Lingkungan kerja kantor yang kondusif berdampak positif pada produktivitas karyawan. Simak artikel Talenta ini untuk penjelasan selengkapnya.
Memiliki lingkungan kerja yang kondusif, rekan kerja yang saling mendukung serta atasan yang dapat mengkoordinir bawahannya, mungkin jadi harapan banyak karyawan yang ada di seluruh dunia.
Lingkungan kerja kantor yang baik tidak hanya dapat membuat karyawan nyaman bekerja. Namun, efek berantainya juga akan menyebabkan perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Untuk membuat lingkungan kerja kantor yang kondusif tentu harus dilakukan dengan melibatkan beberapa variabel.
Lalu, apakah Anda tertarik untuk mengetahui variabel yang termasuk didalamnya? Sejauh mana signifikansi setiap variabel yang terlibat pada pembentukan lingkungan kerja yang kondusif? Simak penjelasannya berikut ini!
Apresiasi di Lingkungan Kerja Kantor
Sedemikian masifnya jumlah yang muncul pada studi tersebut sehingga faktor apresiasi dan penghargaan di lingkungan kantor menjadi sangat signifikan.
Namun demikian hal ini tidak serta merta disebabkan karena rekan kerja saja, tapi terkait atasannya.
Sebuah studi yang dilakukan global menemukan bahwa 79% karyawan mengundurkan diri karena kurangnya apresiasi.
Kebanyakan dari karyawan yang pergi menyatakan tidak merasa mendapat cukup perhatian dari atasannya.
Ini bisa menjadi indikasi bahwa masalah berawal dari harapan karyawan untuk mendapat cukup apresiasi dari atasannya secara langsung.
Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Studi yang dilakukan The American Psychological Association menemukan bahwa kelelahan dalam bekerja dapat menurunkan kualitas hidup karyawan dan berdampak buruk pada performa kerjanya.
Tentu ini adalah pekerjaan rumah bagi setiap pengelola perusahaan.
Anda harus berpikir keras untuk membagi pekerjaan pada setiap karyawan dalam kadar yang masuk akal sehingga setiap karyawan memiliki waktu yang seimbang untuk kantor dan kehidupannya.
Studi tersebut menyebutkan juga bahwa karyawan yang memiliki waktu cukup untuk kehidupan pribadinya akan memberikan effort lebih untuk perusahaan sebagai bentuk timbal balik.
Kompetisi Kerja yang Sehat
Forbes menyebutkan bahwa sebanyak 50% karyawan tidak mengambil hak cuti karena merasa takut tertinggal dengan kinerja rekannya.
Hal ini muncul karena adanya kompetisi kerja yang kurang sehat, di mana setiap karyawan selalu menunggu saat yang tepat untuk menjatuhkan karyawan lain.
Tentu saja seharusnya ini tidak terjadi karena lingkungan kerja yang sehat juga memberikan ruang untuk berkompetisi dengan sehat pula.
Hal ini biasanya dipicu oleh kurang terbukanya akses informasi atas kinerja yang diberikan karyawan pada perusahaan.
Munculnya kecurigaan atas persekongkolan yang terjadi demi mengunggulkan salah satu pihak akan jadi masalah besar jika tidak segera disikapi.
Tentu saja jawaban atas permasalahan adalah berupa sistem kompetisi kerja yang terbuka di mana setiap orang mendapat kesempatan yang sama untuk meraih prestasi dan mendapat penghargaan.
Kesehatan Fisik Karyawan
Data mengejutkan dari riset oleh CareerBuilder menunjukkan setidaknya 40% karyawan merasa berat badannya naik karena tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan dan kebugaran yang disediakan.
Dari data tersebut dapat diindikasikan bahwa peningkatan berat badan yang dialami oleh karyawan berasal dari kurangnya pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Padahal ketika karyawan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang diberikan, secara ideal kesehatan yang dimilikinya akan meningkat.
Ini akan berpengaruh langsung pada mood bagus yang terbawa ke lingkungan kerja kantor dan membuat interaksi menjadi hangat.
Pemimpin yang Hebat
Memiliki pemimpin yang hebat akan memberikan rangsangan yang baik bagi terbentuknya lingkungan kerja yang kondusif.
Hal ini dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Benjamin Artz.
Hasil studi menunujukkan bahwa memiliki atasan yang sangat kompeten adalah salah satu faktor terbesar yang berpengaruh pada kepuasan kerja dari karyawan di perusahaan Anda.
Hebat di sini tidak hanya mahir dalam apa yang menjadi bidangnya, namun juga mahir dalam mengelola bawahan yang dimilikinya.
Setiap karyawan akan merasa senang ketika merasa dihargai dan dapat ikut berpartisipasi dalam setiap usaha yang dilakukan untuk perusahaan.
Kemahiran pemimpin ini terbukti dapat meningkatkan kepuasan kerja pada lingkungan kantor dan meningkatkan produktivitas sebanyak 12%.
Jika dilihat pada beberapa poin di atas, permasalahan utama yang dapat diidentifikasi adalah keterbukaan data terkait kompetisi kerja dan pengelolaan waktu kerja.
Selain itu juga apresiasi dan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh kantor juga turut memberikan pengaruh terhadap produktivitas karyawan di kantor.
Tentu ada cara praktis untuk melakukan pengelolaan pada setiap hal tersebut, untuk membantu Anda menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Talenta, hadir sebagai solusi mengelola SDM yang Anda miliki di perusahaan.
Fitur Talenta memungkinkan Anda membangun lingkungan kerja yang baik.
Cara kerja Talenta adalah dengan memonitor kinerja masing-masing karyawan, melakukan analisa yang komprehensif, serta melakukan pengaturan jam dan porsi kerja yang seimbang.
Dengan begini, penciptaan lingkungan kerja kantor yang kondusif dapat terwujud dalam tempo singkat.
Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!
Anda juga bisa coba gratis software attendance management dari Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.