-
Annual income mencakup semua sumber pendapatan dalam satu tahun, termasuk gaji pokok, bonus, tunjangan, dan penghasilan tambahan.
-
Faktor yang memengaruhi penghasilan dan gaji meliputi pendidikan, pengalaman kerja, lokasi geografis, industri, serta tunjangan dan bonus yang diterima.
-
Menghitung penghasilan tahunan melibatkan penjumlahan gaji pokok, bonus, tunjangan, dan pendapatan tambahan, sementara gaji tahunan dihitung dengan mengalikan gaji bulanan dengan 12.
Annual income dan annual salary merupakan dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan pendapatan seorang pekerja dalam satu tahun.
Meskipun terlihat sama, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal cakupan dan sumber pendapatan.
Apa saja perbedaannya dan bagaimana cara menghitungnya? Simak perbedaan keduanya melalui artikel berikut ini.
Apa itu Penghasilan Tahunan atau Annual Income?
Annual income atau penghasilan tahunan merupakan jumlah penghasilan yang diperoleh seseorang dalam satu tahun, baik dari pekerjaan utama maupun sumber penghasilan lainnya. Penghasilan tahunan ini mencakup beberapa hal seperti:
- Gaji pokok dari pekerjaan utama
- Bonus dan insentif yang diterima dalam satu tahun
- Pendapatan tambahan dari investasi, bisnis sampingan, atau freelance
- Tunjangan dan kompensasi seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, dan tunjangan kesehatan
Annual income sendiri bisa bervariasi antara satu pekerja dengan yang lainnya, tergantung pada jumlah sumber penghasilan yang dimiliki mereka.
Apa itu Gaji Tahunan atau Annual Salary?

Sementara itu, annual salary atau gaji tahunan adalah jumlah tetap yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan dalam satu tahun sebagai kompensasi atas pekerjaannya. Gaji ini biasanya sudah ditentukan dalam kontrak kerja dan dibayarkan secara periodik, seperti, harian, mingguan, atau bulanan.
Berikut adalah karakteristik dari annual salary:
- Merupakan pendapatan tetap yang sudah disepakati antara karyawan dan perusahaan
- Tidak termasuk penghasilan tambahan seperti bonus, komisi, atau pendapatan dari sumber lain
- Bisa dibayarkan dalam bentuk gaji bulanan, yang kalau dikalikan dengan 12 bulan akan menghasilkan total gaji tahunan
Misalnya, jika seorang karyawan memiliki gaji bulanan sebesar Rp10.000.000, maka gaji tahunannya adalah Rp120.000.000 sebelum pajak dan potongan lainnya.
Baca juga: Ketahui Cara Menghitung PPh 21 dengan BPJS Tanpa Ribet, Seperti Apa?
Perbedaan antara Annual Income dan Annual Salary
Meskipun sering digunakan secara bergantian, annual income dan annual salary memiliki perbedaan utama dalam cakupan dan fleksibilitasnya:
Aspek | Annual Income | Annual Salary |
Cakupan | Termasuk semua sumber pendapatan (gaji, bonus, komisi, investasi, dll.) | Hanya mencakup gaji tetap yang dibayarkan oleh perusahaan |
Fleksibilitas | Bisa berubah tergantung pada sumber pendapatan tambahan | Biasanya tetap dan telah disepakati dalam kontrak kerja |
Contoh | Gaji pokok + bonus + komisi + pendapatan investasi | Gaji bulanan dikalikan dengan 12 bulan |
Jika seseorang hanya memiliki satu sumber penghasilan, seperti gaji tetap dari perusahaan, maka annual income dan annual salary bisa memiliki nilai yang sama. Ketika mereka yang memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, maka annual income biasanya lebih besar dibandingkan annual salary.
Faktor yang Mempengaruhi Penghasilan dan Gaji

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah annual income dan annual salary seseorang.
Selain dari perjanjian kerja yang telah disepakati, aspek eksternal seperti lokasi dan industri juga turut berperan dalam menentukan besarnya kompensasi yang diterima.
Berikut adalah beberapa faktor utamanya.
1. Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Pendidikan dan pengalaman kerja merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap besarnya gaji atau penghasilan seseorang.
Pendidikan
Secara garis besar, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar peluang mereka mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Misalnya gelar sarjana, magister, atau sertifikasi tertentu sering menjadi syarat dalam mendapatkan posisi dengan kompensasi yang lebih besar.
Sebagai contoh, seorang lulusan S1 Teknik Informatika cenderung memiliki gaji lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lulusan SMA atau D3 dan bekerja di bidang yang sama.
Pengalaman kerja
Semakin lama pengalaman bekerja seseorang dalam suatu bidang, semakin besar peluang mereka untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Contohnya, seorang karyawan dengan 10 tahun pengalaman di industri teknologi akan memiliki gaji lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki 1–2 tahun pengalaman.
2. Lokasi Geografis
Gaji dan penghasilan juga dapat berbeda berdasarkan lokasi geografis tempat seseorang bekerja. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan ini meliputi:
Biaya hidup
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung cenderung memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan kota kecil karena biaya hidup yang lebih mahal.
Permintaan tenaga kerja
Di daerah dengan permintaan tinggi untuk tenaga kerja tertentu, gaji cenderung lebih besar. Misalnya, gaji seorang insinyur di industri migas di Kalimantan atau Papua bisa lebih tinggi dibandingkan dengan posisi yang sama di kota lain.
Kebijakan upah minimum regional (UMR/UMP)
Pemerintah menetapkan Upah Minimum Regional (UMR) yang berbeda untuk setiap daerah, sehingga mempengaruhi gaji dasar karyawan.
Baca juga: Cara Menghitung Kompensasi Karyawan PKWT
3. Industri dan Perusahaan Tempat Bekerja
Gaji juga sangat bergantung pada industri tempat seseorang bekerja. Beberapa industri dapat menawarkan gaji lebih tinggi dibandingkan yang lain, bahkan untuk posisi dengan tanggung jawab yang serupa.
Secara umum industri teknologi dan keuangan biasanya memberikan gaji lebih tinggi dibandingkan industri manufaktur atau ritel. Misalnya, seorang data scientist di perusahaan teknologi besar bisa mendapatkan gaji jauh lebih tinggi dibandingkan seorang analis data di perusahaan kecil.
Skala dan reputasi perusahaan
Perusahaan besar dengan keuntungan tinggi juga cenderung menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih baik dibandingkan perusahaan kecil yang baru atau masih berkembang.
4. Tunjangan dan Bonus yang Mempengaruhi Total Penghasilan
Selain gaji pokok, berbagai tunjangan dan bonus juga bisa menambah annual income seseorang. Beberapa tunjangan yang dapat meningkatkan total pendapatan meliputi:
Bonus tahunan
Banyak perusahaan memberikan bonus tahunan berdasarkan pencapaian individu atau perusahaan.
Tunjangan kesehatan
Beberapa perusahaan menanggung biaya asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarganya, sehingga mengurangi pengeluaran pribadi karyawan.
Komisi penjualan
Bagi karyawan di bidang sales atau marketing, komisi bisa menjadi sumber pendapatan utama di luar gaji pokok.
Lembur dan insentif tambahan
Pekerjaan yang mengharuskan jam kerja ekstra sering kali memberikan upah lembur yang meningkatkan total penghasilan karyawan.
Dengan memahami faktor-faktor ini, karyawan dapat lebih baik dalam merencanakan karier dan menegosiasikan gaji mereka sesuai dengan kondisi pasar dan keahlian yang mereka miliki.
Bagaimana Menghitung Penghasilan dan Gaji Tahunan
Mengetahui cara menghitung penghasilan tahunan dan gaji tahunan sangat penting bagi karyawan. Berikut adalah cara menghitungnya.
1. Metode Perhitungan Penghasilan Tahunan
Penghasilan tahunan mencakup semua jenis penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun, baik dari gaji pokok maupun pendapatan tambahan lainnya seperti bonus, tunjangan, dan komisi. Rumus sederhananya adalah sebagai berikut.
