Insight Talenta 6 min read

Contoh Formulir Penilaian Kinerja Karyawan Terlengkap

By Mekari TalentaPublished 16 Feb, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Kinerja karyawan adalah evaluasi sistematis untuk memahami kinerja karyawan dan kemampuan karyawan tersebut, sehingga perusahaan dapat merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang bersangkutan. Salah satu alat yang biasanya dipakai dalam mengukur kinerja karyawan adalah dengan menggunakan form / formulir kinerja karyawan.

Berikut selengkapnya mengenai penilaian kinerja dan juga contoh formulirnya diulas Mekari Talenta.

Mengenal Penilaian Kinerja

Menurut Handoko (1994:11): Penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam organisasi. Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atas kinerja yang diekspresikan dalam penyelesaian tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut Hasibuan (2000:87): Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Evaluasi atau penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran,kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi pegawai.

Perusahaan sering menggunakan Penilaian Kinerja karyawan ini sebagai dasar dari kenaikan gaji, promosi, bonus ataupun bisa juga sebagai dasar untuk penurunan jabatan dan pemutusan hubungan kerja.

Penilaian Kinerja yang dilakukan dengan baik dan profesional dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan sehingga tujuan organisasi juga dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Bagaimana Menyusun Formulir Penilaian Kinerja Karyawan yang Baik ?

penilaian kinerja karyawan

Sebelum kita menyusun formulir penilaian kinerja karyawan sebaiknya kita harus mengetahui beberapa elemen yang harus ada pada form performance appraisal, antara lain meliputi 2 aspek yaitu :

Aspek Kompetensi Karyawan

Asek kompetensi karyawan meliputi perilaku kerja karyawan dan kecakapan yang dimiliki seorang karyawan.

Biasanya untuk mengukur aspek kompetensi karyawan, hal-hal yang dinilai adalah cara karyawan dalam menyelesaikan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, merencanakan dan mengorganisasikan sesuatu, orientasi pada customer, serta kemampuan dalam kerjasama tim (teamwork).

Pada form performance appraisal yang, seharusnya sediakan ruang untuk menilai dalam bentuk angka dari skala 1 sampai 5.

Kemudian beri ruang untuk menjelaskan secara detail perilaku karyawan saat bekerja sehingga penilaian dapat dilakukan secara objektif.

Skala 1 sampai 5 dapat menggunakan keterangan sebagai berikut:

  1. Kurang Sekali (KS)
  2. Kurang (K)
  3. Cukup (C)
  4. Baik (B)
  5. Baik Sekali (BS)

Aspek Hasil Kerja Karyawan

Tujuan dari penilaian hasil kerja karyawan adalah sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi produktivitas dan jumlah order yang bisa dihasilkan oleh karyawan dalam waktu tertentu, mengetahui hasil kerja karyawan, dan lainnya.

Dengan penilaian hasil kerja karyawan, seorang manajer dapat mengetahui hasil kerja dan produktivitas karyawannya untuk menentukan langkah selanjutnya.

Hal tersebut mulai dari menyusun target yang ingin dicapai perusahaan hingga mewujudkan rencana dari strategi-strategi perusahaan yang ingin diterapkan.

Proses HR jadi lebih cepat dengan software HR terautomasi Mekari Talenta!

Contoh Form / Formulir Kinerja Karyawan

Berikut adalah beberapa contoh form penilaian kinerja karyawan yang bisa digunakan.

contoh form penilaian kinerja karyawan individu.

Download Template Disini

Template contoh form penilaian kinerja karyawan individu dalam excel.

Download Template Disini

7 Metode Penilaian Kinerja Karyawan 

Setiap perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawan atau performance review secara periodik, umumnya setiap tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun.

Evaluasi dilakukan menggunakan performance appraisal methods atau metode penilaian kinerja karyawan.

Penilaian tidak hanya berguna dalam memberikan umpan balik untuk perbaikan kinerja karyawan, tapi juga sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen perusahaan terkait kelanjutan hubungan kerja dengan karyawan: dihentikan atau dilanjutkan.

