Ternyata, gaji yang Anda terima setiap bulannya bukanlah angka sebenarnya. Angka tersebut jamak disebut dengan gaji nett.
Disebut juga dengan take home pay, gaji nett adalah angka riil yang Anda terima setelah adanya potongan yang dilakukan oleh perusahaan.
Lalu, kenapa ada pemotongan dan apakah hal ini wajar? untuk menjawabnya, Mekari Talenta punya pembahasan lengkap mengenai gaji nett.
Apa itu Gaji Nett?
Gaji nett adalah jumlah pemasukan yang diterima oleh karyawan setelah dipotong dengan komponen pemotong.
Keseluruhan pemasukan yang dimaksud termasuk gaji pokok, kompensasi, bonus, dan tunjangan lainnya.
Secara umum, komponen pemotong yang membentuk gaji nett adalah sebagai berikut:
- Pajak Penghasilan atau potongan individu untuk negara tertentu
- Iuran jaminan sosial seperti pensiun dan jaminan hari tua
- asuransi kesehatan
- Fasilitas cicilan yang diberikan perusahaan
- Uang denda atau pendisiplinan
- Zakat penghasilan
Komponen pemotong di setiap negara bahkan di setiap perusahaan berbeda-beda. Khusus di Indonesia, komponen pemotong pembentuk gaji nett meliputi:
- Pajak Penghasilan (PPh) yang dihitung secara progresif berdasarkan jumlah penghasilan individu per tahunnya
- Iuran BPJS Kesehatan
- Iuran BPJS Ketenagakerjaan termasuk Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun
- Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Di Indonesia sendiri, iuran BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Tapera tidak sepenuhnya dipotong dari gaji karyawan.
Perusahaan ikut membayar dengan persentase tertentu. Misalnya, potongan BPJS sebesar 5% dibebankan kepada perusahaan sebesar 4% dan karyawan 1%.
Baca juga: Cara Menghitung Iuran BPJS
Contoh Cara Menghitung Gaji Nett
Seperti definisinya, gaji nett yang diterima karyawan merupakan hasil dari berbagai potongan yang dilakukan perusahaan dari seluruh penerimaan karyawan.
Keseluruhan penerimaan ini lebih jauh dikenal sebagai gaji gross atau gaji bruto yang tidak hanya terdiri dari gaji pokok saja. Namun tunjangan dan kompensasi lainnya.
Lalu, bagaimana cara menghitung gaji nett? Berikut contoh cara menghitung gaji nett secara sederhana.
1. Tentukan Gaji Bruto atau Gross
Gaji gross sendiri terdiri dari gaji pokok karyawan ditambah dengan kompensasi termasuk bonus dan tunjangan lainnya.
Contoh, Alin seorang karyawan swasta dengan posisi mid-level dengan gaji pokok Rp7.500.000. Ia mendapatkan kompensasi berupa:
- Tunjangan transportasi, makan siang, dan komunikasi: Rp500.000
- Tunjangan jabatan: Rp500.000
- Bonus prestasi: Rp500.000
JIka dijumlahkan, maka gaji gross yang diterima oleh Alin sebesar Rp9.000.000. Gaji gross ini akan menjadi dasar penghitungan gaji nett Alin dalam satu bulan.
2. Hitung Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia menggunakan mekanisme progresif. Dimana semakin besar penghasilan pertahun wajib pajak, semakin besar pula tarif pajaknya.
Dasar Pengenaan PPh adalah Penghasilan Kena Pajak (PKP) hasil dari pengurangan gaji bruto dalam setahun dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Alin adalah seorang karyawan yang belum memiliki tanggungan sehingga PTKP yang dikenakan adalah Rp54.000.000.
Gaji bruto Alin dalam setahun adalah Rp9.000.000 x 12 = Rp108.000.000
Jadi didapat PKP Alin senilai Rp108.000.000 – Rp54.000.000 = Rp54.000.000.
Jumlah PKP Alin yang kurang dari Rp 60 juta, maka tarif pajak yang dikenakan adalah 5%.
Sehingga didapat angka Rp54.0000.000 x 5% / 12 bulan = Rp225.000
Jadi, PPh yang dikenakan dan dipotong dari gaji bruto Alin senilai Rp225.000.
3. Hitung Iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Hingga artikel ini ditulis, BPJS menetapkan potongan Iuran BPJS kesehatan adalah 5% dari gaji bruto karyawan dengan 1% ditanggung oleh karyawan.
