut karyawan yang memiliki potensi tinggi dan sesuai kualifikasi yang dicari oleh perusahaan.
Biasanya, HRD akan memulai proses mulai dari penyaringan CV dari para calon karyawan, tes tertulis, hingga proses interview sebelum ke offering jika cocok.
Ketika HRD sudah mendapatkan kandidat yang paling tepat, nantinya tugas HRD yang akan melanjutkan proses onboarding untuk memperkenalkan karyawan baru pada budaya perusahaan termasuk apa saja yang menjadi tugasnya nanti.
Untuk Memberikan Pelatihan pada Karyawan
HRD memiliki fungsi dalam hal pengembangan dan evaluasi karyawan.
Agar setiap karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Maka dari itu, HRD harus mampu meningkatkan produktivitas karyawan agar perusahaan dapat terus meningkatkan performanya.
Memberikan Kompensasi pada Karyawan
Fungsi HRD adalah kepanjangan tangan perusahaan untuk untuk memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai.
Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai yang diberikan secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Pemberian kompensasi harus tepat dan sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada di lingkungan eksternal agar tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian perusahaan.
Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Karyawan
HRD bertugas untuk merancang dan menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.
Melalui pelatihan teknis, pelatihan manajerial, atau pelatihan keahlian khusus, HRD membantu karyawan memperoleh keterampilan baru dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif.
Membentuk Individu yang Unggul
Selain keterampilan dan pengetahuan, HRD juga fokus pada pengembangan aspek sikap dan kepribadian karyawan.
Dengan program pembinaan kepemimpinan, pengembangan soft skills, atau pelatihan motivasi, HRD membantu membentuk individu yang memiliki sikap positif, komunikasi yang baik, dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Membina Manusia sebagai Subsistem
Organisasi HRD bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan program perencanaan dan penilaian karyawan.
Melalui proses penilaian kinerja, HRD menganalisis dan mengevaluasi kinerja karyawan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan merancang program pengembangan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individual dan tim.
Mengembangkan Potensi Karyawan
HRD berperan sebagai pendukung utama dalam pengembangan potensi karyawan.
Melalui identifikasi bakat, penempatan yang tepat, dan program pengembangan karir, HRD membantu karyawan dalam menggali potensi terbaik mereka dan memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dalam organisasi.
Membina Hubungan Antar Karyawan
HRD juga bertugas untuk memfasilitasi hubungan antarkaryawan yang sehat dan produktif.
Dengan mengembangkan program kerjasama tim, kegiatan perusahaan, atau forum komunikasi internal, HRD membantu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung.
Mengevaluasi Kinerja Karyawan
Evaluasi kinerja merupakan bagian penting dari pengembangan sumber daya manusia.
HRD melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan metode yang tepat, seperti penilaian kinerja berbasis kompetensi atau penilaian 360 derajat.
Dengan melakukan evaluasi yang objektif, HRD dapat mengidentifikasi kekuatan dan area pengembangan bagi setiap karyawan.
Dalam kesimpulannya, HRD memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
Dengan mendukung pengembangan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan potensi karyawan, HRD membantu membangun tim yang kuat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Apa itu HRIS (Human Resource Information System)?
Perbedaan Singkat Mengenai HRD dan Personalia
Sebelum membahasnya lebih jauh, berikut adalah perbedaan singkat dari HRD dan juga personalia.
Ruang lingkup personalia mencakup:
- Pencatatan kehadiran karyawan
- Pengarsipan dokumen-dokumen kerja
- Penggajian karyawan
- Perhitungan tunjangan
Sementara itu, HRD mencakup:
- Employee services
- Pelatihan dan pengembangan karyawan
- Menjaga relasi dan retensi karyawan dengan perusahaan
- Penilaian kinerja karyawan
Mengenal Tugas dan Tanggung Jawab HRD
Berikut adalah beberapa tugas serta tanggung jawab dari divisi HRD.
Melakukan Perencanaan Terkait SDM Di Dalam Perusahaan
Tugas HRD yang pertama adalah perencanaan.
Perencanaan ini biasanya berupa perencanaan program atau SDM yang ada di perusahaan.
Misalnya, menentukan program pengembangan yang cocok untuk divisi tertentu, hingga kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing divisi.
Tugas HRD adalah Melaksanakan Rekrutmen Karyawan
Selanjurnya adalah rekrutmen. Tugas yang satu ini adalah salah satu tugas paling penting bagi HRD karena mereka bertanggung jawab untuk mencari karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Untuk mendapatkannya, HRD perlu menyiapkan berbagai proses mulai dari menyebarkan info lowongan kerja, menyaring CV kandidat, psikotes jika dibutuhkan, proses wawancara, hingga proses offering.
Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Skill Karyawan
Tugas HRD lainnya adalah pelatihan dan pengembangan di mana fungsinya adalah untuk meningkatkan performa karyawan agar bisa memberikan hasil yang terbaik.
Pelatihan ini perlu menyesuaikan kebutuhan masing-masing divisi.
Misalnya tim marketing membutuhkan pelatihan SEO untuk meningkatkan performa website, maka HRD perlu memfasilitasi hal tersebut.
Pengaturan Kompensasi
Kompensasi karyawan merupakan hal yang cukup krusial karena dapat berpengaruh ke tingkat engagement karyawan terhadap perusahaan.
Ketika HRD ingin membuat program kompensasi, mereka juga perlu memikirkan berbagai macam hal, mulai dari gaji, asuransi, tunjangan, dan kompensasi lainnya.
Semua kompensasi ini harus dibuat mempertimbangkan kesejahteraan karyawan.
Oleh karena itu, HRD perlu mengelola skema kompensasi dengan baik.
Namun, HRD perlu memperhatikan kondisi keuangan di perusahaan juga.
Mengurus Segala Data Administrasi
Data administrasi yang dimaksud di sini sangat beragam, mulai dari data karyawan, data absensi online, payroll, kontrak kerja karyawan, dan lain sebagainya.
Meski sebenarnya hal ini adalah tanggung jawab dari personalia, namun personalia tetap menjadi bagian dari HRD secara keseluruhan.
Membuat Skema Performance Review untuk Karyawan
Performance review atau evaluasi karyawan adalah hal yang kerap dilakukan setahun sekali atau dua kali tergantung kebijakan perusahaan.
Evaluasi karyawan dinilai penting karena hasilnya tidak hanya menentukan perbaikan performa karyawan tetapi terkadang juga menjadi tolak ukur untuk kenaikan gaji serta bonus.
Menyusun dan Memperbaharui Kebijakan: Menciptakan Kebijakan Kepegawaian yang Optimal
Sebagai bagian integral dari tim HRD, tugasnya tidak hanya terbatas pada manajemen sumber daya manusia, tetapi juga mencakup peran strategis dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan perusahaan terkait kepegawaian.
Dalam hal ini, HRD bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan atau aturan kepegawaian yang relevan dan efektif untuk seluruh karyawan.
Mengapa penting menyusun kebijakan kepegawaian? Kebijakan tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam mengatur interaksi antara perusahaan dan karyawan, serta menciptakan kerangka kerja yang adil, konsisten, dan transparan.
Dengan memiliki kebijakan yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa hak dan kewajiban karyawan dihormati, menjamin perlindungan hukum, dan mengoptimalkan produktivitas karyawan.
Namun, menyusun kebijakan kepegawaian bukanlah tugas yang mudah. Proses ini memerlukan pemahaman mendalam tentang hukum ketenagakerjaan, tren industri, serta kebutuhan dan nilai-nilai perusahaan itu sendiri.
Untuk itu, HRD perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti manajemen eksekutif, tim hukum, dan perwakilan karyawan, guna memastikan kebijakan yang dihasilkan memenuhi kepentingan semua pihak.
Dalam menyusun kebijakan kepegawaian, HRD harus mempertimbangkan beberapa faktor penting, antara lain:
- Kepatuhan hukum: Kebijakan perusahaan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. HRD perlu memastikan bahwa kebijakan yang disusun tidak melanggar aturan yang mengatur hak-hak karyawan.
- Keadilan dan kesetaraan: Kebijakan harus adil dan setara untuk semua karyawan. HRD harus memastikan bahwa kebijakan tidak membedakan berdasarkan ras, agama, gender, usia, atau faktor lain yang melanggar prinsip-prinsip non diskriminasi.
- Kesesuaian dengan nilai dan budaya perusahaan: Kebijakan harus mencerminkan nilai-nilai inti dan budaya perusahaan. HRD harus memastikan bahwa kebijakan mendukung visi, misi, dan tujuan perusahaan serta mempromosikan budaya kerja yang positif.
- Keterbukaan dan komunikasi: Kebijakan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada semua karyawan. HRD harus mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk memastikan pemahaman dan penerapan kebijakan secara konsisten di seluruh organisasi.
- Relevansi dan fleksibilitas: Kebijakan harus terus diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan terbaru dalam industri dan kebutuhan perusahaan. HRD harus mengikuti tren terkini dan memastikan kebijakan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Dalam kesimpulannya, HRD memiliki peran strategis dalam menyusun kebijakan kepegawaian yang optimal. Dengan memahami hukum ketenagakerjaan, nilai-nilai perusahaan, dan kebutuhan karyawan, HRD dapat menciptakan kerangka kerja yang menguntungkan semua pihak dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Apa itu Personalia?
