Model kerja hybrid kini menjadi model kerja yang umum diterapkan di beberapa perusahaan. Tapi untuk menerapkan model bekerja secara hybrid, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan.
Dengan model kerja hybrid, sebenarnya perusahaan cukup membebaskan karyawan bekerja di mana saja.
Sebagai gantinya, karyawan cukup datang ke kantor hanya beberapa kali waktu saja dalam satu minggu atau hanya ketika diperlukan.
Selain ada keuntungan tersendiri bagi kedua belah pihak, tapi baik perusahaan dan karyawan sama-sama mendapatkan tantangan dan hambatan dalam bekerja secara hybrid.
Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.
Alasan Perusahaan Menerapkan Model Kerja Hybrid
Hybrid working memang menawarkan sejumlah keuntungan, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa perusahaan ingin menerapkan hybrid working.
Meningkatkan Produktivitas
Banyak orang yang merasa bahwa mereka baru bisa fokus bekerja di rumah atau tempat lainnya selain kantor. Belum lagi ketika mereka harus berhadapan dengan kemacetan.
Dengan memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk bekerja dari rumah atau dari kantor, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karena karyawan memiliki lebih banyak kontrol atas waktu mereka sendiri dan dapat bekerja pada waktu yang paling produktif bagi mereka.
Menjaga Keseimbangan antara Kehidupan Personal dan Pekerjaan
Ketika seorang karyawan memiliki opsi untuk bisa bekerja di mana saja, maka ia juga memiliki kendali yang besar tentang waktu.
Misalnya, ketika ia bekerja di rumah, ia masih tetap bertemu dengan keluarganya dan sedikit meluangkan waktu bersama mereka.
Meningkatkan Kebahagiaan dan Kesejahteraan Karyawan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, memberikan pilihan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah atau kantor dapat memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Dampaknya, karyawan yang lebih bahagia dan merasa dihargai cenderung lebih produktif dan berkinerja tinggi.
Mengurangi Biaya
Dengan memberikan fleksibilitas untuk bekerja dari rumah, perusahaan dapat mengurangi biaya terkait transportasi, makan siang, dan biaya-biaya lainnya yang mungkin dikeluarkan oleh karyawan.
Selain itu, perusahaan juga mengurangi beban biaya sewa gedung dan juga listrik apabila yang berkunjung ke kantor sedikit.
Baca juga: Perbedaan Hybrid Working VS Remote Working dan Implementasinya
Bekerja Model Hybrid, Apa Saja Tantangan bagi Perusahaan dan Karyawan?
Tantangan bagi Perusahaan
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan ketika ingin menerapkan model kerja hybrid. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Mengelola Keamanan Informasi
Salah satu tantangan yang perlu dihadapi perusahaan dalam bekerja hybrid adalah keamanan data perusahaan.
Dalam model kerja hybrid, karyawan dapat mengakses informasi rahasia dari luar kantor, sehingga perusahaan harus memastikan bahwa sistem keamanan dan privasi yang kuat telah diimplementasikan untuk melindungi informasi rahasia dari ancaman kejahatan cyber.
Menjaga Keterlibatan dan Kolaborasi antar Karyawan
Keterlibatan dan kolaborasi di antara karyawan dapat terhambat ketika mereka bekerja dari jarak jauh.
Perusahaan harus menemukan cara agar interaksi antara karyawan dan tim dapat berjalan efektif, seperti mengadakan pertemuan tatap muka berkala atau menggunakan teknologi seperti lewat aplikasi konferensi video.
Pengaturan Jadwal yang TepatÂ
Pengaturan jadwal yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa karyawan terhubung dan produktif.
Perusahaan harus memastikan bahwa ada jadwal yang jelas untuk karyawan dan pengaturan yang jelas untuk waktu kerja, seperti kapan hari yang mengharuskan karyawan datang ke kantor dan kapan karyawan dibebaskan bekerja di luar.
Memastikan Keadilan dalam Pembagian Tugas
Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan yang bekerja dari rumah memiliki akses yang sama dengan karyawan yang bekerja dari kantor.
Tugas harus didistribusikan secara adil di antara semua karyawan, tidak hanya mereka yang hadir di kantor.
Tantangan Bekerja Hybrid bagi Karyawan
Selain perusahaan, karyawan juga mengalami beberapa tantangan ketika bekerja secara hybrid. Beberapa tantangan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
Kesulitan Memisahkan Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
Karyawan mungkin menghadapi kesulitan dalam memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan ketika mereka bekerja dari rumah.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka memiliki ruang kerja yang terpisah dan waktu yang jelas untuk bekerja dan bersantai.
Tidak Adanya Dukungan Teknologi yang Memadai
Boleh jadi, tidak semua karyawan memiliki akses yang sama.
Di antara mereka, mungkin kesulitan dalam mengakses dan menggunakan teknologi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif.
Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke perangkat keras dan lunak yang memadai, serta dukungan teknis yang diperlukan.
Kurangnya Interaksi SosialÂ
Karyawan yang bekerja dari rumah mungkin merasa terisolasi dan kurang terhubung dengan rekan kerja mereka, sehingga mengganggu rasa memiliki dan keterlibatan.
Karyawan harus memastikan bahwa mereka tetap terhubung dengan rekan kerja dan memanfaatkan teknologi yang tersedia, seperti aplikasi konferensi video untuk tetap terhubung.
Kesulitan dalam Mengatur Waktu
Karyawan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu dan memprioritaskan tugas mereka ketika bekerja dari rumah, terutama jika mereka memiliki tanggung jawab keluarga yang besar.
Baca juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan dari Hybrid Working
Karyawan harus memastikan bahwa mereka memiliki jadwal yang jelas dan fleksibel dan dapat mengatur waktu mereka dengan efektif.
Kurangnya Akses Terhadap Informasi dan Sumber Daya
Sulitnya akses juga bisa menjadi pemicu yang menjadi tantangan bagi karyawan yang bekerja secara hybrid.
Mereka bisa saja mengalami kesulitan dalam mengakses informasi atau sumber daya yang mereka butuhkan melakukan pekerjaan mereka dengan efektif, seperti dokumen, peralatan atau perangkat lunak khusus.
Untuk itu, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan memiliki akses yang sama ke informasi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka, terlepas dari apakah mereka bekerja dari rumah atau kantor.
Dukung Karyawan Bekerja Hybrid dengan Software HRIS Mekari Talenta
Ketika perusahaan menerapkan model kerja hybrid, ia tidak lagi bisa mengandalkan metode pengelolaan karyawan secara konvensional.
Salah satu sistem yang dapat mendukung kelancaran model kerja hybrid dan menghadapi tantangan tersebut adalah dengan memiliki software HRIS.
Software HRIS Mekari Talenta dapat menjadi solusi yang dapat menjawab kebutuhan akan sistem HR yang lebih efisien.
Misalnya saja, fitur ESS atau Employee Self-Service dari Mekari Talenta memungkinkan karyawan untuk mengurus keperluan administratif HR secara mandiri lewat aplikasi mobile.
Dengan demikian, karyawan tidak perlu pergi ke kantor hanya sekadar harus meminta tanda tangan persetujuan akan suatu hal.
Contohnya, ESS bisa digunakan karyawan untuk mengajukan cuti, mengajukan reimbursement, hingga mengajukan lembur.
Prosesnya persetujuan juga mudah, baik atasan dan HR hanya perlu menyetujui via aplikasi.
Dengan demikian, proses kerja hybrid dan beragam tantangan dapat diatasi dengan mudah.
Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Segera konsultasikan permasalahan HR Anda dengan tim sales kami sekarang juga.