Cerita Talenta 3 min read

5 Budaya Kerja di Amazon yang Bisa Anda Contoh di Perusahaan

By Ervina LutfiPublished 21 Mar, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

Sebagai salah satu platform jual-beli online terbesar di dunia, budaya kerja Amazon memiliki reputasi yang tidak diragukan.

Didirikan tahun 1994 oleh Jeff Bezos, Amazon terus berinovasi hingga kini.

Kali ini Anda akan menyimak budaya kerja di salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat, Amazon.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Bahkan survei yang dilakukan oleh Glassdoor menyebutkan jika 74% responden mengatakan bahwa Amazon adalah sebuah perusahaan yang paling sering direkomendasikan.

Tentu dalam perjalanannya Amazon memiliki budaya kerja dan metode untuk mencapai target yang digariskan.

Walau jam kerja di Amazon cukup panjang, setidaknya ada budaya kerja yang bisa Anda contoh dan terapkan di perusahaan.

5 Budaya Kerja di Amazon yang Bisa Anda Contoh di Perusahaan

Apa saja kelima budaya kerja Amazon tersebut yang membuat Amazon cukup diidolakan oleh para banyak pekerja? Tulisan ini akan mengulasnya lebih dalam untuk Anda.

Talenta Terbaik Ciptakan Budaya Kerja Terbaik

Melansir dari laman Bussines Insider, pada awal Februari 2018 ada sekitar 978 ulasan yang mengatakan bahwa Amazon memiliki karyawan yang rata-rata cerdas.

Para karyawan ini memiliki intelegensi yang tinggi.

Mereka pun kebanyakan memiliki ide-ide kreatif dan inovatif serta selalu menciptakan sesuatu yang baru.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Keberadaan karyawan ini tentu dilakukan melalui proses seleksi yang sangat ketat saat rekrutmen yang menjadi tugas HRD.

Saat interview, para kandidat diberikan 2 dari 14 prinsip dan para interviewer hanya fokus bertanya dua prinsip tersebut.

Karyawan ini datang dari berbagai latar belakang.

Meski begitu, yang selalu ditanamkan adalah prinsip kepemimpinan yang mendukung perusahaan, tak peduli latar belakang mereka.

Baca juga: Talenta x Glints: Kenali Strategi Memenangkan Bisnis dengan Teknologi HR

Kesempatan lebih tinggi untuk meningkatkan skill

Amazon juga memberikan kesempatan luas bagi karyawannya untuk meningkatkan skill yang dimiliki.

Budaya kerja Amazon pembelajar dalam diri karyawan akan dibentuk di Amazon setiap hari.

Hal tersebut ditunjang dengan sikap saling terbuka antar karyawan dan siapa saja berhak mengembangkan karir dan tumbuh bersama dalam mencapai tujuan.

Amazon mengembangkan sebuah metode yang akrab disebut dengan ‘two pizza team’ dan dipopulerkan oleh Jeff Bezos.

Di mana terdapat sebuah tim kecil dan otonom dalam perusahaan untuk mengembangkan kemampuannya dengan divisinya masing-masing, terutama dalam merancang sebuah tujuan perusahaan.

Dengan menggunakan metode ini, Amazon pun lebih tangkas dan tanggap ketika menghadapi situasi sulit sekali pun.

Baca Juga : Nilai Perusahaan dalam Pandangan Milenial

Budaya Kerja di Rumah

Di era digital seperti saat ini, sudah banyak aplikasi yang digunakan perusahaan untuk menunjang kinerja karyawannya.

Termasuk pula yang ada dalam budaya kerja Amazon. Dengan begitu, karyawan bisa bekerja dari rumah sekali pun.

Namun, memang tidak semua posisi memungkinkan karyawannya bisa bekerja di mana saja.

Meski begitu, ini bukan berarti karyawan dapat bermalas-malasan melakukan pekerjaannya.

Mereka tetap bekerja dengan penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi oleh masing-masing karyawan.

Jadi, dimanapun mereka bekerja, mereka akan berusaha menyelesaikan tugasnya sebaik mungkin.

Baca Juga : Cara Memilih Software HRD Terbaik Untuk Bisnis Anda

Benefit Karyawan yang Tidak Main-Main

Semua perusahaan pasti memberikan pembayaran yang sesuai berdasarkan kinerja para karyawannya.

Bila karyawan tersebut melampaui target yang sudah ditentukan, maka mereka berhak mendapatkan bonus.

Begitu pula di Amazon, para karyawan di sana akan saling berkompetisi untuk meraih yang terbaik.

Bukan karena bonus yang dijanjikan saja, melainkan hal ini juga menjadi semacam kultur budaya kerja Amazon.

Meski bersaing, mereka melakukannya secara sehat dan fair.

Tidak hanya itu, Amazon juga memberikan fasilitas-fasilitas dan benefit karyawan terbaik untuk menunjang kinerja pegawainya.

Misalnya seperti memberikan bonus sarapan secara gratis dan menikmati jus di awal pekan.

Lalu ada pula program happy hour saat hari Jumat agar karyawan tidak merasa tertekan dan bisa bekerja kembali dengan tenang.

Baca juga: HR Perlu Tahu, Ini Perbandingan Benefit Karyawan Tetap dengan Kontrak

Lingkungan dan Budaya Kerja Amazon yang Inovatif

Inovasi merupakan kunci sukses bagi perusahaan untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Selain itu inovasi juga penting bagi perusahaan mana pun.

Bahkan Jeff Bezos mengatakan bahwa ‘penemuan yang berhasil mengharuskanmu untuk meningkatkan eksperimen’.

Beberapa kendala yang biasanya menghambat proses inovasi adalah kompleksitas dan interdependensi.

Amazon pun menyadari hal ini, maka dari itu dibentuklah metode ‘two pizza team’ seperti dijelaskan sebelumnya.

Tidak hanya itu, agar karyawan merasa betah di kantor, lingkungan pun harus dibuat senyaman mungkin.

Mulai dari suasana individu, ruangan, hingga fasilitas yang bisa didapatkan oleh karyawan.

Jadi, budaya kerja Amazon mana yang akan Anda terapkan di perusahaan?

Atau mungkin Anda sudah menerapkan budaya kerja lain yang tak kalah menarik? Share with us!

Insight Talenta adalah blog HRD yang dikembangkan oleh perusahaan software HRIS, Talenta.

Software attendance Indonesia tersebut yang dimaksud meliputi pengelolaan absensi kehadiran, cuti, dan lembur.

Pengelolaan dan perhitungan gaji hingga pemenuhan kebutuhan benefit karyawan.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

 

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.