Keterlibatan Karyawan: Pengertian & Pentingnya Bagi HR Perusahaan

Tayang
01 Oct, 2024
Diperbarui
11 Juni 2025
Di tulis oleh:
Mekari Talenta
Ervina Lutfi

Keterlibatan karyawan adalah komitmen yang telah dibuat karyawan kepada perusahaan tempat mereka bergabung. Komitmen karyawan berasal dari tujuan pribadi yang selaras dengan tujuan dan nilai perusahaan. Karyawan yang memiliki keterlibatan akan menjadi lebih produktif, selaras dengan tujuan perusahaan, dan fokus pada pertumbuhan individu serta perusahaan. Terlepas dari gagasan ini, sayangnya tak sedikit tim HR yang masih ragu tentang bagaimana membangun budaya keterlibatan karyawan tersebut. Berikut penjelasan lengkap dari Mekari Talenta.

Apa itu Keterlibatan Karyawan?

Keterlibatan karyawan atau employee engagement adalah tingkat antusiasme, komitmen emosional, dan rasa memiliki yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaan mereka, rekan kerja, dan perusahaan tempat mereka bekerja. Karyawan yang terlibat secara aktif cenderung bekerja dengan penuh semangat, memberikan kontribusi maksimal, serta memiliki keinginan kuat untuk berkembang bersama organisasi.

Keterlibatan karyawan bukan sekadar kepuasan kerja, tetapi lebih dalam: mencakup motivasi intrinsik, rasa tanggung jawab, dan loyalitas terhadap misi dan nilai perusahaan.

Contoh: Karyawan yang terlibat akan secara sukarela menawarkan solusi atas masalah tim, bahkan di luar tugas formalnya.

Ketika karyawan terlibat secara efektif dengan suatu perusahaan, mereka tidak hanya bekerja demi mendapatkan uang, mereka akan melihat nilai dalam kontribusi mereka kepada perusahaan dan benar-benar ingin sukses bersama tim. Pada dasarnya, keterlibatan karyawan memberikan motivasi kepada karyawan untuk melampaui tanggung jawab dan tugas mereka.

Baca juga: Apakah Keterlibatan Karyawan dan Motivasi Karyawan Adalah Hal yang Sama?

Mengapa Perusahaan Harus Peduli dengan Keterlibatan Karyawan?

Alasan mengapa perusahaan harus peduli dengan keterlibatan karyawan, yaitu keterlibatan karyawan akan berdampak langsung pada keberhasilan di seluruh aspek pada perusahaan Anda.  Telah teruji bahwa perusahaan yang menginvestasikan waktu untuk melibatkan karyawan jauh lebih mungkin berhasil daripada yang tidak.

Penelitian demi penelitian mendapati bahwa karyawan yang terlibat, jauh lebih produktif di tempat kerja karena mereka dapat memahami kontribusi mereka pada perusahaannya. Karyawan yang terlibat dapat menemukan kepuasan dengan kualitas kerja yang maksimal dan menjadi sebuah keberhasilan bagi perusahaan.

Karakteristik Karyawan yang Terlibat

Karyawan yang terlibat secara aktif atau employee engagement bukan sekadar individu yang hadir dan menyelesaikan tugas rutinnya. Mereka merupakan pendorong utama produktivitas, budaya kerja positif, serta pertumbuhan organisasi dalam jangka panjang. Beberapa karakteristik menonjol dapat menjadi indikator bahwa seorang karyawan memiliki tingkat keterlibatan tinggi:

1. Bekerja dengan Penuh Semangat

Karyawan yang engaged tidak hanya hadir secara fisik di tempat kerja, tetapi juga secara emosional dan mental hadir dalam setiap aktivitas. Mereka memiliki antusiasme yang tinggi, semangat untuk menyelesaikan tugas, dan rasa bangga terhadap pekerjaannya. Energi yang mereka tunjukkan bukan berasal dari tekanan eksternal, melainkan dari motivasi internal karena mereka memahami nilai kontribusinya bagi perusahaan.

