Lingkungan kerja yang nyaman dan sempurna mungkin masih dapat diartikan menggunakan spektrum yang luas.
Definisi fisik lingkungan kerja, budaya perusahaan, nilai utama perusahaan, interaksi antar manusia didalamnya, serta sistem yang digunakan untuk operasional perusahaan, semua memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sempurna.
Namun, apakah benar semua faktor ini harus dieksekusi hingga pada titik maksimal untuk mendapatkan lingkungan dan nuansa kerja yang sempurna?
Tidak sedikit perusahaan yang berupaya keras menciptakan lingkungan kondusif agar perusahaan dan Sumber Daya Manusia atau SDM yang dimilikinya dapat berkembang, namun mengalami kegagalan di tengah proses.
Tanda-tanda Lingkungan Kerja yang Baik dan Ideal bagi Karyawan
Pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang optimal di dalam sebuah perusahaan telah lama diakui sebagai faktor penentu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan.
Faktanya, lingkungan kerja yang toksik dan tidak sehat dapat berdampak negatif terhadap produktivitas serta kesejahteraan mental para pekerja.
Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan bahwa lingkungan kerja yang mereka tawarkan memenuhi standar yang baik dan ideal bagi karyawan.
Namun, bagaimana sebenarnya cara mengidentifikasi apakah Anda berada dalam lingkungan kerja yang baik dan sesuai dengan harapan sebagai karyawan?
Artikel blog Mekari Talenta ini akan mengupas tuntas mengenai tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda berada dalam lingkungan kerja yang baik dan ideal.
Baca Juga: Sistem HRIS: Manfaat dan Pentingnya bagi Perusahaan
Kriteria Lingkungan Kerja yang Baik
Berikut ini adalah tujuh kriteria lingkungan kerja yang baik dan sehat yang perlu diperhatikan:
1. Manajemen yang Efektif
Salah satu indikator utama dari lingkungan kerja yang baik adalah manajemen yang efektif.
Manajemen yang baik mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan karyawan bekerja secara optimal.
Ketika manajemen tidak berjalan dengan baik, ini dapat berdampak pada tingkat pergantian karyawan yang tinggi.
Karyawan yang merasa tidak nyaman dengan manajemen yang tidak efektif cenderung akan mengalami penurunan produktivitas.
Manajemen yang baik tidak hanya mampu mengelola konflik antar karyawan dengan baik, tetapi juga terbuka terhadap gagasan dan pendapat dari seluruh lapisan karyawan.
2. Dukungan Antar Rekan Kerja
Hubungan yang sehat dan dukungan antar rekan kerja juga merupakan tanda lingkungan kerja yang baik.
Komunikasi yang baik dan hubungan yang positif di antara rekan kerja dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan di tempat kerja.
Dukungan ini dapat diwujudkan melalui berbagai cara, seperti memberikan apresiasi dan penghargaan atas prestasi karyawan.
Kegiatan semacam ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja.
3. Kebersihan dan Kenyamanan
Lingkungan kerja yang baik juga mencakup kebersihan dan kenyamanan tempat kerja.
Tempat kerja yang bersih, rapi, dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
Upaya sederhana seperti menjaga kebersihan ruangan kerja, menghilangkan debu, serta merapikan peralatan kerja dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan.
4. Akses Terhadap Air Bersih
Salah satu aspek penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik adalah menyediakan akses terhadap air bersih.
Air bersih diperlukan untuk berbagai kegiatan harian karyawan, termasuk mencuci tangan, minum, dan penggunaan toilet.
Ketika lingkungan kerja tidak memiliki akses yang memadai terhadap air bersih, ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan dan penurunan produktivitas karyawan.
Kebersihan dan kesehatan lingkungan yang baik akan mendukung kesejahteraan karyawan.
5. Ruang Pribadi
Menciptakan lingkungan kerja yang baik juga mencakup penyediaan ruang pribadi bagi karyawan.
