Komponen gaji karyawan secara umum di Indonesia ada beberapa jenis. Komponen gaji ini sudah ditetapkan oleh pemerintah sehingga sudah seharusnya diberikan oleh perusahaan pada tiap karyawannya.
Setiap pengusaha atau pemilik bisnis sudah seharusnya memahami seluruh komponen gaji ini dan melakukan perhitungan gaji dengan baik dan tepat. Jangan sampai pemberian gaji pada seluruh karyawan dilakukan secara sembarangan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai komponen gaji karyawan tersebut maka Anda bisa terus simak ulasan berikut.
Pengertian Upah Secara Singkat
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 30, upah adalah hak yang diterima oleh pekerja atau buruh dalam bentuk uang sebagai imbalan atas jasa atau pekerjaan sebagai bentuk imbalan dari pemberi kerja. Upah juga ditetapkan dan dibayarkan sesuai dengan kesepakatan antara pemberi kerja dan pekerja dan juga undang-undang yang berlaku.
Selain itu, upah juga bisa dibayarkan berdasarkan jumlah atau kuantitas yang dikerjakan, jam kerja, maupun jumlah produksi.
5 Komponen Gaji Karyawan
Berikut ini komponen gaji karyawan secara umum di Indonesia. Hal ini banyak diterapkan pada berbagai jenis perusahaan. Antara lain yaitu sebagai berikut:
Gaji pokok
Gaji pokok pada dasarnya merupakan penghasilan dasar yang diberikan pada tiap karyawan dengan didasarkan pada jenis pekerjaan ataupun tingkat kesulitan pekerjaannya.
Umumnya semakin sulit dan beresiko jenis pekerjaannya maka karyawan akan mendapatkan gaji pokok yang lebih tinggi.
Demikian pula dengan jabatan atau level dalam perusahaan jika semakin tinggi maka akan semakin tinggi pula gaji pokoknya.
Bagaimanapun juga penentuan gaji pokok umumnya dilakukan dengan melihat kembali aturan mengenai UMR atau Upah Minimum Regional yang berlaku di tiap daerah.
Baca Juga: Pengaruh Kenaikan UMR Terhadap Gaji Pokok Anda
Tunjangan Tetap
Definisi dari tunjangan tetap yaitu keuntungan yang diperoleh karyawan yang bekerja didalam suatu perusahaan.
Besar atau nilai tunjangan tetap ini tidak akan mengalami perubahan selama karyawan yang mendapatkannya masih ada pada posisi jabatannya tersebut.
Umumnya karyawan akan mengalami kenaikan nilai tunjangan tetap jika memang mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi.
Namun tunjangan tetap ini juga bisa menurun jika karyawan mengalami demosi atau jabatannya turun dan menjadi lebih rendah.
Komponen Gaji Karyawan dengan Tunjangan Tidak Tetap
Dari namanya saja bisa diketahui dengan jelas bahwa tunjangan tidak tetap ini merupakan kebalikan dari tunjangan tetap.
Jenis tunjangan tidak tetap ini memiliki sifat berubah-ubah jika dilihat berdasarkan pada nilai serta waktu pembayarannya.
Nilai tunjangan tidak tetap juga dapat diperhitungkan dengan melibatkan berbagai macam faktor. Beberapa faktor tersebut misalnya saja seperti sistem presensi karyawan.
Pembayaran tunjangan tidak tetap bisa dilakukan di luar gaji pokok atau Anda juga boleh saja memberikannya dalam bentuk bonus dan insentif sehingga membuat karyawan merasa senang.
Komponen Gaji Karyawan dengan Potongan
Rupanya di dalam komponen gaji juga terdapat beberapa potongan seperti misalnya potongan untuk iuran BPJS dan potongan PPh 21.
Besarnya potongan ini haruslah dilakukan dengan teliti dan seksama agar tidak sampai salah dan tidak sampai merugikan karyawan.
Sebenarnya dalam perusahaan juga bisa saja terdapat potongan yang lain. Misalnya saja potongan denda keterlambatan atau potongan kasbon dan bisa juga potongan yang lainnya.
Jenis dan besar potongan ini sebaiknya disosialisasikan terlebih dahulu pada karyawan agar bisa dipahami secara lebih jelas.
Baca Juga: Aturan Potong Gaji Karyawan yang Bermasalah
Upah lembur
Komponen yang terakhir adalah upah atau gaji lembur yang merupakan imbalan untuk para karyawan atau pekerja yang bekerja di luar gajinya.
Aturan mengenai upah lembur ini rupanya juga tercantum pada Undang-Undang Ketenagakerjaan sehingga tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Sedangkan besar atau jumlah upah lembur dan waktu penyerahan upah lembur ini bisa dilakukan dengan mengadakan kesepakatan terlebih dahulu bersama karyawan yang bersangkutan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Perhitungan Lembur Sesuai Aturan Depnaker Terbaru
Sistem Pemberian Gaji Karyawan Beserta Komponen
Selain komponen gaji karyawan, ada juga hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu terkait sistem pemberian gaji baik manual maupun menggunakan aplikasi payroll.
Umumnya dalam melakukan hal tersebut berikut ini pertimbangan yang harus diketahui.
Berdasarkan Jam Kerja
Pemberian gaji karyawan bisa dilakukan salah satunya dengan didasarkan pada jam kerja karyawan.
Jadi ada sistem pemberian gaji yang dilakukan dengan menggunakan sistem harian dan ada pula yang berdasarkan jumlah jam kerja.
Pilihan sistem tersebut memiliki aturan jam kerja sendiri yang diatur oleh undang-undang. Sehingga memudahkan HR untuk cara menghitung gaji pegawai secara mudah.
Berdasarkan Satuan Hasil
Gaji juga bisa diberikan pada karyawan dengan didasarkan pada satuan hasil. Biasanya sistem ini diberlakukan untuk karyawan pabrik yang pembayaran gaji karyawannya sesuai dengan jumlah barang yang dihasilkannya.
Upah Borongan
Gaji karyawan juga bisa diberikan dengan menggunakan sistem upah borongan.
Sistem penggajian atau pengupahan yang seperti ini cukup menguntungkan sebab pengusaha tidaklah perlu menanggung resiko yang kemungkinan besar berhubungan dengan karyawan atau pekerja.
Upah Sistem Indeks
Yang dimaksud dengan upah sistem indeks yaitu sistem pengupahan yang indeks besarannya dihitung dengan mengacu pada biaya hidup.
Jadi jika indeks biaya hidup turun maka nantinya upah karyawan juga akan turun dan begitu pula dengan sebaliknya.
Upah Sistem Premi
Pengusaha yang dalam menjalankan bisnisnya menggunakan upah sistem premi akan menyediakan gaji tambahan yang berupa premi.
Tujuannya adalah untuk para karyawan yang kinerjanya lebih baik bila dibandingkan dengan karyawan lain.
Upah Sistem Skala
Ada juga sistem penggajian atau pengupahan yang dilakukan dengan berdasarkan pada skala penjualan. Artinya jika penjualan naik maka upah karyawan juga akan mengalami kenaikan.
Namun sebaliknya jika penjualan mengalami penurunan maka nantinya upah karyawan juga akan ikut turun.
Upah Sistem Bonus
Bonus pada dasarnya bisa didefinisikan sebagai tambahan yang bisa diberikan oleh perusahaan pada para karyawan di luar gaji.
Tujuan upah atau gaji dengan sistem bonus ini tidak lain untuk memberikan apresiasi karyawan yang telah bekerja dengan baik.
Baca Juga: Startegi Mempertahankan Karyawan, Tak Hanya Sekedar Bonus
3 Pertimbangan dalam Mengelola Komponen Gaji Karyawan
Dalam mengelola gaji karyawan juga banyak pertimbangan yang harus dilakukan.
Sehingga jika komponen gaji karyawan sudah memenuhi, maka faktor pertimbangan lainnya juga akan terpenuhi. Hal ini antara lain yaitu sebagai berikut:
Gaji sesuai tingkat kesulitan kerja
Dalam melakukan pengelolaan gaji karyawan umumnya pemberian atau pembayaran gaji dilakukan dengan didasarkan pada tingkat kesulitan kerja.
Semakin sulit tingkat pekerjaannya maka akan semakin besar pula gaji yang bisa diberikan oleh perusahaan pada karyawan tersebut. Pekerjaan yang sulit umumnya juga memiliki resiko kerja yang cenderung tinggi.
Bonus untuk karyawan berprestasi
Karyawan yang telah bekerja dengan baik selama berada di perusahaan juga boleh mendapatkan apresiasi.
Pemberian apresiasi ini bisa berupa bonus yang tentunya akan membuat karyawan merasa senang saat menerimanya.
Bonus bisa diberikan saat perusahaan memberikan gaji pada karyawan. Atau boleh juga jika bonus ini diberikan secara terpisah kepada karyawan.
Baca Juga: Trik Mudah Cara Menghitung PPh 21 THR dan Bonus
Kenaikan gaji tahunan
Kenaikan gaji tahunan untuk para karyawan juga bisa menjadi pertimbangan bagi pengusaha.
Kenaikan gaji yang dilakukan di tiap tahun juga akan membuat karyawan menjadi semakin bersemangat dalam menjalankan seluruh tugas dan pekerjaannya.
Tentunya, menghitung besar kenaikan gaji antara karyawan yang satu dan lainnya berbeda-beda.
Komponen gaji karyawan yang harus diberikan oleh perusahaan kini bisa dihitung secara lebih mudah.
Perhitungan gaji yang terdiri dari berbagai macam komponen ini juga sudah tentu bisa dilakukan dengan lebih akurat dan valid.
Untuk melakukannya maka tim HR bisa menggunakan bantuan dari aplikasi yang sekiranya memang dapat membantu Anda dalam menjalankan program payroll sehingga pemberian gaji pada tiap karyawan bisa tepat.
Salah satu pilihan terbaik saat ini adalah aplikasi payroll Talenta yang menawarkan berbagai fitur yang akan mempermudah tugas tim HRD.
Dengan penggunaan aplikasi payroll Talenta, penggajian karyawan akan lebih mudah karena gaji karyawan ditransfer tepat waktu dari sistem tanpa membebani HR dan status pembayaran pun jadi lebih terpantau.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mengetahui berbagai keuntungan lainnya!