Ada kalanya dalam sebuah perusahaan menemukan kinerja karyawan yang buruk dan berdampak pada perusahaan, seperti banyaknya komplain customer bahkan berdampak pada menurunnya laba yang didapat perusahaan karena pekerjaan yang selesai tidak sesuai jadwalnya.
Anda Perlu mengambil beberapa langkah penting untuk menghindari resiko muncul masalah kinerja karyawan buruk tersebut. Apabila hal ini adalah sedikit banyak yang sedang dihadapi oleh perusahaan Anda, maka sebaiknya simak informasi berikut yang bisa membantu menghindari resiko tersebut.
Tentunya ada beberapa penyebab yang sering kali membuat kinerja karyawan tidak bisa maksimal. Baik karena faktor internal maupun eksternal. Oleh sebab itu ada baiknya jika perusahaan memahami apa saja faktor-faktor ini, sehingga di kemudian hari bisa memberikan solusi yang sesuai dengan persoalan tersebut. Berikut ini beberapa penyebab yang bisa diketahui.
Masalah Kinerja Karyawan dari Faktor Internal
Beberapa hal bisa jadi penyebabnya datang dari lingkungan kantor itu sendiri. Tanpa disadari terdapat masalah kinerja karyawan. Tentu saja dalam hal ini perusahaan harus memahami apa yang sedang terjadi dan memberikan solusi yang nyata.
Beberapa faktor internal memang mudah terjadi dan menyebabkan masalah kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan seperti misalnya:
1. Pertengkaran Antar Karyawan
Ini adalah hal yang sering kali terjadi di dalam suatu perusahaan. Tanpa disadari perbedaan pendapat dan argumen bisa jadi membuat dua orang karyawan berselisih paham.
Pada akhirnya salah satu tidak meningkatkan kinerjanya karena ada rasa marah dan malas menghadapi orang yang berselisih paham. Hal ini sering kali terjadi dalam suatu kantor, hanya berawal pada perdebatan namun berakhir dengan penurunan kinerja yang membahayakan posisi dan produktivitas perusahaan.
2. Remunerasi Yang Kurang Sesuai
Banyak perusahaan tidak memperhatikan kesesuaian pendapatan dengan beban kerja yang diterima oleh karyawan. Sehingga akhirnya karyawan tidak bekerja secara maksimal karena merasa mendapatkan upah yang kurang atau minim.
Oleh sebab itu pemerintah sendiri mengatur upah karyawan melalui UMR. Sehingga ada baiknya perusahaan selalu mengacu pada upah minimum tersebut untuk memastikan karyawan memperoleh upah sesuai dengan pekerjaan dan standar yang berlaku di daerah tersebut.
3. Fasilitas Yang Tidak Memadai
Beberapa perusahaan tidak memberikan cukup fasilitas untuk karyawannya. Sehingga karyawan bekerja asal-asalan dan tidak maksimal. Contohnya tidak ada sarana jaminan kesehatan. Sehingga saat karyawan merasa sakit tidak dapat berobat. Padahal kinerja karyawan yang kesehatannya memburuk umumnya menjadi tidak baik.
4. Apresiasi Yang Minim
Bisa jadi hal ini karena karyawan tidak mendapatkan apresiasi yang sesuai dari atasannya. Ada banyak atasan menyepelekan pekerjaan bawahannya dan membuat bawahan tidak nyaman. Hal ini harus diketahui oleh perusahaan. Jangan hanya kinerja atasan yang dinilai, tetapi kinerja bawahan juga harus diperhatikan. Supaya tercapai keseimbangan dan kinerja yang baik dari semua pihak dalam perusahaan tersebut.
Baca juga: Kinerja Karyawan: Definisi, Jenis, Faktor, Indikator Kinerja Pegawai
Masalah Kinerja Karyawan dari Faktor Eksternal
Selain dari faktor internal di dalam perusahaan itu sendiri, ada pula beberapa hal yang menimbulkan masalah kinerja karyawan menjadi buruk dan berasal dari faktor eksternal di luar perusahaan. Berikut ini yang umumnya menjadi faktor eksternal yang menjadi penyebab masalah kinerja karyawan kurang maksimal.
1. Masalah Keluarga
Sedikit banyak beban dan problem keluarga bisa membuat karyawan tidak fokus dalam mengerjakan tugas di kantor. Sehingga akhirnya hal ini mempengaruhi hasil kerja dan performanya. Sebaiknya berikan waktu karyawan yang memiliki problem dalam keluarga untuk menyelesaikan lebih dulu. Sehingga performanya tidak mengganggu produktivitas kantor.
2. Motivasi Minim
Ada banyak orang yang sering kali bekerja dengan motivasi minim atau bahkan tanpa motivasi. Sehingga sering kali mereka bekerja asal-asalan saja dan tidak ingin memberikan hasil yang baik. Sebagian orang berpikir bahwa tidak perlu bekerja yang baik, toh hasilnya begitu saja. Paradigma ini yang harus diperbaiki, misalnya melalui pelatihan EQ dan mental, sehingga di kedepannya hal tersebut tidak terjadi kembali.
3. Sifat Dasar Calon Karyawan
Sangat penting memahami sifat dasar calon karyawan sebelum melakukan perekrutan. Karena ada yang pada dasarnya tidak suka bekerja secara teliti atau memang memiliki tingkat kemalasan yang tinggi. Tentu saja orang dengan sifat dasar tersebut kurang cocok direkrut menjadi karyawan. Karena hal ini nantinya bisa merugikan kinerja dan produktivitas dalam perusahaan.
Baca juga: Cara Mengelola Karyawan Kerja Remote yang Efektif
Masalah Kinerja Karyawan Mudah Teratasi dengan Aplikasi HRD Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah salah satu merk HRIS, yakni software untuk manajemen sumber daya manusia.
Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal yang dibantu dengan adanya fitur Performance Management.
Selain itu, Mekari Talenta juga menyediakan fitur mobile friendly yang disebut employee-self service yang dapat memudahkan karyawan untuk mengakses Mekari Talenta melalui smartphone atau gadget masing-masing.
Fitur-fitur yang disediakan Mekari Talenta juga dilengkapi dengan detail-detail sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Misalnya, pada fitur payroll, komponen seperti bonus, tunjangan, pajak, insentif, dan lain-lain ditambahkan. Dengan demikian perhitungan akan menjadi lebih efisien dan efektif.
Tertarik menggunakan Mekari Talenta? Hubungi tim sales kami dan coba gratis demo aplikasinya sekarang juga.