Keberadaan ruang pribadi ini dapat memberikan dampak positif, di mana karyawan dapat merenung, berpikir kreatif, dan bekerja dengan lebih fokus.
Penempatan terlalu banyak karyawan dalam satu ruangan dapat menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan.
Ruang pribadi yang memadai membantu menciptakan suasana kerja yang tenang dan produktif.
6. Lingkungan Kerja yang Baik dan Stabil
Lingkungan kerja yang baik juga tercermin dalam tingkat produktivitas yang baik dan stabil.
Produktivitas yang konsisten menunjukkan bahwa lingkungan kerja mendukung para karyawan untuk memberikan hasil terbaik.
Gangguan yang berlebihan di lingkungan kerja dapat menghambat produktivitas.
Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang meminimalkan gangguan akan membantu karyawan tetap fokus dan efektif dalam bekerja.
7. Komunikasi yang Terbuka dan Keterbukaan
Lingkungan kerja yang baik ditandai dengan adanya komunikasi yang terbuka.
Dalam lingkungan seperti ini, karyawan merasa nyaman untuk berbicara tentang pendapat, masalah, atau ide-ide mereka kepada atasan atau rekan kerja.
Keterbukaan komunikasi menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap suara dihargai.
Hal ini juga membantu mengatasi masalah sejak dini sebelum mereka berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
Baca Juga: Kriteria dan Cara Ampuh Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat
Ciri-Ciri Lingkungan Kerja yang Baik
Selain kriteria yang telah disebutkan di atas, ada beberapa ciri-ciri lain yang dapat menggambarkan lingkungan kerja yang baik:
1. Saling Menghargai
Lingkungan kerja yang baik ditandai dengan sikap saling menghargai di antara rekan kerja, termasuk atasan dan bawahan.
Memberikan apresiasi atas kinerja dan kontribusi karyawan akan membangun rasa saling menghargai.
2. Peluang Berkembang
Lingkungan kerja yang baik adalah tempat di mana karyawan dapat mengembangkan diri mereka dan meningkatkan kemampuan.
Perusahaan yang mendukung pengembangan diri karyawan akan memotivasi mereka untuk mencapai prestasi lebih tinggi.
3. Energi Positif
Lingkungan kerja yang baik membawa atmosfer yang positif.
Energi positif dari rekan kerja dan atasan dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan mencapai tujuan bersama.
4. Dukungan Perusahaan
Perusahaan yang memberikan dukungan kepada karyawan dalam bentuk kenaikan gaji, bonus, atau penghargaan lainnya menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Dukungan semacam ini juga menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kontribusi karyawan.
5. Keseimbangan Antara Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Lingkungan kerja yang baik adalah tempat di mana karyawan dapat mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Konsep work-life balance sangat penting dalam menjaga kesejahteraan karyawan.
Baca Juga: 8 Manfaat Nyata Menyediakan Makan Siang Bagi Karyawan
Apa Penyebabnya Lingkungan Kerja Kurang Nyaman? Dan Seperti Apa Solusinya?
Di atas adalah infografis beberapa masalah dan solusi yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan.
Lalu bagaimana cara lengkapnya? Dan kenapa hal ini harus dilakukan?
Di bawah ini Mekari Talenta akan menjelaskan secara detail masalah dan solusi di atas.
Pekerjaan Tanpa Makna
Tidak sedikit karyawan yang bekerja hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya..
Pekerjaan menjadi rutinitas guna mendapatkan gaji pada setiap bulan sehingga kehidupan dapat tetap berlangsung.
Ini yang menyebabkan perusahaan gagal berkembang, karena tidak ada gairah yang masuk dalam pekerjaan yang dilakukan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan baik, berikanlah makna pada pekerjaan yang dilakukan setiap staf di perusahaan Anda.
‘Produktivitas karyawan akan meningkat ketika mereka memahami bahwa kinerja yang mereka berikan dapat berpengaruh baik pada karyawan lainnya.’ Profesor Adam GrantÂ
Ketika pekerjaan yang dilakukan memiliki pengaruh pada apa yang dicapai perusahaan dan karyawan dapat melihat hal ini, maka karyawan akan merasa ‘melakukan sesuatu yang berarti’.
Hal ini memiliki efek positif pada kinerja yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan.
Baca Juga : Desain Kantor untuk Produktivitas Karyawan, Ini Tipsnya!
Tidak Adanya Rasa Saling Percaya
Rasa percaya, baik antara karyawan dan karyawan atau karyawan dan perusahaan dan sebaliknya, turut mempengaruhi iklim yang tercipta di perusahaan Anda.
Hubungan kerja yang baik tentu didasari rasa saling percaya pada setiap pihak, sehingga setiap pihak bisa melaksanakan pekerjaannya dengan tenang.
Keterbukaan juga jadi salah satu faktor dalam hal ini.
Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh The Blanchard Research, menyatakan bahwa sebanyak 45% karyawan mengungkapkan ketidak percayaannya pada atasan menjadi faktor terbesar yang memengaruhi kinerja setiap hari.
Angka ini terbilang masif, bahwa hampir setengah dari jumlah orang yang menjadi responden menyatakan demikian.
Jika kepercayaan dan keterbukaan bisa didapatkan, angkanya tentu tidak akan sebesar itu bukan?
Kurangnya Apresiasi Menghambat Terbentuknya Lingkungan Kerja Yang Nyaman
Persoalan mengenai apresiasi terhadap karyawan berkualitas selalu menjadi masalah untuk mendapatkan lingkungan kerja yang sempurna.
Mungkin saja perusahaan Anda telah memberikan sejumlah bonus.
Namun jika bonus ini bersifat stagnan, lalu apa yang bisa menjadi motivasi bagi karyawan tersebut untuk tetap mempertahankan kualitas kerjanya?
Baca Juga : 4 Alasan Teknologi HR Mendukung Keragaman
Society for Human Resource Management (SHRM) menemukan bahwa perusahaan hanya membedakan apresiasi sebesar 20% untuk karyawan yang bekerja dengan rata-rata dan karyawan dengan kualitas kerja terbaik.
Tentu ini jadi persoalan, jika karyawan berkualitas tidak ada yang merasa mendapat cukup apresiasi, apa yang akan terjadi pada kondisi perusahaan Anda ke depan?
Karyawan berkualitas memegang peranan penting untuk membentuk lingkungan kerja yang nyaman, kompetitif dan bersinergi.
Tanpa ‘cambukan’ dari performa luar biasa yang ditunjukkan karyawan ini, maka karyawan lain tidak akan memiliki motivasi lebih untuk bekerja lebih keras.
Baca Juga : Pentingnya Pengalaman Kerja Karyawan yang Baik demi Loyalitas
Kurangnya Dorongan Eksternal
Karyawan baru yang tergabung dalam perusahaan perlu mendapat stimulus agar dapat bekerja efektif dengan cepat.
Mulai dari korespondensi yang intens, pemberian target harian hingga obrolan dan konsultasi terkait pekerjaan harus diberikan oleh perusahaan.
Tujuannya satu, agar karyawan baru memiliki dorongan yang dibutuhkan untuk bekerja efektif secepat mungkin.
Laszlo Bock, mantan Senior Vice President of People Operation di Google mengungkapkan,
‘If you give these small interventions-these nudges, these checklist- it does make difference.’
Ungkapan ini didasarkan pada temuannya yang menunjukkan bahwa karyawan baru setidaknya memerlukan waktu hingga 9 bulan sebelum dapat bekerja efektif.
Ya, 9 bulan, betapa lamanya waktu yang diperlukan karyawan tersebut bukan?
Namun setelah melakukan beberapa hal, kembali diungkapkan oleh Bock, mereka dapat mempercepat proses ini dan membentuk lingkungan kerja yang nyaman.
Hal yang dimaksudnya adalah bertemu dengan banyak orang, lebih sering mengajukan pertanyaan, perangkat komputer yang berfungsi penuh dan korespondensi antar karyawan yang terjalin dengan baik.
Dorongan ini membuat karyawan dapat beradaptasi lebih cepat, dan menciptakan lingkungan kerja yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Baca Juga : Harus Lembur Kerja? Simak Tips Menghindarinya
Kantor yang Serba Manual
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, sistem kerja manual mungkin tidak lagi relevan.
Sama halnya dengan pengelolaan dan administrasi, karyawan mungkin saja tidak lagi memiliki waktu untuk mengurus berbagai hal terkait administrasi dirinya karena kantor telah memfokuskan semua waktu karyawan untuk meningkatkan produktivitas.
Lalu apa solusinya? Paling jelas dan mudah dilakukan adalah otomatisasi setiap proses administrasi.
Mengapa perlu? Karena dengan penerapan otomatisasi ini, banyak waktu untuk urusan administrasi akan terpangkas sehingga karyawan memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja atau mengoptimalkan kinerjanya.
Bayangkan jika karyawan yang tengah sibuk harus mengurus perhitungan payroll bulanan untuk melakukan pencocokan, atau karyawan yang sedang di luar kota harus kembali ke kantor, hanya untuk sekedar melakukan absen, tidak masuk akal bukan?
Dengan menggunakan layanan pengelolaan HR otomatis berbasis cloud, semua bisa diselesaikan melalui aplikasi yang ada di smartphone masing-masing karyawan yang terintegrasi dengan database perusahaan.
Jika dilihat pada konteks kekinian, pembentukan lingkungan kerja juga sangat dipengaruhi oleh teknologi pengelolaan SDM yang digunakan.
Untuk permasalahan yang diungkapkan di atas, dengan pemilihan teknologi pengelolaan yang tepat maka akan dapat sangat terbantu.
Gunakan Teknologi Mekari Talenta HRIS Di Perusahaan Untuk Bantu Ciptakan Lingkungan Kerja Yang Nyaman
Katakanlah untuk poin pertama, dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.
Dengan begitu Anda bisa memberikan nilai lebih untuk pekerjaan yang dilakukan karyawan dengan memberikan gelar atau nama unik yang dapat dengan mudah dikenali oleh orang lain.
Demikian pula pada poin selanjutnya, banyak sekali yang bisa Anda manfaatkan dari teknologi pengelolaan HR yang kini tersedia.
Tentu saja pemilihan teknologi yang tepat seperti sistem HRIS Mekari Talenta jadi kunci utama.
Saya Mau Coba Gratis Mekari Talenta Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Mekari Talenta Sekarang!
Talenta, dalam hal ini, telah menyediakan beragam fitur yang dapat membantu Anda menciptakan lingkungan kerja yang baik, bahkan mungkin sempurna.
Dengan fitur yang dapat membantu Anda menyelesaikan permasalah di atas, software HRD terbaik milik Mekari Talenta akan menjadi pilihan yang sangat tepat untuk ‘membentuk’ perusahaan Anda menjadi tempat kerja yang dapat membuat karyawan merasa nyaman.
Kesimpulan
Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan ideal bagi karyawan adalah tujuan yang perlu dikejar oleh setiap perusahaan.
Lingkungan kerja yang baik mencakup manajemen yang efektif, dukungan antar rekan kerja, kebersihan, akses air bersih, ruang pribadi, stabilitas produktivitas, komunikasi terbuka, dan sikap saling menghargai.
Lingkungan kerja yang baik juga ditandai dengan peluang pengembangan diri, energi positif, dukungan perusahaan, dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang baik cenderung lebih produktif, bahagia, dan terlibat aktif dalam mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa berkomitmen untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang positif dan produktif bagi karyawan.
Kualitas lingkungan kerja akan berdampak pada kesejahteraan karyawan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.