Berikut Cara Mengembangkan Sistem Performance Appraisal yang Efektif

Tayang
21 Jun, 2021
Diperbarui
20 Maret 2024

Performance appraisal adalah metode paling umum agar seorang karyawan bisa meningkatkan pendapatannya serta kariernya.

Di Indonesia, performance appraisal juga dikenal dengan nama penilaian kinerja karyawan.

Prosedur ini dilakukan oleh perusahaan untuk menilai performa karyawan dalam periode waktu tertentu sekaligus merencanakan pengembangan karier mereka.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Nah, kira-kira apa arti dari performance appraisal lebih lanjut dan bagaimana menerapkan sistemnya dengan baik di perusahaan? Kali ini Insight Talenta akan membahasnya secara lengkap. Simak pemaparannya!

Apa Itu Performance Appraisal?

Secara sederhana, performance appraisal adalah sebuah penilaian kinerja karyawan secara berkala. Performance appraisal dikenal juga dengan istilah annual review, performance review, atau evaluasi kinerja para pekerja.

Proses dari performance appraisal karyawan sendiri sangat krusial di perusahaan. Ia berfungsi untuk meningkatkan produktivitas karyawan serta meningkatkan pendapatan mereka.

Tentunya setiap karyawan ingin agar jerih payahnya dapat berbuah hasil melalui kenaikan gaji. Maka dari itu perusahaan wajib memfasilitasi kinerja mereka.

Performance appraisal dilakukan secara berkala misalnya sekali atau dua kali dalam setahun di mana karyawan nantinya akan dinilai kinerjanya berdasarkan objektif-objektif yang ditentukan.

Maka dari itu, performance management di dalam perusahaan juga penting, karena tidak hanya akan menentukan kenaikan gaji serta promosi karyawan, tetapi juga bisa menjadi bahan evaluasi terkait kelebihan serta kekurangan karyawan selama ini.

Setelah karyawan mendapatkan hasil penilaian mereka, nantinya perusahaan dapat menentukan apakah ia layak untuk mendapatkan bonus, kenaikan gaji, atau yang lainnya.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Penilaian tersebut juga bisa menjadi dasar untuk menentukan apakah ia bisa tetap lanjut bekerja atau di-PHK.

Namun terkadang, proses performance appraisal sendiri jarang diterapkan dengan baik di perusahaan dan karyawan jarang mendapatkan feedback terkait performa mereka dengan maksimal.

Maka dari itu, untuk mencegah proses performance appraisal hanya sekadar rutinitas tahunan belaka, HR perlu untuk meningkatkan lagi metode-metode penilaian mereka.

Namun sebelum itu, bagaimana tahapan-tahapan yang ideal untuk melaksanakan performance appraisal?

Tahapan-Tahapan Performance Appraisal

Sebagai berikut dibawah.

Tetapkan Terlebih Dahulu KPI

Sebelum memulai proses evaluasi, manajer di masing-masing divisi harus menentukan masing-masing KPI. Penentuan KPI ini harus dibuat sejelas dan seobjektif mungkin agar bisa diukur.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Misalnya, untuk departemen sales, KPI dapat berupa berhasil melakukan penjualan sebanyak Rp100 juta dalam 6 bulan. Apapun itu, pastikan bahwa objektif masing-masing karyawan memiliki keterangan yang jelas.

Komunikasikan KPI ke Masing-masing Karyawan

Setelah para manajer sudah menentukan masing-masing KPI karyawan di divisi mereka, mereka wajib untuk membicarakannya kepada karyawan.

Sehingga karyawan dapat mengetahui apa saja yang harus dicapai mereka hingga waktu penilaian kinerja tiba. Komunikasi harus tercipta dua arah.

Jangan sampai karyawan tidak mengetahui apa saja yang menjadi target mereka, tetapi pada saat penilaian mereka dibilang kurang produktif. Padahal sejak awal seharusnya hal ini bisa dibicarakan dengan baik.

Lakukan Pengukuran Kinerja yang Nyata

Perusahaan harus mengukur kinerja karyawan berdasarkan informasi yang akurat.

Misalnya pengamatan sehari-hari, laporan lisan ataupun tertulis dari karyawan lain, perubahan performa perusahaan selama ia bekerja, dan lain sebagainya.

