Di dalam perusahaan, pasti tidak asing dengan akronim HR. HR adalah akronim dari Human Resources, sementara Divisi HR adalah salah satu departemen yang ada di perusahaan.
HR atau banyak yang menyebut juga HRD atau Human Resources Departement yang merupakan bagian terpenting dari perusahaan.
Beberapa kalangan menilai HR adalah nyawa perusahaan. Apa benar?
HR adalah satu divisi atau departemen khusus yang memiliki tugas utama dalam proses rekrutmen atau pencarian karyawan.
Untuk tugas ini bisa dibilang sangat berat karena tahapannya panjang seperti mencari kandidat terbaik, melakukan sesi wawancara atau interview, sampai proses penyeleksian.
Selain tugas itu, HR juga bertanggung jawab penuh dalam mengelola kemampuan karyawan.
Divisi HR harus mengembangkan potensi para karyawan yang biasanya diukur dengan kinerja atau KPI (Key Performance Index), memberikan pelatihan atau training, dan keterampilan lainnya.
Dengan tugas tersebut, ada sebutan divisi HR adalah tulang punggung dan aset terbesar perusahaan.
Penilaiannya sederhana, apabila perusahaannya sukses pasti kinerja HR sangat baik. Kalau perusahaan terpuruk, ya bisa dinilai sendiri oleh Anda.
Lalu ada pepatah sederhana, HR diibaratkan sebagai seorang petani.
Dia bertanggung jawab dalam merawat padi yang tidak lain adalah karyawan.
Untuk merawat padi ini, banyak cara yang bisa dilakukan petani seperti membajak tanah, memberikan pupuk, pengairan yang cukup, hingga menyemprot pestisida.
Padi yang unggul dan bagus hasilnya menandakan pengelolaan yang dilakukan petaninya sangat baik.
Apa itu Divisi HR dan Bagaimana Peran Pentingnya bagi Perusahaan?
Divisi HR atau Human Resources menggambarkan mereka yang bekerja dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan karyawan.
Istilah HR muncul pertama kali pada tahun 1960-an ketika hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan terbentuk.
Human Resources Edu memberikan pengertian lain tentang HR.
HR merupakan sebuah payung besar dalam pengelolaan dan pengembangan karyawan dalam sebuah perusahaan atau bahasa kunonya manajemen personalia.
HR ini punya tugas utama yaitu mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan karyawan. Ada beberapa fokus utama yang mereka harus kerjakan, yaitu :
- Perekrutan dan penempatan staf.
- Menghitung gaji, tunjangan, dan kesejahteraan bagi karyawan.
- Memberikan pelatihan dan pembelajaran.
- Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dan perusahaan.
- Pengembangan dan pelatihan karyawan.
Karena banyaknya bidang manajemen karyawan, HR dituntut harus memiliki keahlian khusus. Misalnya :
- Spesialis pengembangan pelatihan karyawan.
- Manajer HR.
- Spesialis administrasi.
- Kemampuan umum.
- Bidang ketenagakerjaan.
- Spesialis kompensasi dan analisis pekerjaan.
- Pelatihan dan pengembangan karyawan.
- Rekrutmen.
- Konsultan karyawan.
- Analis personalia.
Baca Juga : Mau tahu apa saja tugas HR saat tidak menerapkan WFH? Baca artikel 5 Tugas HRD Perusahaan yang Tidak Menerapkan WFH
Perbedaan Divisi HR dan GA
Banyak orang berpikir bahwa divisi HR dan GA atau General Affair memiliki fungsi yang sama.
Padahal keduanya sangat berbeda terutama dari pekerjaannya walaupun di dalam perusahaan biasanya HR dan GA dijadikan satu divisi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, HR adalah sebuah divisi di dalam perusahaan yang fokus kepada pengelolaan karyawan.
Ruang lingkup pekerjaannya meliputi perekrutan karyawan baru, pengelolaan adminstrasi dan kewajiban, serta hak yang harus diterima karyawan.
