Kupas Tuntas Sistem Lembur Karyawan di Indonesia

By Septina MuslimahPublished 22 Jun, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

Kupas tuntas sistem lembur karyawan di Indonesia dengan membaca tulisan blog Insight Talenta di sini.

Lembur adalah sebuah bagian lain dari kehidupan kerja. Sesekali, perusahaan meminta  karyawannya untuk bekerja lembur agar tetap sesuai agenda perusahaan.

Walaupun kerja lembur dapat membantu memenuhi permintaan pasar, sering kali hal ini dikaitkan dengan kelelahan, stres, dan penyakit mental lainnya.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Melanie Curtin dari Inc.com menemukan bahwa lembur dapat menjadi sumber produktivitas yang buruk di tempat kerja. Survei tersebut juga menemukan bahwa produktivitas maksimum seorang individu biasanya tidak lebih dari 3 jam sehari. Sisa 5 jamnya digunakan untuk hal-hal tidak produktif dan tidak termotivasi. Karena alasan tersebut, membuat kita harus memahami apa saja dunia lembur.

Bagaimana budaya kerja lembur yang baik dari segi karyawan dan perusahaan.

Mengenal Sistem Lembur Karyawan Di Indonesia

Kupas tuntas sistem lembur karyawan di Indonesia dengan membaca tulisan blog Insight Talenta disini.

Sistem lembur adalah jam kerja karyawan melebihi jam kerja yang dijadwalkan dari perusahaan.

Dengan kata lain, lembur merujuk pada jam kerja di luar jadwal kerja standar.

Aturan lembur didasarkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemenakertrans).

Yaitu pada keputusan No. 102 / MEN / VI / 2004 Pasal 1.

Isinya kurang lebih menyatakan sistem lembur karyawan maksimal 3 jam sehari atau 14 jam dalam seminggu.

Sebelum menerapkan upah lembur, ada beberapa persyaratan lembur yang harus terpenuhi sebagai perusahaan:

  • Instruksi tertulis mengenai lembur dan persetujuan tertulis dari karyawan yang bersangkutan.
  • Detail implementasi lembur, termasuk daftar nama karyawan, durasi lembur, tujuan lembur, dan upah lembur yang akan diterima oleh karyawan.
  • Surat perjanjian yang ditandatangani oleh pemberi kerja dan pekerja sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 102 / MEN / VI / 2004 Pasal 6.

Selain itu, terdapat juga hak dan kewajiban lembur perusahaan selama melemburkan karyawan:

  • Harus ada perintah tertulis dari majikan dan persetujuan tertulis dari karyawan untuk kinerja lembur
  • Perusahaan harus membayar upah lembur kepada karyawan
  • Perusahaan harus memberikan kesempatan untuk istirahat yang cukup .
  • Perusahaan harus menyediakan makanan dan minuman (minimum 1400 Kkal), jika lembur dilakukan oleh karyawan selama tiga jam atau lebih.

Baca juga: Peraturan Lembur Karyawan Menurut Undang-Undang

Perhitungan Upah Lembur Sesuai Sistem Lembur Karyawan di Indonesia dan Kementerian Tenaga Kerja

Perhitungan upah lembur di Indonesia telah ditentukan oleh Kementerian Tenaga Kerja atau dahulu bernama Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 102 / MEN / VI / 2004, sebagai berikut:

  • Pembayaran lembur dihitung berdasarkan gaji bulanan karyawan (termasuk tunjangan tetap).
  • Satu jam lembur sama dengan gaji bulanan 1/173 karyawan.

Sesuai dengan peraturan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, upah lembur selama hari kerja dan hari libur dihitung secara berbeda.

Tentu saja perhitungan sesuai peraturan akan lebih mudah jika dilakukan dengan bantuan aplikasi HRIS dengan fitur perhitungan lembur seperti Mekari Talenta yang bisa Anda coba secara gratis dengan klik tombol dibawah.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Apa keuntungan menggunakan Attendance Management seperti yang ada pada fitur Mekari Talenta HRIS digunakan di perusahaan?

Namun jika belum menggunakan bantuan aplikasi, berikut cara perhitungan lembur sesuai aturan Depnaker:

Lembur pada Hari Kerja

Jam Lembur Upah lembur Formula Perhitungan
Jam pertama Tingkat pembayaran 1,5 x 1 jam 1,5 x 1/173 x gaji bulanan
Jam berikutnya Tarif pembayaran 2 x 1 jam 2 x 1/173 x gaji bulanan

Contoh:

Dino memiliki jadwal waktu reguler 8 jam sehari atau 40 jam per minggu.

Dino diharuskan lembur selama dua jam per hari sebanyak 2x.

Gaji bulanan Dino adalah Rp7.000.000.

Maka perhitungan upah Dino yakni:

  • Lembur jam pertama : 2 jam x 1,5 x 1/173 x Rp7.000.000 = Rp121.387
  • Lembur jam berikutnya : 2 jam x 2 x 1/173 x Rp7.000.000 = Rp161.849

Pembayaran lembur Dino adalah Rp283.236

Baca Juga : Berapakah Jumlah Upah Lembur Yang Saya Terima?

Lembur pada Hari Libur

6 hari kerja per minggu.

Jam Lembur Upah Lembur Formula Perhitungan
7 jam pertama 2x Upah/jam 7 jam x 2 x 1/173 x upah sebulan
Jam ke-8 3x Upah/jam 1 jam x 3 x 1/173 x upah sebulan
Jam ke-9 sampai jam ke-10 4x Upah/jam 1 jam x 4 x 1/173 x upah sebulan

5 hari kerja perminggu.

Jam Lembur Upah Lembur Formula Perhitungan
8 jam pertama Tarif pembayaran 2 x 1 jam 8 jam x 2 x 1/173 x gaji bulanan
Jam ke-9 Tarif pembayaran 3 x 1 jam 1 jam x 3 x 1/173 x gaji bulanan
Jam ke 10 – 11 Tingkat pembayaran 4 x 1 jam 1 jam x 4 x 1/173 x gaji bulanan

 

Contoh:

Dini bekerja selama 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.

Dini tidak bekerja pada hari Sabtu dan Minggu, tetapi perusahaan meminta Dini bekerja pada hari Sabtu selama 8 jam.

Gaji pokok Dini adalah Rp8.000.000 per bulan.

Dengan demikian, perhitungan upah lembur Dini adalah sebagai berikut:

8 jam x 2 x 1/173 x Rp8.000.000 = Rp739.884

Karyawan dengan posisi jabatan tertentu sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan mengendalikan jalannya perusahaan tidak dibatasi oleh jam kerja dan tidak berhak atas pembayaran lembur.

Baca juga : Harus Lembur Kerja? Simak Tips Menghindarinya

6 Alasan Kenapa Karyawan Bekerja Lembur Sesuai Aturan Sistem Yang Berlaku

Sistem lembur karyawan

Sangat sedikit orang yang menikmati kerja lembur, bahkan perusahaan sendiri tidak terlalu menginginkan karyawannya menambah jam kerja mereka.

Penelitian menunjukkan efek negatif dari kerja lembur secara kesehatan maupun produktivitas.

Meskipun demikian, hampir setengah dari pekerja di Amerika Serikat selalu bekerja lembur setiap minggunya.

Tapi, kenapa sih karyawan bekerja lembur, berikut 5 alasan utama orang akhirnya bekerja lembur.

1. Terlalu Banyak Pekerjaan yang Ditargetkan

Sebagian besar orang bekerja lembur karena jam reguler saja tidak cukup menyelesaikan apa yang perlu mereka lakukan. Tapi ini juga jadi pertanyaan,

“Kenapa karyawan terlalu banyak memiliki pekerjaan?”

Tentu saja, ketika beberapa minggu awal ketika ada peluncuran sebuah produk baru, jam lembur tidak dapat terhindarkan.

Tapi, ketika jam lembur terus terjadi sepanjang tahun, jelas ada yang tidak beres dengan jam kerja karyawan.

Bisa jadi, penjelasan tugas karyawan belum jelas, lakukan evaluasi ulang, apakah membutuhkan sumber daya manusia yang baru untuk mendukung perannya atau ada gangguan lainnya.

2. Terlalu Banyak Meeting

Hampir 1 dari setiap 2 karyawan, menganggap meeting sebagai waktu terbanyak mereka di kantor.

Pertemuan demi pertemuan, tidak semuanya menjadi diskusi yang bermanfaat.

Meeting yang terlalu banyak diyakini sangat memakan waktu karyawan, hanya menyisakan sore ke malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan.

