Istilah new normal belakangan ini ramai didiskusikan baik oleh para praktisi maupun masyarakat awam. Istilah new normal muncul setelah pandemi global COVID-19 merubah pola aktivitas masyarakat.
Semula bisnis dapat dijalankan secara leluasa, kini terbatas hanya melalui daring karena anjuran physical distancing. Bukan hanya itu saja, banyak pekerja yang kehilangan penghasilan tambahan bahkan pekerjaannya karena pandemi yang muncul di akhir 2019 ini.
New normal sendiri adalah situasi baru dari situasi biasanya karena dampak dari krisis secara global.
New normal sendiri tidak dialami oleh sebagian kelompok, namun dialami oleh seluruh masyarakat dunia. “New normal” sendiri bukanlah hal pertama yang terjadi saat ini.
Misalnya saja di awal tahun 1900 dimana pandemi flu spanyol dan wabah pes menjangkit dunia dan mengubah cara orang-orang di dunia untuk menerapkan standar sanitasi lingkungan dan berhasil merevolusi industri ke arah yang lebih lean dan agile.
New Normal memicu perusahaan untuk lebih peka terhadap teknologi
Mengapa Aplikasi Gaji Penting saat Hadapi New Normal?
Terlepas dari terminologi new normal yang cenderung disebabkan oleh peristiwa negatif, situasi baru ini ternyata membuat orang-orang menyadari bahwa kemajuan teknologi bukan hanya digunakan oleh sebagian kelompok atau industri tapi untuk semua kalangan bahkan bisnis kecil sekalipun.
Kini, orang-orang sudah mulai terbiasa meeting secara online dan bukan tidak mungkin situasi ini akan menjadi budaya yang akan tertanam dan mengubah gaya bekerja kebanyakan perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga kian menyadari pentingnya retensi karyawan apalagi ketika masa krisis menjadi momok tersendiri.
Ya, mungkin beberapa lebih memilih untuk merumahkan karyawan. Namun lainnya seperti industri yang masih dapat beroperasi di masa krisis, kehilangan karyawan potensial di tengah pandemi seperti kehilangan salah satu roda penggerak.
Salah satu upaya perusahaan untuk menekan angka turnover karyawan adalah fleksibilitas. Dilansir McKinsey, di masa pandemi salah satu yang menjadi concern para pekerja adalah nilai keuntungan dan rasa keadilan.
Misalnya saja banyak perusahaan kini yang menerapkan work from home (WFH), memotong proses birokrasi pengajuan cuti dan lembur, transparansi tugas, hingga peningkatan engagement.
Hal ini sama seperti aktivitas lainnya yang menjadi new normal dan akan menjadi next normal setelah masa pandemi.
Aplikasi Gaji Karyawan: Face a New Normal
Sebelumnya dibahas bahwa dalam menghadapi new normal, banyak perusahaan yang disadarkan betapa pentingnya desentralisasi hak kerja pada karyawan seperti fleksibilitas, engagement, hingga memberikan pandangan keadilan dan nilai keuntungan sebagai karyawan.
Namun itu semua seakan percuma jika masih menggunakan proses manual atau belum terotomasi.
Misalnya saja perusahaan baru hanya membuat absen online tapi tidak terintegrasi dengan sistem payroll. Hal itu bahkan dapat membuat masalah baru bagi perusahaan.
Artinya perusahaan tidak bisa hanya memanfaatkan teknologi secara parsial, tapi komprehensif dan menyeluruh di segala aspek.
Aplikasi gaji karyawan, menghadapi new normal dengan memberikan kemudahan bagi karyawan
Jika berbicara teknologi yang komprehensif dan dapat digunakan secara penuh, aplikasi gaji karyawan atau aplikasi payroll menjadi penting perannya bagi perusahaan untuk menghadapi new normal.
Aplikasi gaji karyawan biasanya sudah disematkan oleh fitur integratif, misalnya karyawan bisa mengajukan cuti atau lembur dengan mudah tanpa harus membuat surat.
Selain itu perhitungan gaji juga sudah secara otomatis disesuaikan dengan time tracking karyawan melalui sistem absensi online.
Penggajian pun juga bisa terhitung secara otomatis dengan elemen payroll yang diadaptasi dengan sistem gaji yang berlaku misalnya saja pada jenis pph, deduction, insentif, atau tunjangan kesehatan.
Lantas, bagaimana aplikasi gaji karyawan penting saat hadapi new normal?
Baca juga: Cara Hitung Gaji Karyawan dan Pentingnya Aplikasi Payroll
Mendukung Kerja Cepat dan Remote
Dalam laporan penanggulangan COVID-19, McKinsey memaparkan bahwa pada era new normal perusahaan akan mulai terbiasa dengan skema kerja remote.
Bahkan 25% karyawan kerah putih akan mulai mengerjakan pekerjaannya secara remote.