Pekerjaan lainnya yang harus mereka lakukan adalah mengembangkan keterampilan dari karier karyawan seperti training skill, membuat aturan main karyawan (kontrak kerja), hingga mengurusi transisi, promosi, demosi, dan seleksi karyawan yang dianggap diperlukan.
Lantas bagaimana dengan GA? GA atau General Affair adalah mereka yang mengerjakan segala urusan yang sifatnya umum seperti pengelolaan gedung, parkiran, air, sampai kebersihan.
Jadi garis besar pekerjaannya adalah melakukan perawatan, memperhatikan, mengerjakan dan mengurusi segala sesuatu inventaris kantor, baik berbentuk fisik seperti gedung dan kendaraan, sampai non-fisik seperti kebersihan lingkungan kerja.
Sama dengan divisi HR, GA sangat dibutuhkan di dalam sebuah perusahaan terutama dengan skala besar yang memiliki banyak karyawan dan kantor.
Hal ini karena fungsi mereka yang harus memperhatikan dan membenahi segala sesuatu milik perusahaan.
Jadi penting untuk diingat, meskipun keberadaannya sering menjadi satu kesatuan di dalam perusahaan, namun tanggung jawab dan pekerjaannya antara HR dan GA sangat berbeda.
Saat ini, beberapa perusahaan sudah memisahkan HR dan GA karena tantangan yang akan dihadapi oleh HR ke depan semakin berat.
Baca Juga : Apa saja fungsi HR? Baca artikel Kenali 9 Fungsi Strategis Manajemen SDM
Evolusi Divisi HR
Human Resources (HR) telah berkembang alias berubah seiring berjalannya waktu.
Sejak konsep HR lahir tahun 1960-an, ada beberapa penambahan tugas baru. Berikut ini tabel evolusi divisi HR dari masa ke masa :
Perkembangan HR | Penjelasan |
Sebelum 1960-an | Muncul antara tahun 1890-1920 ketika ada gagasan pentingnya hubungan industrial yang menyangkut kesejahteraan pekerja yang diukur dari produktivitas.
Para pemimpin bisnis di Amerika saat itu dibantu akademisi dan politisi lalu merancang perbaikan skema kerja agar pekerja setia. Akhirnya disepakati pekerja harus diperlakukan baik bukan sebagai sumber daya yang bisa dihabiskan oleh perusahaan. |
Tahun 1960-an | Pada awal 1960-an, legislatif AS mengeluarkan aturan ketenagakerjaan yang lebih adil seperti Equal Pay Act di tahun 1963 dan Civil Rights Act di tahun 1964. Dari sini kemudian konsep HR itu lahir.
HR yang saat itu disebut Manajemen Organisasi dan Hubungan Industri perlu menyelesaikan beberapa hal yang rumit. Misalnya terpenuhinya kebutuhan pekerja yang diukur dari hasil pekerjaan serta menempatkan pekerja di posisi yang sesuai dengan minat dan keterampilannya. |
Tahun 1990 hingga 2010
|
Peran HR semakin kompleks. Di era ini, HR perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat.
Kemudian lingkungan bisnis yang semakin kompetitif mengharuskan HR membuat strategi bisnis agar mampu mempertahankan karyawan mereka. |
Era Sekarang | Divisi HR perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Tidak hanya itu, kualitas karyawan saat ini juga semakin tinggi sehingga hal tidak boleh dipandang sebelah mata.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan HR di era saat ini, Misalnya mengadopsi teknologi untuk keperluan administrasi hingga kebutuhan rekrutmen. Cara kedua adalah aktif menggenjot program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan serta menciptakan pemimpin perusahaan di masa depan. |
Mendesain Divisi HR dengan Transformasi DigitalÂ
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu tantangan terbesar divisi HR adalah disrupsi digital. Ya, HR sedang mengalami transformasi.
Perkembangan teknologi dalam dunia bisnis sudah menjangkau bidang HR dengan pesat.
Perusahaan yang inovatif berlomba untuk mengadopsi Human Resources Information System (HRIS) agar mereka lebih kompetitif.
HRIS tentu membantu tugas HR dan mempersingkat semua proses.
Ini adalah sistem yang memang dirancang untuk menyederhanakan proses, menstandarisasi manajemen tim kerja, dan memanfaatkan data serta analisis dalam membuat keputusan besar.