2. Proaktif dan Solutif

Karyawan yang memiliki keterlibatan tinggi tidak menunggu perintah untuk bertindak. Mereka cenderung memberikan saran, mengambil inisiatif dalam menyelesaikan masalah, dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi kerja. Sikap proaktif ini membuat mereka dianggap sebagai aset penting dalam tim karena mampu membawa perubahan positif yang berkelanjutan.

3. Berorientasi pada Hasil

Orientasi terhadap hasil merupakan ciri khas lainnya dari karyawan yang engaged. Mereka bekerja tidak hanya untuk menyelesaikan tugas, tetapi juga untuk mencapai target dengan hasil terbaik. Orientasi ini membuat mereka secara aktif memantau progres, mencari solusi atas hambatan, dan menyelaraskan kinerja pribadi dengan sasaran tim atau perusahaan.

4. Komitmen Tinggi terhadap Organisasi

Karyawan yang terlibat memiliki rasa kepemilikan terhadap pekerjaan dan perusahaan. Mereka tidak mudah tergoda untuk berpindah kerja dan menunjukkan loyalitas tinggi dalam kondisi apapun. Komitmen ini sering kali ditunjukkan melalui kesediaan untuk bekerja ekstra, bersedia membantu rekan kerja, dan mendukung keputusan organisasi meski dalam situasi sulit.

5. Menjadi Brand Ambassador

Tanpa diminta, karyawan yang engaged sering mempromosikan nilai-nilai perusahaan kepada lingkungan luar maupun kepada rekan kerja baru. Mereka secara aktif membagikan pengalaman positifnya dalam bekerja di organisasi tersebut, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Hal ini sangat penting dalam era digital saat ini, di mana reputasi perusahaan mudah tersebar lewat media sosial.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Konsep Budaya Kerja dalam Perusahaan

Tujuan Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Meningkatkan keterlibatan karyawan bukan hanya menjadi tanggung jawab departemen Human Resources semata, tetapi merupakan strategi manajemen organisasi untuk membentuk tim yang kuat dan unggul. Keterlibatan karyawan terbukti berkorelasi langsung dengan keberhasilan bisnis dalam banyak aspek. Berikut ini beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui upaya meningkatkan engagement karyawan:

1. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Kerja

Karyawan yang merasa dihargai dan didengarkan akan bekerja dengan lebih optimal. Mereka cenderung bekerja lebih cerdas dan tidak sekadar menyelesaikan tugas secara mekanis. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada meningkatnya output perusahaan tanpa perlu menambah sumber daya secara signifikan.

2. Mengurangi Tingkat Turnover

Turnover tinggi menjadi salah satu tantangan serius bagi perusahaan karena memicu biaya perekrutan ulang, pelatihan, dan penurunan produktivitas. Dengan meningkatkan keterlibatan karyawan, perusahaan bisa menjaga loyalitas, menumbuhkan rasa memiliki, dan menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan betah serta termotivasi untuk berkembang bersama perusahaan.

3. Membangun Budaya Kerja yang Sehat dan Kolaboratif

Keterlibatan karyawan menciptakan ruang bagi komunikasi dua arah yang terbuka, transparansi dalam pengambilan keputusan, dan budaya saling mendukung. Lingkungan seperti ini memperkuat kerja tim serta mendorong sinergi antardivisi. Budaya kolaboratif akan lebih mudah terwujud jika karyawan merasa terlibat dalam visi besar organisasi.

4. Mendorong Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Karyawan yang engaged akan lebih termotivasi untuk berinovasi. Mereka tidak takut menyampaikan ide baru, berani bereksperimen, dan menerima tantangan. Hal ini menciptakan ekosistem kerja yang adaptif, responsif terhadap perubahan, serta mampu menciptakan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Karyawan yang bahagia dan terlibat secara emosional dengan pekerjaannya akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Dalam banyak studi, kepuasan pelanggan ternyata dipengaruhi secara tidak langsung oleh tingkat engagement karyawan. Pelayanan prima dari karyawan yang memiliki dedikasi tinggi akan meninggalkan kesan positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap merek.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan (employee engagement) merupakan salah satu indikator penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan. Namun, untuk mencapai tingkat keterlibatan yang tinggi, organisasi harus memahami faktor-faktor utama yang memengaruhinya. Berikut adalah penjabaran mendalam mengenai faktor-faktor tersebut:

1. Kepemimpinan yang Inspiratif

Peran pemimpin dalam membangun keterlibatan karyawan sangat vital. Seorang pemimpin yang inspiratif bukan hanya mengarahkan tim, tetapi juga menjadi sumber motivasi, kepercayaan, dan teladan. Pemimpin seperti ini akan berusaha memahami kebutuhan anggota tim, mendengarkan keluhan mereka, serta menyediakan dukungan emosional dan profesional.

Kepemimpinan yang baik juga terlihat dari keterbukaannya terhadap komunikasi dua arah. Pemimpin yang sering mengajak diskusi, memberikan masukan membangun, serta menunjukkan penghargaan atas kontribusi kecil sekalipun, akan memicu rasa dihargai dari karyawan. Hal ini membuat mereka merasa menjadi bagian penting dalam organisasi, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan keterlibatan.

2. Kejelasan Peran dan Tujuan

Setiap individu dalam organisasi membutuhkan kejelasan mengenai apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ketika deskripsi pekerjaan tidak jelas atau berubah-ubah tanpa komunikasi yang tepat, hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan frustrasi.

Sebaliknya, karyawan yang paham akan perannya serta kontribusinya terhadap pencapaian tujuan organisasi akan lebih fokus dan termotivasi. Selain itu, kejelasan peran juga dapat mempercepat proses kerja dan mengurangi konflik antar rekan kerja karena batas tanggung jawab yang jelas.

3. Peluang Pengembangan Karier

Peluang untuk berkembang menjadi salah satu alasan utama seseorang bertahan dalam suatu pekerjaan. Ketika perusahaan menyediakan akses pelatihan, pelatihan ulang, mentoring, promosi internal yang adil, dan evaluasi kinerja yang transparan, karyawan akan merasa bahwa mereka dihargai dan didorong untuk bertumbuh.

Tidak hanya itu, pengembangan karier juga berdampak langsung pada peningkatan keterampilan dan kepercayaan diri karyawan. Semakin berkembang kompetensi mereka, semakin besar pula rasa memiliki terhadap organisasi yang mendukung pertumbuhan tersebut.

4. Lingkungan Kerja yang Sehat

Lingkungan kerja yang sehat mencakup banyak aspek, mulai dari kenyamanan fisik ruang kerja, keamanan, hingga atmosfer psikologis yang mendukung. Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life balance) juga menjadi indikator penting. Karyawan yang merasa terlalu dibebani pekerjaan tanpa ruang untuk istirahat cenderung mengalami burnout dan kehilangan keterlibatan.

Lingkungan yang mendukung juga berarti adanya hubungan sosial yang baik antar rekan kerja dan manajemen. Ketika karyawan merasa diterima dan aman untuk mengekspresikan diri, maka tingkat keterlibatan mereka akan meningkat secara signifikan.

5. Pengakuan dan Apresiasi

Setiap individu ingin merasa dihargai atas apa yang telah ia kontribusikan. Pengakuan tidak selalu harus dalam bentuk insentif finansial; ucapan terima kasih, penghargaan publik, atau bahkan peningkatan tanggung jawab bisa menjadi bentuk apresiasi yang berdampak besar.

Organisasi yang memiliki budaya apresiasi akan mendorong semangat kerja, meningkatkan rasa puas dalam bekerja, dan menciptakan hubungan yang lebih positif antara karyawan dan perusahaan.

6. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan

Karyawan yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, akan merasa pendapat dan keahliannya dihargai. Ini memberikan rasa kepemilikan (sense of ownership) terhadap proses kerja dan hasilnya.

Dalam praktiknya, perusahaan dapat mengundang karyawan dalam forum diskusi, tim lintas departemen, atau survei internal sebelum mengambil keputusan penting. Hal ini akan memperkuat keterlibatan mereka karena merasa menjadi bagian dari arah organisasi.

Cara Mengukur Keterlibatan Karyawan

Mengukur keterlibatan karyawan merupakan langkah penting dalam menilai efektivitas strategi manajemen sumber daya manusia. Terdapat berbagai pendekatan dan alat yang dapat digunakan, dan salah satunya yang paling umum adalah survei keterlibatan (employee engagement survey).

Indikator Survei Keterlibatan

Survei ini dirancang dengan sejumlah pertanyaan yang mencerminkan berbagai dimensi keterlibatan. Beberapa contoh indikator umum yang diukur meliputi:

  • Kepuasan terhadap peran: Apakah karyawan merasa nyaman dengan pekerjaannya dan merasa pekerjaan tersebut sesuai dengan keahlian mereka?
  • Makna pekerjaan: Apakah karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka memberikan dampak atau kontribusi nyata?
  • Kebanggaan terhadap perusahaan: Apakah mereka bangga menjadi bagian dari organisasi?
  • Keterlibatan dalam keputusan: Apakah mereka merasa pendapat mereka didengarkan dan dipertimbangkan?

Skor dari survei ini biasanya dianalisis dalam bentuk indeks keterlibatan, yang digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Metode Lain

Selain survei, metode lain seperti wawancara individu, diskusi kelompok (focus group discussion), atau pengamatan langsung juga dapat digunakan. Kombinasi metode ini memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan valid tentang keterlibatan karyawan.

Strategi Meningkatkan Employee Engagement

Setelah faktor dan tingkat keterlibatan diketahui, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkannya. Strategi ini harus menyasar semua aspek yang memengaruhi keterlibatan secara holistik.

1. Komunikasi Dua Arah

Membangun komunikasi yang transparan dan terbuka memungkinkan karyawan menyuarakan pendapat, menyampaikan keluhan, serta memberikan umpan balik. Saluran komunikasi ini bisa melalui pertemuan rutin, aplikasi internal, atau forum diskusi.

2. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi

Investasi dalam pelatihan menunjukkan bahwa perusahaan menghargai dan mempercayai potensi karyawan. Program pengembangan juga membantu menjaga motivasi dan kesiapan karyawan menghadapi tantangan masa depan.

3. Budaya Kerja Inklusif dan Kolaboratif

Budaya kerja yang menerima keberagaman, menghargai kolaborasi, dan menjunjung tinggi nilai keadilan akan menciptakan suasana kerja yang sehat. Setiap individu merasa dihargai atas kontribusinya, tanpa memandang latar belakang atau posisi.

4. Sistem Penghargaan yang Adil

Pemberian penghargaan harus didasarkan pada indikator yang jelas dan dapat diukur. Ini mencakup bonus, insentif, pengakuan publik, hingga promosi jabatan. Sistem ini perlu dievaluasi secara berkala agar tetap relevan dan adil.

5. Fleksibilitas dan Work-Life Balance

Dalam era modern, fleksibilitas menjadi kebutuhan. Perusahaan dapat menyediakan opsi kerja hybrid, jadwal kerja fleksibel, atau cuti tambahan sebagai bentuk perhatian terhadap keseimbangan hidup karyawan.

6. Libatkan Karyawan dalam Strategi Perusahaan

Undang karyawan dalam perumusan visi, misi, atau rencana bisnis jangka panjang. Ini akan memperkuat keterikatan emosional mereka terhadap arah perusahaan.

Langkah Taktis Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat Anda pertimbangkan ketika merencanakan tindakan untuk lebih melibatkan karyawan Anda di tempat kerja.

1. Apresiasi Karyawan dan Waktu Mereka

Mungkin terdengar klise, namun karyawan juga manusia yang layak menerima rasa hormat yang sama dengan yang ingin Anda terima. Jadi hargai waktu mereka dan tawarkan fleksibilitas dalam jadwal kerja jika memungkinkan.

Fleksibilitas juga memungkinkan transparansi ketika karyawan tidak dapat memenuhi deadline dengan tepat waktu. Daripada merasa tertekan untuk menyelesaikan proyek dengan kualitas buruk, karyawan dapat merasa nyaman dengan meminta bantuan dari tim mereka.

Menurut para peneliti dari Georgetown University, sebuah studi menunjukkan 80% dari karyawan menjadi lebih bahagia dan lebih puas secara keseluruhan ketika diberi pilihan kerja yang fleksibel. Demikian pula, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa fleksibilitas membangun kepercayaan antara karyawan dan manajer. Hal tersebut akan membuat tim menjadi lebih bahagia, lebih berkomitmen dan produktif.

2. Izinkan Karyawan Belajar dan Berikan Peluang untuk Pertumbuhan Individu

Mengizinkan karyawan untuk tumbuh ke arah yang mereka inginkan adalah salah satu aset yang sangat penting bagi budaya perusahaan. Ketika karyawan disadarkan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan membantu mereka dalam mencapai personal goal mereka, mereka tidak akan lagi bekerja hanya demi mendapatkan uang.

Karyawan percaya mempelajari keterampilan baru atau menerima pelatihan khusus adalah hal yang paling penting untuk memajukan karier mereka. Memberikan kegiatan pembinaan dan pengembangan adalah cara terbaik perusahaan untuk menciptakan budaya pertumbuhan di tempat kerja.

Untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas, perlengkapi karyawan dengan alat yang mereka butuhkan. Karyawan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan kemungkinan akan menjadi pemimpin yang hebat dan harus di apresiasi.

3. Bantu Karyawan Memahami Tujuan Perusahaan

Mulailah dengan membantu karyawan memahami tujuan perusahaan dan tujuan dari pekerjaan yang mereka lakukan. Akan sulit bagi karyawan untuk menyelaraskan tujuan kerja mereka sendiri dengan visi perusahaan jika mereka tidak memahaminya.  Hal itu juga akan membuat mereka tidak semangat melakukan pekerjaan karena mereka tidak melihat korelasi antara apa yang mereka lakukan dan bagaimana kontribusinya.

Semakin banyak investasi Anda ke dalam pekerjaan mereka, maka semakin penting perusahaan bagi mereka dan hal itu akan mendorong mereka untuk berkontribusi lebih banyak. Keterlibatan karyawan adalah apa yang harus Anda upayakan untuk meningkatkan tingkat investasi pribadi. Dengan cara itu mereka akan meningkatkan kontribusi positif kepada perusahaan.

Sekarang Anda tentu semakin paham betapa pentingnya mengusahakan terwujudnya keterlibatan karyawan dalam memajukan perusahaan. Keterlibatan karyawan juga harus diimbangi dengan perusahaan yang memiliki komitmen kuat untuk memberi pelayanan terbaik kepada karyawan. Termasuk dalam hal memenuhi hak-hak karyawan yang banyak jenisnya.

Kelola Karyawan Lebih Efisien Dengan Aplikasi HRIS Mekari Talenta

Untuk mempermudah perusahaan dalam mengelola semua karyawan, pastikan perusahaan sudah menggunakan software HR yang terpercaya. Mekari Talenta hadir dengan berbagai fitur yang akan membantu perusahaan mengelola hak-hak karyawan.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Mekari Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Ervina Lutfi Penulis
Seorang product manager berpengalaman, juga kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR, bisnis, dan pemasaran dengan pembahasan teliti, terstruktur, serta mudah dipahami.
WhatsApp Hubungi sales