HR Planning 6 min read

Memahami Onshore Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Risiko, dan Cara Implementasi

Tayang
18 Jun, 2025
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis, efisiensi operasional menjadi salah satu kunci utama untuk mempertahankan keunggulan. Salah satu strategi yang banyak diterapkan perusahaan adalah outsourcing, yakni menyerahkan sebagian fungsi bisnis kepada pihak ketiga.

Namun, tidak semua outsourcing dilakukan ke luar negeri. Onshore outsourcing menjadi alternatif strategis yang memungkinkan perusahaan tetap bekerja sama dengan penyedia layanan di dalam negeri.

Dengan menjaga kedekatan geografis dan kesamaan budaya, pendekatan ini menawarkan efisiensi tanpa mengorbankan komunikasi dan kontrol kualitas. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu onshore outsourcing, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana strategi ini dapat diimplementasikan secara efektif dalam berbagai industri.

Talenta.co

Apa Itu Onshore Outsourcing?

Onshore outsourcing adalah praktik alih daya (outsourcing) di mana sebuah perusahaan menyerahkan sebagian fungsi bisnis atau operasionalnya kepada pihak ketiga yang berada di dalam negara yang sama.

Berbeda dengan offshore outsourcing yang melibatkan mitra dari luar negeri, onshore outsourcing tetap mempertahankan kedekatan geografis, budaya, dan bahasa antara perusahaan dan penyedia layanan.

Contohnya, perusahaan teknologi di Jakarta yang mengalihdayakan pengelolaan infrastruktur IT ke vendor di Bandung masih termasuk dalam kategori onshore outsourcing.

Keunggulan utama dari onshore outsourcing terletak pada kemudahan komunikasi, kesamaan zona waktu, dan pemahaman konteks lokal yang lebih baik. Hal ini sangat bermanfaat untuk tugas-tugas yang membutuhkan kolaborasi intensif atau pemahaman mendalam terhadap regulasi dan perilaku konsumen lokal.

Onshore outsourcing juga dapat meningkatkan efisiensi operasional tanpa menghadapi hambatan budaya atau bahasa yang sering muncul dalam model outsourcing lintas negara.

Meskipun biaya onshore outsourcing umumnya lebih tinggi dibandingkan offshore outsourcing, banyak perusahaan memilihnya karena mengutamakan kualitas layanan, kontrol yang lebih baik, dan waktu respons yang cepat.

Terutama dalam sektor yang menuntut kecepatan dan keamanan tinggi, seperti keuangan, layanan pelanggan, dan teknologi informasi, onshore outsourcing menjadi solusi yang strategis untuk menjaga kinerja bisnis tetap optimal sambil tetap fokus pada kompetensi inti perusahaan.

Baca juga: Memahami Offshore Outsourcing: Pengertian, Manfaat dan Tantangan

Perbedaan Antara Onshore dan Offshore Outsourcing

Offshore outsourcing adalah praktik alih daya di mana perusahaan menyerahkan sebagian fungsi atau proses bisnisnya kepada penyedia layanan yang berada di negara lain. Model ini populer karena dapat memangkas biaya operasional secara signifikan, terutama jika dilakukan di negara dengan upah tenaga kerja yang lebih rendah.

Contoh umum offshore outsourcing adalah perusahaan di Amerika Serikat yang mengalihdayakan layanan customer service ke Filipina atau India.

Berikut ini adalah tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan antara onshore dan offshore outsourcing:

Aspek Onshore Outsourcing Offshore Outsourcing
Lokasi Dalam satu negara Lintas negara
Biaya Umumnya lebih tinggi Umumnya lebih rendah
Zona Waktu Sama atau sangat dekat Bisa sangat berbeda
Hambatan Bahasa & Budaya Minim, karena satu konteks budaya Lebih besar, tergantung negara tujuan
Kemudahan Komunikasi Lebih lancar dan cepat Bisa terhambat oleh perbedaan waktu dan bahasa
Kontrol & Kolaborasi Lebih mudah untuk mengatur dan mengontrol Membutuhkan manajemen dan koordinasi yang lebih kuat
Kecepatan Respons Tinggi, terutama untuk kebutuhan mendesak Bisa lambat tergantung jarak dan zona waktu
Kesesuaian Regulasi Sudah sesuai hukum lokal Perlu penyesuaian terhadap hukum internasional

 

Baik onshore maupun offshore outsourcing memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada kebutuhan dan prioritas bisnis. Jika prioritas utama adalah efisiensi biaya, offshore bisa menjadi pilihan. Namun, jika perusahaan mengutamakan kontrol, komunikasi yang lancar, dan pemahaman lokal, maka onshore outsourcing lebih cocok dipilih.