Baca juga : Mengenal HRIS, Baca artikel Perbandingan Software HR On-Premise dan Software HR Berbasis Cloud
Transformasi digital ini merupakan sebuah langkah perubahan pada HR.
Dengan digitalisasi akan memudahkan divisi HR menyiapkan SDM yang kompeten dalam menghadapi perubahan model bisnis di masa depan.
Praktisi dan Pengamat SDM, Proyantono Rudito, mengatakan ada tiga tantangan HR yang dihadapi sepanjang 2020-2025. Pertama, penyelarasan HR dengan model bisnis.
Kedua, backcasting untuk menyiapkan program pengembangan kompetensi SDM, struktur organisasi, dan lain-lain.
Sedangkan yang ketiga adalah peralihan (switching) praktik HR model lama ke next practices.
Di era digital seperti sekarang, tata kelola SDM akan lebih banyak menggunakan HRIS.
HRIS memiliki banyak sekali keunggulan seperti big data dan berbasis komputasi awan atau cloud.
Tantangan HR dalam Transformasi Digital
Salah satu tantangan utama yang dihadapi divisi HR masa kini yang membutuhkan respon yang cepat adalah permasalahan pencarian talenta berkualitas untuk direkrut.
Setiap tahunnya, perusahaan selalu membutuhkan karyawan terbaik untuk mendongkrak kinerja perusahaan, ini adalah salah satu kesulitan HR.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini proses perekrutan menjadi jauh lebih sederhana karena ada berbagai kanal digital yang dapat dipergunakan untuk mencari profil dari kandidat pegawai yang ingin direkrut.
Para pelamar juga dapat dengan mudah mengirimkan CV mereka melalui surel atau berbagai media untuk melamar pekerjaan.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi HR karena proses penyortiran karyawan menjadi lebih rumit karena berbagai faktor yang dapat dipertimbangkan.
Belum lagi, permintaan lamaran kerja yang berdatangan setiap harinya akan membuat HR kesulitan untuk memilih calon karyawan terbaik.
Apalagi, isu kualitas karyawan harus dikelola dengan serius oleh divisi HR karena berkaitan dengan kemajuan bisnis.
Terlebih bagi para SDM Sumber Daya Manusia yang menempati posisi-posisi yang strategis di perusahaan.
Manajemen SDM saat ini memerlukan dukungan teknologi untuk administrasi, pengolahan data dan talenta yang baik sehingga hasil yang didapatkan menjadi lebih optimal.
Selain proses perekrutan dan manajemen talenta, HR juga kini menghadapi tantangan baru dalam dunia digital, yaitu kejahatan siber.
Saat ini, kasus kebocoran data terjadi dimana-mana. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seringkali berhasil membobol keamanan siber perusahaan dan mencuri data-data penting.
Hal ini menjadi ancaman yang berbahaya untuk kemajuan perusahaan.
Tidak hanya pencurian data, cyber spionage atau memata-matai pihak lain untuk mendapatkan informasi konfidensial milik perusahaan competitor juga menjadi praktek ilegal yang dilakukan.
Ancaman kejahatan siber merupakan hal yang harus dicegah sedini mungkin.
Jika tidak, maka bukan tidak mungkin data-data penting perusahaan seperti gaji karyawan, data personal karyawan, dan agenda HR dicuri kemudian dimanfaatkan untuk menghancurkan bisnis perusahaan.
Penting bagi divisi HR untuk menaruh perhatian lebih terhadap kemampuan software yang mereka gunakan dalam memproteksi data-data penting yang tersimpan di dalam software tersebut.
Langkah-Langkah Transformasi Digital HR
Kesiapan divisi HR untuk menyambut transformasi digital merupakan hal yang wajib dipersiapkan.
Pasalnya, adaptasi terhadap transformasi digital akan mengubah banyak cara kerja dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Terlebih, para staf HR juga harus siap menghadapi perubahan yang kesannya menyulitkan saat dilakukan.