Yang perlu diingat adalah pengukuran kinerja harus bersifat objektif berdasarkan fakta di lapangan.

Membandingkan Kinerja dengan KPI yang Telah Ditentukan

Setelah para manajer mendapatkan hasil kinerja dari karyawan, pada performance appraisal ia harus membandingkannya dengan Key Performance Indikator ( KPI ) yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan ini, manajer dapat melihat apakah kinerja seorang karyawan sudah memenuhi ekspektasi, di bawah ekspektasi, atau bahkan melebihi ekspektasi.

Bicarakan Hasil Penilaian dengan Karyawan

Manajer memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan hasil penilaian kinerja karyawan kepada karyawan yang bersangkutan.

Ia harus menyampaikan hasil kinerja karyawan seakurat mungkin dan seobjektif mungkin sehingga karyawan dapat menerima hasil mereka.

Diskusikan pada mereka pa yang menjadi kekuatan atau kelemahan mereka selama ini serta bagaimana agar kinerja mereka dapat lebih baik lagi.

Langkah Selanjutnya

Dari proses performance appraisal ini, yang terakhir adalah pengambilan tindakan. Jika kinerja karyawan tidak sesuai ekspektasi, para manajer harus bisa mengkomunikasikannya dengan baik.

Perusahaan juga dapat mengambil tindakan lebih lanjut, misalnya dengan memberikan mereka pelatihan.

JIka kinerja karyawan baik dan melebihi ekspektasi, perusahaan dapat memikirkan untuk menaikkan gaji mereka atau mungkin menaikkan jabatan jika sudah punya cukup kompetensi.

Baca Juga : Bagaimana Penilaian Kinerja Karyawan Industri Manufaktur?

Bagaimana Caranya Mengembangkan Sistem Performance Appraisal yang Efektif?

Dengan metode yang tepat, performance appraisal dapat meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Metode performance review yang baik dapat membuat dinamika di dalam perusahan lebih efektif dan membuahkan hasil.

Beragam metode penilaian kerja dengan aplikasi & software penilaian kinerja karyawan by Talenta

Beragam metode penilaian kerja bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi & software penilaian kinerja karyawan by Talenta

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Perlu diingat bahwa tidak ada metode yang benar-benar tepat, namun beberapa metode di bawah ini dapat membantu Anda untuk menilai mana metode yang paling tepat untuk diterapkan.

Management by Objective (MBO)

Metode ini adalah metode performance appraisal di mana manajer dan karyawan bersama-sama mengidentifikasi, merencanakan, dan mengkomunikasikan objektif yang perlu difokuskan bersama.

Setelah menentukan goals yang jelas, manajer dan bawahannya harus mendiskusikan progres masing-masing secara berkala.

Di sini, mereka dapat berdiskusi apakah dapat mencapai tujuan yang ditentukan dalam waktu yang telah ditentukan.

Di akhir periode review, karyawan akan dinilai berdasarkan hasil mereka. Ketika mereka sukses mencapai goals, mereka akan dipromosikan dan dinaikkan gajinya.

Namun ketika mereka gagal, mereka mungkin ditransfer ke posisi lain atau dilakukan pelatihan lebih lanjut. Biasanya, metode ini ideal untuk menilai output kualitatif maupun kuantitatif dari karyawan senior, seperti manajer, direktur, dan eksekutif lainnya.

360-Feedback Review

Ini mungkin menjadi salah satu metode performance appraisal yang paling umum diterapkan.

Metode 360-Feedback Review adalah metode performance appraisal multidimensional yang mengevaluasi karyawan dari feedback kolektif.

Review berasal dari lingkaran karyawan lainnya, seperti para manajer, rekan kerja satu divisi, rekan kerja antar divisi, dan atasan langsung.

Metode ini tidak hanya mengeliminasi feedback yang bias, tetapi juga bisa menjelaskan dengan detil kinerja seorang karyawan berdasarkan pengalaman dari karyawan-karyawan lain.