Penghasilan Tahunan = Gaji Pokok Tahunan + Bonus + Tunjangan + Komisi + Pendapatan Tambahan Lainnya
Komponen yang termasuk dalam perhitungan penghasilan tahunan:
- Gaji pokok tahunan: Total gaji yang diperoleh dalam satu tahun sebelum pajak dan potongan.
- Bonus tahunan: Insentif tambahan yang diberikan oleh perusahaan, biasanya berdasarkan kinerja.
- Tunjangan: Termasuk tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, dan lainnya.
- Komisi: Umumnya diberikan kepada karyawan di bidang penjualan berdasarkan pencapaian target.
- Pendapatan tambahan lainnya: Seperti upah lembur, dividen dari investasi, atau pendapatan freelance jika ada.
Baca juga: Cara Perhitungan Upah Lembur Karyawan Per Jam Sesuai Depnaker
2. Contoh Perhitungan Gaji Tahunan
Gaji tahunan dihitung berdasarkan gaji pokok yang diterima karyawan dalam satu tahun. Jika seseorang memiliki gaji bulanan tetap, maka perhitungannya adalah:
Gaji Tahunan = Gaji Bulanan ×12
Contoh 1: Karyawan dengan Gaji Tetap
Seorang karyawan memiliki gaji pokok sebesar Rp7.000.000 per bulan. Maka, gaji tahunannya adalah:
Rp7.000.000 × 12 =Rp84.000.000 per tahun
Jika karyawan tersebut menerima bonus tahunan sebesar Rp10.000.000 dan tunjangan transportasi Rp500.000 per bulan, maka penghasilan tahunannya dihitung sebagai berikut:
Penghasilan tahunan = Rp84.000.000 + Rp10.000.000 + (Rp500.000×12) = Rp90.000.000 + Rp6.000.000 = Rp96.000.000
Total penghasilan tahunan karyawan tersebut adalah Rp96.000.000.
Contoh 2: Karyawan dengan Sistem Gaji Per Jam
Jika seorang karyawan dibayar Rp50.000 per jam dan bekerja 40 jam per minggu, maka perhitungan gaji tahunannya adalah:
Hitung penghasilan mingguan:
Rp50.000 × 40 = Rp2.000.000
Hitung penghasilan bulanan:
Rp2.000.000 × 4 = Rp8.000.000
Hitung penghasilan tahunan:
Rp8.000.000 × 12 = Rp96.000.000
Jika karyawan ini mendapatkan bonus tahunan Rp5.000.000, maka total penghasilan tahunannya menjadi:
Penghasilan tahunan = Rp96.000.000 + Rp5.000.000 = Rp101.000.000
Dengan memahami metode perhitungan ini, karyawan dapat mengestimasi penghasilan mereka secara lebih akurat dan menggunakannya dalam perencanaan keuangan pribadi.
Negosiasi Gaji dan Penghasilan

Bagaimana cara negosiasi gaji yang tepat? Dengan strategi yang tepat, karyawan dapat memperoleh kompensasi yang sesuai dengan keahlian, pengalaman, serta kontribusinya terhadap perusahaan. Berikut tipsnya.
1. Tips untuk Karyawan dalam Bernegosiasi Gaji
Berikut beberapa langkah yang dapat membantu dalam negosiasi gaji agar lebih efektif dan sukses:
Lakukan Riset Terlebih Dahulu
Sebelum bernegosiasi, Anda perlu mengetahui standar gaji di industri dan posisi yang Anda lamar. Anda bisa menggunakan sumber seperti:
- Situs pencari kerja (LinkedIn, Glassdoor, Jobstreet)
- Diskusi dengan profesional di bidang yang sama
- Data gaji dari perusahaan sejenis
Mengetahui kisaran gaji yang umum ditawarkan akan membantu Anda menetapkan ekspektasi yang realistis.
Fokus pada Nilai yang Anda Berikan
Saat bernegosiasi, Anda perlu menunjukkan nilai yang Anda bawa ke perusahaan. Jelaskan juga pengalaman, keterampilan, dan pencapaian yang membuktikan bahwa Anda layak mendapatkan kompensasi lebih tinggi.