Sementara untuk BPJS Ketenagakerjaan, Iuran Jaminan Hari Tua adalah 5,7% dengan 2% dipotong dari gaji karyawan
Begitu pun dengan Jaminan Pensiun yaitu 3% dari gaji bruto karyawan dimana 1%-nya dipotong dari karyawan.
Jika mengacu pada contoh kasus Alin, maka potongan iuran BPJS yang dimasukkan ke dalam gaji adalah sebagai berikut:
- Iuran BPJS Kesehatan: Rp9.000.000 x 1% = Rp90.000
- Jaminan Hari Tua: Rp9.000.000 x 2% = Rp180.000
- Jaminan Pensiun: Rp9.000.000 x 1% – Rp90.000
4. Hitung Hasil Akhir Gaji Nett
Semua komponen tadi kemudian dijumlahkan dan menjadi pengurang dari gaji bruto Alin. Berikut ilustrasi penghitungan gaji nett Alin.
Komponen | Nilai | Total |
Gaji pokok | Rp7.500.000 | |
Tunjangan komunikasi, transportasi, dan makan | Rp500.000 | |
Tunjangan jabatan | Rp500.000 | |
Bonus | Rp500.000 | |
Total gaji gross: | Rp9.000.000 | |
Potongan PPh 21 TK/0 | Rp225.000 | |
BPJS Kesehatan (1%) | Rp90.000 | |
BPJS-TK / JHT (2%) | Rp180.000 | |
BPJS-TK / JP (1%) | Rp90.000 | |
Total potongan | (-) Rp585.000 | |
Gaji nett | Rp8.415.000 |
Jadi, gaji nett Alin adalah Rp8.415.000 dari total pemasukannya yang senilai Rp9.000.000.
Sebaiknya Berikan Gaji Nett atau Gross Pada Karyawan?
Adanya gaji nett dan gaji gross merupakan bentuk transparansi perusahaan terkait jumlah gaji yang karyawan terima dengan jumlah gaji yang sebenarnya.
Sehingga dari sisi karyawan, alangkah baiknya perusahaan memberikan gaji nett. Selain transparansi ada beberapa keuntungan bagi karyawan yaitu sebagai berikut:
- Mempermudah karyawan untuk mengelola keuangannya
- Sebagai bentuk pembelajaran karyawan terhadap asas kepatuhan khususnya pajak penghasilan
- Mempermudah proses kredit atau KPR
Namun saat ini, banyak perusahaan yang memberikan angka gaji gross dan gaji nett pada slip gaji dan surat kontrak.
Dengan begitu karyawan dapat lebih mudah mengetahui hak yang mereka terima sekaligus kewajiban-kewajiban yang menyertainya.
Perbedaan Gaji Nett, Gross, dan Gross Up
Gaji gross adalah seluruh pemasukan atau upah yang diterima karyawan. Termasuk di dalamnya gaji pokok, kompensasi dan bonus.
Sementara gaji nett adalah gaji gross yang sudah mengalami pemotongan pajak penghasilan, iuran jaminan sosial, dan komponen pemotong lainnya.
Dengan kata lain, di atas kertas jumlah gaji gross lebih besar dibanding gaji nett. Bagaimana dengan gaji gross up?
Gaji gross up adalah upah yang diterima karyawan tanpa melalui proses pemotongan pajak penghasilan baik sebagian maupun secara penuh.
Gaji gross up biasanya diberikan oleh perusahaan dalam rangka pemberian insentif kepada karyawan.
Kesimpulan
Gaji nett sejatinya memberikan keuntungan tersendiri bagi karyawan meski angka yang diterima telah mengalami berbagai potongan.
Komponen pemotongnya pun merupakan bentuk kepatuhan perusahaan dan karyawan terhadap aturan yang berlaku. Khususnya terkait perpajakan.
Secara etis, gaji nett bukanlah sesuatu yang salah dan menjadi unsur pokok dalam komponen penghitungan gaji.
Meski begitu, banyaknya potongan pada gaji juga memberikan tantangan bagi staf payroll.
Banyaknya faktor hitung ditambah karyawan yang jumlahnya tidak sedikit menjadi beban tersendiri ketika proses penghitungan gaji.
Namun jangan khawatir, saat ini ada banyak aplikasi hitung gaji karyawan yang dapat membantu Anda menghitung gaji secara otomatis sehingga jauh lebih efisien dan akurat.
Salah satunya adalah Mekari Talenta yang dapat menghitung gaji secara otomatis dan komprehensif dalam hitungan detik.
Siap hitung gaji dengan berbagai komponen dalam hitungan detik? Coba gratis Mekari Talenta sekarang dan pastikan pengelolaan gaji lebih mudah!