3. Gangguan di Kantor

Selama dekade terakhir, kantor dengan ruang lebih terbuka yang ditaburi dengan gaya kerja kasual sudah menjadi norma.

Tidak jarang kantor yang memiliki bean-bag, meja pingpong, tempat tidur bahkan cafe.

Tanpa memikirkan apakah hal-hal ini dapat mengganggu jam kerja karyawan.

Hal ini sebenarnya bisa baik karena mendukung lingkungan kantor yang bebas dan terbuka. Akan tetapi, bisa menyebabkan kebisingan dan gangguan di kantor itu sendiri.

Hal ini mengurangi konsentrasi dan produktivitas karyawan selama jam kerja.

Menurut penelitian UC Irvine, setiap karyawan kantor yang terganggu selama 11 menit, maka waktu yang karyawan butuhkan untuk fokus kembali yaitu sampai 23 menit.

4. Email yang Overload

Negara Perancis, akhir-akhir ini membuat aturan baru bahwa mengecek email pada jam weekend adalah hal ilegal.

Hal ini memperlihatkan seberapa banyak email mengendalikan hidup kita.

Bahkan, menurut statistik dari tahun 2015-2019,  ternyata ada 112, 5 miliar email yang dikirim setiap hari.

Email ini pada akhirnya mendorong karyawan untuk selalu aktif 24/7.

Jika dilihat, karyawan biasanya selalu membuka email mereka karena takut ada permintaan laporan, pekerjaan dan informasi terbaru dari manajer atau perusahaan.

5. Striver Syndrome

Striver syndrome adalah suatu kondisi dimana karyawan ingin terlihat baik  di depan manajer mereka.

Orang-orang ini sering berlomba-lomba untuk kenaikan pangkat dan sering memprioritaskan jam kerja dalam waktu yang lama di atas kesehatan pribadi.

Meskipun baik melihat karyawan yang sangat kompetitif, tetapi perlu dipastikan bahwa mereka tidak mendorong diri mereka sejauh mereka dan terlalu kelelahan.

6. Lembur adalah Kewajiban

Jam lembur juga terkadang diberikan perusahaan tanpa persetujuan dari karyawan. Apalagi jika tidak dikelola dengan bantuan aplikasi lembur.

Perusahaan mewajibkan karyawan untuk bekerja lebih dari jam kerja yang dijadwalkan secara terus menerus.

Sebuah perusahaan dengan proporsi kerja paksa tinggi, akan menyebabkan penurunan moral dan kinerja karyawan.

Bahkan, untuk lembur dibayar sekalipun.

7. Menambah Penghasilan

Dari berbagai alasan sebelumnya, yang satu ini memang sedikit berbeda.

Ternyata, beberapa diantara mereka yang bekerja lembur karena ingin mendapat penghasilan tambahan.

Banyak hal negatifnya, apakah perusahaan hilangkan saja lembur?

Tentu tidak, perusahaan juga harus tahu manfaat lembur bagi perusahaan maupun karyawan.

Baca Juga : Menghitung PPh 21 Uang Lembur dengan Cepat dan Mudah

Sistem Lembur Karyawan di Indonesia dan Kesehatan Karyawan

Jelas, bekerja lembur dapat berdampak signifikan pada kesehatan karyawan.

Bekerja terlalu banyak jam dapat menyebabkan kelelahan, kelelahan dan stres.

Lembur juga dapat benar-benar menghilangkan produktivitas, karena ketika kita bekerja dalam waktu yang lama, kita tidak memberi ruang tersisa di otak untuk berkinerja baik di hari selanjutnya.

Menghabiskan terlalu lama di kantor juga dapat menyebabkan karyawan kehilangan antusiasme, atau menjadi bosan dengan pekerjaan mereka.

Memiliki keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan kehidupan di rumah sangat penting untuk menjaga kesejahteraan.

Semakin banyak lembur yang karyawan lakukan, semakin sedikit waktu yang karyawan miliki untuk teman dan keluarga, dan semakin sedikit waktu yang karyawan miliki untuk sekedar bersantai – sesuatu yang sangat penting bagi kesehatan mental yang baik.

Baca juga : Dalam beberapa kasus, lembur tidak sebanding dengan peningkatan produktivitas karyawan. Hal ini menyebabkan pemborosan anggaran perusahaan, Baca selengkapnya 4 Jenis Lembur ini Merugikan Perusahaan, Apa Saja?