Namun, saat semua langkah transformasi telah diimplementasikan, maka metode manual yang rumit dan melelahkan tidak perlu dilakukan kembali.
Kira-kira, apa sajakah langkah-langkah yang harus dilakukan divisi HR untuk menyiapkan transformasi digitalnya?
-
Komunikasi internal
Hal pertama yang harus dilakukan oleh HR adalah berkolaborasi bersama tim yang mengurus produk atau jasa untuk hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi internal.
Mengapa demikian? Kita perlu menyadari bahwa perubahan yang dilakukan pada bisnis sering dimulai dari tim produksi dan pemasaran terlebih dahulu.
Tanggung jawab HR untuk komunikasi internal harus diemban bersama tim lain agar HR dapat lebih fokus kepada manajemen talenta mereka.
-
Manajemen Karyawan
Fokus utama dari HR adalah mengelola talenta yang ada dan merekrut bibit-bibit unggul yang baru demi menghadirkan atmosfir kerja yang kompetitif.
Untuk itu, segala perubahan dalam tata cara kerja atau adopsi teknologi digital pada divisi HRD harus mampu menunjang tujuan ini.
Jika perlu, para praktisi HR di setiap perusahaan harus menghadiri pelatihan atau mentoring agar mampu memahami sepenuhnya mengenai teknologi yang diimplementasikan atau cara kerja yang baru.
Hal ini penting dilakukan, terutama bila perusahaan tersebut memiliki sistem kerja yang telah mengakar lama pada perusahaan.
-
Hilangkan Pekerjaan Administratif
Kendala terbesar yang seringkali menghambat pekerjaan divisi HR adalah sulitnya mengurus hal-hal administratif yang masih dilakukan secara manual, misalnya pendataan gaji, penghitungan bonus, serta cuti karyawan.
Tanggung jawab divisi HR dalam mengelola data-data tersebut akan menenggelamkan para staf HRD dalam beban kerja yang banyak dan berulang, terlebih apabila staf kantor semakin banyak.
Transformasi teknologi yang dilakukan harus mampu mengotomatisasikan hal-hal administratif, terutama masalah penggajian karyawan.
Implementasi teknologi yang dapat menjadi solusi untuk penggajian adalah dengan menerapkan aplikasi yang dapat terintegrasi dengan sistem payroll dari bank.
Dengan demikian, HR tidak perlu memikirkan administrasi gaji karyawan dan dapat kembali kepada fitrah utamanya, yaitu mengelola talenta perusahaan.
HRIS Adalah Solusinya
Human Resources Information System atau HRIS adalah sistem berupa satu kesatuan tersendiri atau dapat tergabung dalam suatu sistem yang lebih besar dalam enterprise resource planning.
Namun, setidaknya di dalam HRIS, manajer HR dapat mengelola dan mengakses informasi tentang kebutuhan SDM, sistem penggajian, data pegawai, kinerja pegawai, informasi terkait payroll hingga kebijakan dan prosedur perusahaan.
Biasanya, sebuah HRIS juga didukung oleh aplikasi atau software yang membuat proses HRIS menjadi otomatis dan juga digital sebagai panduan dari karyawan terhadap informasi yang ada di perusahaan.
HRIS ini sangat dibutuhkan oleh semua jenis perusahaan karena akan lebih mudah untuk berbagi informasi yang menunjang performa dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Maksimalkan Teknologi HRIS untuk Cegah Penyebaran Virus Corona di Kantor
HRIS biasanya mencakup beberapa fungsi seperti database, rekrutmen, training, Human Resources Reporting, dan management seperti yang bisa dilakukan oleh Aplikasi HRIS Talenta.
Misalnya, dalam kasus penyimpanan data pegawai. File yang tersimpan secara manual relatif lebih mudah dilihat oleh oknum yang tidak berwenang.
Sementara dalam HRIS online, terdapat sistem otorisasi yang memungkinkan data tersebut bersifat personal dan hanya dapat diakses oleh orang yang memiliki wewenang, sehingga risiko kebocoran data dapat diminimalisasi.
Selain itu, penyimpanan data pegawai dalam HRIS pun dilakukan secara terpusat, sehingga meminimalisasi hilangnya data, atau kesulitan pencarian data yang dibutuhkan.
Manfaat HRIS
Ada beberapa manfaat HRIS, yaitu :
-
Pekerjaan Berulang Dapat Diotomasi
Pekerjaan tim personalia yang berulang seperti perekapan absen, proses pendistribusian gaji, menghitung pajak, perhitungan payroll, dll dapat dilakukan secara otomatis. Hal ini tentu akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat serta praktis.
-
Mempermudah Kontrol terhadap Kinerja Pegawai
Dalam HRIS ini, dapat dibuat suatu sistem penilaian kinerja.
Sehingga Manajer HRD dapat mengontrol kinerja pegawai serta membandingkan kinerja tersebut dengan target atau key performance indicator yang sebelumnya juga telah ditetapkan dalam HRIS.
-
Biaya Operasional Tim Personalia Menjadi Lebih Kecil
Dengan sistem HRIS yang baik, biaya operasional seperti penggunaan kertas atau aplikasi-aplikasi lainnya dan biaya lembur akan berkurang secara drastis.
-
Memudahkan Proses Penerimaan Pegawai Baru
Di dalam HRIS akan tampak, bagian mana yang membutuhkan pegawai baru, apa kriteria yang diperlukan dll.
Sehingga akan memudahkan manajer HRD dalam proses pemilihan pegawai, sampai dengan penempatannya di organisasi perusahaan.
-
Membantu dalam Proses Pengambilan Keputusan
Sistem informasi terkait sumber daya manusia yang baik dapat memberikan informasi yang tepat sekaligus cepat, karena sifatnya yang terpusat dan otomatis.
Sehingga manajer HRD dapat mengakses informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan kapanpun dengan segera.
-
Mengurangi Human Error
Dengan menggunakan aplikasi HRIS, kesalahan perhitungan yang sering terjadi pada perhitungan manual dapat diminimalisasi.
-
Fleksibel dalam Akses Data
Aplikasi pendukung HRIS, biasanya adalah aplikasi yang terhubung secara online. Oleh karena itu, data dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Anda sebagai pemilik perusahaan atau manajer divisi HR dapat melakukan control atau pemeriksaan dengan fleksibel dan leluasa.
-
Meningkatkan Kepuasan Pegawai
Pegawai dapat meningkat kepuasan kerjanya, karena melalui HRIS komunikasi antara pegawai dengan tim personalia dapat dilakukan dengan lebih mudah dan transparan.
Selain itu minimnya kesalahan dalam perhitungan gaji dan pajak, tentu akan meningkatkan kepercayaan pegawai kepada perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja.
Fitur-fitur HRIS
Ketika Anda ingin memilih sistem HRIS, Anda harus memastikan bahwa software tersebut memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan.
Fitur apa saja yang biasanya dibutuhkan perusahaan dan harus ada di dalam software HRIS Anda.
-
Manajemen Penggajian (Payroll Management)
Masalah penggajian menjadi salah satu hal yang paling krusial bagi perusahaan.
Karena itulah, software HRIS yang Anda pilih haruslah memiliki fitur payroll management yang membantu Anda melakukan proses payroll mulai dari perhitungan hingga pembayaran gaji karyawan.
Pastikan software tersebut memiliki fitur ini beserta komponen penggajian lainnya, mulai dari tunjangan, pembayaran pajak, lembur, dan sebagainya.
Kenapa? Setiap karyawan memiliki jumlah upah, tunjangan, dan pembayaran pajak yang berbeda-beda. Sehingga, ini menjadi hal penting yang perlu Anda perhatikan.
Talenta memiliki sistem Payroll yang terintegrasi serta terhubung dengan update peraturan yang berlaku, termasuk Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21).
Perusahaan Anda tinggal melakukan proses hitung cepat dengan aplikasi yang tersedia dengan hasil yang akurat dilengkapi dengan slip gaji yang diterima karyawan setiap bulan.
-
Manajemen Rekrutmen
Dengan fitur ini, manajer HR dapat dengan mudah menyusun setiap tahapan dalam proses rekrutmen mulai dari verifikasi informasi, wawancara, evaluasi kemampuan, negosiasi, penerimaan, hingga melakukan proses onboarding dan offboarding.
