Membangun Budaya Kinerja Tinggi dengan Performance Management

By Jordhi FarhansyahPublished 02 Dec, 2021 Diperbarui 20 Maret 2024

Performance Management adalah konsep yang sering ditemui saat ada diskusi tentang peningkatan kinerja karyawan.

Mengutip Michael Armstrong, Performance Management adalah sebuah proses yang berkesinambungan untuk meningkatkan kesuksesan sebuah organisasi dengan menyelaraskan goals antara individu dan perusahaan serta mengembangkan kemampuan SDM secara menyeluruh.

Dalam HR stage dari Mekari Conference Virtual 2021 yang diselenggarakan pada hari Rabu (1/12/2021), dalam sesi yang bertajuk Aligning Goals Across Organization & Build Performance-driven Culture, Hendry Yoshea selaku Product Manager dari Mekari bercerita tentang pentingnya keterlibatan semua individu dalam sebuah organisasi untuk implementasi Performance Management yang optimal.

Performance Management yang Optimal Harus Menjaga Tingkat Engagement Karyawan

performance management

Berdasarkan riset dari Deloitte dan Betterworks, ditemukan bahwa engagement karyawan tidak terjaga dengan optimal pada umumnya. 69% perusahaan melakukan review kinerja setiap 6 bulan, atau setahun sekali.

Hal ini mengkhawatirkan karena 43% dari karyawan yang memiliki engagement tinggi menerima feedback paling sedikit 1 kali dalam seminggu.

Isu utama ada di feedback yang tidak relevan apabila disimpan untuk terlalu lama.

Feedback yang seharusnya diberikan di bulan Desember mungkin harus diundur ke bulan Januari untuk mengikuti jadwal periode review, dan pada saat itu, mungkin sudah ada perubahan lain atau bahkan poin penting yang harus dibahas sudah terlupakan.

Selain itu, organisasi dengan engagement karyawan yang tinggi memiliki turnover rate lebih rendah 31%.

“Performance management yang baik dengan continous feedback akan meningkatkan engagement karyawan dan mengurangi turnover rate,” ujar Hendry Yoshea.

Masalah yang Dihadapi oleh Perusahaan dengan Performance Management yang Buruk

Target atau tujuan perusahaan sulit ditentukan karena kinerja karyawan tidak terpantau dengan baik.

Sebaliknya, dengan Performance Management yang efektif, 91% karyawan menyatakan bahwa target mereka secara individu sudah selaras dengan prioritas bisnis.

Tidak adanya perencanaan jenjang karier berdasarkan kinerja juga membawa masalah untuk retensi karyawan. Satu dari tiga alasan utama karyawan meninggalkan perusahaan adalah karena tidak adanya kepastian mengenai jenjang karier.

Sebagai tambahan, produktivitas dan semangat karyawan akan menurun karena kinerja yang kurang diapresiasi. 81% karyawan merasa lebih termotivasi untuk bekerja karena mendapatkan apresiasi dari rekan kerja atau atasan.

Dua dari 3 karyawan juga menginginkan metode-metode yang lebih efektif dalam mengukur kinerja karena bagi mereka review kinerja standar pada umumnya tidak dapat memonitor dan mengukur kinerja dengan akurat.

Pentingnya untuk Menggunakan Software Performance Management untuk Membantu HRD dan Manajemen

Aplikasi Performance Management yang baik akan membantu tingkatkan engagement karyawan dengan memberikan transparansi di pekerjaan, apresiasi, dan juga feedback baik dari atasan maupun rekan kerjanya.

Semua bisa dimulai dari proses pembuatan target untuk masing-masing karyawan yang relevan dan sejalan dengan target perusahaan.

Target-target tersebut kemudian harus terus dimonitor secara berkesinambungan agar kinerja karyawan dapat terpantau dengan akurat.

Selama ini berlangsung, feedback dan penilaian yang objektif berdasarkan progres terhadap target & kinerja yang terpantau dapat diberikan secara berkelanjutan.

Baca juga: Berikut Tips Melakukan Performance Review yang Efektif

Jawab Tantangan Manajemen Performa Modern dengan Talenta Performance Review

Mekari Talenta memiliki solusi Performance Management untuk menjawab isu-isu yang telah dibahas sebelumnya dengan cepat dan efisien.

Dalam Talenta Performance Review, atasan dan rekan kerja dapat saling mengirimkan feedback terkait kinerja ke satu sama lain.

Masing-masing karyawan dapat memberikan feedback yang membangun, dan review menjadi tidak terbatas dari atas-bawah saja.

Di saat yang sama, setiap karyawan dapat melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri berdasarkan parameter atau KPI yang telah ditentukan oleh atasan atau perusahaan.

Hal ini akan membuat perencanaan untuk pengembangan selanjutnya menjadi lebih transparan.

Selain goals dan target yang telah ditetapkan oleh atasan, setiap karyawan juga bisa membuat target sendiri dengan approval dari atasannya agar mereka memiliki ownership terhadap objektif-objektif tersebut.

Berkat integrasi data dengan modul Mekari Talenta yang lainnya, maka pencapaian karyawan dapat dihubungkan ke perhitungan tunjangan atau insentif secara langsung.

Apa yang Akan Datang Berikutnya dari Talenta Performance Review?

Sebelum 2021 berakhir, akan ada update untuk mengintegrasikan goals di review cycle. Dengan ini, maka penilaian tidak akan bersifat kualitatif saja, tapi juga kuantitatif agar pengukuran kinerja lebih akurat.

Penilaian juga bisa dilakukan secara spesifik per orang karena goals per jabatan akan berbeda dari goals per tim. Subjektivitas juga akan terhindari dalam proses penilaian.

Selain itu Admin Dashboard yang akan berfungsi untuk memonitor progres daripada berbagai proses penilaian kayawan juga ditargetkan untuk risil di awal 2022.

Dengan ini, maka progres dari review kinerja yang terjadi di seluruh perusahaan dapat dipantau secara real time.

Karyawan dapat berpartisipasi dengan lebih transparan dalam proses review, dan juga ketepatan waktu akan lebih terjaga karena admin bisa memastikan bahwa semua review sedang berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari fitur Performance Review dari Mekari Talenta lebih jauh, Anda dapat mencoba demonya secara gratis dengan menghubungi tim Mekari Talenta di tautan ini.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.