Sehingga penting bagi perusahaan untuk menerapkan sistem aplikasi gaji yang dapat memudahkan karyawan bekerja secara remote.
Selain itu, di era new normal perusahaan juga dituntut untuk bekerja cepat atau agile.
Pertama, karena di saat new normal, konsumen akan lebih selektif dan persaingan akan semakin ketat.
Kedua, perusahaan juga bakal menghadapi next normal atau masa recovery dimana situasi sejatinya kembali normal (namun aktivitas saat new normal akan menjadi kebiasaan) sehingga perusahaan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan engagement konsumen.
Sehingga, aplikasi gaji dirasa perlu untuk menanggalkan hal-hal yang seharusnya bisa terotomasi dan perusahaan bisa berfokus pada pengembangan bisnis dan tentunya dalam rangka menjaga retensi karyawan.
Baca juga: Bagaimana Cegah Turnover Karyawan Tinggi saat COVID-19?
New Normal akan Lebih Banyak Kustomisasi
Baik di masa new normal dan next normal, kustomisasi akan menjadi poin penting. Perusahaan tidak lagi bersikap makro dan mulai beradaptasi dengan kondisi dan regulasi yang ditetapkan pemerintah atau asosiasi.
Selain itu, kondisi lingkungan yang tidak menentu saat new normal menjadikan perusahaan mulai beradaptasi dengan kondisi karyawan dan regulasi pemerintah yang berubah-ubah juga.
Perusahaan juga akan menerapkan regulasi yang lebih adaptif dengan lingkungan. Sehingga perusahaan juga membutuhkan sistem aplikasi yang menuntut kustomisasi.
Contohnya saja regulasi work from home, perhitungan pajak penghasilan ditahan, kompensasi, atau regulasi lainnya.
Note: Baru memasuki pekerjaan HR, pelajari dulu tentang cara hitung gaji melalui eBook Panduan Menghitung Gaji Karyawan yang dapat Anda akses secara gratis!
Personalized-Service
Di masa new normal, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya perusahaan akan lebih adaptif pada regulasi. Selain itu, perusahaan juga akan lebih adaptif dengan keinginan dan kemudahan karyawan.
Karena saat new normal, sikap humanis akan menjadi hal yang lama-lama menjadi nilai yang dianut oleh banyak perusahaan. Misalnya employee self-service, nilai utama yang dimiliki oleh aplikasi gaji karyawan.
Contoh dari sikap adaptif perusahaan adalah saat pengajuan cuti karena sakit berkepanjangan, absensi online untuk menunjang work from home, atau hal-hal lainnya yang bersifat personal dan menimbulkan rasa keadilan bagi karyawan.
Bukan hanya di marketing, personalized-service juga bisa diterapkan pada tata kelola HR
Selain itu, personalized-service juga bukan hanya berlaku bagi karyawan saja, namun juga perusahaan.
Dengan menggunakan aplikasi gaji, perusahaan bisa menerapkan regulasi internal seperti; worksharing dimana perusahaan dapat menerapkan metode kerja parsial.
Misalnya mengurangi jam kerja karyawan dengan pengurangan gaji.
Jika memungkinkan pula atas perjanjian bersama, perusahaan juga bisa menerapkan temporary lay off, artinya perusahaan dengan sementara waktu merumahkan karyawan, dan dapat merekrut kembali jika memungkinkan.
Baca juga: Ini Dia Fitur Unggulan Talenta untuk Kelancaran WFH Anda
Memilih Aplikasi Gaji Karyawan
Memilih aplikasi gaji karyawan sebenarnya Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pastikan aplikasi tersebut adalah software as a service yang berbasis cloud.
Alasannya, Anda tidak perlu menyewa teknisi IT, dan Anda hanya perlu membayar tagihan kepada penyedia software tersebut.
Kedua, pilihlah aplikasi gaji yang memiliki kredibilitas baik seperti keamanan yang tinggi.
Karena aplikasi gaji karyawan berbasis cloud itu menggunakan jaringan internet. Sehingga tingkat keamanan dan kredibilitas penyedia software harus menjadi bahan pertimbangan.
Terakhir, aplikasi gaji juga harus bisa memenuhi kebutuhan pada era new normal yaitu memiliki fitur adaptif.
Semua rekomendasi aplikasi gaji tersebut dimiliki oleh Talenta. Aplikasi gaji karyawan atau payroll yang telah dipercaya oleh banyak perusahaan.
Mulai dari fitur absensi online, contoh slip gaji, hingga hitung gaji yang integratif dapat membantu Anda beradaptasi dengan perkembangan bisnis.
Cari tahu fitur penggajian dan solusi lainnya di Talenta. Anda juga bisa jadwalkan demo Talenta dengan mengisi formulir ini. Atau bisa juga coba gratis Talenta sekarang dengan klik di sini.