Selain itu, hasil evaluasi juga menentukan pemberian reward kepada karyawan yang berkinerja di atas rata-rata, misalnya berupa bonus, kenaikan gaji, dan promosi jabatan.

Traditional assessment 

Dalam penilaian tradisional, manajer atau atasan menilai langsung kinerja karyawan berdasarkan pengamatan.

Manajer dan karyawan bertemu tatap muka dan berdiskusi tentang hasil pekerjaan karyawan, tugas dan tanggung jawab yang dijalankan, dan target pekerjaan yang dicapai.

Karyawan dengan penilaian yang baik mendapat kenaikan gaji.

Kelebihan dari metode ini adalah sederhana dan mudah dilakukan.

Tetapi, kekurangannya, penilaian bisa sangat subjektif karena hanya berdasarkan pengamatan satu pihak, yaitu atasan.

Management by Objectives (MBO)

Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan tujuan yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu.

Proses MBO terdiri atas tiga tahap:

  1. Planning. Manajer dan karyawan bersama-sama mengidentifikasi dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai beserta timeline. Tujuan ditetapkan dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-sensitive).
  2. Monitoring. Pada tahap ini kedua pihak dapat mengecek progres dan menilai sasaran kerja, apa yang sudah dicapai dan apa yang belum. Manajer dapat memberikan umpan balik kepada karyawan.
  3. Reviewing. Di tahap ini manajer dan karyawan mendiskusikan hasil akhir yang dicapai, kemudian karyawan diberi nilai berdasarkan hasil kinerja keseluruhan dalam satu periode.

Metode ini cukup baik untuk membangun komunikasi atasan-bawahan dalam menetapkan dan mencapai tujuan.

Kekurangannya, MBO hanya menilai kinerja berdasarkan tujuan dan mengabaikan faktor-faktor penting lainnya.

360-Degree Feedback

Metode penilaian kinerja karyawan 360-Degree Feedback menggunakan umpan balik dari lingkaran pengaruh di sekeliling karyawan, yang meliputi manajer, rekan kerja, konsumen/pelanggan, dan laporan langsung. Metode ini lebih komprehensif memberikan penilaian dari beberapa sudut pandang.

Penilaian kinerja ini melibatkan lima komponen:

  1. Self appraisal. Karyawan melihat kembali kinerja mereka dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sendiri, serta menggunakan formulir terstruktur untuk menghindari bias.
  2. Manager review. Manajer melakukan penilaian tradisional terhadap karyawan serta mengevaluasi tim.
  3. Peer review. Rekan kerja satu tim menilai kemampuan karyawan dalam bekerja sama, pengambilan inisiatif, dan kontribusi terhadap tim. Namun, pertemanan dan permusuhan dapat memengaruhi penilaian tidak objektif.
  4. Subordinates Appraising Manager (SAM). Di sini, manajer penilai bawahan mengevaluasi karyawan berdasarkan laporan langsung.
  5. Customer/client review. Penilaian ini berdasar ulasan pelanggan atau klien yang berinteraksi dengan karyawan secara teratur.

Selain memberikan umpan balik yang lengkap dari banyak sisi, kelebihan metode ini adalah meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya kinerja mereka bagi stakeholder.

Assessment Center Method

Metode Pusat Penilaian diperkenalkan pertama kali oleh Angkatan Darat Jerman pada tahun 1930.

Selanjutnya, metode ini mengalami perkembangan dan penyesuaian penerapan untuk organisasi bisnis.

Assessment Center menggambarkan bagaimana orang lain mengamati dan menilai karyawan dan pengaruhnya bagi kinerja karyawan.

Penilaian dilakukan dengan metode partisipasi dalam simulasi sosial, diskusi informal, latihan pencarian fakta, pengambilan keputusan, dan permainan peran.

Kelebihan metode ini adalah selain menilai kinerja individu juga dapat memperkirakan kinerja di masa depan.

Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu memakan waktu dan biaya yang sulit diprediksi.

Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)

Metode penilaian kinerja ini dapat mengukur pekerjaan secara kualitatif dan kuantitatif.