Untuk lebih jelasnya, personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM untuk berbagai urusan yang terkait dengan administratif.
Selain itu, personalia juga mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya.
Pengaturan hubungan industrial ini diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 16 yang berbunyi:
Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jika HRD adalah pekerjaan yang lebih terlibat dengan karyawan, personalia memiliki fungsi seperti bertanggung jawab terhadap employee database, payroll , dan pembayaran benefit lainnya.
Termasuk di dalamnya adalah pinjaman karyawan, absensi kehadiran, pencatatan cuti tahunan, data terkait slip gaji dan filing dokumen.
Sebenarnya, paham personalia merupakan basis awal dari Human Relations.
Pada waktu itu, muncul kebutuhan tentang adanya bagian khusus yang melayani kebutuhan karyawan yang memuncak, seperti soal gaji, presensi online / offline, cuti, dan administrasi lain.
Saat itu, mereka juga dikenal sebagai “pelayan” tenaga kerja setiap harinya.
Maka, muncullah pekerjaan personalia yang hingga saat ini masih berkaitan dengan segala sesuatu bersifat administratif.
Definisi, Tugas Dan Tanggung Jawab Personalia
Personalia adalah istilah yang merujuk pada fungsi atau departemen dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola aspek-aspek yang terkait dengan sumber daya manusia (SDM).
Personalia bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan karyawan, mulai dari perekrutan, pengembangan, penilaian kinerja, penggajian, manajemen kinerja, hingga perencanaan sumber daya manusia.
Departemen Personalia atau HR (Human Resources) merupakan bagian penting dalam organisasi karena mereka memiliki peran kunci dalam menjaga dan mengoptimalkan potensi serta kinerja karyawan.
Tugas dan tanggung jawab personalia dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan kompleksitas organisasi, namun beberapa tugas umum yang dilakukan oleh departemen personalia antara lain:
- Perekrutan dan seleksi karyawan: Membantu dalam proses perekrutan karyawan baru, melakukan seleksi dan penilaian terhadap calon karyawan, serta melakukan onboarding dan orientasi bagi karyawan baru.
- Pengembangan karyawan: Merancang dan mengimplementasikan program pengembangan karyawan, seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan, program mentoring, dan pengembangan karir.
- Manajemen kinerja: Mengelola proses penilaian kinerja, menetapkan target kinerja, memberikan umpan balik kepada karyawan, serta mengidentifikasi dan mengelola kinerja yang tidak memenuhi harapan.
- Penggajian dan manajemen kompensasi: Bertanggung jawab untuk mengelola sistem penggajian, administrasi upah, manajemen tunjangan, dan program kompensasi lainnya.
- Manajemen hubungan kerja: Mengelola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, termasuk penyelesaian konflik, kebijakan penggajian, peraturan perusahaan, dan konsultasi terkait masalah ketenagakerjaan.
- Kepatuhan hukum ketenagakerjaan: Memastikan kepatuhan organisasi terhadap peraturan ketenagakerjaan dan hukum terkait, serta mengelola masalah hukum ketenagakerjaan yang timbul.
- Perencanaan dan pengembangan strategis SDM: Berpartisipasi dalam perencanaan strategis organisasi, termasuk perencanaan kebutuhan SDM masa depan, analisis gap keterampilan, dan perencanaan suksesi.
Departemen Personalia berperan penting dalam menjaga keharmonisan dan efisiensi organisasi melalui pengelolaan sumber daya manusia yang optimal.
Mereka bekerja untuk mendukung pertumbuhan, pengembangan, dan kesejahteraan karyawan, serta memastikan kepatuhan terhadap aturan hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
Baca juga: Menumbuhkan & Menjaga Motivasi Kerja Karyawan
Tugas, Tanggung Jawab, dan Peran Personalia Adalah Sebagai Berikut
- Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan labour supply
- Sosialisasi dan koordinasi
- Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan baru
- Menyusun dan tahu cara membuat daftar hadir online
- Menyiapkan internal letter dan outgoing letter
- Memperbaharui/update dan record data dengan software HRIS
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara tugas HRD dan personalia terdapat pada ruang lingkup kerja keduanya.
Personalia cenderung berada di area administrasi yang mendukung terlaksananya fungsi HRD.
Lalu tanpa keberadaan personalia, maka fungsi Human Resource Departement pun akan sulit terlaksana karena keduanya memiliki aspek yang berkaitan.
Nah, sekarang Anda sudah paham kalau HRD adalah salah satu departemen atau divisi yang ada di perusahaan, dan personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM untuk berbagai urusan yang terkait dengan administratif.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kini banyak Human Resource Departement yang juga mengerjakan tugas personalia sehingga tingkat fokus berkurang.
Untuk mengatasi hal ini, divisi Human Resource Departement bisa menggunakan software Payroll khusus seperti Talenta sehingga dapat melakukan apa saja tanpa kehilangan kendali atas personalia karyawan.
Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!
Anda juga dapat mencoba gratis Talenta, sekarang juga dengan klik tombol di atas!
Pertanyaan Umum Terkait Jobdesk, Tugas dan Pekerjaan Human Resource Departement ( HRD )
Sebagai berikut penjelasannya.
Apa arti, pengertian, dan definisi personalia?
Secara umum, personalia adalah serangkaian kegiatan untuk mengelola sumber daya manusia pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawan.
Pengelolaan dari fungsi personalia ini antara lain adalah bertanggung jawab terhadap database karyawan, payroll dan pembayaran tunjangan juga benefit karyawan lainnya.
Kalau begitu, HRD artinya apa?
Kepanjangan HRD adalah Human Resource Development, ini merupakan sebuah Divisi Sumber Daya Manusia yang ada di sebuah perusahaan.
Human Resource Department ini bisa diartikan juga sebagai orang-orang yang bekerja pada sebuah departemen yang bertanggung jawab dalam menangani pengelolaan sumber daya perusahaan.
Pada sebuah perusahaan, apa fungsi dan tugas HRD?
Fungsi juga tugas HRD yang memiliki kepanjangan Human Resources Development adalah untuk mengelola SDM seara manual atau melalui bantuan aplikasi seperti Mekari Talenta.
Karena divisi ini merupakan bagian atau departemen dari perusahaan yang memang bertugas untuk mengelola sumber daya manusia di perusahaan atau human resource management di perusahaan.
Mulai dari tugas rekrutmen, perencanaan SDM, seleksi karyawan, sistem penggajian pegawai, pengembangan, performance management, kelola absensi karyawan perusahaan, hingga menumbuhkan hubungan industrial.
Bagaimana umumnya struktur HRD di sebuah perusahaan?
Pada sebuah perusahaan kecil, HRD biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yakni HR Manager, HR Specialist, serta Koordinator Perekrutan.
Namun, struktur ini dapat berkembang seiring dengan perkembangan di suatu perusahaan. Contohnya saja di perusahaan besar, struktur HRD biasanya meliputi:
- VP HR atau Head of HR
- Recruitment Director
- Compensation and Benefit Manager
- HRIS Specialist
- HR Staff
- Recruitment Staff
Berapa gaji karyawan HRD?
Rata-rata gaji untuk staf di divisi HRD biasanya atara Rp5 juta hingga Rp8 juta setiap bulannya.
Namun angka ini bisa bertambah tergantung level pekerjaannya, misalnya supervisor, director, atau head.
Semakin tinggi levelnya, maka gajinya juga akan lebih besar.
Selain level jabatan, gaji karyawan HRD juga mengikuti besaran UMR ataupun UMP di tempat kerjanya.
Staff HRD rata-rata lulusan apa?
Biasanya, orang yang memiliki gelar sarjana di bagian manajemen dan psikologi bisa dibilang cocok untuk menjadi staf HRD.
Sarjana manajemen dibutuhkan karena memiliki kemampuan pengelolaan yang baik.
Sementara itu, untuk sarjana psikologi juga dibutuhkan untuk lebih memahami perilaku karyawan.
Namun, saat ini sudah banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk staff HRD dari semua jurusan.
Skill apa saja yang harus dikuasai seorang HRD agar dapat jalankan tugas dengan baik?
Memilih bekerja di bidang human resource memang tidak bisa sembarangan, Anda harus memiliki keterampilan yang mumpuni agar segala pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun skills tersebut mencangkup pada kemampuan berorganisasi, tingkat komunikasi yang baik, mampu mengelola informasi dan memahami psikologi, serta menjaga rahasia personal.
Selain itu, HRD wajib memiliki keterampilan utama untuk mengelola administrasi serta jobdesk-nya.
Misalanya saja seperti, mengetahui bagaimana proses rekrutmen yang efektif, mengelola data kehadiran, proses payroll, dan sebagainya.
Untuk mendukung semua itu, para HR perusahaan sangat memerlukan suatu aplikasi yang memudahkan pekerjaan mereka.
Hal itu dikarenakan tugas dan fungsi HRD yang sangat banyak sehingga rawan sekali terjadinya human error, Mekari Talenta hadir untuk meminimalisir hal tersebut.
Talenta merupakan aplikasi absensi karyawan online yang membantu Human Resource Departement menjalankan tugasnya, khususnya dibidang absensi karyawan.
Semoga informasi terkait info apa itu HRD dan beberapa informasi penting lain diatas diatas bisa berguna untuk perusahaan anda, dan jangan lupa untuk membagikannya ke media sosial ya.