Arti benefit adalah sesuatu yang menguntungkan. Lalu apa Itu benefit perusahaan yang diharapkan karyawan? Ini 10 contoh benefit karyawan yang bantu tingkatkan loyalitas pegawai akan diulas oleh Mekari Talenta.
Apa Itu Benefit Karyawan?
Benefit karyawan adalah berbagai bentuk kompensasi non-upah yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai bagian dari paket kesejahteraan di luar gaji pokok. Benefit ini dapat berbentuk fasilitas, tunjangan, perlindungan sosial, atau layanan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, motivasi, dan loyalitas karyawan.
Penting bagi perusahaan untuk membuat program yang memberikan benefit yang dibutuhkan karyawan serta kemudahan absensi kehadiran, bahkan manfaat yang secara tidak langsung diinginkan oleh karyawan.
Perusahaan dapat membuat program yang membuat karyawan berpikir kompetitif dan membawa keuntungan bagi perusahaan atau karyawan itu sendiri.
Medium menemukan fakta bahwa benefit yang paling diinginkan karyawan dan menjadi nilai tambah perusahaan adalah asuransi kesehatan dengan persentase sebanyak 61%.
Tak hanya itu, bonus moneter dan paid vacation juga menjadi benefit yang paling menjadi idaman karyawan.
Contoh Sederhana Paket Benefit Karyawan yang Kompetitif
Komponen | Keterangan |
---|---|
Gaji Pokok | Sesuai standar UMR atau lebih |
BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan | Sesuai ketentuan pemerintah |
THR | Minimal 1 bulan gaji setelah 1 tahun kerja |
Bonus Tahunan/Kinerja | Berdasarkan pencapaian individu atau tim |
Asuransi Swasta | Menanggung karyawan dan/atau keluarganya |
Tunjangan Transport & Makan | Diberikan harian atau bulanan |
Cuti Tahunan Tambahan | Di luar cuti wajib dari pemerintah |
Work-Life Balance | Fleksibilitas kerja, cuti berbayar tambahan, atau program kesehatan mental |
Catatan Penting
- Perusahaan wajib menyelaraskan kebijakan benefit dengan UU Ketenagakerjaan, UU Cipta Kerja, dan peraturan BPJS.
- Transparansi dan keadilan dalam pemberian benefit sangat penting untuk menghindari kecemburuan sosial.
Jenis-Jenis Benefit Karyawan
Benefit karyawan menjadi salah satu strategi penting dalam manajemen sumber daya manusia (HRM) untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, sekaligus membentuk citra perusahaan yang positif di mata calon karyawan. Berikut beberapa jenisnya dikelompokkan menjadi beberapa kategori.
1. Benefit Wajib (Regulasi Pemerintah)
Perusahaan Indonesia wajib memberikan sejumlah tunjangan sesuai regulasi ketenagakerjaan. Benefit ini hadir sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak pekerja:
a. BPJS Kesehatan
Setiap karyawan harus didaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang menjamin akses terhadap pelayanan medis. Iuran dibayar bersama antara pekerja dan perusahaan. Cakupan layanan meliputi konsultasi dokter, rawat inap, lab, dan tindakan medis lainnya.
b. BPJS Ketenagakerjaan
Terdiri atas empat program utama:
- JHT (Jaminan Hari Tua): Tabungan pekerja yang bisa diambil saat pensiun atau mencapai usia tertentu.
- JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja): Menanggung biaya pengobatan jika terjadi kecelakaan di tempat kerja.
- JKM (Jaminan Kematian): Santunan jika pekerja wafat selama masa aktif kerja.
- JP (Jaminan Pensiun): Penghasilan bulanan setelah pensiun.
Semua iuran diatur sesuai persentase dari upah dan wajib dilaporkan oleh perusahaan.
c. Cuti: Tahunan, Sakit, Melahirkan
- Cuti tahunan minimal 12 hari kerja setelah satu tahun kerja penuh.
- Cuti sakit penuh dengan surat dokter, tergantung kebijakan perusahaan.
- Cuti melahirkan selama 3 bulan (1,5 bulan sebelum dan sesudah melahirkan), diberikan HRD secara periodik tanpa potongan upah.
d. Upah Minimum
Gaji pokok serta tunjangan tetap harus memenuhi Upah Minimum Regional/Provinsi/Kabupaten (UMR/UMP/UMK), sesuai pasal dalam UU Ketenagakerjaan.
e. THR (Tunjangan Hari Raya)
Diberikan menjelang hari raya keagamaan; penuh untuk karyawan tetap, proporsional untuk karyawan kontrak. THR harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum perayaan.