BARS membandingkan kinerja karyawan dengan contoh perilaku spesifik yang diberi rating angka.

Standar perilaku tersebut menjadi dasar penilaian kinerja.

Misalnya, pelayanan pelanggan sesuai permintaan diberi rating empat, sedangkan pelayanan pelanggan sesuai permintaan dan tepat waktu diberi rating lima, dan seterusnya.

Kelebihan metode ini adalah menggunakan standar yang jelas dan konkret, analisis kinerja yang akurat, dan evaluasi yang konsisten.

Selain itu, metode ini juga mengurangi bias.

Psychological Appraisals

Penilaian psikologis lebih banyak digunakan untuk mengidentifikasi potensi tersembunyi dalam diri karyawan.

Fokus metode ini adalah analisis kinerja masa depan ketimbang kinerja masa lalu karyawan.

Metode ini digunakan untuk menganalisis tujuh komponen utama kinerja karyawan, yaitu:

  1. Keterampilan interpersonal
  2. Kemampuan kognitif
  3. Kemampuan intelektual
  4. Kepemimpinan
  5. Karakter kepribadian
  6. Kecerdasan emosional
  7. Keterampilan terkait

Penilaian ini melibatkan psikolog berkualifikasi untuk memberikan tes, wawancara, dan diskusi.

Misalnya, bagaimana karyawan menunjukkan respons perilaku dan emosi saat berhadapan dengan pelanggan yang menyebalkan dan bagaimana karyawan mengatasinya.

Metode ini agak rumit dan membutuhkan waktu, serta hasilnya sangat bergantung pada psikolog yang menilai.

Namun, penilaian psikologis punya kelebihan untuk mengungkap potensi karyawan yang tidak bisa dilakukan dengan penilaian lainnya.

Human Resource (Cost) Accounting Method

Metode ini menilai kinerja karyawan melalui manfaat moneter yang dihasilkannya untuk organisasi.

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan biaya mempertahankan karyawan (biaya perusahaan) dan kontribusi karyawan (nilai moneter) yang diperoleh oleh perusahaan.

Kelebihan analisis biaya dan manfaat ini adalah dapat mengukur secara efektif biaya dan nilai yang dibawa karyawan ke dalam perusahaan, serta mengukur implikasi kinerja karyawan terhadap laba bisnis.

Biaya perusahaan untuk karyawan mencakup biaya rekrutmen, biaya gaji, biaya pelatihan dan pengembangan, dan biaya lainnya.

Gunakan Formulir Penilaian Kinerja Karyawan Dari Mekari Talenta

Gunakan Formulir Penilaian Kinerja Karyawan Dari Mekari Talenta

Biaya rekrutmen merupakan salah satu yang dapat dihemat. Salah satu cara untuk menghemat biaya rekrutmen adalah dengan menggunakan aplikasi HRIS terbaik.

Mekari Talenta adalah salah satu merk HRIS ( human resources information system ), yakni software (perangkat lunak) untuk manajemen sumber daya manusia.

Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi online, dan penilaian kinerja karyawan.

Dengan aplikasi penilaian kinerja karyawan Mekari Talenta, HR akan lebih mudah dalam memantau kinerja karyawan secara efektif juga dapat memberikan feedback yang menyeluruh terhadap karyawan Anda.

Hadirnya Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online.

Selain itu Mekari Talenta dilengkapi juga dengan KPI Dashboard yang akan mempermudah HR mengelola manajemen KPI karena sudah terintegrasi dengan fitur lainnya.

Semua data yang ada di dalam aplikasi mekari akan terjamin keamanannya karena memiliki kualitas keamanan standar ISO 27001 yang setara dengan bank.

Mekari Talenta juga menggunakan teknologi enkripsi sehingga data-data yang tersimpan tidak akan dapat dilihat oleh pihak yang tidak berwenang.

Dengan ini, HR dapat mengelola rekrutmen karyawan dengan lebih mudah, mulai dari job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi dan berbasis online.

Tertarik mencoba Mekari Talenta? Konsultasikan permasalahan HR Anda dengan tim sales Mekari Talenta sekarang juga.

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.