Jangan Sebutkan Angka Terlalu Cepat
Jika perekrut menanyakan ekspektasi gaji, cobalah untuk menghindari menyebutkan angka terlebih dahulu. Sebaliknya, tanyakan kisaran gaji yang telah mereka siapkan untuk posisi tersebut agar Anda memiliki gambaran awal sebelum menyebutkan angka yang diinginkan.
Jangan Hanya Fokus pada Gaji Pokok
Selain gaji pokok, perhatikan juga tunjangan dan manfaat lainnya, seperti:
- Bonus tahunan
- Asuransi kesehatan
- Cuti berbayar tambahan
- Program pengembangan karier
- Fleksibilitas kerja
Jika perusahaan tidak bisa memberikan kenaikan gaji yang signifikan, mereka mungkin dapat menawarkan kompensasi dalam bentuk lain.
Bersikap Profesional dan Percaya Diri
Saat bernegosiasi, gunakan nada yang positif dan percaya diri. Hindari nada yang terlalu menuntut. Tidak lupa, bersikap fleksibel juga penting karena negosiasi harus menguntungkan kedua belah pihak.
2. Kapan Waktu yang Tepat untuk Meminta Kenaikan Gaji?
Memilih momen yang tepat sangat penting agar permintaan kenaikan gaji memiliki peluang lebih besar untuk diterima. Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi waktu yang tepat untuk bernegosiasi gaji:
Setelah Mencapai Prestasi Kerja yang Signifikan
Jika Anda baru saja menyelesaikan proyek besar, meningkatkan penjualan, atau memberikan kontribusi besar bagi perusahaan, ini bisa menjadi alasan kuat untuk meminta kenaikan gaji.
Saat Evaluasi Kinerja Tahunan
Banyak perusahaan mengadakan evaluasi kinerja tahunan yang biasanya menjadi kesempatan untuk mendiskusikan kenaikan gaji. Persiapkan data kinerja dan pencapaian Anda sebelum pertemuan evaluasi.
Ketika Tanggung Jawab Anda Bertambah
Jika Anda diberikan lebih banyak tanggung jawab, menangani proyek lebih besar, atau mengambil peran kepemimpinan baru, ini bisa menjadi alasan logis untuk meminta kompensasi yang lebih tinggi.
Saat Tren Industri Menunjukkan Kenaikan Gaji
Jika industri Anda sedang mengalami kenaikan standar gaji karena permintaan tinggi terhadap keterampilan tertentu, Anda bisa menggunakan data ini untuk mendukung negosiasi Anda.
Setelah Membangun Reputasi yang Kuat dalam Perusahaan
Jika Anda sudah bekerja cukup lama di perusahaan dan memiliki rekam jejak yang baik dalam kontribusi dan loyalitas, Anda bisa mempertimbangkan untuk meminta kenaikan gaji sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi Anda.
Dengan memahami strategi negosiasi gaji serta memilih waktu yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang mendapatkan kompensasi yang lebih sesuai dengan nilai dan kontribusi Anda bagi perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Take Home Pay (THP) dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Kesimpulan
Mengenali perbedaan antara annual income dan annual salary sangat penting dalam perencanaan keuangan pribadi dan negosiasi gaji seorang karyawan.
Annual income mencakup semua sumber pendapatan dalam satu tahun, di mana hal tersebut termasuk gaji, bonus, dan penghasilan tambahan. Sementara itu, annual salary hanya lah gaji pokok yang diterima secara berkala dari perusahaan.
Besarnya penghasilan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor seperti pengalaman kerja, lokasi geografis, industri, serta tunjangan tambahan. Maka dari itu, dengan mengetahui cara menghitung penghasilan tahunan dan strategi negosiasi gaji yang efektif, karyawan bisa menerima kompensasi yang sesuai harapan dan kemampuannya.
Kemudian bagi HR untuk mengoptimalkan pengelolaan payroll karyawan dengan Mekari Talenta! Automasi perhitungan gaji, pajak, dan tunjangan dalam satu platform HRIS yang terintegrasi. Coba gratis sekarang.

Referensi:
Coursera: “How to Calculate Annual Income”