HR Planning 3 min read

Karyawan Malas Bekerja? Berikut agar Lebih Produktif!

By Mekari TalentaPublished 22 May, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

Karyawan malas bekerja? Berikut agar cara agar mereka lebih produktif akan diulas oleh Insight Talenta!

Ada saja memang tipe-tipe karyawan saat bekerja.

Mulai dari mereka yang sangat rajin dan produktif, hingga mereka yang cenderung malas-malasan dan seakan tak memiliki goals atau semangat untuk bekerja.

Bagaimana agar karyawan lebih produktif?

Karyawan dengan tipikal malas-malasan memang tak bisa dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, tak jarang kemalasan mereka acapkali mengganggu produktivitas karyawan lainnya.

Untuk itulah Anda sebagai HR perusahaan memiliki satu tanggung jawab besar untuk membina karyawan yang nampak malas-malasan agar dapat bekerja efektif layaknya rekan kerja lainnya.

Dikutip dari Fast Company, ada beberapa langkah praktis yang bisa Anda selaku tim HRD bisa lakukan untuk mengatasi karyawan yang mulai malas-malasan.

Tak sembarang langkah, jika Anda menerapkan dengan benar bukan hal mustahil sang karyawan yang awalnya nampak malas-malasan menjadi lebih produktif bahkan berprestasi.

Berikut rangkuman tips yang dilakukan Talenta untuk mengatasi karyawan yang malas bekerja.

Karyawan Malas Bekerja? Berikut agar Lebih Produktif!

 

Cari Motivasi Karyawan agar Bekerja dengan Lebih Produktif

Menurut Gretchen Rubin seorang penulis dari New York Times sebagaimana dikutip dari Fast Company, ada banyak tipikal karyawan saat di kantor.

Rubin sendiri membaginya ke dalam empat tipe di mana masing-masing tipe menggambarkan bagaimana kinerja sang karyawan kala bekerja di kantor.

Mulai dari karyawan yang tak segan mengikuti peraturan kantor luar dan dalam, lalu ada tipikal karyawan yang suka mengikuti peraturan jika masuk akal.

Kemudian ada karyawan yang tipikalnya pemberontak dan keempat adalah tipikal karyawan yang bisa mengikuti peraturan eksternal namun tidak bisa disiplin dengan peraturan yang dibuat sendiri.

Berdasarkan tipe-tipe yang dijabarkan Rubin di atas, Anda bisa mengambil pendekatan paling pas jika karyawan sudah nampak malas-malasan.

Misalkan, karyawan yang terindikasi malas-malasan dan tipikalnya adalah seorang pemberontak maka Anda perlu melakukan motivasi kepadanya dengan cara memberi tantangan bukannya perintah bernada marah-marah agar cepat menyelesaikan pekerjaan.

Memberi motivasi yang tepat ditambah kejelian Anda dalam mengenal tipikal karyawan bisa menjadi jurus jitu mengatasi kemalasan yang dialami oleh sang karyawan.

Nilai plusnya, mereka bisa jadi tak lagi malas malah mampu berprestasi.

Baca Juga : Contoh Absensi Online Gratis Dengan Web Google Forms Hingga Aplikasi Mobile App Berbasis Android

Jangan Segan Meminta atau Menawarkan Bantuan

Karyawan malas-malasan bisa karena dua hal, yang pertama ia tak ada kerjaan atau kerjaan telah selesai semua.

Dan yang kedua bisa saja ia tak bisa menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya hingga ia pun nampak menyerah dan malas-malasan menyelesaikan tiap pekerjaan.

Cari tahu apa yang menjadi latar belakang karyawan malas-malasan dari dua hal di atas.

Jika masalah karyawan yang malas-malasan ternyata adalah karena hal atau faktor pertama, maka Anda bisa menugaskan pekerjaan baru kepadanya atau melibatkannya kepada proyek yang sedang dilakukan oleh perusahaan.

Anda perlu benar-benar melakukan performance review kepada karyawan untuk tahu hal ini.

Menangani proyek baru membuat mereka termotivasi dan tak ada jedah untuk bermalas-malasan.

Namun ingatlah selalu, jangan karena berniat untuk membuatnya tak bermalas-malasan Anda justru memanfaatkan rekan kerja dengan memberinya begitu banyak pekerjaan baru.

Bukannya termotivasi untuk lebih produktif, mereka bakal lebih malas-malasan dan malah jadi merugikan serta mengganggu kinerja tim.

Beda halnya jika karyawan yang nampak malas-malasan mengalami faktor kedua seperti disebut sebelumnya.

Jika si karyawan nampak malas-malasan karena ia tak mampu bekerja atau menyelesaikan beban kerja yang dilimpahkan padanya, maka Anda selaku HR wajib menawarkan pertolongan atau bala bantuan kepadanya.

Namun sebelum menawarkan bala bantuan, observasi terlebih dahulu apakah benar-benar ia menyerah karena tak sanggup mengerjakan tugasnya hingga jadi malas-malasan atau hanya bentuk pengalihan dari sikap dan karakter pemalasnya.

Hal ini benar-benar membuat karyawan lebih produktif.

Baca Juga : Keuntungan Menggunakan Aplikasi Software Attendance Management

Jika Tak Bisa Diatasi, Ada Baiknya Tegur Karyawan

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi karyawan yang mulai tak produktif adalah dengan menegurnya.

Mengapa langkah ini diletakkan di poin terakhir?

Karena pada dasarnya cara ini memang cukup kuno untuk mengatasi karyawan yang kerap terlihat malas-malasan atau tak ada daya dan semangat saat bekerja di kantor.

Namun sebelum menegur, Anda harus yakin betul masalah produktivitas karyawan ini memang sudah benar-benar tak bisa diatasi.

Yakinkan bahwa alasan Anda menegur adalah karena kebaikan semua orang terutama rekan kerja yang kerap teribat kerja sama dengannya, bukan karena adanya sentimen pribadi.

Itulah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan agar karyawan yang malas bekerja menjadi lebih produktif dari sebelumnya.

Anda juga dapat mulai menggunakan software HRIS & payroll online seperti Talenta yang memudahkan komunikasi karyawan dan perusahaan.

Mulai dari cara absensi online dengan menggunakan smartphone masing-masing karyawan, pengajuan cuti dan izin online, sistem informasi cuti pegawai berbasis web, hingga cara menghitung gaji bulanan dan PPh otomatis dan slip gaji karyawan setiap bulan yang dapat langsung diakses oleh mereka.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Kalau ada cara mudah, kenapa harus sulit? Yuk, mulai gunakan aplikasi Talenta agar karyawan, HR, dan perusahaan, dapat beralih memikirkan hal-hal yang lebih strategis.

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.