Bisnis Food & Beverage (F&B) adalah salah satu industri yang proses operasionalnya sangat cepat dan dinamis.
Sebagai contoh, restoran tradisional dan juga kafe dapat mengoperasikan model bisnis tidak hanya lewat penjualan makanan dan minuman saja, tetapi terkadang memiliki layanan lain seperti katering atau event privat.
Di lain pihak, startup F&B menawarkan inovasi yang lebih bervariasi lewat konsep yang unik, penawaran menarik, kolaborasi dan kerja sama dengan merk dagang terkenal, atau model bisnis yang disruptif.
Dengan budaya kerja yang cepat, apa saja tantangan yang umumnya dihadapi oleh F&B?
Tantangan Operasional HR dalam Bisnis F&B
Bisnis Food & Beverage (F&B) memiliki dinamika yang unik dalam operasionalnya. Berikut adalah tantangan operasional yang sering dihadapi HR.
1. Tingginya Turnover Karyawan
Industri F&B dikenal memiliki tingkat turnover karyawan yang tinggi karena sifat pekerjaan yang berat dan kurangnya komitmen jangka panjang dari banyak karyawan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam operasional.
HR perlu meningkatkan strategi retensi, seperti menyediakan pelatihan, insentif yang menarik, dan lingkungan kerja yang suportif untuk menjaga karyawan tetap bertahan.
2. Jadwal Kerja yang Tidak Fleksibel
Karyawan di sektor F&B sering bekerja dalam shift panjang dengan waktu istirahat yang terbatas. Hal ini dapat menimbulkan kelelahan, mempengaruhi produktivitas, dan meningkatkan ketidakpuasan.
HR dapat mengelola jadwal shift dengan lebih adil dan fleksibel menggunakan software manajemen shift karyawan seperti Mekari Talenta, serta memastikan karyawan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
3. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
F&B memerlukan karyawan yang terampil dalam layanan pelanggan, tetapi sering kali pelatihan diabaikan karena waktu dan biaya.
Untuk itu, HR dapat menerapkan program pelatihan berbasis teknologi atau modul singkat yang terfokus pada peningkatan soft skills dan pengetahuan produk.
4. Pengelolaan Service Charge
Service charge, yang sering menjadi tambahan penghasilan bagi karyawan, dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan transparan.
Ada masalah terkait pembagian yang tidak adil atau kurang jelasnya peraturan mengenai distribusi service charge.
HR harus memastikan kebijakan pembagian service charge yang transparan, termasuk prosedur perhitungan dan distribusinya.
Menggunakan fitur payroll pada software HRIS seperti yang ada pada software Mekari Talenta untuk menghitung dan mendistribusikan service charge bisa membantu mengurangi potensi konflik.
Penghitungan service charge untuk tambahan penghasilan karyawan dapat dilakukan dan dimasukkan sebagai allowance yang masuk salah satu komponen gaji karyawan tersebut.
5. Kepatuhan terhadap Regulasi Tenaga Kerja
Bisnis F&B harus mematuhi berbagai regulasi ketenagakerjaan, seperti upah minimum, lembur, dan tunjangan. Dalam beberapa kasus, kurangnya pemahaman atau pelaksanaan regulasi dapat menimbulkan masalah hukum.
HR perlu memperbarui pengetahuan tentang peraturan ketenagakerjaan dan menerapkan sistem penggajian berbasis teknologi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.
Itulah tadi bagaimana tantangan yang umumnya dihadapi oleh industri F&B serta bagaimana solusi yang bisa dilakukan oleh HR.
Salah satu hal yang akan mempermudah proses operasional untuk industri F&B adalah dengan menggunakan software HRIS seperti Mekari Talenta.
Mekari Talenta memiliki beberapa fitur seperti manajemen shift karyawan, manajemen performa, hingga fitur manajemen payroll yang berguna untuk menghitung berbagai komponen karyawan seperti service charge dengan lebih detail dan meminimalisir kesalahan.
Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Diskusikan kebutuhan Anda bersama tim sales kami dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.