4 Cara Menyiasati Perbedaan Gaji Karyawan Dalam Satu Divisi

By Mekari TalentaPublished 10 Apr, 2018 Diperbarui 20 Maret 2024

Sebagai seorang profesional yang bersentuhan langsung dengan karyawan di sebuah perusahaan, ada banyak hal yang bisa saja Anda temukan sewaktu-waktu. Salah satunya seperti menyiasati jika perbedaan gaji antar karyawan bocor.

Bahkan, saat ini pun di beberapa perusahaan ada yang memberikan upah lebih besar kepada karyawan baru dibanding karyawan lama meskipun pekerjaan yang dilakukan pada prinsipnya sama.

Namun, soal gaji yang berbeda itu tak akan jadi persoalan selama nilai gaji yang tertera pada slip gaji tidak bocor.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Tapi, sekalipun bagian HRD sudah menjaga informasi gaji yang terbilang sensitif itu dengan baik, bisa saja kebocoran informasi terjadi saat karyawan lama tak sengaja melihat contoh slip gaji karyawan baru atau si karyawan baru sendiri yang membocorkan besaran gajinya.

Dan saat kebocoran itu terjadi, tentu saja akan membentuk suasana kerja yang tak nyaman bagi karyawan lain.

Di titik ini bagian HR harus sudah siap menerima kedatangan sekelompok karyawan yang merasa tidak mendapatkan upah sebesar rekannya.

Mereka pasti merasa perusahaan tidak adil.

Di sinilah penejelasan dan tindakan terkordinir dari bagian HR harus tepat agar tak membentuk gelombang demo atau protes lebih besar lagi.

Karena persoalan gaji dan payroll ini tergolong sensitif bagi karyawan.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar karyawan bisa menerima kondisi tersebut?

1. Jelaskan Alasan di Balik Perbedaan Gaji

4 Cara Menyiasati Perbedaan Gaji Karyawan Dalam Satu Divisi

Sebuah perusahaan pastinya tak asal untuk menentukan gaji seorang karyawan.

Ada alasan logis dan ‘sah’ yang mendorong hal itu terjadi, entah dari pengalaman yang dimiliki, latar belakang pendidikan, atau bisa jadi karena effort kerja yang lebih bagus dibanding rekan-rekannya.

Untuk alasan pengalaman, Anda bisa menjelaskan bila karyawan baru tersebut bisa mendapatkan gaji lebih besar lantaran memiliki pengalaman lebih lama di tempat kerja sebelumnya.

Bila memang karyawan lama itu baru bekerja selama 5 tahun di perusahaan Anda, sedangkan karyawan baru itu sudah punya pengalaman 7 tahun di perusahaan berbeda, maka alasan ini masih tergolong logis untuk menyiasati perbedaan gaji yang ada.

Kemudian untuk alasan latar belakang pendidikan. Untuk kondisi satu ini rasanya umum terjadi saat ini, di mana karyawan baru lulusan S1 bisa mendapatkan upah lebih besar daripada karyawan lama yang lulusan SMA meskipun memiliki jobdesk sama.

Atau bisa juga perbedaan gaji terjadi karena karyawan baru yang lulusan S1 memiliki sertifikasi pelatihan tertentu yang dapat menaikkan ‘nilai jualnya’, dibanding karyawan lama yang juga lulusan S1.

Baca Juga : Arti, Pengertian, dan Contoh Pekerjaan Human Capital

2. Melihat Kebutuhan Perusahaan pada Posisi Tersebut

Ada satu masa di mana sebuah perusahaan sedang membutuhkan lebih banyak karyawan pada divisi tertentu karena ingin berekspansi dalam waktu dekat. Jadi, tak heran bila perusahaan akan gencar merekrut karyawan baru dengan menawarkan gaji lebih besar.

Kondisi ini pun rasanya lumrah terjadi, terutama di perusahaan yang sedang mengikuti perubahan zaman.