Manfaat Onshore Outsourcing

1. Akses ke Tenaga Kerja Lokal yang Berkualitas

Salah satu keuntungan utama dari onshore outsourcing adalah kemudahan dalam mengakses tenaga kerja lokal yang memiliki keterampilan dan pengalaman sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Karena berada dalam satu negara, perusahaan dapat lebih mudah menemukan mitra outsourcing yang sudah memahami standar industri, regulasi lokal, dan ekspektasi pasar domestik. Ini memberikan jaminan kualitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek tanpa perlu pelatihan atau adaptasi yang terlalu rumit.

2. Komunikasi yang Lebih Baik (Bahasa dan Budaya)

Dengan latar belakang budaya dan bahasa yang sama, komunikasi antara perusahaan dan penyedia jasa onshore menjadi jauh lebih efektif. Hal ini meminimalisasi risiko kesalahpahaman, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan mendukung kolaborasi yang lebih lancar.

Selain itu, kesamaan budaya kerja juga memungkinkan tim dari kedua belah pihak untuk lebih cepat menyatu dalam tujuan dan cara kerja yang selaras.

3. Pengurangan Biaya Transportasi dan Waktu

Karena lokasi yang masih dalam satu negara, onshore outsourcing memungkinkan penghematan waktu dan biaya logistik. Tidak perlu menyesuaikan jadwal karena perbedaan zona waktu, dan bila diperlukan, pertemuan langsung bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus melakukan perjalanan internasional.

Hal ini sangat menguntungkan bagi proyek yang membutuhkan koordinasi intensif atau tanggapan cepat terhadap perubahan situasi.

Risiko Onshore Outsourcing

1. Biaya yang Mungkin Lebih Tinggi Dibandingkan Offshore

Salah satu risiko utama dari onshore outsourcing adalah biaya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan offshore outsourcing. Hal ini disebabkan oleh standar upah minimum, biaya operasional, serta pajak dan regulasi ketenagakerjaan di dalam negeri yang umumnya lebih tinggi dibanding negara berkembang.

Untuk perusahaan yang sangat fokus pada efisiensi biaya, hal ini bisa menjadi tantangan dalam menjaga profitabilitas jangka panjang.

2. Keterbatasan dalam Skala dan Kapasitas

Onshore outsourcing juga bisa menghadapi keterbatasan dalam hal skala dan kapasitas, terutama jika permintaan akan tenaga kerja terampil atau teknologi spesifik cukup tinggi di pasar lokal.

Penyedia jasa di dalam negeri mungkin tidak memiliki infrastruktur atau sumber daya sebanyak penyedia offshore, yang sering kali memiliki fasilitas besar dan tim dalam jumlah besar. Hal ini dapat menghambat kelincahan bisnis dalam merespons lonjakan permintaan atau memperluas operasi dengan cepat.

3. Ketergantungan pada Pasar Lokal

Mengandalkan penyedia layanan di dalam negeri berarti perusahaan menjadi lebih terikat pada dinamika ekonomi, kebijakan, dan kondisi pasar lokal. Jika terjadi perubahan dalam regulasi, inflasi, atau krisis ekonomi domestik, hal ini bisa berdampak langsung pada kualitas layanan atau biaya yang dikeluarkan.

Ketergantungan ini juga bisa mengurangi fleksibilitas perusahaan untuk beralih ke pasar lain yang lebih kompetitif secara biaya atau teknologi.

Baca juga: Apa Itu Presensi dan Bagaimana Contoh Sistem Presensi Online bagi Perusahaan?

Studi Kasus

Salah satu contoh sukses penerapan onshore outsourcing adalah perusahaan ritel besar di Indonesia yang memilih untuk mengalihdayakan fungsi layanan pelanggan (customer service) ke penyedia lokal.

Perusahaan tersebut sebelumnya mengelola tim layanan pelanggan internal, namun menghadapi tantangan dalam hal skalabilitas, beban operasional tinggi, dan keterbatasan waktu tanggap pelanggan.

Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, mereka menggandeng mitra outsourcing dalam negeri yang memiliki keahlian khusus di bidang layanan pelanggan dan pemahaman mendalam tentang budaya serta preferensi konsumen lokal.

