Tips Penting Merekrut Brand Marketing Manager yang Efektif

Tayang
08 Jun, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Bagaimana tips merekrut calon karyawan brand marketing manager? Ya, posisi satu ini masih banyak dicari di tengah banyaknya permintaan posisi di ranah teknologi informasi.

Cepatnya perubahan permintaan konsumen, tren, dan ekosistem industri membuat sebuah produk harus memiliki brand yang kuat.

Brand marketing manager ini lah yang bertugas menguatkan brand produk di tengah-tengah perubahan tersebut.

Tidak heran, jika peran ini menjadi penting dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan di samping akan kebutuhan tech talent.

Sebagai panduan, berikut penjelasan peran seorang brand marketing manager dan tips mendapatkan talenta terbaik di posisi tersebut.

Apa itu Brand Marketing Manager?

tips merekrut brand marketing manager

Sebuah perusahaan pasti memiliki citra atau brand yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya.

Brand sendiri turut serta dalam menentukan sukses atau tidaknya sebuah produk atau jasa yang dipasarkan kepada konsumen.

Bahkan lebih dari itu, brand yang secara kohesif melekat di mata konsumen membuat produk atau jasa perusahaan mampu bertahan dan berkembang di pasaran.

Brand marketing manager ini lah yang bertugas memastikan dan mempertahankan nilai brand perusahaan positif di benak konsumen sehingga berdampak langsung terhadap konversi atau penjualan konsumen.

Dengan kata lain, brand marketing manager adalah posisi strategis yang bertanggung jawab merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi seluruh aspek pemasaran yang berkaitan dengan citra atau merek perusahaan.

Ruang Lingkup Kerja Brand Marketing Manager

Mengutip MarketHire, ada 3 ruang lingkup kerja seorang brand marketing manager yaitu meliputi:

  • Riset dan analisis pasar: Memahami ceruk bisnis. Misalnya mengetahui kebutuhan konsumen, apa yang kompetitor tawarkan kepada konsumen, peluang apa yang bisa didapat dari tren saat ini, hingga bagaimana konsumen bisa mendapatkan produk yang ditawarkan.
  • Pengembangan brand: Membangun identitas perusahaan melalui logo, panduan warna, brand dan tone of voice, slogan, tagline, hingga karakteristik perusahaan.
  • Komunikasi: Memastikan bahwa brand perusahaan tersampaikan secara konsisten kepada konsumen melalui event, media massa, media sosial, website, email, dan media-media iklan lainnya.

Brand atau citra sendiri mewakili identitas perusahan. Pada akhirnya tugas pokok utama seorang brand marketing manager adalah memastikan perusahaan memiliki perbedaan dibanding pesaingnya.

Adakah Posisi Lain yang Mirip dengan Brand Marketing Manager?

Meski memiliki tugas pokok yang sama, tidak semua perusahaan menggunakan nama brand marketing manager di dalam tubuh organisasinya.

Hal ini karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan, kapasitas, dan skala yang berbeda-beda.

Bahkan tidak sedikit perusahaan yang membagi peran brand marketing manager menjadi banyak bagian. Misal, perusahaan FMCG umumnya memisahkan posisi brand manager dengan marketing manager.

Selain itu, beberapa perusahaan juga memiliki posisi dengan tanggung jawab serupa di antaranya content strategist, marketing communication manager, creative director, brand strategist, social media manager, public relation manager, dan digital strategist.

Talenta blog banner

Kriteria yang Harus Dimiliki Seorang Brand Marketing Manager

Sama seperti posisi lain, seorang brand manager tentu wajib memenuhi kriteria dan klasifikasi tertentu. Berikut beberapa kriterianya.

1. Daya Analisis yang Kuat

Seorang brand marketing manager harus memiliki daya analisis yang kuat dan  mampu melakukan market mapping, melakukan proyeksi, hingga analisis kompetitor baik secara langsung dan tidak langsung.

2. Memahami Brand Positioning

Seorang brand manager juga wajib memahami brand positioning yaitu keunikan yang membuat sebuah produk memiliki perbedaan dibanding produk lainnya.

Pengetahuan brand positioning sendiri meliputi unique selling point yaitu nilai keunikan produk, value proposition atau manfaat yang bisa ditawarkan kepada konsumen, persona atau karakter yang membentuk sebuah brand, dan karakter konsumen itu sendiri.