Berikut adalah beberapa keuntungan dari metode ini:

  • Dapat meningkatkan awareness para karyawan bagaimana kinerja mereka dan apa dampak yang mereka berikan terhadap pihak lain.
  • Jadi dasar untuk melaksanakan pelatihan, konseling, dan aktivitas pengembangan karier lainnya
  • Performance appraisal yang terintegrasi dengan budaya perusahaan dan meningkatkan engagement.

Software HRIS Talenta juga memiliki fitur Performance Management untuk membuat proses penilaian kinerja karyawan lebih komprehensif dengan beragam metode yang sudah tersedia di dalam sistem.

Di dalamnya juga terdapat fitur 360-Feedback Review di mana semua lapisan karyawan dapat menerima penilaian kinerja secara menyeluruh.

Tak hanya mendapatkan penilaian dari karyawan lainnya, seorang karyawan juga dapat melakukan self review sebagai bahan introspeksi dan evaluasi diri.

Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)

Metode performance appraisal yang satu ini akan menunjukkan kinerja kualitatif dan kuantitatif seorang karyawan.

BARS akan membandingkan performa karyawan dengan contoh perilaku spesifik yang dinilai menggunakan rating angka.

Pada saat penilaian menggunakan BARS, akan ada beberapa pernyataan yang menjelaskan beberapa perilaku yang ditunjukan karyawan sehari-hari.

Pernyataan ini akan menjadi landasan untuk mengukur performa masing-masing karyawan terkait dengan pekerjaan dan jabatan mereka.

Penilaian menggunakan BARS sangat ideal untuk perusahaan baik besar maupun kecil di beragam industri.

Beberapa keunggulan dari BARS di antaranya:

  • Standar kinerja yang jelas, analisis performa yang akurat, serta evaluasi yang konsisten
  • Mengeliminasi feedback yang tidak relevan dalam rating performance appraisal dan fokus pada perilaku yang spesifik, konkrit, dan dapat diobservasi
  • Meminimalkan bias dan menciptakan penilaian performa yang lebih adil.

Psychological Appraisal

Metode ini dapat bermanfaat untuk menemukan potensi tersembunyi dari seorang karyawan.

Psychological appraisal akan lebih fokus pada analisis performa karyawan di kemudian hari dibandingkan dengan performa mereka sebelumnya.

Metode ini juga digunakan untuk menganalisis tujuh komponen utama dari performa karyawan meliputi skill interpersonal, kognitif, intelektual, kepribadian, emotional quotient, dan skill terkait lainnya.

Dalam prosesnya, perusahaan akan mempekerjakan psikolog untuk melaksanakan berbagai macam tes, seperti wawancara, tes psikologi, diskusi, dan lain sebagainya.

Namun, proses ini memakan waktu yang cukup lama dan kompleks. Hasilnya juga sangat bergantung kepada psikolog yang melaksanakan prosedur tersebut.

Beberapa kelebihan dari metode ini di antaranya:

  • Dapat menghasilkan penilaian serta potensi karyawan secara objektif terkait kemampuan mereka
  • Dapat dilaksanakan dengan mudah dibandingkan dengan metode performance appraisal yang lain
  • Dapat mendukung karyawan introvert dan pemalu untuk membuktikan potensi mereka.

Lakukan Performance Appraisal dengan Bantuan Teknologi

Memiliki metode performance appraisal yang adil dan efektif sangat penting dimiliki oleh perusahaan. Salah satu yang dapat membantu proses ini agar berjalan dengan efisien adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti software HRIS.

Talenta sebagai salah satu software HRIS hadir memberikan solusi dalam mengelola Performance Management yang sistematis di perusahaan.

Dengan fitur Performance Management dari Talenta, Anda dapat dengan mudah mengelola penilaian kinerja karyawan mulai dari pendistribusian tugas hingga review kinerja mereka secara komprehensif di dalam satu aplikasi.

Di dalamnya terdapat fitur 360-Feedback Review yang memungkinkan karyawan mendapatkan feedback secara menyeluruh dari lintas divisi.

Ada juga fitur KPI Management untuk memastikan masing-masing karyawan dapat mencapai target bisnis dengan cepat dan efisien

Tertarik untuk mencoba fitur Performance Management pada HRIS Software dari Talenta? Daftarkan perusahaan Anda sekarang untuk mendapatkan jadwal demonya dan konsultasikan permasalahan HRD secara gratis di sini.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.