Bermasalah dengan Atasan? Ini Solusi Jitu untuk Anda

Bekerja di kantor menuntut karyawan agar selalu siap untuk bertemu banyak orang dengan beragam karakter. Salah satunya adalah atasan. Termasuk kesiapan dalam menghadapi konflik dan segala hal yang bermasalah dengan atasan yang mungkin saja terjadi. Bagaimana menyikapinya? Simak ulasan Mekari Talenta berikut.

Sebuah survei menyatakan bahwa kurang lebih ada 1 juta karyawan yang berhenti bekerja karena konflik atau tidak cocok dengan atasan langsungnya. Bahkan tak jarang konflik tersebut berimbas ke dalam pekerjaannya.

Menyelesaikan pekerjaan di bawah tekanan terkadang membuat segalanya menjadi setengah hati. Apalagi kurang sepaham dengan atasan. Namun apa pun itu, tugas dan pekerjaan harus dijalankan.

Kali ini, Talenta akan membagikan beberapa tips untuk Anda yang kiranya sering atau sedang menghadapi konflik dengan atasan agar konflik tersebut dapat segera diatasi dan kembali menjalin hubungan yang komunikatif, produktif, dan konstruktif di lingkungan kerja.

Iya-kan Terlebih Dahulu Perintah Atasan

Setiap atasan yang sedang marah, pasti akan memberikan perintah setelahnya. Iya-kanlah dulu permintaannya meskipun Anda tidak sependapat dengannya.

Namun jika ternyata perintah tersebut kita tidak mampu melaksanakannya, katakan pada saat mood atasan kita sedang bagus.

Selesaikan Pekerjaan Secepat Mungkin

Jika Anda ingin kembali menjalin hubungan yang baik dengan bos, Anda harus menjadi orang yang dapat dipercaya dan salah satu cara paling jitu adalah menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin sebelum deadline.

Tidak lupa pula untuk teliti dalam mengerjakannya karena tidak ada gunanya jika selesai lebih cepat, tapi bosmu masih menemukan kesalahan.

Walaupun cara ini terbilang lumayan sulit, tapi percayalah bahwa Anda mampu melakukannya.

Lalu jika perusahaan Anda menerapkan cara absensi online Google, pastikan juga untuk selalu tepat waktu.

Cc Bos dalam Beberapa E-mail Penting

Cara ini mungkin terdengar berlebihan, namun mengirim e-mail dan di cc kepada atasan Anda adalah salah satu tanda bahwa Anda produktif dalam bekerja.

Ia akan melihat betapa keras Anda bekerja dan memudahkannya mengontrol perkembangan pekerjaan yang diberikan padamu.

Namun jangan di-cc ke semua e-mail, cc yang berhubungan saja dengan tugasmu.

Karena jika berlebihan, justru ia akan menganggap Anda hanya memenuhi folder inboxnya saja.

Bekerja Lebih Ekstra

Lakukan lebih dari apa yang beliau perintahkan. Termasuk memberikan seusuatu yang lebih dalam job-description Anda.

Bekerja ekstra merupakan salah satu langkah yang dapat meningkatkan reputasi dan kualitas Anda sehingga hal ini dapat meluluhkan “rasa marah” beliau terhadap Anda.

Selain dengan memberikan nilai lebih dalam pekerjaan Anda, Anda juga dapat membantu rekan kerja Anda menyelesaikan tugasnya.

Hal ini tidak memerlukan kerja keras, bahkan akan memperlihatkan kualitas Anda jika Anda melakukannya.

Lupakanlah Kata-kata Beliau yang Membuat Sakit Hati

Sadar atau tidak, hampir setiap orang yang marah pasti mengeluarkan kosakata yang membuat hati sakit.

Namun, anggap saja kata-kata yang menyakitkan tersebut adalah bagian dari ekspresi kemarahannya, jadi cukup dengarkan saja, jangan masukkan ke dalam hati.

Whatever stay in office, stay in office. We don’t need to take it personally.

Memiliki hubungan yang harmonis dengan atasan memang diperlukan, apalagi ini menyangkut perkembangan karir Anda kedepannya.

Walaupun sedang dalam konflik, namun jika Anda telah melakukan tugas dengan baik, mereka juga akan menghargai segala kerja keras Anda.

Bagaimana tanggapan Anda? Apakah Anda pernah memiliki pengalaman konflik dan bermasalah dengan atasan dan berhasil menemukan solusinya?

Masalah personal karyawan menjadi konflik lain yang sering terjadi di perusahaan.

Ini memang menjadi salah satu contoh pertentangan, contoh kasus konflik karyawan di perusahaan yang sering ditemukan.

Lalu bagaimana contoh manajemen konflik termasuk bermasalah dengan atasan, serta cara mengatasi konflik terkait personal karyawan ini Apalagi tim HR memang memiliki batasan untuk masuk ke dalam wilayah privasi karyawan sehingga tidak boleh terkesan ikut campur dalam masalah personal yang ada.

Namun, karena tim HR bertugas mengelola urusan karyawan, kinerja sehari-hari hingga proses pencapaian target, maka perlu juga untuk mengamati bagaimana perubahan perilaku karyawan yang mengalami konflik personal tersebut.

Sebagai contoh, saat karyawan yang dulunya rajin berangkat kerja, sekarang mulai sering izin cuti tidak masuk kerja.

Atau saat seorang karyawan yang dulunya disiplin dengan jam masuk kerja kini mulai sering terlambat.

Perubahan perilaku seperti itu yang perlu diamati.

Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja, maka kemungkinan kinerja karyawan tersebut akan menurun dan produktivitas kerja perusahaan akan terganggu.

Tak hanya itu, tim HR perlu memberikan solusi yang bijak untuk permasalahan yang ada.

Dalam hal ini, memberi solusi bagi pokok masalah yang ada, ataupun sekadar ingin tahu masalah yang ada, akan menimbulkan pemahaman dari karyawan seberapa tim HR mampu bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya.

Lalu mulai cari tahu juga bagaimana cara mengatasi konflik yang ada, dari beberapa contoh manajemen konflik dalam organisasi yang bisa dipelajari.

Anda juga bisa mengecek perubahan-perubahan seperti jam masuk kerja atau cuti karyawan melalui software HR.

Anda bisa mempercayakan hal itu pada layanan software HRIS Talenta.

Layanan Talenta dapat membantu Anda mengelola proses penggajian, pemotongan pajak penghasilan, BPJS, pengajuan cuti dan absensi secara online.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar dibawah ini.