Sehingga, manajer HRD dapat memonitor proses rekrutmen menjadi lebih mudah hanya dalam satu aplikasi.
-
Manajemen Waktu
Sistem HRIS yang baik juga harus memiliki fitur yang mempermudah pengelolaan absensi karyawan dan dapat diintegrasikan dengan sistem kehadiran biometrik, sehingga Anda tidak perlu mencatat kehadiran setiap karyawan secara manual melalui kertas atau spreadsheet.
Mulai dari kehadiran, jam kerja, cuti karyawan, lembur, seluruhnya akan tercatat otomatis ke dalam sistem, sehingga gaji setiap karyawan akan terhitung secara otomatis dengan akurat.
Dengan HRIS ESS (Employee Self Service), karyawan juga dapat mengajukan cuti dan melihat sisa cuti secara langsung melalui sistem tanpa perlu menanyakan langsung kepada HR atau Anda.
Aplikasi HRIS Talenta dilengkapi berbagai fitur yang bisa membantu pekerjaan HRD untuk memantau absensi karyawan secara online, yaitu Live Attendance.
Dengan fitur selfie Clock In dan Clock Out, divisi HR dapat melihat lokasi absen mereka melalui dashboard yang terupdate secara real–time setiap kali karyawan masuk dan keluar.
-
Manajemen Pajak
Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, gaji setiap karyawan memiliki perbedaan satu sama lain.
Hal ini tentu akan membuat potongan pajak pun akan berbeda-beda.
Dengan fitur manajemen pajak dalam sistem HRIS inilah Anda tidak perlu bingung menghitung seluruh pajak penghasilan orang pribadi bagi karyawan Anda.
Di mana, seluruh informasi keuangan dan PPh 21 mulai dari NPWP, data BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga informasi bank karyawan dapat dimonitor dan dikelola dengan mudah melalui sistem.
-
Manajemen Penilaian
Minimal setiap satu tahun sekali, perusahaan pasti akan melakukan proses evaluasi bagi karyawan.
Untuk proses evaluasi yang baik, perusahaan bisa mamanfaatkan sistem HRIS untuk proses yang lebih praktis.
Di mana, manajer bisa membuat lembar evaluasi sendiri untuk diberikan ke setiap karyawan.
Ada beberapa jenis evaluasi yang dapat dibuat dengan HRIS system mulai dari evaluasi diri, skala peringkat, penilaian 360 derajat, dan lain-lain.
Setiap hasil penilaian dapat ditinjau dengan mudah dan kemudian diukur untuk mengetahui kemajuan yang dihasilkan karyawan.
-
Manajemen Keuangan
Dalam kegiatan perusahaan pasti ada kondisi ketika karyawan memerlukan biaya tambahan, misalnya ketika ingin bertemu dengan klien, menghadiri acara penting, mengadakan event perusahaan, ataupun untuk kebutuhan pribadinya seperti klaim kesehatan.
Dengan HRIS, berbagai biaya yang dikeluarkan dan pengembalian uang yang diajukan karyawan, semuanya dapat ditinjau melalui fitur ini.
Kemudian, manajer HR atau Keuangan dapat membuat laporan terkait biaya yang dikeluarkan setiap karyawan setiap waktu.
Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengontrol biaya dan pengeluaran bisnis.
-
Laporan HR
Setiap bulannya, divisi HR diharuskan untuk membuat laporan terkait tenaga kerja seperti gaji, pengeluaran, pajak, kehadiran, pencapaian dan lain-lain.
Untuk membuatnya tentu dibutuhkan waktu yang cukup banyak, apalagi ketika karyawan dalam perusahaan tersebut sudah mencapai angka ratusan.
Namun, dengan adanya HRIS system dalam perusahaan, HR dapat membuat laporan ini dalam hitungan detik dan dapat dibuat dalam beberapa format seperti diagram garis, diagram lingkaran, tabel, dan diagram batang.
Coba Gratis Talenta sekarang juga dengan klik gambar di atas!