Baca juga: Begini Cara Karyawan Bekerja di Saat Hamil
2. Benefit Tambahan (Fringe Benefits)
Manfaat ini bersifat insentif dan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan keterikatan dan motivasi karyawan.
a. Tunjangan Transportasi & Makan
Biasanya berupa uang harian, pulsa transportasi, atau penyediaan kantin. Benefit ini membantu menurunkan beban biaya hidup karyawan, terutama di kota besar dengan biaya logistik tinggi.
b. Asuransi Kesehatan Swasta
Melengkapi jaminan BPJS, asuransi ini mencakup penyakit kritis, gigi, dan optik. Pihak perusahaan dan karyawan umumnya membagi premi sesuai kesepakatan.
c. Tunjangan Pendidikan Anak
Bernilai strategis dalam mengurangi beban biaya pendidikan. Meliputi subsidi sekolah, biaya semester, atau dana pendidikan jangka panjang.
d. Bonus Tahunan atau Kinerja
Diberikan berdasarkan performa individu dan/atau perusahaan—umumnya pada akhir tahun fiskal. Tujuan utama adalah memberi penghargaan dan memotivasi kinerja.
e. Program Pensiun Swasta
Beberapa perusahaan menawarkan dana pensiun tambahan melalui skema dana pensiun lembaga atau asuransi. Benefit ini melengkapi JP dari BPJS dan membantu memperkuat status keuangan karyawan pasca pensiun.
3. Benefit Non-Finansial
Manfaat ini tidak berupa uang langsung, tetapi memberikan nilai kenyamanan, pengembangan, dan kesejahteraan karyawan.
a. Jam Kerja Fleksibel
Dengan kebijakan flextime, karyawan bisa menyesuaikan jam masuk dan pulang. Ini meningkatkan work-life balance dan fleksibilitas dalam menjaga produktivitas optimal.
b. Opsi Kerja Remote atau Hybrid
Memberi karyawan pilihan bekerja sebagian atau seluruh waktu dari rumah. Ini bermanfaat saat kondisi pandemi, kebutuhan keluarga, atau saat ada tugas lapangan.
c. Pelatihan & Pengembangan
Pengetahuan dan soft skills ditingkatkan melalui program internal atau eksternal seperti workshop, sertifikasi profesional, dan pengembangan kepemimpinan. Hal ini membantu peningkatan kualitas karyawan serta peluang promosi mereka.
d. Fasilitas Kantor
Ruang istirahat nyaman, pantry lengkap, area santai, hingga gym atau kelas yoga internal memberikan suasana kerja kondusif—menurunkan stres dan memperbaiki keterlibatan kerja.
e. Wellness Program
Meliputi layanan konselor, seminar kesehatan, medical check-up berkala, dan aktivitas olahraga bersama. Fokusnya membantu menjaga fisik mental karyawan tetap prima agar tidak terganggu oleh tekanan pekerjaan.
Baca Juga: Terjebak Office Romance? Ini yang Harus Dilakukan!
10 Contoh Benefit Karyawan yang Bisa Tingkatkan Loyalitas!
Mengelola benefit program dengan benar adalah salah satu penerapan human resource management yang baik.
Karena itu untuk mengerti dan mengetahui penjelasan tentang arti benefit, berikut 10 contoh benefit yang paling diinginkan karyawan, simak uraiannya di bawah ini.
1. Tempat Kerja Fleksibel Bagi Karyawan
Lokasi kerja yang fleksibel akan memberikan karyawan fleksibilitas untuk memilih tempat mereka bekerja. Ini adalah salah satu contoh benefit karyawan yang bagus. Arti benefit disini tidak selalu dalam bentuk uang.
Tempat kerja yang fleksibel memang banyak diminati di beberapa tahun terakhir, namun minat ini juga diimbangi oleh hasil yang positif. Sebuah survei menemukan 73% karyawan berpendapat tempat kerja fleksibel dapat meningkatkan kepuasan karyawan di tempat kerja.
Begitu pula, sebuah studi yang dilakukan oleh Nicholas Bloom menemukan bahwa pekerja dengan tempat fleksibel akan menggunakan cuti sakit lebih sedikit daripada mereka yang tidak memiliki pilihan kerja yang fleksibel.
Jika dengan pengaturan ini dapat meningkatkan kepuasan dan kesehatan karyawan, sayang sekali bukan jika tidak diterapkan?
Baca Juga : Pentingnya Program Employee Benefit bagi Perusahaan
2. Membagi Keuntungan Perusahaan
Rencana bagi hasil umumnya menjadi bentuk manfaat dari program pensiun ataupun imbal jasa dari kontribusi pasti karyawan. Bagi hasil keuntungan pada karyawan memungkinkan perusahaan untuk menyelaraskan nilai-nilai dan budaya perusahaan dengan karyawan.
Dengan bagi hasil dalam kuartal tahun tertentu, karyawan akan merasa memiliki rasa kedekatan dan kepemilikan dengan perusahaan. Contoh benefit karyawan ini bisa meningkatkan loyalitas karena bisa memberikan keuntungan finansial secara langsung kepada pegawai.
3. Cuti Berbayar (Paid Leave)
Cuti berbayar merupakan kebutuhan bermanfaat bagi karyawan yang dapat diberikan oleh perusahaan saat ini. Kebutuhan ini memberikan karyawan kesempatan untuk beristirahat mengisi energi mereka untuk bekerja lagi.
Ketika karyawan dapat pergi untuk satu atau dua hari menikmati waktu luang memungkinkan karyawan sebagai sumber daya manusia kembali dengan fresh dan lebih siap untuk bekerja tanpa tekanan.
Mengambil cuti berbayar dari pekerjaan akan berkaitan dengan hal-hal seperti peningkatan produktivitas, keterlibatan yang lebih besar, rekrutmen efektif, mengasah kreativitas, serta peningkatan retensi.
Oleh karena itu, berikan keuntungan cuti berbayar untuk karyawan sebaik-baiknya. Ini adalah salah satu contoh benefit karyawan yang sederhana namun bermakna.
4. Memberikan Perlindungan Asuransi Selain Kesehatan
Kebutuhan karyawan yang memiliki manfaat dan bisa difasilitasi perusahaan yang ketujuh adalah perlindungan asuransi selain kesehatan. Misalnya, perawatan gigi dan penglihatan adalah beberapa contoh benefit karyawan terkait kesehatan.
Hal tersebut menjadi pilihan yang paling diminati untuk paket tunjangan karyawan yang kompetitif. Dua hal itu tidak hanya menguntungkan karyawan, tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan.
Karyawan rata-rata akan kehilangan waktunya 164 jam hanya dalam setiap tahun hanya karena penyakit gigi dan gangguan penglihatan. Perlindungan terkait hal itu dapat membantu karyawan tetap sehat dan produktif secara keseluruhan.
Baca Juga : Benefit Karyawan di Indonesia, HR Wajib Tahu Jenisnya!
5. Memberikan Waktu Kerja Fleksibel
Kebutuhan kelima yang paling diinginkan dan bermanfaat bagi karyawan adalah waktu yang fleksibel. Apa itu benefit jam kerja fleksibel? 51% karyawan berharap memiliki waktu kerja yang fleksibel, di mana karyawan mendapat kesempatan untuk memilih waktu mereka bekerja.
Waktu fleksibel memungkinkan karyawan mengerjakan kewajiban lain dan akan bekerja ketika mereka tahu itu akan menjadi waktu yang paling produktif. Penerapan hal ini dalam perusahaan memberikan manfaat banyak seperti, biaya berkurang, retensi lebih baik, rekrutmen efektif, produktivitas lebih tinggi, dan sebagainya.
Waktu kerja fleksibel ini adalah salah satu contoh benefit karyawan yang tidak memerlukan banyak biaya, namun bisa terlihat efeknya.
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Sistem Jam Kerja Fleksibel
6. Menyediakan Program Pensiun
Sebuah studi Bankrate di tahun 2018 menemukan bahwa 46% karyawan menganggap keuangan sebagai sumber stress utama mereka. Demikian pula, sesuai dengan Prosurvey, 65% karyawan melaporkan kekhawatirannya kehabisan uang saat pensiun dan pesangon.
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan bisa menyediakan program pensiun, kemudian bekerja sama dengan layanan asuransi dana pensiun yang tepat. Penerapan tersebut akan membuat karyawan merasa terfasilitasi dan terjamin kesejahteraannya dengan baik oleh perusahaan.
7. Program Pensiun dengan Imbalan Pasti
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, karyawan seringkali khawatir tentang uang dan pensiun mereka. Cara tepat yang dapat dilakukan perusahaan untuk meredakan rasa khawatir tersebut adalah melalui program pensiun dengan imbalan pasti.
Imbalan pasti tersebut tentunya akan ditentukan oleh faktor-faktor tertentu. Imbalan dalam program pensiun umumnya berasal dari pemotongan gaji khusus pensiun yang disimpan dalam dana perwalian dan akan diberikan setiap bulan sebagai tunjangan khusus pada karyawan saat pensiun.
8. Liburan Berbayar (Paid Vacation)
Liburan berbayar sebenarnya adalah bentuk lain dari cuti berbayar, dan merupakan salah satu contoh benefit karyawan. Sayangnya, penerapan liburan berbayar dan cuti berbayar seringkali tidak seimbang.
Perusahaan yang menerapkan liburan berbayar terkadang membuat karyawan melupakan jatah cuti berbayar mereka. Jadi, perusahaan perlu menyeimbangkan kedua hal tersebut dengan melakukan motivasi pada karyawan untuk mengambil kedua hal itu di waktu yang tepat.
Cuti berbayar serta liburan berbayar yang dilakukan seimbang akan memiliki manfaat bagi karyawan dan perusahaan seperti, meningkatkan produktivitas, tingkat retensi lebih baik, serta meningkatkan keterlibatan karyawan.
9. Bonus Moneter sebagai Benefit Karyawan
Karyawan pada dasarnya menginginkan kesejahteraan dalam hal keuangan. Arti benefit dalam hal ini adalah keuntungan dalam bentuk uang. Maka, kebutuhan karyawan nomor dua yang sangat bermanfaat dan bisa diberikan perusahaan adalah bonus moneter.
Pembagian keuntungan adalah jenis bonus moneter dari perusahaan. Selain itu, potongan harga, kenaikan gaji, reward and recognition lainnya adalah cara untuk menawarkan karyawan bonus moneter.
Baca Juga : Panduan Lengkap BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
10. Asuransi Kesehatan
Peringkat teratas terkait contoh benefit karyawan yang paling diinginkan dan dibutuhkan karyawan adalah asuransi kesehatan. Meskipun mungkin diabaikan oleh banyak orang, cakupan kesehatan tetap merupakan manfaat karyawan yang paling vital.
Pentingnya hal ini sebagian besar karena biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat.
Misalnya, pada 2019, Anda memberikan biaya perawatan kesehatan kepada masing-masing karyawan senilai Rp10.000.000 per tahun, maka di tahun berikutnya Anda bisa memberikan peningkatan biaya perawatan.
Baca Juga : Cara Menyusun Program Benefit Karyawan yang Efektif
Studi Kasus Penerapan Benefit Karyawan Pada Berbagai Industri
Studi kasus di tiga industri—teknologi, manufaktur, dan ritel—menunjukkan bahwa benefit karyawan harus dirancang sesuai karakteristik dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Kombinasi benefit yang tepat, baik finansial maupun non-finansial, dapat meningkatkan retensi, motivasi, dan produktivitas karyawan. Hal ini pada gilirannya berkontribusi pada keunggulan kompetitif, reputasi baik, dan efisiensi biaya operasional.
Implementasi benefit tidak bersifat satu kali, melainkan membutuhkan monitoring, evaluasi, dan penyempurnaan sesuai perubahan kebutuhan dan kondisi usaha. Dengan begitu, program benefit akan selalu relevan, efektif, dan mendukung pertumbuhan organisasi secara berkelanjutan.
Kasus #1: Startup Teknologi
Profil dan Tantangan
Startup teknologi biasanya berskala kecil hingga menengah, dengan kultur cepat, dinamis, dan sangat bergantung pada inovasi. Perusahaan semacam ini menghadapi tantangan unik dalam menarik dan mempertahankan talenta berkualitas, terutama di bidang pengembangan perangkat lunak, UI/UX, data science, dan product management. Lingkungan kerja diprediksi mengalami perubahan teknologi dan pola kerja baru secara cepat, sehingga perlu fleksibilitas tinggi.
Strategi Benefit yang Diterapkan
- BPJS dan Cuti Standar: Sesuai regulasi, setiap karyawan wajib mendapatkan akses jaminan sosial dan cuti tahunan minimal 12 hari kerja. Meski bersifat wajib, hal ini memberikan dasar keamanan dan kepercayaan kepada karyawan.
- Remote Work Setiap Jumat: Kebijakan kerja jarak jauh pada hari Jumat mencerminkan fleksibilitas kerja yang tinggi dan sesuai dengan gaya hidup modern, serta membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance).
- Gym Stipend dan Pelatihan Programming Gratis:
- Gym stipend membantu karyawan menjaga kesehatannya fisik.
- Pelatihan programming dan akses kursus lanjutan meningkatkan kemampuan teknis, memperkuat inovasi tim, dan mendukung perkembangan karier.
- Equity Share untuk Tim Inti: Opsi saham atau kepemilikan perusahaan menjadi insentif jangka panjang. Ini memperkuat loyalitas dan rasa memiliki — karyawan merasa bagian dari kesuksesan startup.
Dampak dan Review
- Retensi Talenta meningkat karena motivasi intrinsik dan rasa bangga menjadi bagian dari startup.
- Produktivitas tumbuh karena karyawan mendapatkan pelatihan relevan tepat waktu.
- Inovasi tumbuh tinggi dengan budaya yang mendukung kreativitas dan eksperimen.
- Efisiensi Anggaran lebih optimal melalui kombinasi fasilitas gratis dan insentif jangka panjang berbasis saham, dibanding benefit finansial langsung tiap bulan.
Rekomendasi Perbaikan
- Memantau keberhasilan kebijakan remote dengan metrik KPI seperti frekuensi meeting dan output kerja.
- Menambah benefit non-finansial, misalnya mental health support atau aktivitas tim virtual untuk memperkuat bonding.
Kasus #2: Perusahaan Manufaktur Besar
Profil dan Tantangan
Perusahaan manufaktur berskala besar menghadapi kondisi industri berat, standar keselamatan industri, shift kerja, dan kebutuhan sertifikasi teknis. Tenaga kerja umumnya beragam, termasuk operator mesin, quality control, teknisi, hingga staff administratif.
Strategi Benefit yang Diterapkan
- Bonus Performa Berbasis KPI: Bonus diberikan sesuai capaian kuantitatif: volume produksi, tingkat kesalahan (defect rate), dan efektivitas waktu production line. Model ini jelas, obyektif, dan mendorong produktivitas tinggi.
- Asuransi Swasta & Tunjangan Transportasi: Tunjangan membantu menanggung risiko kecelakaan atau sakit luar biasa, sedangkan tunjangan transport memudahkan mobilitas shift pekerja yang tinggal jauh dari lokasi pabrik.
- Pelatihan Teknis & Sertifikasi Keselamatan Kerja: Pelatihan di bidang sanitasi mesin, lockout/tagout, dan sertifikasi keselamatan mengurangi risiko kecelakaan serta memenuhi persyaratan standar kualitas internasional (ISO, OHSAS).
- Wellness Corner: Area relaksasi di workshop atau pabrik memberi fasilitas seperti pijat singkat, olahraga ringan, atau ruang rehat sejenak saat istirahat — sangat membantu kesejahteraan fisik dan mental staf produksi.
Dampak dan Review
- Keselamatan Kerja meningkat signifikan—limbah cedera dan absensi karena kecelakaan menurun.
- Produktivitas naik seiring pekerja lebih sehat dan terampil.
- Kepatuhan Regulasi lebih mudah terpantau dan diukur, mendukung audit eksternal.
- Kesejahteraan Karyawan meningkat secara holistik, dari fisik hingga mental.
Rekomendasi Perbaikan
- Menambahkan reward non-finansial, seperti penghargaan bulanan atau rekreasi bersama.
- Memberlakukan pelatihan lanjut seperti kepemimpinan tim bagi operator senior.
Kasus #3: Perusahaan Ritel
Profil dan Tantangan
Industri ritel memiliki pola shift dinamis, turnover tinggi, dan interaksi intensif dengan pelanggan. Pekerja meliputi kasir, pramu, staff gudang, hingga pengelola toko.
Strategi Benefit yang Diterapkan
- Shift Flexibility: Menyesuaikan jam kerja karyawan dengan aktivitas pribadi seperti kuliah, keluarga, dan logistik. Mengurangi konflik jadwal dan absensi mendadak.
- Pelatihan Barista & Sales: Program pelatihan seperti brewing, customer approach, dan penjualan cross‑sell meningkatkan kompetensi karyawan, memberi nilai tambah terhadap performa toko.
- Voucher Belanja sebagai Reward: Diberikan kepada pekerja harian sebagai pengakuan atas tersebarnya pekerjaan intensif. Sistem ini lebih cepat dipahami daripada bonus tunai, dan relevan dengan kebutuhan mereka.
- Program Konsultasi Gratis untuk Manajer dan Staff: Menyediakan akses ke konselor profesional atau psikolog bila mengalami stres—terutama saat promo besar, liburan panjang, atau di masa penuh tekanan.
Dampak dan Review
- Turnover Menurun berkat fleksibilitas dan perhatian terhadap kesejahteraan.
- Peningkatan Service Quality karena karyawan lebih siap dan berpengetahuan.
- Moral Karyawan lebih stabil meski menjalani shift panjang dan tekanan di toko fisik.
Rekomendasi Perbaikan
- Menambahkan pembinaan karier lintas toko (tiap cabang).
- Menyusun dashboard KPI operasional, misalnya CSAT (Customer Satisfaction Score), jam kerja tepat, dan retensi staf.
Analisis Komparatif
Aspek | Startup Teknologi | Manufaktur Besar | Ritel |
---|---|---|---|
Fokus Benefit | Kreativitas, teknologi | Keselamatan, pelatihan teknis | Fleksibilitas, keterampilan layanan |
Jenis Incentive | Saham, fleksibilitas kerja | Sertifikasi, tunjangan keselamatan | Voucher, pelatihan, konsultasi |
Target Karyawan | Tim inti, engineer | Operator, teknisi | Frontliner, kasir |
Efisiensi Anggaran | Kombinasi saham + stipend | Bonus berbasis KPI | Biaya rendah, efisien |
Efek Retensi | Tinggi | Stabil terutama jangka menengah | Tumbuh, lebih lambat |
Tingkat Produktivitas | Inovasi tinggi, prototyping cepat | Output produksi efektif | Kualitas layanan meningkat |
Rekomendasi Umum untuk Perusahaan Lain
- Selaraskan Benefit dengan Karakter Industri
- Teknologi → fleksibilitas, pelatihan, incentive saham
- Manufaktur → keselamatan, tunjangan shift, simposium teknis
- Ritel → pelatihan layanan, fleksibilitas, reward harian
- Libatkan Karyawan dalam Rancang Benefit
- Survei preferensi, kelompok diskusi, prototype insentif
- Evaluasi Berkala
- Pantau efek KPI (kecelakaan, absensi, kepuasan pelanggan), lalu revisi skema.
- Gabungkan Kuantitatif & Kualitatif
- Data angka (retensi, produktivitas) + pengumpulan pengalaman dari staf
- Pastikan Kepatuhan Regulasi
- Cek regulasi BPJS, upah minimum, cuti, THR—perbarui sesuai UU terbaru.
Kelola Benefit Karyawan Lebih Mudah Dengan Mekari Talenta
Untuk mengelola benefit karyawan sebanyak itu mungkin akan menyita banyak waktu Anda sebagai HRD dan Personalia. Belum lagi ketika Anda harus mengurus ini semua sendirian dengan jumlah ratusan karyawan.
Karena itulah Anda membutuhkan Mekari Talenta HRIS sebagai software HR terbaik di tahun ini. Dengan Mekari Talenta HRIS, Anda bisa mengelola seluruh benefit karyawan dengan mudah.
Mulai dari cuti karyawan berbayar, asuransi, program pensiun, absensi kapan dan di mana saja, perhitungan bonus, gaji pegawai lebih transparan, dan masih banyak lagi.
Dengan kelengkapan fiturnya, mulai dari payroll otomatis, pemotongan PPh 21, BPJS, THR, hingga absensi dan pengajuan cuti kerja karyawan secara online tanpa perlu dengan surat fisik.
Pengelolaan benefit akan menjadi lebih mudah dan terstruktur. Ingin tahu lebih lanjut tentang layanan software HRD dan payroll berbasis cloud milik Mekari Talenta?
Segera ajukan demo Mekari Talenta sekarang dan nikmati kemudahan dalam mengelola administrasi karyawan dan perusahaan.
Nah, sekarang Anda tahu kalau arti benefit adalah sesuatu yang menguntungkan. Lalu anda juga sudah paham mengenai apa Itu benefit perusahaan yang diharapkan karyawan?
Disini juga diberikan 10 contoh benefit karyawan yang bantu tingkatkan loyalitas pegawai. Semoga informasi ini bisa berguna untuk Anda, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media ya.