20 Contoh Pertanyaan Interview Kerja yang Umum beserta Jawabannya

Tayang
29 May, 2023
Diperbarui
08 Agustus 2025
Di tulis oleh:
Mekari Talenta
Mekari Talenta
Di review oleh:
Mekari Talenta Expert Reviewer
Hendry Tjiu

interview merupakan tahap penting dalam proses rekrutmen yang menentukan apakah seorang kandidat layak melanjutkan ke proses berikutnya.

Momen ini sering kali menjadi sumber ketegangan, terutama ketika pelamar belum mengetahui jenis pertanyaan yang akan diajukan.

Menurut laporan Aptitude Research (2022), sebanyak 25% kandidat tereliminasi pada tahap wawancara. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan fase aplikasi, penyaringan awal, asesmen, bahkan negosiasi penawaran kerja.

Fakta ini menegaskan bahwa wawancara bukan sekadar formalitas, melainkan titik paling menentukan dalam keberhasilan seorang pelamar.

Sebagai bentuk evaluasi langsung terhadap pengalaman, keterampilan, dan kepribadian kandidat, wawancara kerja memerlukan persiapan matang.

Memahami pola pertanyaan yang umum digunakan serta strategi menjawabnya secara tepat akan membantu Anda tampil lebih percaya diri dan terstruktur.

Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering muncul dalam wawancara kerja dan cara menjawabnya lengkap beserta tipsnya.

Baca Juga: 10 Teknik Wawancara Kerja yang Efektif untuk HR dan User

Cara Menjawab Interview Kerja dengan Baik dan Benar

Dalam sesi wawancara, perekrut sering mengajukan pertanyaan seputar pengalaman kandidat dalam menghadapi tantangan atau menyelesaikan masalah di tempat kerja.

Untuk menjawabnya secara efektif, dibutuhkan pendekatan yang tidak hanya deskriptif, tetapi juga logis dan terstruktur.

Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Berikut penjelasan masing-masing dalam metode STAR:

1. Situation

Jelaskan konteks atau latar belakang situasi yang relevan dengan pertanyaan yang diajukan. Pastikan informasi yang disampaikan fokus pada kondisi inti dan tidak meluas ke detail yang tidak berhubungan dengan peran atau tantangan utama.

Contohnya: “Saat saya bekerja di divisi pemasaran, perusahaan menghadapi penurunan engagement media sosial hingga 30% dalam satu bulan.”

2. Task

Uraikan tanggung jawab atau target yang menjadi bagian dari peranmu dalam situasi tersebut. Penjelasan mengenai tugas ini memberikan gambaran sejauh mana kamu memahami peran yang diemban serta ekspektasi yang harus dipenuhi.

Contohnya: “Saya ditugaskan membuat strategi konten baru yang bisa meningkatkan engagement dalam waktu dua minggu.”

3. Action

Sampaikan langkah-langkah konkret yang kamu ambil untuk menyelesaikan tugas atau mengatasi permasalahan.

Sertakan pula pertimbangan atau alasan di balik keputusan yang diambil untuk menunjukkan proses berpikirmu dalam menghadapi tantangan tersebut.

Contoh: “Saya menganalisis data performa konten sebelumnya, mengatur ulang jadwal posting, dan melakukan eksperimen dengan format video pendek yang sedang tren.”

4. Result

Tutup jawaban dengan menjelaskan hasil dari tindakan yang kamu lakukan. Jika memungkinkan, gunakan data kuantitatif seperti persentase peningkatan, efisiensi waktu, atau capaian target sebagai indikator keberhasilan. Hal ini akan memperkuat kesan positif terhadap kontribusimu.

Contoh: “Dalam dua minggu, engagement meningkat 45% dan jumlah followers naik 10%. Strategi ini kemudian dijadikan acuan oleh tim regional.”

Baca Juga: 9 Pertanyaan Kepada HRD saat Interview yang Harus Diajukan

20 Pertanyaan Interview Kerja dan Contoh Jawabannya

Berikut ini pertanyaan yang biasa muncul saat interview kerja beserta jawabannya:

1. Ceritakan tentang Diri Anda

Salah satu pertanyaan yang hampir selalu muncul di awal sesi wawancara kerja adalah, “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Silakan perkenalkan diri Anda”. Meski terdengar sederhana, pertanyaan ini menjadi momen awal bagi perekrut untuk mengenali karakter, latar belakang, dan potensi kecocokan kandidat terhadap posisi yang dilamar.

Pertanyaan ini tidak hanya bertujuan menggali informasi dasar, tetapi juga untuk melihat bagaimana kandidat menyampaikan informasi secara terstruktur, percaya diri, dan relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Berikut contoh jawaban perkenalan diri yang singkat, padat, dan terarah:

“Selamat pagi, nama saya Putra Sukandi. Saya lulusan S1 Ilmu Komputer dari Universitas Amikom Yogyakarta. Selama satu tahun terakhir, saya aktif sebagai freelance copywriter dan telah menangani berbagai proyek konten digital, termasuk kampanye media sosial dan penulisan artikel SEO. Di luar pekerjaan, saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap pengembangan diri, terutama melalui membaca dan belajar strategi komunikasi digital. Saya percaya pengalaman serta minat saya sejalan dengan posisi ini, dan saya berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.”

2. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?

Pertanyaan ini sering diajukan baik kepada fresh graduate maupun kandidat yang telah berpengalaman.

Tujuannya adalah untuk menilai seberapa serius dan antusias kamu dalam melamar, serta seberapa jauh kamu mengenali nilai, visi, dan lini bisnis perusahaan yang dituju.

Untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu, baik melalui situs resmi perusahaan, akun media sosial, pemberitaan media, maupun dari jaringan profesional yang pernah atau sedang bekerja di sana.

Fokuskan jawaban pada poin yang relevan dengan posisi yang dilamar, seperti industri, produk/jasa utama, nilai perusahaan, atau inisiatif yang sedang dijalankan.

Contoh jawaban:

“Dari hasil riset yang saya lakukan, perusahaan ini merupakan salah satu pelaku industri FMCG yang telah beroperasi selama lebih dari dua dekade dan dikenal luas melalui produk-produk unggulannya di segmen perawatan rumah tangga dan personal care. Saya juga membaca bahwa perusahaan sangat fokus pada keberlanjutan dan inovasi, terbukti dari peluncuran produk ramah lingkungan beberapa tahun terakhir. Nilai perusahaan yang menekankan integritas, kolaborasi, dan pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang membuat saya tertarik untuk bergabung dan berkontribusi di dalamnya.”

3. Mengapa Anda tertarik melamar di posisi ini?

Pertanyaan ini memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap peran yang ditawarkan, sekaligus menunjukkan bahwa mereka telah memahami karakter perusahaan dan relevansi posisi tersebut terhadap rencana karier pribadi.

Jawaban yang baik tidak hanya menggambarkan antusiasme, tetapi juga menyoroti kesesuaian antara nilai perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, dan aspirasi jangka panjang kandidat.

Contoh jawaban:

“Saya tertarik melamar di posisi ini karena tanggung jawab yang ditawarkan sangat relevan dengan minat dan latar belakang profesional saya, khususnya di bidang pemasaran digital. Saya mengikuti perkembangan perusahaan Anda dan cukup terkesan dengan pendekatan inovatif dalam menjangkau audiens melalui media sosial. Salah satu kampanye yang diluncurkan tahun lalu menurut saya mencerminkan pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen modern—dan itu sejalan dengan pendekatan kerja saya. Selain itu, saya melihat perusahaan ini memberi ruang bagi kolaborasi dan pengembangan diri, yang sangat saya prioritaskan dalam perjalanan karier saya. Saya yakin posisi ini bisa menjadi titik penting untuk berkontribusi sekaligus berkembang secara profesional.”

4. Dari mana Anda mendapatkan informasi lowongan pekerjaan ini?

Pertanyaan mengenai sumber informasi lowongan biasanya diajukan untuk melihat seberapa aktif kamu dalam mencari peluang kerja dan seberapa besar ketertarikanmu terhadap perusahaan tersebut.

Jawaban yang baik bisa menunjukkan inisiatif, kemampuan membangun jejaring, atau ketertarikan yang konsisten terhadap bidang dan organisasi yang kamu tuju.

Tidak perlu dibuat rumit, jawablah dengan jujur dan relevan. Jika kamu mendapatkan info dari platform lowongan kerja, media sosial resmi perusahaan, atau referensi rekan, sebutkan dengan jelas dan, jika memungkinkan, tambahkan alasan mengapa kamu tertarik melamar begitu melihat lowongan tersebut.

Contoh jawaban:

“Saya mengetahui informasi lowongan ini melalui website resmi perusahaan. Saya memang sedang aktif mencari peluang yang sejalan dengan minat dan latar belakang saya, dan posisi ini langsung menarik perhatian saya karena sangat sesuai dengan bidang yang ingin saya tekuni. Selain itu, saya sudah cukup familiar dengan reputasi perusahaan ini di industri, sehingga saya merasa yakin untuk melamar dan berharap bisa berkontribusi ke depannya.”

5. Mengapa Anda cocok untuk posisi ini?

Pertanyaan ini biasanya diajukan untuk menilai sejauh mana kandidat memahami peran yang dilamar serta bagaimana mereka memposisikan diri sebagai solusi bagi kebutuhan perusahaan.

Jawaban yang baik bukan hanya menjelaskan kemampuan yang dimiliki, tetapi juga menunjukkan kecocokan antara latar belakang kandidat dengan tantangan yang akan dihadapi di posisi tersebut.

Untuk menyusun jawaban yang meyakinkan, fokus pada kompetensi inti yang relevan dengan deskripsi pekerjaan, riwayat pencapaian yang serupa, serta motivasi yang tulus terhadap bidang atau peran yang dilamar.

Contoh jawaban:

“Setelah mempelajari deskripsi pekerjaan untuk posisi ini, saya melihat kemampuan project management yang saya miliki sangat sesuai dengan kebutuhan peran tersebut. Latar belakang saya di jurusan Manajemen Bisnis, ditambah dengan pelatihan di bidang digital marketing, memberi saya pemahaman yang kuat tentang strategi komunikasi dan pengelolaan kampanye digital. Selain itu, menjadi Social Media Specialist adalah posisi yang memang telah lama saya incar karena sesuai dengan minat dan arah pengembangan karier saya.”

Baca Juga: Begini Contoh Konfirmasi Panggilan Interview Lewat Email

6. Apa kelebihan yang Anda miliki?”

Salah satu pertanyaan umum dalam wawancara kerja adalah, “Apa kelebihan yang Anda miliki?” Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi inti yang menjadi nilai tambah kandidat, serta sejauh mana kemampuan tersebut dapat mendukung efektivitas kerja di posisi yang dilamar.

Untuk memberikan jawaban yang tepat, pastikan kelebihan yang disampaikan relevan dengan kebutuhan pekerjaan. Hindari menyebutkan keunggulan secara umum tanpa konteks. Sebaliknya, tunjukkan bagaimana kelebihan tersebut memberi dampak nyata dalam situasi kerja.

Contoh jawaban:

“Berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman saya, salah satu kelebihan yang saya miliki adalah kemampuan komunikasi yang baik. Dalam praktiknya, saya mampu menyampaikan informasi secara jelas dan terstruktur, baik kepada tim internal maupun kepada klien. Keterampilan ini membantu meminimalkan miskomunikasi dan memperlancar proses koordinasi dalam pekerjaan, terutama saat menangani proyek bersama lintas divisi.”

7. Apa kelemahan Anda yang paling menonjol?

Selain menanyakan kelebihan, perekrut juga sering meminta kandidat untuk menyebutkan kelemahan yang dimiliki. Pertanyaan ini bukan ditujukan untuk mencari kekurangan, melainkan untuk mengukur tingkat kesadaran diri serta kemampuan kandidat dalam mengenali dan memperbaiki area yang masih perlu dikembangkan.

Cara terbaik menjawab pertanyaan ini adalah dengan memilih kelemahan yang tidak secara langsung mengganggu fungsi utama dari posisi yang dilamar. Lebih dari itu, penting untuk menunjukkan bagaimana kamu menyikapi kelemahan tersebut dan langkah konkret yang telah atau sedang dilakukan untuk memperbaikinya.

Contoh jawaban:

“Salah satu kelemahan saya adalah kesulitan dalam menetapkan batasan yang sehat terkait beban kerja. Saya cenderung menerima berbagai permintaan bantuan, termasuk yang berada di luar tanggung jawab utama saya. Akibatnya, saya sempat mengalami kelelahan yang memengaruhi performa kerja secara keseluruhan. Namun saat ini saya sedang membangun kebiasaan baru, yaitu memetakan prioritas secara jelas dan berani menyampaikan batasan ketika kapasitas kerja saya sudah maksimal. Langkah ini cukup membantu dalam menjaga keseimbangan produktivitas dan kesehatan.”

Baca Juga: 3 Pertanyaan Interview Kerja yang Kerap Dilontarkan di Perusahaan Startup

8. Apa kontribusi yang bisa Anda berikan untuk perusahaan ini?

Setiap perusahaan mencari individu yang tidak hanya memenuhi kualifikasi teknis, tetapi juga mampu membawa nilai tambah yang relevan dan berdampak. Melalui pertanyaan “Bagaimana Anda bisa berkontribusi pada keberhasilan perusahaan ini?”, perekrut ingin mengetahui bagaimana pengalaman dan keterampilanmu bisa langsung diimplementasikan untuk mendukung tujuan bisnis.

Untuk menjawabnya, fokuskan pada keahlian inti yang kamu miliki, pengalaman terdahulu yang relevan, dan bagaimana pendekatan kerjamu bisa memberikan dampak nyata, baik dari sisi efisiensi, inovasi, maupun kolaborasi tim.

Contoh jawaban:

“Saya percaya bahwa kontribusi terbaik datang dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan perusahaan, dikombinasikan dengan keterampilan yang relevan. Dengan latar belakang saya di bidang pemasaran digital, saya memiliki pengalaman dalam menyusun strategi konten yang tidak hanya meningkatkan visibilitas brand, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan konversi secara konsisten. Di posisi sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement media sosial sebesar 60% dalam kurun waktu enam bulan melalui kampanye terpadu berbasis data. Saya yakin pendekatan berbasis analisis dan fokus pada hasil ini dapat diterapkan di perusahaan ini untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan sejalan dengan target bisnis yang ditetapkan.”

9. Apa yang Anda ketahui tentang posisi ini?

Pertanyaan “Apa yang Anda ketahui tentang posisi ini?” diajukan untuk mengukur sejauh mana kandidat memahami peran yang dilamar. Perekrut ingin memastikan bahwa pelamar tidak hanya sekadar mengirimkan lamaran secara massal, tetapi benar-benar memahami tanggung jawab, keterampilan, dan ekspektasi yang melekat pada posisi tersebut.

Menjawab pertanyaan ini dengan baik menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset, membaca deskripsi pekerjaan secara menyeluruh, serta memiliki inisiatif untuk belajar tentang peran yang kamu minati, baik melalui pengalaman, kursus, atau sumber lain yang relevan.

Contoh jawaban:

“Saya melamar untuk posisi Content Writer yang memiliki tanggung jawab utama dalam membuat konten tulisan, baik untuk blog, website, maupun kebutuhan kampanye digital lainnya. Dari riset yang saya lakukan, peran ini juga menuntut pemahaman yang baik tentang struktur artikel, strategi penulisan SEO, serta kemampuan menyampaikan informasi secara menarik dan mudah dipahami. Untuk mendukung kesiapan saya, saya telah mengikuti kursus Content Writing dan SEO, serta rutin mempraktikkannya melalui proyek freelance dan blog pribadi.”

10. Apa motivasi Anda dalam bekerja?

Pertanyaan tentang motivasi kerja bertujuan untuk memahami apa yang mendorong seorang kandidat tetap produktif dan berkomitmen dalam menjalankan tanggung jawabnya.

Jawablah pertanyaan ini dengan jujur alasan ketertarikanmu terhadap perusahaan. Jelaskan juga bagaimana posisi yang dilamar sejalan dengan keahlian serta latar belakang pendidikanmu.

Kamu juga bisa menambahkan tujuan karier jangka panjang untuk menunjukkan keseriusan dan kecocokanmu dengan visi perusahaan

Contoh jawaban:

“Motivasi terbesar saya dalam bekerja adalah keinginan untuk terus belajar dan berkembang. Saya menikmati proses memecahkan masalah yang menantang dan melihat bagaimana solusi yang saya berikan dapat berkontribusi langsung terhadap kemajuan tim atau perusahaan. Selain itu, bekerja dalam lingkungan yang kolaboratif dan tujuan yang jelas memberikan saya energi positif, terutama ketika saya dapat melihat hasil nyata dari apa yang kami kerjakan bersama. Hal tersebut membuat saya merasa pekerjaan saya bermakna.”

11. Apa tantangan terbesar yang pernah Anda dihadapi?

Pertanyaan mengenai tantangan terbesar yang pernah dihadapi bertujuan untuk melihat bagaimana kandidat merespons tekanan, mengambil keputusan dalam situasi mendesak, dan menunjukkan ketahanan dalam menghadapi masalah.

Selain itu, perekrut juga ingin menilai kemampuan kandidat dalam berpikir kritis dan mengelola situasi tidak terduga secara profesional.

Untuk menjawabnya secara efektif, kamu dapat menggunakan pendekatan STAR  untuk menyusun cerita yang jelas, logis, dan berdampak.

Fokuskan jawaban pada peran aktif yang kamu ambil, alasan di balik keputusan yang dibuat, serta hasil akhir yang bisa diukur atau dievaluasi secara kualitatif.

Contoh jawaban:

“Tantangan terbesar yang pernah saya hadapi terjadi saat bekerja di perusahaan sebelumnya, ketika saya secara mendadak diminta menggantikan manajer saya untuk memberikan presentasi kepada klien penting dari luar kota. Saat itu, saya tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri, namun saya segera menghubungi manajer saya untuk mendapatkan poin-poin utama yang harus disampaikan. Setelah itu, saya menyusun ulang materi agar sesuai dengan gaya presentasi saya dan melakukan latihan singkat sebelum pertemuan. Hasilnya, sesi presentasi berjalan dengan lancar, dan klien memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan perusahaan kami. Dari pengalaman ini, saya belajar pentingnya adaptasi cepat, komunikasi efektif, dan menjaga ketenangan dalam situasi penuh tekanan.”

12. Apa yang telah Anda capai di pekerjaan sebelumnya?

Pertanyaan mengenai pencapaian terbesar bertujuan untuk menggali kontribusi nyata yang pernah kamu berikan, baik dalam konteks profesional maupun akademik.

Jawaban yang disampaikan akan membantu perekrut menilai kemampuanmu dalam menyelesaikan tantangan, serta seberapa besar dampak dari tindakan yang kamu ambil.

Jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja, pilih pencapaian yang relevan dengan posisi yang sedang dilamar, dan sertakan data atau hasil terukur untuk memperkuat kesan.

Bagi fresh graduate, pencapaian selama masa kuliah, baik akademik maupun organisasi, dapat dijadikan contoh yang tepat.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki pengalaman sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun dan saat itu dipercaya untuk mengelola akun Instagram untuk produk baru perusahaan. Dalam waktu delapan bulan, saya berhasil meningkatkan jumlah pengikut dari 1.000 menjadi lebih dari 250.000. Tingkat engagement pun terjaga, dengan rata-rata komentar mencapai 150 per postingan. Strategi konten yang saya terapkan terbukti efektif dalam meningkatkan awareness, sekaligus mendukung pertumbuhan penjualan. Atas kontribusi tersebut, saya mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik di divisi saya.”

13. Apa rencana Anda 3-5 tahun ke depan?

Pertanyaan mengenai rencana dalam 3–5 tahun ke depan bertujuan untuk memahami sejauh mana kandidat memiliki visi jangka menengah terhadap kariernya. Jawaban ini membantu perusahaan menilai kesesuaian antara aspirasi pribadi dengan arah pengembangan yang tersedia di dalam organisasi. Kandidat yang memiliki tujuan jelas dan terukur cenderung dinilai lebih siap untuk berkembang bersama perusahaan.

Untuk menjawabnya secara efektif, sampaikan rencana pengembangan diri yang realistis dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Tunjukkan pula komitmen jangka panjang melalui kontribusi yang ingin kamu berikan.

Contoh jawaban:

“Dalam lima tahun ke depan, saya memiliki target untuk menempati posisi strategis di bidang kreatif, seperti Art Director. Untuk mencapai itu, saya memulai karier saya dari posisi desainer grafis agar dapat memahami secara menyeluruh elemen visual, branding, dan dinamika kerja tim kreatif. Saya berkomitmen untuk terus mengembangkan keterampilan teknis maupun kepemimpinan, dan saya percaya bahwa dengan kontribusi yang konsisten, saya dapat tumbuh bersama perusahaan ini dan memberikan dampak yang nyata dalam jangka panjang.”

Kalau kamu ingin versi untuk profesi lain seperti data analyst, digital marketing, HR, software engineer, atau posisi adminis

14. Bisa diceritakan bagaimana cara Anda bekerja dalam tim?

Pertanyaan mengenai cara bekerja dalam tim diajukan untuk menilai kemampuan kolaboratif kandidat, gaya komunikasi yang digunakan, serta kontribusi nyata dalam lingkungan kerja kolektif. Kemampuan bekerja sama menjadi salah satu keterampilan kunci yang dicari oleh perusahaan, terutama dalam peran yang melibatkan lintas fungsi atau koordinasi intensif.

Untuk menjawabnya secara efektif, fokuskan penjelasan pada pengalaman konkret, bagaimana kamu berperan dalam tim, cara kamu menyampaikan pendapat atau mendengarkan masukan, serta bagaimana kamu membantu tim mencapai tujuan bersama, terutama dalam menghadapi tantangan.

Contoh jawaban:

“Saya terbiasa bekerja dalam tim lintas divisi, terutama saat menangani proyek kampanye digital di perusahaan sebelumnya. Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah perbedaan prioritas antar tim pemasaran dan tim desain. Saya berinisiatif menjadi penghubung komunikasi dengan menyusun ringkasan kebutuhan konten secara lebih sistematis agar bisa dipahami oleh semua pihak. Selain itu, saya juga mengatur sesi diskusi mingguan untuk menyelaraskan progres dan memastikan tidak ada miskomunikasi. Hasilnya, proyek dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu, dan efisiensi kerja tim meningkat secara signifikan. Dari pengalaman tersebut, saya belajar pentingnya empati, komunikasi terbuka, dan kemampuan menyatukan perbedaan demi mencapai tujuan bersama.”

15. Bagaimana Anda menangani konflik dengan rekan kerja?

Dalam lingkungan kerja yang melibatkan kolaborasi lintas tim, perbedaan pendapat dan gesekan antarindividu bukanlah hal yang asing.

Yang membedakan satu kandidat dengan yang lain adalah bagaimana mereka merespons situasi tersebut apakah dengan sikap reaktif, atau dengan pendekatan yang solutif dan profesional.

Ketika ditanya tentang cara menangani konflik dalam tim, penting untuk menunjukkan bahwa kamu mampu menjaga komunikasi tetap terbuka, menghargai perspektif orang lain, dan berperan aktif dalam menciptakan penyelesaian yang adil.

Contoh jawaban:

“Saya pernah menghadapi situasi di mana dua rekan kerja saya terlibat dalam perdebatan mengenai pembagian workload dalam tim proyek. Alih-alih membiarkan situasi memanas, saya mengajak mereka berdiskusi bersama untuk mengurai masalah secara terbuka. Saya berusaha memahami masing-masing sudut pandang dan mengajak keduanya menyusun ulang pembagian tugas berdasarkan kapasitas dan urgensi. Pendekatan ini membantu meredakan ketegangan, dan proyek kembali berjalan lancar. Bagi saya, keterbukaan, empati, dan komunikasi yang terarah adalah kunci utama dalam menyelesaikan konflik secara konstruktif.”

16. Mengapa Anda resign dari pekerjaan sebelumnya?

Pertanyaan mengenai alasan resign biasanya diajukan kepada kandidat yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya.

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memahami motivasi perpindahan karier sekaligus memastikan bahwa kandidat meninggalkan pekerjaan sebelumnya dengan alasan yang profesional, bukan karena konflik atau ketidakmampuan beradaptasi.

Untuk menjawabnya secara tepat, hindari menyalahkan perusahaan, atasan, atau rekan kerja sebelumnya. Fokuslah pada alasan yang konstruktif, seperti keinginan untuk berkembang, eksplorasi bidang baru, atau mencari tantangan yang lebih relevan dengan tujuan karier jangka panjang.

Contoh jawaban:

“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri karena ingin mengembangkan kemampuan saya di bidang yang lebih selaras dengan minat dan rencana karier jangka panjang. Posisi yang saya lamar saat ini memberikan ruang untuk belajar hal baru sekaligus memungkinkan saya menerapkan keterampilan yang sudah saya miliki secara lebih optimal. Saya percaya bahwa tantangan baru ini akan menjadi langkah penting untuk kontribusi yang lebih besar di masa depan.”

17. Bagaimana cara Anda menghadapi stres atau tekanan pekerjaan?

Pertanyaan mengenai bagaimana cara menghadapi stres atau tekanan kerja bertujuan untuk mengukur ketahanan mental kandidat dalam situasi kerja yang dinamis. Setiap pekerjaan memiliki tantangan tersendiri, dan perusahaan ingin memastikan bahwa kandidat memiliki strategi yang sehat dan produktif dalam mengelola tekanan tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa menyebutkan jenis tekanan yang pernah kamu alami secara singkat, lalu fokus pada bagaimana kamu mengelolanya secara konstruktif, baik melalui manajemen waktu, komunikasi, maupun teknik relaksasi yang membantu menjaga produktivitas.

Contoh jawaban:

“Saya memahami bahwa tekanan adalah bagian dari dinamika pekerjaan, terutama saat menghadapi tenggat waktu yang ketat atau beban kerja yang meningkat. Dalam situasi seperti itu, saya biasanya mengambil jeda singkat untuk menenangkan pikiran dan mengatur ulang prioritas pekerjaan. Saya juga terbiasa membuat to-do list harian agar tidak kewalahan secara mental. Dengan pendekatan ini, saya bisa tetap fokus menyelesaikan tugas secara bertahap tanpa mengorbankan kualitas kerja. Selain itu, saya percaya bahwa menjaga komunikasi terbuka dengan tim juga membantu mengurangi stres yang tidak perlu.”

18. Berapa gaji yang Anda harapkan?

Pertanyaan mengenai ekspektasi gaji sering dianggap sensitif, namun penting bagi perusahaan untuk mengetahui apakah harapan kandidat sejalan dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan untuk suatu posisi. Dengan mengetahui kisaran gaji yang diharapkan sejak awal, proses rekrutmen dapat berjalan lebih transparan dan efisien.

Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kamu sudah melakukan riset terkait standar gaji untuk posisi yang dilamar, baik berdasarkan lokasi, industri, maupun tingkat pengalaman. Selain itu, perhitungkan pula latar belakang pendidikan, sertifikasi, serta pencapaian profesional yang kamu miliki.

Contoh jawaban:

“Berdasarkan riset yang saya lakukan melalui platform informasi gaji dan referensi industri, saya memahami bahwa kisaran gaji untuk posisi ini berada di angka Rp7.000.000 hingga Rp8.500.000 per bulan, tergantung pada tanggung jawab dan kompleksitas peran. Dengan mempertimbangkan latar belakang saya dan pengalaman yang relevan, saya merasa ekspektasi saya berada di kisaran tersebut. Namun, tentu saya terbuka untuk mendiskusikan lebih lanjut dan menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan.”

19. Mengapa kami harus menerima Anda di perusahaan ini?

Pertanyaan seperti ini kerap muncul di akhir sesi wawancara sebagai bentuk pengujian akhir terhadap keyakinan dan kesiapan kandidat.

Di titik ini, perusahaan ingin mendengar alasan kuat yang membedakan kamu dari pelamar lain, sekaligus memastikan bahwa kamu memahami posisi serta bisa memberikan nilai tambah.

Untuk menjawabnya secara efektif, sampaikan kompetensi yang paling relevan dengan kebutuhan perusahaan dan berikan contoh nyata bagaimana kemampuan tersebut telah kamu terapkan.

Contoh jawaban:

“Saya melihat bahwa posisi ini membutuhkan seseorang yang mampu bekerja secara adaptif, cepat, dan paham akan perkembangan teknologi digital. Saya memiliki pengalaman dalam mengelola konten di berbagai platform media sosial, terbiasa bekerja dalam tenggat waktu yang ketat, dan memiliki pemahaman teknis yang mendukung strategi komunikasi digital. Saya percaya kemampuan ini sejalan dengan kebutuhan perusahaan, dan jika diberi kesempatan, saya siap memberikan kontribusi nyata dengan pendekatan kerja yang terstruktur, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil.”

20. Apakah bersedia ditempatkan di luar kota?

Pertanyaan seputar kesediaan ditempatkan di luar kota sering kali diajukan untuk menilai fleksibilitas dan kesiapan kandidat dalam mengikuti kebutuhan operasional perusahaan. Terutama untuk posisi yang berkaitan dengan ekspansi, supervisi lapangan, atau proyek regional, mobilitas menjadi faktor penting yang dipertimbangkan sejak awal proses seleksi.

Menjawab pertanyaan ini secara profesional berarti menunjukkan keterbukaan terhadap dinamika pekerjaan, sambil tetap menyampaikan ekspektasi secara realistis dan sopan.

Contoh jawaban:

“Saya memahami bahwa beberapa posisi di perusahaan memiliki tuntutan untuk mobilitas, termasuk kemungkinan penempatan di luar kota. Saya bersedia mengikuti kebijakan penempatan yang telah ditentukan perusahaan, selama tetap ada komunikasi yang jelas mengenai durasi, lokasi, dan tanggung jawab yang akan dijalankan. Saya juga terbuka untuk menyesuaikan jadwal kerja, termasuk apabila diperlukan untuk bekerja lembur, selama ada koordinasi dan kompensasi yang sesuai dengan ketentuan perusahaan.”

21. Apakah Anda memiliki pertanyaan?

Di akhir sesi wawancara, perekrut umumnya akan menanyakan, “Apakah Anda memiliki pertanyaan?” Meskipun sering dianggap sebagai formalitas, momen ini sebenarnya merupakan kesempatan penting bagi kandidat untuk menunjukkan ketertarikan dan keseriusan terhadap posisi serta perusahaan yang dilamar.

Mengajukan pertanyaan yang relevan menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset, memiliki rasa ingin tahu yang sehat, dan mempertimbangkan masa depan kariermu secara serius. Sebaliknya, mengakhiri sesi tanpa pertanyaan atau memberikan jawaban datar seperti “sudah cukup jelas” dapat terkesan pasif dan kurang antusias.

Baca Juga: 15 Pertanyaan Interview Kerja untuk Diajukan ke HRD

Mekari Talenta, Aplikasi Wajib Bagi HRD

Untuk membantu HR dalam mempermudah proses perekrutan karyawan, Mekari Talenta bisa menjadi solusinya.

Mekari Talenta merupakan software HRIS yang juga memiliki fungsi lain sebagai aplikasi applicant tracking system atau ATS.

ATS sendiri merupakan sebuah sistem untuk melacak proses rekrutmen dari awal hingga proses onboarding karyawan di dalam satu dashboard terintegrasi.

Dengan Mekari Talenta, Anda dapat mengumpulkan sekaligus menyaring CV kandidat, memantau sejauh mana proses dari masing-masing kandidat, menjadwalkan interview, hingga proses onboarding dan memindahkan data kandidat ke dalam database karyawan dalam software Mekari Talenta.

Dengan demikian, proses rekrutmen jadi lebih mudah dan efisien.

Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Anda bisa coba demo aplikasinya dan berkonsultasi dengan tim sales kami seputar permasalahan HR Anda sekarang juga.

Image
Mekari Talenta Penulis
Platform informasi HR terpercaya dari Mekari. Tim editorial kami menyajikan insight, tips, dan strategi manajemen SDM terkini untuk membantu bisnis dalam mengelola karyawan, meningkatkan produktivitas, serta mengembangkan talenta secara berkelanjutan.
Mekari Talenta
Hendry Tjiu, CHRP

Hendry Tjiu adalah seorang profesional di bidang human capital dengan lebih dari 18 tahun pengalaman.

WhatsApp Hubungi sales