Perusahaan kerap menganggap loyalitas karyawan yang tinggi adalah hal yang baik. Namun, loyalitas karyawan sendiri bergantung kepada bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka.
Besarnya sebuah perusahaan tak terlepas dari loyalitas karyawan yang bekerja keras di dalamnya. Mereka tak segan memberikan waktu lebih untuk bekerja atau lembur hingga bersedia bekerja dengan upah yang dibilang pas-pasan saat perusahaan masih baru berkembang.
Seberapa penting loyalitas bagi perusahaan maupun karyawan? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
Apa Itu Loyalitas Karyawan?
Loyalitas karyawan adalah tingkat kesetiaan dan komitmen seseorang terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka akan bertahan lama di sebuah perusahaan karena mereka merasa dihargai dan diapresiasi dengan baik.
Ini mencakup keyakinan bahwa perusahaan tersebut memberikan nilai yang layak untuk pekerjaan yang dilakukan, serta kepercayaan dan kesetiaan terhadap tujuan, nilai, dan budaya organisasi tersebut.
Karyawan yang loyal cenderung merasa terikat dengan perusahaan dan menganggap pekerjaan mereka sebagai bagian penting dari identitas mereka. Mereka cenderung bekerja dengan lebih keras, lebih produktif, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
Selain itu, karyawan yang loyal juga cenderung tetap bekerja di perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama dan kurang cenderung mencari pekerjaan di tempat lain. Maka dari itu, loyalitas karyawan penting bagi keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan karena dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
6 Indikator Loyalitas Karyawan
Beberapa tanda atau indikator bahwa seorang karyawan memiliki loyalitas terhadap perusahaan antara lain:
1. Masa Kerja yang Panjang
Karyawan yang loyal biasanya bekerja di perusahaan untuk waktu yang lama dan tidak terburu-buru mencari pekerjaan lain. Mereka merasa puas dan terikat dengan lingkungan kerja, sehingga memilih untuk tetap tinggal.
2. Komitmen Tinggi terhadap Pekerjaan
Karyawan yang loyal menunjukkan komitmen tinggi dengan selalu memberikan usaha terbaik dalam pekerjaannya. Mereka berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan dan bersedia meluangkan waktu tambahan saat diperlukan.
3. Peran Sebagai Duta Perusahaan
Karyawan loyal sering kali berbicara positif tentang perusahaan kepada orang lain, baik di dalam maupun di luar organisasi. Mereka mendukung citra dan reputasi perusahaan di komunitas dan jaringan profesional mereka.
4. Inisiatif dalam Pekerjaan
Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sering kali menunjukkan inisiatif untuk menyelesaikan tugas-tugas tambahan atau mengusulkan ide-ide baru untuk membantu perusahaan berkembang.
5. Tingkat Keterlibatan yang Tinggi (Employee Engagement)
Karyawan loyal cenderung lebih terlibat dalam pekerjaan mereka, berpartisipasi aktif dalam proyek, dan memberikan kontribusi terhadap tujuan bersama. Mereka juga sering berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan di luar tugas sehari-hari, seperti acara sosial atau pelatihan.
6. Minimnya Ketidakhadiran dan Ketepatan Waktu
Karyawan yang loyal biasanya jarang absen tanpa alasan yang kuat dan datang tepat waktu. Mereka menghargai tanggung jawab mereka dan berusaha menjaga kehadiran yang konsisten.
Cara Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Nyatanya tak mudah untuk bisa membuat seorang karyawan bertahan, karena tak sedikit pula karyawan berkompeten yang direkrut memilih mundur setelah satu tahun bekerja. Keluar masuknya karyawan memang menjadi sebuah dinamika yang biasa dalam dunia kerja.
Tapi, bukankah akan lebih baik bila perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang berkompeten dan cukup andil dalam berkembangnya perusahaan. Bila karyawan sudah loyal, maka dia tak akan mundur sekalipun perusahaan sedang goyah.
