Tak bisa dipungkiri HR atau Human Resource hanyalah seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Termasuk beberapa kesalahan penulisan lowongan kerja.
Disadari atau tidak, terkadang sebagai HR Anda mungkin sering melakukan kesalahan dalam menuliskan lowongan kerja. Seperti misalnya, penyusunan redaksional yang kacau maupun pemberian informasi yang kurang lengkap.
Padahal jika dipikir ulang, lowongan kerja bukanlah sekadar media informasi saja. Melainkan jendela bagi calon karyawan untuk mengenal posisi pekerjaan di sebuah perusahaan yang akan dilamarnya.
Tak hanya berhenti di dua kesalahan seperti yang disebut di atas, terkadang secara tak disadari banyak HR melakukan beragam kesalahan lainnya saat penulisan lowongan kerja. Apa saja kesalahan yang dimaksud? Simak lengkapnya di bawah ini.
1. Memberikan informasi yang terkesan ambigu.
Pada dasarnya sebuah lowongan kerja harus ditulis dengan format selengkap-lengkapnya tapi juga ringkas dan mudah dibaca. Namun, agar terkesan ringkas jangan korbankan informasi yang hendak Anda sampaikan pada pelamar dengan memberikan susunan kalimat yang ambigu.
Seperti misalnya, hanya menuliskan “pekerja keras” atau “team player”. Penggunaan istilah ini memang umum dan amat ringkas tapi berisiko memberikan informasi yang ambigu pada pembaca alias calon pelamar.
Untuk itu, ketimbang menggunakan kalimat ringkas yang terkesan ambigu atau menggantung lebih baik jabarkan secara mendetail apa yang diharapkan dari kandidat. Ketimbang hanya menuliskan “pekerja keras” maka tulis di lowongan kerja bahwa Anda atau perusahaan membutuhkan kandidat yang nyaman dengan tekanan serta tantangan kerja yang dinamis.
2. Menggunakan susunan kalimat yang buruk.
Menjelaskan detail mengenai informasi lowongan kerja sah-sah saja bahkan wajib sebenarnya dilakukan. Namun lebih dari itu, pastikan Anda juga memerhatikan susunan kalimat yang hendak digunakan.
Apakah ejaan yang digunakan sudah benar, pemilihan kata yang digunakan sudah sesuai bahkan tanda baca yang digunakan juga apakah sudah sesuai dengan EYD alias Ejaan Yang Disempurnakan. Anda tentunya tak ingin kan calon pelamar menganggap lowongan kerja yang Anda buat dianggap palsu hanya gara-gara kesalahan tanda baca atau ejaan?
Untuk itu, usahakan setiap selesai membuat iklan lowongan pekerjaan untuk memeriksa lagi. Jika ada susunan kalimat yang kemungkinan salah atau ada informasi yang kurang tepat bahkan belum ada cantumkan.
3. Kendati harus detail, tapi usahakan tak terlalu berlebihan mencantumkan informasi.
Sudah seharusnya Anda mencantumkan informasi yang detail saat menuliskan iklan atau info lowongan kerja. Hal ini untuk memudahkan calon pelamar saat melamar dan juga memudahkan Anda menyaring hanya calon terbaik dan sesuai dengan persyaratan yang diinginkan perusahaan.
Namun harus digarisbawahi, informasi yang akan Anda masukan dalam iklan atau info lowongan kerja janganlah berlebihan. Pastikan Anda hanya mencantumkan syarat esensial dan tanggung jawab utama untuk pelamar ketika nanti ia sudah mulai bekerja.
Kalau pun ada beberapa persyaratan yang menurut Anda opsional atau bisa didapat nanti saat training, maka hapus saja dari deskripsi. Batasi prasyarat dan deskripsi tanggung jawab hingga tiga atau empat yang benar-benar penting agar memudahkan si calon pelamar dan tentunya Anda dalam mendapatkan karyawan.