Apa saja pengertian Key performance indicator (KPI) atau indikator kinerja utama menurut para ahli? Disini blog Mekari Talenta akan mengulasnya dengan lengkap.
Key performance indicator (KPI) atau indikator kinerja utama adalah salah satu jenis pengukuran kinerja yang digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan/organisasi, proyek, unit kerja, departemen ataupun individu mencapai sasaran dan tujuan strategis yang telah ditetapkannya.
Manajemen Perusahaan pada umumnya menggunakan Key Performance Indicators (KPI) ini untuk melacak dan menganalisis faktor yang dianggap penting untuk keberhasilan organisasinya.
Dengan Key Performance Indicators atau KPI, manajemen perusahaan atau para pemangku kepentingan (stakeholder) dapat memahami apakah organisasi atau unit kerja yang bersangkutan berada di dalam jalur untuk menuju tujuan yang ditetapkan.
Apa Itu Key performance indicator (KPI)?
Definisi Key Performance Indicators (KPI) dalam bahasa Indonesia juga disebut dengan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Key Performance Indicators sering disebut juga dengan Key Success Indicators atau disingkat dengan KSI.
KPI atau Key Performance Indicators adalah suatu pengukuran yang bersifat kuantitatif dan mencerminkan faktor-faktor yang merupakan kunci keberhasilan suatu Organisasi.
Pada Umumnya, Indikator yang ditetapkan dan diukur dalam KPI merupakan kesepakatan dari semua pihak yang berkaitan.
Indikator-indikator yang diukur dan sasaran KPI pada setiap organisasi berbeda-beda, tergantung pada sifat dan strategi organisasi tersebut.
Misalnya, salah satu indikator kinerja utama atau KPI untuk perusahaan terbuka (perusahaan publik) adalah harga saham dan jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemegang sahamnya sedangkan KPI bagi perusahaan startup adalah penambahan jumlah pelanggan ataupun pertumbuhan penjualan produk.
Esensi dari KPI adalah menetapkan target dan cara-cara yang dapat diukur untuk menilai kemajuan perusahaan terhadap target yang ditentukan tersebut.
Pengertian KPI (Key Performance Indicator) Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini adalah definisi atau Pengertian Key Performance Indicator menurut para Ahli.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Iveta (2012), key performance indicator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal penentuan tujuan dan penyusunan strategi organisasi.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Warren (2011), key performance indicator merupakan sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Parmenter (2007), mendefinisikan Key Performance Indicator sebagai yang paling kritikal untuk kesuksesan organisasi pada kondisi sekarang dan di masa datang.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Banerjee dan Buoti (2012), KPI merupakan ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Marr Bernard, Key Performance Indicator adalah sebagai alat navigasi yang digunakan oleh para manajer untuk memahami apakah perusahaan dalam jalur yang benar atau bahkan keluar dari jalur untuk menuju kesuksesan.
- Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut Bahari Antono, Key Performance Indicator adalah tolak ukur kuantitatif yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap target kinerja yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis Key Performance Indicator (KPI) Menurut Para Ahli
Pada dasarnya, Indikator Kinerja Utama atau KPI dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu KPI Financial dan KPI Non-Financial.
1. Key Performance Indicator Finansial
KPI Finansial adalah indikator kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Finansial ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- KPI Laba Kotor (Gross Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).
- KPI Laba Bersih (Nett Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak.
- KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pendapatan.
- KPI Marjin Laba Bersih (Nett Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan pendapatannya.
- KPI Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu KPI yang mengukur kinerja keuangan necara likuiditas dengan membagikan aktiva lancar (current assets) dengan Kewajiban lancar (current liabilities).
Masing-masing KPI menurut para ahli ini secara efektif menjawab pertanyaan spesifik.
Seperti pada contoh KPI Rasio Lancar, KPI ini secara efektif menjawab pertanyaan “seberapa cepat bisnis kita mengubah aset lancar menjadi uang tunai untuk membayar kewajiban jangka pendeknya”.
Indikator ini memperkirakan seberapa baik suatu bisnis akan bertahan apabila mengalami penurunan secara tiba-tiba.
Contoh kedua pada KPI Marjin Laba Kotor, KPI ini dapat menjawab pertanyaan seperti “Seberapa untungnya suatu bisnis” atau “Seberapa efisiennya proses produksi”.
2. Key Performance Indicator Non-Finansial
KPI Non-Finansial adalah KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan suatu perusahaan.
Beberapa contoh KPI Non-Finansial yang dimaksud tersebut di antaranya seperti:
- Perputaran Tenaga Kerja (Manpower Turnover)
- Metriks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Metrics)
- Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru (Repeat Customer to New Customer Ratio)
- Pangsa Pasar (Market Share)
Indikator Key Performance Indicator (KPI) Yang Bisa Digunakan Menurut Pengembangan Definisi Dari Para Ahli
Indikator Key Performance Indicator (KPI) adalah variabel atau parameter yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian tujuan organisasi, departemen, atau individu. Berikut ini adalah beberapa contoh indikator KPI yang umum digunakan dalam berbagai bidang:
Pendapatan
Indikator ini mengukur jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu. Pendapatan dapat diukur secara keseluruhan atau berdasarkan divisi atau produk tertentu.
Contoh: Pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 10%, Pendapatan dari penjualan produk A mencapai target bulanan.
Tingkat Keuntungan
Indikator ini mengukur efisiensi dan profitabilitas suatu perusahaan dengan menghitung rasio keuntungan terhadap penjualan atau investasi.
Contoh: Margin keuntungan bersih sebesar 15%, ROI (Return on Investment) mencapai 20%.
Kepuasan Pelanggan
Indikator ini mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.
Contoh: Tingkat kepuasan pelanggan mencapai 90%, Tingkat keluhan pelanggan di bawah 5%.
Efisiensi Operasional
Indikator kpi menurut para ahli ini mengukur tingkat efisiensi dalam proses operasional perusahaan, seperti tingkat produktivitas, waktu siklus, atau biaya produksi.
Contoh: Tingkat produksi harian mencapai target 100 unit, Waktu rata-rata untuk menyelesaikan satu proses produksi adalah 1 jam.
Kualitas Produk atau Layanan
Indikator ini mengukur tingkat kualitas produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan, seperti tingkat cacat, tingkat kegagalan, atau tingkat pengembalian produk.
Contoh: Tingkat cacat produk di bawah 2%, Tingkat kegagalan layanan pelanggan kurang dari 1%.
Efektivitas Pemasaran
Indikator ini mengukur keberhasilan kampanye pemasaran dalam mencapai target penjualan atau meningkatkan awareness merek.
Contoh: Peningkatan pangsa pasar sebesar 5%, Jumlah lead yang dihasilkan dari kampanye pemasaran.
Tingkat Retensi Karyawan
Indikator ini mengukur tingkat retensi atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan, yang dapat mencerminkan kepuasan kerja dan efektivitas manajemen sumber daya manusia.
Contoh: Tingkat retensi karyawan di atas 90%, Jumlah pelatihan dan pengembangan yang diikuti oleh karyawan.
Setiap organisasi atau departemen dapat memiliki indikator KPI yang spesifik sesuai dengan tujuan dan strategi mereka.
Penting untuk memilih indikator yang relevan, terukur, dan dapat dicapai, serta memantau dan mengevaluasi kinerja secara berkala untuk melihat apakah target tercapai atau perlu dilakukan perbaikan.
Konsep Key Performance Indicator (KPI) Menurut Pengembangan Definisi Dari Para Ahli
Konsep Key Performance Indicator (KPI) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja suatu organisasi, departemen, atau individu dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa konsep yang terkait dengan KPI:
- Objektif dan Target: KPI didasarkan pada tujuan dan target yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut haruslah jelas, terukur, terarah, dan relevan dengan strategi organisasi atau departemen.
- Pengukuran: KPI melibatkan pengukuran kuantitatif atau kualitatif terhadap parameter yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengukuran ini harus objektif, akurat, dan dapat diandalkan.
- Kriteria dan Standar: KPI membutuhkan kriteria atau standar untuk menilai kinerja. Standar ini dapat berupa angka, persentase, rasio, atau skala tertentu yang menentukan tingkat pencapaian yang diinginkan.
- Relevansi: KPI harus relevan dengan tujuan strategis organisasi atau departemen. KPI yang dipilih harus berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan utama dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesuksesan organisasi.
- Periode Waktu: KPI sering kali diukur dan dievaluasi dalam periode waktu tertentu, seperti bulanan, kuartalan, atau tahunan. Hal ini memungkinkan pemantauan kinerja secara berkala dan memberikan peluang untuk melakukan tindakan perbaikan jika diperlukan.
- Komunikasi dan Transparansi: KPI harus dikomunikasikan secara jelas kepada semua pihak terkait, baik itu pimpinan, manajer, maupun karyawan. Transparansi dalam pengukuran kinerja dan hasil KPI dapat mendorong akuntabilitas dan keterlibatan semua individu dalam mencapai tujuan organisasi.
- Aksi dan Perbaikan: KPI tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukuran, tetapi juga sebagai alat untuk mengidentifikasi masalah, mengambil tindakan perbaikan, dan meningkatkan kinerja. Hasil KPI harus digunakan untuk menginformasikan keputusan dan mengarahkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Dalam implementasi KPI, penting untuk memilih KPI yang sesuai dengan konteks organisasi, memastikan pemantauan yang konsisten, dan mengintegrasikan KPI ke dalam siklus manajemen kinerja secara menyeluruh.
Mengembangkan KPI Menurut Definisi Dari Para Ahli
Mengembangkan KPI memerlukan waktu dan sumber daya perusahaan.
Indikator kinerja utama yang diukur adalah Indikator yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan strategi dan tujuan jangka pendek perusahaan.
Misalnya, apabila penjualan perusahaan kita meningkat dengan memuaskan tetapi profitabilitas perusahaan tidak cukup untuk menyediakan dana untuk pertumbuhan bisnis, maka KPI yang hampir pasti untuk perusahaan kita adalah KPI Marjin Laba Bersih dan Marjin Laba Kotor.
Di satu sisi, jika profitabilitas sesuai dengan harapan, namun pertumbuhannya tidak secepat yang diharapkan maka kita dapat mempertimbangkan beberapa KPI non-finansial seperti KPI Perputaran Tenaga Kerja, KPI Kepuasan Pelanggan ataupun Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru.
Contoh-contoh Key performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama pada Organisasi Menurut Para Ahli
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap organisasi ataupun perusahaan memiliki Indikator tersendiri untuk menilai keberhasilan organisasi atau perusahaannya.
Berikut ini adalah beberapa contoh indikator KPI untuk organisasi di berbagai sektor industri.
- Untuk sekolah, indikator kinerja utama yang diukur adalah tingkat kelulusan siswanya.
- Untuk perusahaan properti, indikator kinerja utama yang diukur adalah tingkat penjualan properti.
- Untuk perusahaan manufaktur, contoh indikator kinerja utama yang diukur seperti jumlah output yang dihasilkan pada bulan tertentu, Ketepatan pengiriman barang jadi ke pelanggan.
- Untuk startup aplikasi, indikator kinerja utama yang diukur adalah jumlah pemakai aplikasi dan jumlah download aplikasinya.
Mekari Talenta Rekomendasi Aplikasi Penilaian Kinerja Terbaik
Mekari Talenta adalah salah satu software HRIS untuk manajemen sumber daya manusia.
Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal.
Dilengkapi dengan performance management tools, HR akan lebih mudah memantau kinerja karyawan secara objektif juga memberikan feedbcak menyeluruh terhadap setiap karyawan hanya dalam satu aplikasi Mekari Talenta saja.
Dengan demikian, Anda dapat melacak masing-masing KPI karyawan dengan mudah di dalam satu dashboard saja.
Tertarik menggunakan software penilaian kinerja karyawan Mekari Talenta? Konsultasi gratis dengan tim sales kami sekarang juga.