Teknologi Mengubah dan Membentuk Lingkungan Kerja

By Ervina LutfiPublished 20 Sep, 2019 Diperbarui 20 Maret 2024

Bagaimana teknologi bisa mengubah dan membentuk lingkungan kerja? Mekari Talenta akan mengulasnya di sini.

Tantangan yang harus dijawab dalam era industri saat ini adalah teknologi disruptif.

Istilah ini mengandung makna bahwa teknologi dengan inovasi terbaru membantu menciptakan pasar baru atau malah merusak pasar yang sudah ada, dan akhirnya menggantikan teknologi tersebut.

Teknologi disruptif nampaknya membentuk model bisnis kembali dan mengubah bagaimana perusahaan beroperasi sehingga kompetisi pun semakin ketat, baik di industri maupun lingkungan kerja.

Dengan adanya teknologi disruptif ini, ukuran besar perusahaan bukanlah suatu jaminan karena kecepatan beradaptasi dengan perilaku konsumen dan perkembangan menjadi kunci penting.

Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus selalu berintropeksi dan peka sehingga dapat mengetahui posisinya demi mengikuti perkembangan zaman.

Cara Teknologi Mengubah Banyak Hal, Termasuk Lingkungan Kerja

Mekaricon 2019: Teknologi Mengubah dan Membentuk Lingkungan Kerja di Masa Depan
Antonius Taufan, Managing Director TADA dalam Mekari Conference 2019 mengungkapkan bahwa teknologi mengubah banyak hal.

Mungkin Anda masih ingat bahwa saat melakukan presentasi, kita akan menggunakan Power Point dan berkolaborasi dengan orang lain dan memberi sebuah komentar saat ada yang perlu diperbaiki.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kita sudah bisa menggunakan Google Slides, di mana kita bisa menyunting dengan mudah secara bersamaan.

Dan kita bisa melihat apa saja yang berubah dan siapa saja yang melakukan perubahan pada lingkungan kerja.

Baca Juga : Kerja Kurang Nyaman? Ciptakan Lingkungan Yang Nyaman Dengan Tips Ini

Implikasi People Management di Linkedin pada Masa Mendatang

Mekaricon 2019: Teknologi Mengubah dan Membentuk Lingkungan Kerja di Masa Depan
Kehadiran teknologi disruptif juga ternyata memengaruhi people management dan organization.

Menurut Lanny Wijaya selaku Account Director LinkedIn Indonesia saat ditanyakan bagaimana implikasi di masa depan dari segi people management dan organization adalah apa pun yang dapat membuat hidup kita lebih baik.

Saat ini, sudah banyak aplikasi yang dapat membantu proses di sebuah perusahaan (paperless activity).

Membicarakan soal teknologi bagi HR, sudah banyak ide-ide baru yang bermunculan terkait lingkungan kerja saat ini.

Namun, saat ini Lanny mengaku bahwa dia akan lebih fokus pada tren secara global.

Sebagai sebuah platform, banyak orang yang saat ini menggunakan LinkedIn sebagai website untuk mencari pekerjaan, memperbarui keahlian baru, dan profile mereka untuk menarik perhatian para talent seekers.

Membicarakan soal disruptif ini memang terlihat adanya perubahan yang signifikan sejak ada LinkedIn di tahun 2003, di mana mencari dan manage talent, meng-hijack karyawan, hingga mempromosikan curriculum vitae (CV) secara online dapat dengan mudah dilakukan.

LinkedIn sendiri mengemban visi untuk menghubungkan semua orang di dunia sehingga mereka bisa lebih produktif dan sukses.

Jika melihat ke belakang, sekitar 16 tahun lalu, LinkedIn adalah startup yang memiliki tujuan untuk menghubungkan orang, mencari pekerjaan.

Namun, saat ini LinkedIn berhasil mencatatkan diri di urutan teratas sebagai largest publishing platform in the world. Sebuah pencapaian yang mengagumkan.

Baca Juga : 4 Alasan Teknologi HR Mendukung Keragaman

Technology is Just a Tools Untuk Membuata Lingkungan Kerja Yang Lebih Baik 

Mencoba untuk melihat dari perspektif lain bahwa ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga metodologi.

Hal yang kita pelajari di sini adalah no matter how best technology is, it is always back to the basic, how would you like to manage.

Tidak sedikit perusahaan yang meminta satu orang untuk melakukan banyak pekerjaan, di mana pembagiannya masih belum teratur.

Hal ini sering kali dialami, salah satunya oleh TADA. Namun, Anthony menyebutkan bahwa ini kembali lagi ke kultur dari perusahaan itu sendiri.

Menanamkan salah satu kultur ownership di perusahaan sehingga setiap karyawan dilatih sebagai seorang entrepreneur.

Turn over untuk setahun ke bawah itu cukup tinggi, tapi biasanya setahun ke atas sudah seperti kelaurga sendiri.

Sebenarnya, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah saat Anda datang ke sebuah perusahaan dan berpikir akan dituntun ke mana pun, maka itu akan membuat Anda kehilangan arah.

Sebagai seorang leader dalam masing-masing tahapan bisnis selalu mengalami kendala, terutama saat ingin mengadopsi teknologi baru, inovasi yang berbeda dari yang sebelumnya. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Technology is just a tool untuk membuat hidup kita lebih baik, dan membuat lingkungan kerja yang nyaman.

Namun, di awal yang terpenting adalah harus menyamakan value terlebih dahulu sehingga saat Anda ingin memakai tool, itu mampu mendukung nilai tersebut.

Baca Juga : Pengertian 10 Prinsip Ekonomi Tujuan, Juga Manfaatnya

Pentingnya Bersikap Sebagai Owner

Apakah yang akan Anda lakukan saat kebutuhan sudah baik dan mendapatkan dukungan penuh, lalu ternyata menghadapi banyak masalah?

Jika Anda ingin berubah, selalu mulai dari diri Anda sendiri.

Kemudian, Anda bisa berkolaborasi, bertingkah sebagai owner sehingga Anda mendapatkan wewenang untuk melakukan apapun seolah-olah memiliki tim.

Relationship matters. Culture first. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengerti perusahaannya, dan mengenali lingkungan kerja di perusahaan.

Kita memang memiliki banyak aplikasi di Indonesia, tapi faktanya mereka tidak pernah memberitahu kita untuk melakukan sesuatu.

Anda harus mempelajari sesuatu sendiri karena Anda adalah orang yang memiliki peran penting pada karier.

“If you want to change, always start from yourself” -Lanny Wijaya

Baca Juga : Millennials, Begini Cara Menghadapi Atasan Gen X

Tips Menjalankan Perusahaan dan Menciptakan Visi dan Misi yang Selaras dari Top hingga Bottom Level

Terkadang, kita menemukan gap antara top dan bottom level sehingga value, visi, dan misi yang ada tidak selaras sehingga produktivitas yang diharapkan tidak sesuai.

Kita akan asumsikan hal ini dengan generasi milenial yang tergolong unik.

Sebenarnya, cara mudah untuk memimpin para millennial adalah menjadi role model.

Anda tidak bisa hanya bicara, tapi juga perlu mempraktikkan apa yang Anda bicarakan di lingkungan kerja anda.

Jika generasi X tidak perlu dikomunikasikan mengenai visi misi dan perusahaan, hal ini tidak berlaku pada generasi milenial yang membutuhkan pemahaman mengenai tujuan mereka melakukan sesuatu dan alasan perubahan yang terjadi.

Tips bagi para leader atau HR adalah dengan lebih sering mengadakan townhall untuk para millennial karena yang mereka butuhkan adalah pemahaman yang biasanya ingin didengarkan langsung dari orang yang tepat.

Mereka cenderung lebih senang mendengar arahan dari fitur yang tepat dan bertanya langsung.

Menariknya, saat purpose-nya sampai, generasi milenial ini akan melakukannya dengan sangat baik (all out) untuk perusahaan.

Purpose adalah hal yang penting. Saat kita membicarakan bisnis, apa tujuan bisnis tersebut dilakukan?

Tentu saja, sebuah bisnis yang dijalankan memiliki tujuan untuk menghasilkan uang, sehingga mereka mampu membayar karyawan di lingkungan kerja.

Untuk menyampaikan tujuan ini adalah dengan cara menunjukkan mereka bagaimana cara melakukannya.

Baca Juga : Solusi HRIS menghadapi Tren Teknologi di Industri Manufaktur

Gunakan HR Tools Seperti Talenta HRIS untuk Bantu Ciptakan Lingkungan Kerja Lebih Nyaman

Selain tips di atas, tugas Anda sebagai HRD juga dapat memanfaatkan HR tools yang membuat pekerjaan Anda lebih mudah dan cepat, sehingga seluruh pekerjaan HR dapat diselesaikan lebih produktif.

Bukan hanya bagi HR, tools ini juga bisa membantu Anda memberikan kemudahan bagi karyawan mulai dari mengajukan cuti, absensi, reimbursement, dan masih banyak lagi.

Talenta merupakan salah satu HR tools yang membantu Anda mengelola administrasi perusahaan dan karyawan.

Gunakan HR Tools Seperti Talenta HRIS untuk Lingkungan Kerja Lebih Nyaman

Dengan sistem HRIS Talenta, karyawan Anda dapat dengan mudah mengajukan cuti secara online kapan dan di mana saja, absensi tidak perlu lagi di kantor cukup dengan mobile phone, mengajukan reimburse dengan cepat, dan masih banyak lagi.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Selain itu, karyawan di lingkungan kerja juga dapat dengan mudah melihat slip gaji tanpa perlu meminta langsung dengan Anda.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.