Dulu kebutuhan perusahaan terhadap karyawan berlatar belakang IT mungkin tak banyak, tapi kini permintaan pasar terhadap karyawan IT melonjak.

Hal inilah yang membuat ‘nilai jual’ karyawan IT baru dapat lebih tinggi dibanding karyawan lama.

Namun untuk fenomena tersebut, Manajer Operasional Trinity Door Systems Inc. di Youngstown, Ohio, Allison Dunham pada salah satu artikelnya tak menyarankan fenomena perbedaan gaji itu berlangsung lama.

“Saya pikir itu penjelasan yang adil tentang bagaimana keadaan itu terjadi, tetapi tidak adil jika tidak ada tindakan untuk memperbaiki upah karyawan lama,” kata Dunham.

Dunham menyarankan agar Manajer SDM membuat atau menunjukkan analisis gaji berkala sehingga perusahaan tidak buta saat dihadapkan dengan keluhan perbedaan gaji.

Baca Juga : Inilah Perbedaan dari Karyawan PKWT dan PKWTT

3. Memberikan Kepastian Kelangsungan Karier

Ada hal lain yang membuat karyawan lama merasa resah setelah tahu gajinya lebih kecil daripada karyawan baru, adalah keberlangsungan kariernya di perusahaan itu pun akan terancam.

Tak sedikit karyawan yang berpikir, bila dari segi gaji saja sudah kalah dibanding karyawan baru, maka bisa jadi perusahaan tak akan memilihnya untuk mengikuti promosi jabatan.

Untuk bisa menyiasati perbedaan gaji, maka segera pastikan bahwa perbedaan ini tak ada pengaruhnya pada keberlangsungan karier para karyawan di satu divisi tersebut.

Terutama karyawan lama yang sudah menunjukkan loyalitasnya pada perusahaan.

Tentu perusahaan seharusnya mempertimbangkan mereka dulu untuk promosi jabatan.

Baca Juga : Ketahui Perbedaan Sistem Payroll Manual Dengan Aplikasi

4. Lakukan Penyesuaian dengan Menyiasati Gaji dengan Tepat

Ini adalah langkah terakhir yang bisa dilakukan tim HR untuk menyiasati fenomena perbedaan gaji pada satu divisi dalam perusahaan.

Tapi, ada kalanya saat analisis gaji dilakukan, perusahaan memutuskan untuk menyesuaikan gaji karyawan lama menjadi lebih tinggi dengan pekerjaan yang sama.

Tapi, perlu dicatat bahwa berdasarkan beberapa pengamat keputusan itu bisa menjadi boomerang bagi perusahaan.

Karena bisa jadi karyawan di divisi lain pun akan meminta hal serupa saat mengetahui adanya penyesuaian upah tersebut. Inilah efek domino yang mesti yang perhatikan.

Jika Anda memberi peningkatan gaji pada karyawan A, apakah Anda pun akan memberika pada karyawan D?

Lalu, apa karyawan D punya skill lebih yang membedakannya dari karyawan F?

Dan kalau F pergi, siapa yang bisa kita minta mengganti posisinya? Ini contoh efek domino yang harus dipikirkan.

Solusinya, Anda bisa melakukan penyesuaian gaji dengan memberikan tugas tambahan yang tak dikerjakan oleh yang lainnya.

Hal ini bisa tentu tak akan merugikan perusahaan karena ada hal lebih yang bisa dikerjakan atau dihasilkan karyawan itu setelah perusahaan memberinya kenaikan gaji.

Gaji memang menjadi sesuatu yang sensitif bagi karyawan.

Karena itu, HR memang sepantasnya perlu melakukan banyak pertimbangan dan analisis sebelum menawarkan besaran gaji kepada karyawan baru.

Tapi, yang terpenting HR tak lupa pada sepak terjang karyawan lama sehingga etos kerja dan loyalitasnya terhadap perusahaan pun tak dirasakan sia-sia.

Bagaimanapun, karyawan adalah aset perusahaan. Terutama bagi karyawan yang punya sepak terjang mentereng.

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.