Setelah tiga bulan implementasi, perusahaan mencatat peningkatan signifikan dalam kepuasan pelanggan, dengan skor Net Promoter Score (NPS) naik 25% dan waktu tanggap layanan turun hingga 40%. Selain itu, biaya operasional untuk layanan pelanggan dapat ditekan sebesar 15% berkat efisiensi tenaga kerja dan pengurangan biaya pelatihan internal. Mitra outsourcing juga membantu menyusun laporan berkala dan mengintegrasikan sistem CRM untuk pelacakan performa yang lebih akurat dan transparan.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa onshore outsourcing bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga tentang peningkatan kualitas dan fokus pada core business. Dengan mitra lokal yang memahami dinamika pasar domestik, perusahaan dapat membangun layanan yang lebih personal dan responsif, serta meraih keunggulan kompetitif di pasar yang semakin customer-centric.

Panduan Implementasi Onshore Outsourcing

1. Langkah-Langkah untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Outsourcing

Langkah pertama dalam implementasi onshore outsourcing adalah mengidentifikasi area bisnis mana yang paling tepat untuk dialihdayakan. Evaluasilah proses internal yang memakan banyak waktu, membutuhkan keahlian khusus, atau memiliki biaya operasional tinggi.

Buat analisis cost-benefit untuk menentukan apakah outsourcing memberikan nilai lebih dibandingkan mempertahankan fungsi tersebut secara internal. Selain itu, pastikan tujuan outsourcing—apakah efisiensi biaya, peningkatan kualitas, atau fokus pada core business—jelas dan terukur.

2. Tips dalam Memilih Mitra Outsourcing

Pemilihan mitra outsourcing sangat krusial dalam menjamin keberhasilan kerja sama. Cari vendor yang memiliki rekam jejak baik, memahami industri Anda, serta memiliki kapabilitas teknologi dan sumber daya manusia yang memadai.

Pastikan juga mereka memahami budaya kerja lokal agar lebih mudah beradaptasi dengan proses bisnis Anda. Sebaiknya lakukan due diligence dengan mengevaluasi testimoni klien sebelumnya, sertifikasi profesional, serta kesiapan mereka dalam menyusun Service Level Agreement (SLA) yang jelas dan terukur.

3. Strategi untuk Memantau dan Mengevaluasi Kinerja

Setelah kemitraan dimulai, perusahaan perlu menetapkan sistem pemantauan kinerja yang konsisten. Gunakan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) yang disepakati sejak awal dan lakukan review rutin secara mingguan atau bulanan.

Libatkan tim internal dalam proses komunikasi dan feedback untuk memastikan bahwa ekspektasi bisnis terus terpenuhi. Selain itu, fleksibilitas dalam menyempurnakan proses dan SLA secara berkala akan membantu menjaga kualitas layanan outsourcing agar tetap relevan dengan perkembangan bisnis.

Baca juga: Reimbursement: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya

Kesimpulan

Onshore outsourcing merupakan strategi efektif bagi perusahaan yang ingin mengalihkan sebagian fungsi bisnis kepada mitra lokal tanpa harus menghadapi tantangan lintas negara.

Dengan memanfaatkan tenaga kerja berkualitas di dalam negeri, komunikasi yang lebih lancar, serta efisiensi waktu dan logistik, onshore outsourcing menjadi pilihan tepat untuk menjaga kualitas layanan sekaligus mendukung fokus pada aktivitas inti perusahaan.

Meski terdapat beberapa risiko seperti biaya yang relatif lebih tinggi dan ketergantungan pada pasar lokal, hal ini dapat diatasi dengan perencanaan matang dan pemilihan mitra yang tepat.

Agar implementasi onshore outsourcing berjalan sukses, penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi kebutuhan secara menyeluruh, memilih mitra yang kompeten dan terpercaya, serta membangun sistem pemantauan kinerja yang jelas.

Dengan pendekatan yang tepat, strategi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat daya saing bisnis Anda di pasar lokal.

Optimalkan pengelolaan tenaga kerja dan proses bisnis Anda dengan solusi HR modern dari Mekari Talenta. Dengan fitur lengkap seperti manajemen absensi, payroll otomatis, hingga analisis kinerja karyawan, Mekari Talenta siap menjadi mitra andal untuk mendukung strategi outsourcing dan transformasi digital di perusahaan Anda.

Talenta.co

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales