Pernah kah Anda mendengar istilah blind hiring atau blind recruitment? Ini adalah salah satu metode rekrutmen yang sering dilakukan oleh perusahaan jika mereka ingin membentuk budaya kerja yang inklusif.
Bagaimana penjelasannya lebih lanjut dan apa fungsi dari metode rekrutmen ini? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Apa Itu Blind Recruitment?
Blind recruitment atau blind hiring adalah metode perekrutan yang dirancang untuk mengurangi bias dalam proses seleksi karyawan dengan menghilangkan informasi pribadi kandidat yang tidak relevan dengan kualifikasi pekerjaan.
Informasi seperti nama, jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, hingga foto biasanya dihapus dari CV atau aplikasi kerja. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih fokus menilai kompetensi, pengalaman, dan keterampilan kandidat tanpa terpengaruh oleh stereotip atau prasangka tertentu.
Tujuan utama dari blind recruitment adalah menciptakan proses seleksi yang lebih objektif dan adil, sehingga dapat meningkatkan keberagaman dan inklusi di tempat kerja.
Metode ini membantu perusahaan menghindari diskriminasi berdasarkan faktor-faktor non-teknis dan lebih menekankan pada kemampuan dan potensi kandidat.
Selain itu, blind recruitment juga dapat memperluas akses peluang kerja bagi kelompok minoritas atau individu yang mungkin sering diabaikan dalam proses rekrutmen tradisional.
Baca juga: Pentingnya Exit Clearance Saat Karyawan Keluar: SOP, Checklist, dan Formulir
Bagaimana Cara Kerja Blind Recruitment atau Blind Hiring?
Cara kerja blind recruitment atau blind hiring melibatkan serangkaian proses yang dirancang untuk mengurangi bias dalam perekrutan dan memastikan seleksi kandidat berdasarkan kompetensi dan potensi mereka. Berikut penjelasannya.
Tahap Awal Screening
Tahap ini dilakukan dengan menyaring CV atau resume tanpa menyertakan informasi pribadi yang berpotensi memicu bias. Data seperti nama, jenis kelamin, usia, foto, alamat, hingga asal universitas dihapus atau disembunyikan.
Proses ini memungkinkan tim HR atau perekrut fokus pada pengalaman kerja, pencapaian, dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Tahap Tes Keterampilan
Ini menjadi tahap penting dalam blind recruitment. Pada tahap ini, kandidat diberikan tugas atau tes berbasis proyek yang berkaitan langsung dengan tanggung jawab pekerjaan.
Penilaian dilakukan murni berdasarkan kualitas hasil kerja, kreativitas, dan cara kandidat menyelesaikan masalah, tanpa mempertimbangkan latar belakang pribadi.
Tahap Wawancara
Tahap ini dalam blind recruitment dapat dilakukan dengan format yang mengurangi potensi bias. Misalnya, wawancara berbasis suara (tanpa video) atau menggunakan pertanyaan yang terstruktur dan berbobot, sehingga penilaian lebih objektif.
Dalam beberapa kasus, wawancara dilakukan melalui platform anonim yang menyamarkan identitas kandidat.
Teknologi atau Software yang Mendukung Blind Recruitment
Teknologi memainkan peran besar dalam keberhasilan proses ini. Perusahaan dapat menggunakan sistem Applicant Tracking System (ATS) yang dilengkapi fitur untuk menghapus informasi pribadi secara otomatis.
Platform seperti Applied, GapJumpers, dan software rekrutmen berbasis AI dapat membantu menyaring kandidat berdasarkan data kompetensi dan performa.
Peran Pihak Ketiga atau Platform Digital
Ini juga krusial dalam implementasi blind recruitment. Banyak perusahaan menggandeng konsultan perekrutan atau menggunakan platform digital yang menyediakan layanan penyaringan kandidat berbasis kompetensi.
Pihak ketiga ini memastikan proses seleksi berlangsung transparan dan bebas bias, sekaligus memperluas akses perusahaan terhadap kandidat berkualitas dari berbagai latar belakang.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Rekrutmen Online Tanpa Tatap Muka Langsung
Manfaat Blind Recruitment atau Blind Hiring
Untuk Perusahaan
Blind recruitment membawa banyak keuntungan bagi perusahaan, terutama dalam menciptakan proses seleksi yang lebih objektif dan transparan.
Menciptakan Proses Rekrutmen yang Lebih Adil
Dengan menghapus informasi pribadi seperti nama, jenis kelamin, usia, atau latar belakang pendidikan, perusahaan dapat memastikan setiap kandidat dinilai berdasarkan kompetensi dan pengalaman yang relevan. Ini membuat proses seleksi lebih transparan dan adil bagi semua pelamar.
Mengurangi Risiko Bias yang Disebabkan oleh Stereotip
Bias tidak sadar (unconscious bias) sering kali memengaruhi keputusan perekrutan, baik secara sadar maupun tidak. Dengan menghilangkan faktor-faktor yang dapat memicu stereotip, seperti ras, agama, atau asal universitas, perusahaan dapat mengurangi diskriminasi dalam proses seleksi.
Meningkatkan Keberagaman dalam Lingkungan Kerja
Blind recruitment membuka peluang lebih besar bagi kandidat dari berbagai latar belakang untuk bersaing secara setara. Ini membantu perusahaan membangun tim yang lebih inklusif dan beragam, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas.
Memfokuskan Rekrutmen pada Keterampilan dan Pengalaman Kandidat
Dengan menitikberatkan pada kualitas kerja, keterampilan, dan pengalaman, perusahaan dapat menemukan kandidat yang benar-benar memenuhi kebutuhan posisi yang dibuka. Ini meningkatkan efektivitas rekrutmen dan memastikan perekrutan dilakukan berdasarkan kinerja, bukan asumsi.
Untuk Kandidat
Blind recruitment juga memberikan manfaat signifikan bagi para pelamar, terutama dalam menciptakan peluang yang lebih setara dan lingkungan yang mendukung pengembangan diri.
Memberikan Kesempatan yang Setara tanpa Memandang Latar Belakang
Setiap kandidat memiliki kesempatan yang sama untuk lolos seleksi tanpa dipengaruhi oleh faktor non-teknis seperti gender, usia, atau institusi pendidikan. Hal ini memberi ruang bagi pelamar dari berbagai kalangan untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Kandidat Berdasarkan Kemampuan
Karena penilaian didasarkan pada keterampilan dan pencapaian, kandidat merasa lebih dihargai atas kapabilitas mereka. Ini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri, karena mereka tahu peluang diterima ditentukan oleh kemampuan, bukan latar belakang pribadi.
Dengan manfaat yang ditawarkan, blind recruitment menjadi strategi efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, adil, dan berorientasi pada kualitas.
Baca juga: Overqualified Artinya Apa? Panduan untuk HR dan Kandidat dalam Dunia Kerja
Kekurangan dari Penerapan Blind Recruitment atau Blind Hiring
Meskipun blind recruitment menawarkan berbagai manfaat, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penerapannya.
1. Potensi Keterbatasan dalam Memahami Kecocokan Budaya Kandidat dengan Perusahaan
Blind recruitment yang berfokus pada keterampilan dan pengalaman dapat mengabaikan aspek kecocokan budaya (culture fit) antara kandidat dan perusahaan.
Padahal, keselarasan nilai dan budaya kerja sangat penting untuk memastikan karyawan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan berkontribusi secara optimal.
Tanpa informasi latar belakang pribadi atau sosial, perusahaan mungkin kesulitan menilai apakah kandidat cocok dengan tim dan budaya perusahaan.
2. Sulit Dilakukan Secara Manual tanpa Bantuan Teknologi
Proses blind recruitment membutuhkan penghapusan informasi pribadi dalam dokumen lamaran, yang cukup sulit dan memakan waktu jika dilakukan secara manual. Tanpa bantuan teknologi atau software khusus, proses ini bisa menjadi tidak efisien, terutama bagi perusahaan dengan volume pelamar yang besar.
Oleh karena itu, investasi dalam sistem otomatis menjadi penting, tetapi tidak semua perusahaan siap dengan biaya tersebut.
3. Tidak Menghilangkan Bias Sepenuhnya pada Tahap Wawancara Tatap Muka
Meskipun proses seleksi awal dilakukan secara blind, bias masih bisa muncul saat kandidat memasuki tahap wawancara tatap muka. Pewawancara mungkin secara tidak sadar tetap dipengaruhi oleh penampilan fisik, cara berbicara, atau bahasa tubuh kandidat.
Hal ini menunjukkan bahwa blind recruitment tidak sepenuhnya menghilangkan risiko bias, terutama di tahap lanjutan proses perekrutan.
4. Kandidat dengan Pengalaman Kerja yang Kurang Spesifik Mungkin Kurang Terakomodasi
Blind recruitment menekankan pada keterampilan teknis dan pencapaian, yang dapat mengesampingkan kandidat dengan pengalaman yang tidak langsung relevan namun memiliki potensi besar.
Misalnya, kandidat yang baru berpindah industri atau lulusan baru mungkin kesulitan bersaing karena latar belakang mereka tidak secara eksplisit menunjukkan kecocokan, meskipun mereka memiliki kemampuan adaptasi dan belajar yang tinggi.
Dengan memahami kekurangan ini, perusahaan dapat lebih bijak dalam mengintegrasikan blind recruitment ke dalam strategi perekrutan, misalnya dengan mengombinasikannya dengan metode lain untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Untuk membantu Anda memiliki proses rekrutmen yang lebih efisien dan dapat dipantau dengan mudah, Anda juga bisa menggunakan Mekari Talenta dengan fitur Recruitment-nya.
Fitur Recruitment Mekari Talenta memungkinkan Anda menyederhanakan proses rekrutmen mulai dari job posting, menjadwalkan tugas serta wawancara, hingga proses onboarding. Semua prosesnya dapat dipantau secara real-time melalui dashboard pada software Mekari Talenta.
Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Segera hubungi tim sales kami untuk mendiskusikan kebutuhan Anda dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.