Lalu, apa yang perlu dilakukan agar perusahaan dapat memupuk loyalitas karyawan?
1. Menumbuhkan Rasa Percaya Terhadap Pemimpin
Untuk bisa membuat karyawan loyal, maka perusahaan harus lebih dulu bisa menumbuhkan rasa percaya mereka terhadap pemimpin perusahaan. Menurut Survei Darwin pada 2003, karyawan cenderung loyal terhadap perusahaan yang memiliki pemimpin berkompeten di bidangnya. Terlebih tahu arah dan tujuan perusahaan tersebut.
Agar bisa memupuk kepercayaan tersebut, maka Anda perlu mencari pemimpin perusahaan yang tahu akan potensi dirinya, sudah mengikuti banyak pelatihan dan punya visi-misi yang searah dengan perusahaan.
Atau bila Anda sendiri pemimpinnya, maka carilah pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Anda, kemudian seringlah berinteraksi dengan tim, dan sebarkan energi positif yang Anda punya.
2. Ciptakan Manajemen SDM yang Baik Untuk Tumbuhkan Loyalitas Karyawan
Manajemen SDM yang buruk juga menjadi faktor pendukung mengapa banyak karyawan yang tak betah bekerja di sebuah perusahaan. Padahal, bila perusahaan tak melakukan manajemen SDM yang baik maka perusahaan bisa tertinggal dari pesaing. Apalagi saat ini revolusi industri 4.0 sudah mulai berlangsung.
Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM biasanya dilakukan perusahaan dengan memberikan pelatihan khusus kepada karyawan agar dapat meningkatkan mutu karyawan di perusahaan itu sendiri.
3. Memberikan Hak Karyawan Seperti yang Dijanjikan
Problematika yang sering dirasakan oleh karyawan yang bekerja di perusahaan kecil atau yang baru tumbuh adalah janji perusahaan yang tak terpenuhi. Karena umumnya perusahaan kerap mengiming-imingi janji pada calon karyawan saat proses rekrutmen.
Namun, saat karyawan tersebut sudah bekerja, janji yang diutarakan tak kunjung terpenuhi. Hal ini juga kerap menjadi alasan mengapa karyawan tak bisa loyal pada perusahaan.
Padahal, dengan memenuhi hak karyawan seperti yang sudah dijanjikan akan membuat kondisi perusahaan terus membaik dan meningkat. Pastinya karyawan pun akan bekerja sungguh-sungguh.
Jadi, memang lebih baik perusahaan tak perlu terlalu banyak mengumbar janji kepada calon karyawan.
Baca juga: Keuntungan Menggunakan Aplikasi Software Attendance Management
4. Berikan Kendali Pekerjaan Pada Karyawan
Ada beberapa bagian pekerjaan dalam perusahaan yang tak mengharuskan karyawannya berada di kantor selama 8 jam. Beberapa divisi itu seperti media sosial, content writer, marketing, atau sales.
Dengan itu cukup berikan kepercayaan kepada mereka dalam mengelola pekerjaan mereka sendiri. Di sisi lain, perusahaan dapat mengevaluasi hasil kerjanya dalam tiga bulan bila seandainya memang tak memuaskan.
Loyalty Expert dan Allegiance Best Practices Manager, Kyle LaMalfa pernah mengatakan bahwa keterlibatan karyawan adalah komponen loyalitas nomor satu. Keterlibatan karyawan dalam hal ini adalah memberikan kendali pada setiap keputusan atas pekerjaan yang dilakukan karyawan.
5. Ciptakan Suasana Kerja yang Nyaman Adalah Cara Tumbuhkan Loyalitas Karyawan
Tak sedikit karyawan yang memilih bertahan di sebuah perusahaan karena suasana kerja yang nyaman. Tapi, perlu diingat bila kenyamanan suasana kerja bukan hanya dari faktor fasilitas, tetapi juga budaya atau kebiasaan kerja, tidak terikat pada struktur organisasi.