3. Menguasai Strategi dan Manajemen Brand

Seperti yang diketahui, sebuah brand memiliki siklus yang dipengaruhi perubahan budaya, permintaan, tren, dan teknologi.

Jadi, seorang brand manager yang baik mampu menyusun strategi brand baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Selain itu, seorang brand manager juga mampu memastikan citra yang coba dibangun oleh perusahaan tepat sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Misal, pemilihan warna. Apakah sesuai dengan perusahaan? Apa dampak yang bisa diberikan atau justru menyalahi etika bisnis?

Begitu juga dengan hal-hal lain seperti timing, key opinion leader yang digunakan, konten yang diterbitkan, hingga aktivitas-aktivitas yang mampu menguatkan brand perusahaan.

4. Komunikasi Internal dan Eksternal

Seorang brand manager yang baik harus memiliki kemampuan komunikasi internal yang baik sehingga mampu menyelaraskan komunikasi antara para key stakeholder seperti manajer dan seluruh tim dengan visi, misi, serta tujuan perusahaan.

Seluruh aktivitas divisi, mulai dari produk, marketing, engineer, bahkan HRD pun harus selaras dengan brand yang dibangun oleh perusahaan berdasarkan visi, misi, dan tujuan bisnis.

Bukan hanya komunikasi internal, seorang brand manager juga harus memiliki kemampuan komunikasi eksternal.

Salah satunya mampu berempati dan mendengarkan pain point atau masalah yang dihadapi konsumen dan juga vendor.

Mereka juga memastikan brand journey yang disusun oleh perusahaan mampu tersampaikan kepada konsumen secara tepat.

5. Menguasai Project Management

Seorang brand marketing manager juga harus setidaknya mampu menguasai dasar-dasar project management seperti scrum, waterfall, agile, kanban, dan lain-lainnya.

Hal ini karena mereka harus bekerjasama dengan tim lain seperti SEO, digital marketing, engineering, bahkan HR dalam jangka waktu tertentu.

6. Peka Terhadap Tren dan Teknologi

Seorang brand marketing manager juga harus peka terhadap tren. Seperti yang diketahui, tren akan mempengaruhi bagaimana brand perusahaan berkembang.

Selain memahami tren, mereka juga perlu menguasai dasar-dasar penggunaan teknologi yang mendukung pekerjaannya.

Misalnya customer analytic tools, Customer Relation Manager (CRM) tools, social media tools, bahkan digital marketing tools.

Tips Merekrut Karyawan Brand Marketing Manager

Sebagai HRD perusahaan yang baru membuka posisi strategis yang khusus mengurus branding perusahaan, berikut tips merekrut seorang karyawan brand marketing manager.

Diskusikan Kriteria Sesuai dengan User Butuhkan

Ketika mencari seorang brand marketing manager, Anda tidak bisa bekerja sendiri. Terlebih kebutuhan di posisi ini berbeda-beda di setiap perusahaan.

Untuk itu, pastikan Anda berdiskusi dengan user atau pihak yang menjadi direct report apa saja kriteria yang dibutuhkan oleh mereka.

Namun bagaimana jika perusahaan Anda baru memulai untuk membuka posisi ini? Anda bisa menggunakan kriteria yang sudah dijelaskan sebelumnya atau melakukan riset di job market.

Definisikan Klasifikasi dan Deskripsi Pekerjaan secara Jelas

Setelah menentukan kriteria, langkah selanjutnya adalah membuat informasi lowongan. Pada tahap ini, pastikan Anda membuat daftar klasifikasi dan deskripsi pekerjaan secara jelas.

Cantumkan klasifikasi yang Anda sudah buat mulai dari pendidikan minimal, penguasaan tools, dan pengalaman kerja.

Begitu pula dengan deskripsi pekerjaan. Catat dengan jelas tugas dan tanggung jawab yang Anda diskusikan bersama user.

Tidak Hanya Hard Skill, Fokus pada Soft Skill Calon Kandidat

Selain hard skill dan pengalaman, seorang brand marketing manager juga dituntut untuk memiliki soft skill yang baik.

Mengutip Vertical Advantage, setidaknya ada beberapa soft skill yang wajib dimiliki seorang brand marketing manager yaitu sebagai berikut.

  • Teliti dan detail
  • Percaya diri dan memiliki komunikasi yang baik
  • Meski brand juga dipengaruhi tren, tetap selalu kreatif dan berpikir out of the box
  • Berani mengambil keputusan dan inisiatif
  • Independen namun tetap bisa berkolaborasi, fleksibel
  • Mampu beradaptasi dengan tim

Manfaatkan Website Lowongan Kerja atau Head Hunter

Setelah menyusun persyaratan lowongan kerja, Anda bisa memanfaatkan website lowongan kerja atau aplikasi rekrutmen untuk menyebarkan dan menyaring kandidat.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan jasa head hunter untuk mencari kandidat terbaik secara maksimal.

Hanya memanfaatkan poster atau menjaringnya melalui media sosial perusahaan akan memakan banyak waktu dan tidak efektif.

Perhatikan Riwayat Pekerjaan, Studi Kasus, dan Portofolio

Ketika Anda sudah mendapatkan beberapa kandidat yang diinginkan, hal selanjutnya adalah melakukan seleksi awal.

Pertama, perhatikan riwayat pekerjaan. Berapa lama kandidat tersebut bekerja, apa saja pencapaiannya, dan apa saja proyek yang pernah dikerjakan.

Kedua, adalah meminta portofolio. Sama seperti pekerjaan teknis, seorang brand manager pasti memiliki portofolio berupa proposal, aset media, dan data yang berkaitan dengan brand performance dari proyek yang pernah dikerjakan.

Melalui portofolio, Anda bisa meminta kandidat menjelaskan berapa lama proyek tersebut dijalankan, apa saja kendalanya, dan tim apa saja yang terlibat.

Sebagai tambahan, Anda juga bisa meminta kandidat untuk mengerjakan studi kasus yang soalnya bisa didiskusikan bersama user atau direct report.

Susun Pertanyaan yang Sesuai untuk Interview Brand Marketing Manager

Pekerjaan khusus tentu membutuhkan pertanyaan khusus, begitu pun dengan posisi brand marketing manager.

Sebagai panduan, Anda bisa menggunakan beberapa contoh pertanyaan interview posisi brand manager berikut ini.

  • Seberapa penting bagi Anda brand management di suatu perusahaan?
  • Apa brand campaign yang pernah Anda lakukan dan apa alasannya?
  • Bagaimana Anda menyusun sebuah strategi brand marketing secara langsung (on-the-spot) kepada konsumen baru?
  • Bagaimana Anda menangani reaksi negatif terhadap perusahaan yang ada di media sosial dan media massa?
  • Apa matriks yang digunakan oleh Anda untuk mengukur kesuksesan aktivitas brand management?
  • Bagaimana Anda memutuskan apakah strategi branding yang saat ini dilakukan tetap dijalankan atau beralih ke strategi lainnya?
  • Bagaimana Anda menyampaikan informasi produk kepada pelanggan?
  • Tools apa yang Anda gunakan untuk membantu aktivitas brand management?

Gunakan Tools untuk Pantau Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen bukanlah aktivitas yang mudah dan cenderung memakan waktu yang tidak sebentar. Untuk itu Anda bisa menggunakan aplikasi rekrutmen karyawan dari Mekari Talenta.

Melalui aplikasi rekrutmen karyawan, Anda bisa memiliki job portal sendiri dan terhubung dengan media sosial dan job portal lain, melacak proses rekrutmen, pengolahan database kandidat otomatis, hingga proses onboarding.

Dengan begitu, proses rekrutmen dapat dilakukan secara luas, cepat, serta efisien sehingga Anda bisa mendapatkan kandidat karyawan terbaik.

Bukan hanya itu, Mekari Talenta juga memiliki fitur HRIS yang memungkinkan Anda bisa melakukan analisis data HR mulai dari payroll, absensi, hingga tingkat turnover karyawan.

Saatnya kembangkan organisasi Anda dengan tools rekrutmen dan HR dari Mekari Talenta,

Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Coba gratis demo aplikasinya dan konsultasi permasalahan HR Anda bersama tim sales kami sekarang juga.

Seberapa bermanfaat postingan ini untuk Anda?

Beri penilaian Anda dengan bintang di bawah ini!

Rating rata-rata / 5. Jumlah Voting:

Belum ada penilaian sejauh ini! Jadilah yang pertama menilai artikel ini.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales