10 Kesalahan Saat Interview Yang Dilakukan Fresh Graduate

By Mekari TalentaPublished 14 Mar, 2023 Diperbarui 20 Maret 2024

Saat melakukan interview fresh graduate kerja, tentu saja Anda tidak hanya bertemu dengan calon profesional yang telah berpengalaman kerja.

Namun, bisa jadi Anda bertemu dengan kandidat karyawan yang datang dari latar belakang pengalaman baru atau fresh graduate.

Sudah banyak diketahui bahwa menginterview kandidat karyawan yang datang dari latar belakang profesional dan fresh graduate memang sungguh berbeda.

Karyawan dari tingkat pengalaman fresh graduate biasanya cenderung banyak melakukan kesalahan-kesalahan selama proses interview, terutama jika interview tersebut adalah yang pertama bagi mereka.

interview fresh graduated

Kesalahan ini bukanlah sebuah bentuk ketidakprofesionalan mereka, melainkan hal-hal yang tak terduga dan merupakan kejadian lumrah yang pasti dialami tiap karyawan yang baru mengikuti interview kerja.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut Mekari Talenta ingin membagi beberapa daftar kesalahan yang sebenarnya lumrah dilakukan oleh kandidat karyawan fresh graduate saat melakukan interview kerja.
Mari simak!

1. Lupa Deskripsi pada CV yang dikirimkannya

Kesalahan pertama yang lumrah dilakukan oleh kandidat karyawan fresh graduate saat interview kerja adalah lupa deskripsi atau apa yang dituliskannya di CV.

Bukan karena ia sengaja, akan tetapi lebih karena si kandidat terkadang grogi hingga apa yang dipersiapkannya sehari sebelumnya, termasuk isi dekripsi CV-nya sendiri pun lupa.

Sikap grogi yang kerap muncul ini memang lumrah muncul pada kandidat yang tengah melakukan interview.

Namun, hal ini bisa diatasi dari sisi Anda sebagai interviewer yakni dengan mengajak komunikasi si kandidat dengan santai dan membuat suasana setenang mungkin.

Jangan tunjukan tanda atau sikap tubuh yang menolak atau ketidaksetujuan seperti mengernyitkan dahi dan menyilangkan tangan.

Karena hal ini dapat menimbulkan kesan meremehkan dan Anda tak benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan oleh si kandidat.

Baca Juga: Kesalahaan Interview Pekerjaan, No1 Jangan Ungkit Perusahaan Lama

2. Tidak Mengajukan Pertanyaan Apapun Saat Interview

Salah satu tujuan interview adalah menjalin komunikasi, di mana harapannya Anda bisa jauh mengenal si kandidat dan kandidat pun juga bisa mengenal sedikit banyak soal perusahaan.

Namun karena grogi atau alasan lainnya maka terkadang si kandidat tak mengajukan pertanyaan apapun saat interview.

Tak mengajukan pertanyaan apapun saat interview, bukan berarti si kandidat sombong. Melainkan bentuk kegugupannya saat menghadapi proses interview.

Alih-alih hanya menanti si kandidat bertanya, cobalah untuk mengajukan pertanyaan kepada mereka.

Bisa menanyakan soal apakah ada hal lain yang ingin diketahui atau Anda bisa berinisiatif menjelaskan beberapa detail soal pekerjaan yang perlu diketahui oleh si kandidat pada saat interview.

3. Penggunaan Bahasa yang Masih Kurang Baik

Pada saat interview dengan kandidat yang datang dari latar belakang fresh graduate biasanya Anda akan sering menemukan bahwa kalimat atau penjelasan yang diberikan kurang baik dari segi tata bahasa.

Hal ini lebih sering disebabkan karena rasa gugup yang terlalu besar sehingga apa yang sudah mereka persiapkan hilang dalam sekejap.

Agar tak terjadi kondisi seperti ini, maka Anda wajib mencairkan suasana dengan tidak terlalu menggunakan tata bahasa kaku atau yang terlalu teknikal.

Mengajukan daftar pertanyaan yang umum dan jelas tanpa basa-basi hingga sebisa mungkin menampilkan gesture tubuh sennatural yang bisa Anda tunjukkan.

Hal ini akan sangat membantu kandidat rileks dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang Anda ajukan dengan sebaik-baiknya termasuk dengan tata bahasa yang baik hingga maksud dari jawaban mereka bisa Anda mengerti atau pahami.

Baca Juga: Strategi Jitu Merekrut Karyawan Fresh Graduate

4. Tidak Melakukan Riset Sebelum Wawancara

Menyisihkan kesalahan saat wawancara kerja adalah kunci kesuksesan bagi para fresh graduate.

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah minimnya informasi tentang perusahaan yang dilamar.

Ketika para perekrut menanyakan tentang perusahaan, pelamar kerap terbata-bata dan kebingungan dalam memberikan jawaban.

Untuk menghindari kejadian ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Riset adalah langkah awal yang sangat penting sebelum menghadiri wawancara.

Ketahui tentang visi dan misi perusahaan, latar belakang, produk atau layanan yang mereka tawarkan, serta budaya perusahaan.

Ketika Anda bisa memberikan informasi yang tepat tentang perusahaan tersebut, itu akan menunjukkan komitmen dan minatmu untuk bergabung dengan mereka.

Selain itu, dengan melakukan riset, Anda dapat menemukan kesamaan antara nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai pribadimu.

Ketika Anda mampu menyampaikan bahwa Anda cocok dengan budaya perusahaan dan bersedia berkontribusi, perekrut akan lebih tertarik untuk mempertimbangkanmu sebagai calon karyawan yang potensial.

Ingatlah bahwa wawancara adalah kesempatan untuk saling mengenal.

Melalui riset yang teliti, Anda juga bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk diajukan kepada perekrut.

Ini menunjukkan bahwa Anda tertarik dan serius dengan posisi yang dilamar.

Jadi, sebelum menghadiri wawancara kerja berikutnya, pastikan Anda telah melakukan riset secara menyeluruh tentang perusahaan tersebut.

Hal ini akan meningkatkan kesempatanmu untuk mencapai kesuksesan dalam mendapatkan pekerjaan impianmu.

Tetap percaya diri dan berikan yang terbaik dalam wawancara!

Baca Juga: Trik Menjawab Pertanyaan “Adakah yang Ingin Ditanyakan” Saat Interview

5. Berpakaian Kurang Pantas dan Tidak Sopan

Pentingnya berpakaian dengan tepat saat menghadiri wawancara kerja tidak bisa diabaikan.

Penampilan yang tidak pantas bisa menjadi kesalahan besar yang dapat merusak kesan pertama pada perekrut.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pilihan pakaian dengan seksama.

Pertama-tama, pastikan Anda mengenakan pakaian yang sesuai dengan budaya dan lingkungan perusahaan yang Anda lamar.

Jika perusahaan memiliki budaya yang formal, pilihlah busana yang konservatif dan profesional.

Namun, jika perusahaan lebih santai dan berbudaya inovatif, Anda dapat memilih pakaian yang lebih kasual, tetapi tetap terlihat rapi dan sopan.

Selain itu, penting juga untuk merasa nyaman dengan pakaian yang Anda kenakan.

Ketika Anda merasa nyaman, itu akan tercermin dalam sikap dan percaya diri saat wawancara.

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat, terlalu longgar, atau membuatmu tidak merasa percaya diri.

Ingatlah bahwa penampilan adalah cerminan dari profesionalitas dan rasa hormat terhadap perusahaan yang Anda lamar.

Sebagai calon karyawan, Anda ingin menunjukkan bahwa Anda serius dalam mencari pekerjaan dan siap untuk menjadi bagian dari tim mereka.

Jadi, jangan remehkan pentingnya berpakaian dengan tepat saat wawancara kerja.

Jadilah dirimu yang terbaik dan tetap tunjukkan profesionalitasmu melalui pilihan busana.

Dengan begitu, Anda akan meningkatkan kesempatanmu untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda impikan. Selamat mencoba!

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Talent Management

6. Datang Terlambat Saat Interview

Tepat waktu adalah kunci sukses dalam segala aspek kehidupan, terutama saat menghadiri wawancara kerja.

Datang terlambat ke sesi wawancara adalah salah satu kesalahan yang sebaiknya dihindari oleh calon pelamar.

Kehadiran tepat waktu menunjukkan rasa hormat terhadap perekrut dan perusahaan yang sedang mencari karyawan.

Itu juga mencerminkan kemampuan manajemen waktu yang baik, yang merupakan kualitas yang dihargai di lingkungan kerja.

Saat Anda tiba terlambat, HRD mungkin akan bertanya-tanya apakah Anda akan konsisten dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas-tugas di perusahaan.

Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan untuk merencanakan perjalanan ke tempat wawancara dengan baik.

Kenali rute dan perkiraan waktu tempuh untuk menghindari kemungkinan terjebak macet atau kesulitan menemukan lokasi wawancara.

Sebagai tambahan, datang lebih awal memberi keuntungan tambahan.

Selain menunjukkan kedisiplinan, itu memberimu kesempatan untuk santai sejenak, menenangkan diri, dan membaca kembali informasi tentang perusahaan sebelum wawancara dimulai.

Anda ingin memberikan kesan terbaik pada perekrut, bukan?

Jadi, pastikan datang tepat waktu, atau lebih baik lagi, datang lebih awal.

Dengan kehadiran yang tepat waktu, Anda memberi sinyal positif bahwa Anda adalah calon yang serius, dapat diandalkan, dan menghargai waktu dari perusahaan yang Anda lamar.

Itu adalah langkah pertama menuju kesuksesan dalam wawancara dan mendapatkan pekerjaan impianmu. Semangat!

7. Kaku Dan Tegang Dalam Menjawab Pertanyaan Interview

Menunjukkan sikap yang profesional saat wawancara adalah langkah yang tepat, tetapi jangan biarkan kekakuan menghalangi keaslianmu.

Ingatlah bahwa dalam setiap interaksi, termasuk saat wawancara, keterampilan sosial dan keakraban juga sangat berarti.

Tidak perlu menjadi robot, tunjukkanlah sisi pribadimu yang hangat dan ramah.

Terutama sebagai seorang fresh graduate, perasaan sedikit tegang atau kurangnya kepercayaan diri adalah hal yang wajar.

Namun, Anda dapat mengatasi hal ini dengan berlatih berbicara di depan cermin atau berperan sebagai pewawancara dengan teman atau keluarga.

Dengan berlatih, Anda dapat memperkuat kemampuan berkomunikasimu, meningkatkan rasa percaya diri, dan menjadi lebih percaya diri saat menghadapi wawancara sebenarnya.

Jangan takut untuk menunjukkan sedikit keaslian dan kepribadianmu selama wawancara.

Menyisipkan humor ringan atau menunjukkan ketertarikan pada topik yang relevan dengan perusahaan adalah cara yang baik untuk menghilangkan ketegangan dan menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama.

Ingat, wawancara adalah kesempatan bagi perusahaan untuk mengenalimu lebih baik, termasuk kepribadianmu.

Jadi, jadilah dirimu sendiri dengan percaya diri.

Jika Anda bisa menampilkan sikap yang profesional sambil menunjukkan keaslianmu, kemungkinan besar perekrut akan lebih tertarik dan nyaman untuk berkolaborasi denganmu di perusahaan.

8. Berbohong dan Menjawab Pertanyaan Interview Secara Asal Asalan

Menjawab pertanyaan secara asal-asalan memang bisa menjadi jebakan yang tidak baik selama wawancara kerja.

Saat dihadapkan dengan pertanyaan yang tidak kita ketahui jawabannya, terkadang rasa panik muncul, dan beberapa kandidat merasa terpaksa untuk mengarang jawaban sembari berharap tebakannya benar.

Namun, perilaku ini justru dapat berdampak negatif pada kesan yang Anda berikan kepada pewawancara.

Sebaliknya, lebih baik menghadapi pertanyaan sulit dengan jujur dan terbuka.

Jika memang tidak tahu jawabannya, lebih baik mengakui dengan tulus.

Menjawab “tidak tahu” bukan berarti Anda bodoh, tetapi menunjukkan integritas dan kesungguhan untuk memberikan jawaban yang akurat dan berdasarkan pengetahuan yang memadai.

Jika interviewer memberikan pertanyaan sulit, mereka mungkin ingin menguji kemampuanmu dalam mengatasi tantangan dan keterbukaanmu dalam menghadapi ketidakpastian.

Dengan jujur mengakui ketidaktahuanmu, Anda menunjukkan sikap yang dewasa dan kesiapan untuk terus belajar dan berkembang.

Tentu saja, tidak tahu bukan berarti Anda tidak tertarik untuk belajar dan mencari jawabannya.

Jika ada kesempatan, sampaikan bahwa Anda akan dengan senang hati mencari tahu dan mempelajarinya lebih lanjut.

Sikap ini akan lebih dihargai daripada mengarang jawaban sembari berharap beruntung.

Ingatlah bahwa jujur dan keterbukaan adalah nilai-nilai penting dalam dunia kerja.

Menunjukkan sikap jujur dan rendah hati saat menghadapi pertanyaan sulit akan membuat kesan positif pada pewawancara dan meningkatkan peluangmu untuk berhasil dalam wawancara kerja.

9. Memberikan Jawaban Yang Terlalu Umum

Saat menghadapi wawancara kerja, menjawab pertanyaan dengan klise dan terlalu umum bisa menjadi jebakan yang perlu dihindari.

Meskipun sudah banyak mempelajari pertanyaan yang umum ditanyakan, menghadirkan jawaban yang kaku dan terlalu seragam bisa membuatmu terkesan seperti mesin yang mengulang naskah tanpa keaslian.

Sebaliknya, penting untuk memberikan jawaban yang tulus dan sesuai dengan kepribadianmu.

Memang, persiapan dan latihan menjawab pertanyaan adalah hal yang baik, tetapi cara penyampaiannya harus alami dan tidak terkesan seperti menghafal.

Pewawancara ingin melihatmu sebagai pribadi yang autentik, bukan sekadar mengulang jawaban yang telah dipersiapkan.

Bersiaplah untuk memberikan contoh konkret dari pengalaman dan pencapaianmu yang relevan dengan pertanyaan.

Ini akan membantu menjelaskan kemampuanmu dan memberikan bukti nyata atas apa yang Anda katakan.

Selain itu, sampaikan juga bagaimana pengalaman tersebut membentuk dirimu dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang Anda lamar.

Ingatlah bahwa setiap kandidat memiliki cerita unik dan pengalaman yang berbeda.

Jadi, sampaikan jawabanmu dengan ciri khas dan jujur.

Ini akan membantu Anda mencuri perhatian pewawancara dan meninggalkan kesan positif yang tak terlupakan.

Jangan takut untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya, karena itulah yang membuatmu unik dan berharga di dunia kerja.

Selamat mencoba dan bersemangat dalam menghadapi wawancara!

10. Kurang Percaya Diri Dan Pasif Dalam Wawancara

Saat menghadapi wawancara kerja, sikap pasif dan kurang percaya diri dapat menjadi hambatan bagi seorang fresh graduate.

Meskipun wajar merasa gugup, bersikap terlalu malu-malu dan menunjukkan ketidakantusiasan dapat memberikan kesan yang kurang positif pada pewawancara.

Sebaliknya, cobalah untuk bersikap lebih percaya diri dan antusias dalam menjawab pertanyaan.

Jangan hanya memberikan jawaban singkat dan datar, tetapi jelaskan dengan lebih detail dan tunjukkan minatmu terhadap perusahaan dan posisi yang kamu lamar.

Sampaikan dengan lugas bagaimana kamu dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

Ingatlah bahwa wawancara adalah kesempatanmu untuk menunjukkan kemampuan komunikasi dan keterampilan interpersonalmu.

Cobalah untuk menjalin komunikasi dua arah yang dinamis dengan pewawancara.

Dengarkan pertanyaan dengan saksama, berikan jawaban dengan penuh keyakinan, dan ajukan pertanyaan balik jika ada hal yang ingin kamu ketahui lebih lanjut tentang perusahaan.

Perusahaan mencari karyawan yang proaktif, inisiatif, dan mampu berkontribusi secara aktif.

Jadi, perlihatkan bahwa kamu adalah seseorang yang bersemangat untuk belajar dan berkembang bersama perusahaan.

Tunjukkan bahwa kamu siap untuk mengambil tanggung jawab dan memberikan dampak positif dalam lingkungan kerja.

Berlatihlah menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan membawa energi positif dalam wawancara.

Dengan sikap yang lebih aktif dan percaya diri, kesempatanmu untuk berhasil dalam wawancara kerja akan meningkat, dan perusahaan akan lebih tertarik untuk merekrutmu sebagai bagian dari tim mereka. Selamat mencoba!

***

Itulah beberapa kesalahan yang lumrah Anda temui kala menginterview kandidat karyawan dari latar belakang fresh graduate.

Untuk HR perusahaan, agar tak menemui kandidat yang seperti itu, maka ada baiknya selama proses rekrutmen karyawan Anda benar-benar melakukan filterisasi untuk bisa mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu caranya adalah memanfaatkan fitur Recruitment Tracking yang tersedia di Mekari Talenta.

Dengan bantuan fitur ini, Anda dapat dengan mudah mengontrol dan mengawasi setiap form lamaran yang masuk dengan sistematis karena dibantu database yang terintegrasi.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.