Sehingga baik atasan maupun bawahan dapat mengobrol dengan santai. Intinya adalah membangun suasana kekeluargaan yang baik dalam lingkungan kerja dapat membantu perusahaan memupuk loyalitas karyawan.
Baca juga: Metode Absensi Kehadiran Secara Online Pengganti Absen Mesin Fingerprint Kantor
6. Memberikan Jenjang Karier yang Jelas
Setiap karyawan tentunya ingin mendapatkan gambaran bila ia lama bekerja dalam sebuah perusahaan. Hal utama yang menjadi perhatian adalah jenjang karier. Pastikan perusahaan tak membuat karyawannya berhenti di satu posisi itu sehingga tak bisa naik ke level lebih tinggi. Di sisi lain, dengan memberikan jenjang karier yang jelas dapat membangkitkan motivasi karyawan dalam bekerja.
7. Berikan Apresiasi atas Pencapaian Karyawan
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mau memberikan apresiasi kepada karyawannya yang sudah bekerja keras untuk membangun perusahaan. Karena itu berikanlah apresiasi sekecil apa pun itu kepada karyawan yang sudah bekerja luar biasa.
Memang, apresiasi yang paling dinanti oleh karyawan adalah bonus gaji. Namun bila itu merasa memberatkan bagi perusahaan, Anda bisa menyiasatinya dengan memberikan libur tambahan di luar cuti kepada karyawan tersebut, paket liburan atau tamasya, atau penambahan fasilitas dari kantor.
Baca juga: Proses Reimburse Atau Reimbursement Adalah Lebih Cepat Dengan Cara Ini
8. Hargai Kehidupan Pribadi Karyawan
Perusahaan memang perlu mendorong karyawannya untuk memiliki etos kerja tinggi, tapi jangan sampai hal itu membuat perusahaan lupa bahwa karyawannya masih punya kehidupan di luar kantor.
Jadi, hargailah kehidupan pribadi karyawan dengan tak terlalu memprioritaskannya selalu lembur atau sebagainya. Perusahaan mungkin bisa menyiasatinya dengan menyediakan waktu lembur di hari-hari tertentu, sisanya karyawan harus pulang tepat waktu.
Tentu saja delapan tips ini tidak bisa menjadi satu-satunya referensi bagi perusahaan yang ingin memupuk loyalitas karyawan perusahaan. Sejatinya setiap perusahaan memiliki sistem dan pola kerja yang berbeda.
Sebab itu pula diperlukan strategi yang berbeda di masing-masing perusahaan. Tapi, setidaknya dengan delapan tips ini Anda bisa memilih beberapa di antaranya untuk diaplikasikan pada perusahaan Anda. Karena ingatlah bahwa karyawan merupakan aset berharga sebuah perusahaan.
Terutama karyawan yang memiliki etos kerja bagus. Setidaknya jangan sampai karyawan terbaik Anda lari ke perusahaan pesaing Anda. Tertarik untuk mencoba software HRIS dari Mekari Talenta?
Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Karyawan
Loyalitas karyawan adalah komponen penting dalam kesuksesan perusahaan. Karyawan yang loyal cenderung lebih produktif, berkomitmen pada perusahaan, dan memiliki keinginan untuk berkembang bersama organisasi.
Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan mempertahankan tenaga kerja berkualitas. Artikel ini akan membahas secara detail beberapa faktor utama yang mempengaruhi loyalitas karyawan, seperti kepuasan kerja, kompensasi yang adil, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, budaya perusahaan yang positif, serta penghargaan dan pengakuan.
1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan faktor utama yang menentukan loyalitas karyawan. Ketika karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka, mereka cenderung memiliki hubungan emosional yang lebih kuat dengan perusahaan dan ingin terus bekerja di sana.
Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan kerja yang nyaman, tugas yang menantang namun seimbang, serta hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.
Perusahaan yang menghargai karyawan dan memberikan pengakuan atas kontribusi mereka dapat meningkatkan tingkat kepuasan kerja. Selain itu, kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh rasa aman dalam pekerjaan.
Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki masa depan di perusahaan cenderung lebih setia. Sebaliknya, ketidakpastian mengenai masa depan karier, ketidakstabilan perusahaan, atau kurangnya penghargaan atas kerja keras dapat menyebabkan ketidakpuasan dan turnover yang tinggi.
Untuk meningkatkan kepuasan kerja, perusahaan dapat melakukan survei secara berkala untuk memahami kebutuhan dan keinginan karyawan. Dengan mendengarkan umpan balik dan melakukan penyesuaian berdasarkan temuan tersebut, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas karyawan.
2. Kompensasi yang Adil
Kompensasi merupakan faktor kritis dalam membentuk loyalitas karyawan. Karyawan yang merasa bahwa mereka dibayar dengan adil sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan cenderung lebih puas dan setia kepada perusahaan. Gaji yang kompetitif, tunjangan yang memadai, serta insentif yang menarik adalah elemen penting dalam memastikan bahwa karyawan merasa dihargai secara finansial.
Kompensasi tidak hanya tentang gaji pokok, tetapi juga mencakup berbagai bentuk tunjangan lain, seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, bonus, dan program pensiun. Selain itu, program insentif berdasarkan kinerja, seperti bonus tahunan atau penghargaan berbasis hasil, dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih setia pada perusahaan.
Di sisi lain, karyawan yang merasa bahwa kompensasi mereka tidak sebanding dengan beban kerja atau kontribusi mereka cenderung mencari peluang lain yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan peninjauan secara rutin terhadap struktur kompensasi mereka agar tetap kompetitif di pasar tenaga kerja. Ini juga membantu mengurangi risiko kehilangan karyawan berkualitas karena alasan gaji yang tidak memadai.
Baca Juga: 8 Manfaat Nyata Menyediakan Makan Siang Bagi Karyawan
3. Kesempatan Pengembangan Karier
Peluang untuk berkembang secara profesional adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi loyalitas karyawan. Ketika karyawan melihat bahwa ada ruang bagi mereka untuk belajar, bertumbuh, dan mendapatkan promosi di perusahaan, mereka cenderung lebih termotivasi dan ingin bertahan lebih lama. Sebaliknya, karyawan yang merasa terjebak di posisi yang stagnan tanpa adanya kesempatan untuk berkembang akan lebih cepat kehilangan minat dan mencari peluang di tempat lain.
Pengembangan karier bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk pelatihan formal, kursus keterampilan, atau peluang untuk bekerja pada proyek-proyek baru yang menantang. Perusahaan yang menawarkan program pengembangan karier yang kuat menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap masa depan karyawan, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas.
Selain pelatihan internal, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam konferensi, seminar, atau pelatihan eksternal juga dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka dan memberikan perspektif baru dalam pekerjaan mereka. Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan mendukung pertumbuhan profesional mereka, mereka cenderung lebih setia dan berkomitmen pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.
4. Hubungan dengan Atasan dan Rekan Kerja
Lingkungan sosial di tempat kerja memainkan peran besar dalam menentukan loyalitas karyawan. Hubungan yang baik antara karyawan dan atasan, serta hubungan yang positif dengan rekan kerja, sangat memengaruhi apakah seorang karyawan merasa nyaman dan bahagia di tempat kerja. Komunikasi yang baik, keterbukaan, dan rasa saling menghormati antara semua tingkat manajemen dan karyawan sangat penting untuk membangun iklim kerja yang positif.
Atasan yang mendukung, mendengarkan, dan memberikan bimbingan kepada karyawan dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan loyalitas. Sebaliknya, manajer yang otoriter, tidak adil, atau tidak mendukung akan menurunkan moral karyawan dan menyebabkan tingkat turnover yang lebih tinggi.
Selain itu, budaya kolaboratif di mana karyawan saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama juga dapat meningkatkan loyalitas. Lingkungan kerja yang penuh dengan persaingan tidak sehat atau konflik antar-rekan kerja dapat menciptakan suasana yang tidak menyenangkan, yang pada akhirnya mendorong karyawan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih positif di tempat lain.
5. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi (Work-Life Balance)
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) menjadi salah satu aspek yang semakin penting bagi karyawan modern. Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki keseimbangan yang baik antara tuntutan pekerjaan dan kebutuhan pribadi cenderung lebih puas dan loyal. Sebaliknya, pekerjaan yang terlalu menuntut, jam kerja yang berlebihan, atau kurangnya fleksibilitas dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan akhirnya turnover yang tinggi.
Perusahaan yang mendukung work-life balance cenderung memiliki tingkat loyalitas karyawan yang lebih tinggi. Ini bisa dilakukan melalui kebijakan fleksibel, seperti opsi kerja dari rumah, jam kerja fleksibel, atau program kesejahteraan karyawan yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Selain itu, program-program kesejahteraan seperti konseling, cuti kesehatan, atau aktivitas rekreasi bersama juga dapat membantu karyawan mengelola stres dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
Dengan memberikan perhatian pada keseimbangan ini, perusahaan tidak hanya mempertahankan karyawan yang loyal, tetapi juga meningkatkan produktivitas karena karyawan yang bahagia cenderung bekerja lebih efisien dan berkinerja lebih baik.
6. Budaya Perusahaan yang Positif
Budaya perusahaan yang inklusif, mendukung, dan berorientasi pada kesejahteraan karyawan merupakan faktor penting dalam menciptakan loyalitas karyawan. Budaya yang positif mencerminkan nilai-nilai perusahaan yang sejalan dengan karyawan, menciptakan rasa kebersamaan dan keterlibatan di tempat kerja. Ketika karyawan merasa terhubung dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, mereka cenderung memiliki komitmen yang lebih kuat untuk terus bekerja di perusahaan tersebut.
Budaya perusahaan yang menghargai inklusivitas, keseimbangan, dan inovasi akan menarik karyawan yang berorientasi pada tujuan yang sama. Di sisi lain, perusahaan dengan budaya yang terlalu kompetitif, toksik, atau tidak mendukung dapat menyebabkan karyawan merasa tidak nyaman dan akhirnya meninggalkan perusahaan.
Membangun budaya yang positif membutuhkan komitmen dari manajemen dan seluruh anggota perusahaan. Dengan mendorong komunikasi yang terbuka, keterlibatan karyawan, serta menghargai keberagaman dan kontribusi semua individu, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk loyalitas jangka panjang.
Baca Juga: 11 Jenis-Jenis Bonus yang Dapat Diterima Karyawan
7. Penghargaan dan Pengakuan
Memberikan penghargaan atas pencapaian karyawan dan pengakuan atas kerja keras mereka adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan loyalitas. Karyawan yang merasa bahwa usaha mereka dihargai dan diakui cenderung merasa lebih termotivasi dan terikat secara emosional dengan perusahaan. Penghargaan ini tidak harus selalu dalam bentuk finansial; pengakuan verbal, apresiasi publik, atau penghargaan khusus dapat memiliki dampak yang sangat besar pada loyalitas karyawan.
Program penghargaan yang dirancang dengan baik bisa mencakup bonus kinerja, hadiah, atau bahkan pengakuan melalui program employee of the month. Penghargaan semacam ini menunjukkan kepada karyawan bahwa kontribusi mereka diakui dan dihargai oleh perusahaan.
Pengakuan juga dapat meningkatkan rasa keterlibatan karyawan dalam pekerjaan mereka. Karyawan yang merasa dihargai tidak hanya lebih loyal, tetapi juga lebih termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Ini membantu menciptakan iklim kerja yang positif dan meningkatkan retensi tenaga kerja berkualitas.