Cara Mengelola Sistem Lembur Karyawan secara Efektif 

Selama tahun-tahun terakhir di masa ekonomi yang sulit, banyak karyawan bersemangat untuk membuktikan diri mereka sebagai pekerja keras yang tidak mengeluh dengan bekerja ekstra— tanpa harus menyertakan sebagian atau semua itu di rumus rumus excel mereka.

Lalu bagaimana perusahaan mengelola lembur karyawan dengan lebih baik lagi?

1. Pantau Jam Kerja Karyawan

Meskipun lembur sering menimbulkan biaya diluar anggaran, tapi perusahaan dapat mengelola lembur secara proaktif.

Pertama, pantau jam kerja karyawan. Rata-rata pekerja di Amerika Serikat menurut Bureau of Labor Statistics, bekerja lembur lebih dari 4 jam per minggu.

Hal ini mengakibatkan anggaran perusahaan melebihi yang seharusnya, Apalagi jika dihitung dalam satu tahun berjalan.

Maka, pantau waktu kerja karyawan dengan aplikasi lembur agar perusahaan dapat memberitahu karyawan ketika mereka di batas maksimal waktu lembur yang seharusnya.

Dari aplikasi lembur, perusahaan juga dapat melihat pola lembur karyawan.

Apakah hanya pada periode tertentu? Apakah karena kekurangan staf, proyek besar atau karyawan memang ingin mendapat bayaran tambahan?

Dengan begitu, perusahaan dapat membuat keputusan tentang sumber daya dan aturan lembur.

2. Tetapkan Batas Bulanan

Agar mencegah siklus lembur berlebihan, perusahaan perlu menetapkan batas bulanan atau tahunan pada setiap jam lembur karyawan.

Karena ketika tingkat lembur tinggi, siklus kontraproduktif dengan cepat terjadi.

Membuat karyawan maupun perusahaan sama-sama merugi.

Bahkan dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan karena tidak fokus saat bekerja.

3. Batasi Jam Lembur di Hari Libur

Misalnya, perusahaan dapat membatasi jam lembur di hari libur hingga 12 jam, kecuali dalam urgensi tertentu.

Bagaimana pun, karyawan perlu diperingatkan atas kelebihan jam kerja lembur karena dapat mengganggu produktivitas di jam reguler mereka.

Karyawan sudah seharusnya beristirahat dan memulihkan diri di waktu libur.

Ingin memantau kerja lembur secara akurat dengan upaya minimal? Coba aplikasi lembur Talenta.

4. Premium Friday Campaign

Premium friday campaign adalah cara perusahaan membuat karyawannya pulang lebih awal di setiap hari jumat pada akhir bulan.

Cara ini digunakan agar keseimbangan hidup karyawan antara bekerja dan kehidupan pribadi meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

Bahkan Sunny Side Up memberi insentif kepada karyawan sebesar Rp380.000 kepada karyawannya yang mengikuti kampanye premium friday. 

5. Tetapkan Kebijakan Sistem Lembur Karyawan

Buat kebijakan bagaimana sistem lembur diterapkan. Misal, mengisi formulir lembur yang disetujui oleh karyawan dan manajer.

Lalu aturan jam lembur yang disarankan dan tidak disarankan perusahaan.

Perusahaan juga perlu mengetahui secara detail data personal karyawan lembur termasuk jam kerja dan jam lembur.

Pastikan mematuhi perundang-undangan yang berlaku.

Agar memudahkan, Anda dapat menggunakan Talenta.

Talenta memiliki fitur pengajuan jam lembur bagi karyawan secara online dan perhitungan jam lembur bagi perusahaan secara otomatis.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Baca juga: Pahami Cara Menghitung Upah Kerja Lembur Karyawan

Praktisnya Sistem Lembur Karyawan di Indonesia Pada Aplikasi HRIS Talenta

Aplikasi HRIS Talenta menyediakan sistem lembur karyawan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Bagi karyawan, jika ingin mengajukan lembur, sistem Talenta dapat diambil pada saat weekday ( hari kerja ) maupun weekend (hari libur).

1. Overtime Weekday

Sistem lembur karyawan

Overtime weekday adalah lembur yang dilakukan pada saat hari kerja.

Sehingga biasanya lembur akan dilakukan sebelum jam kantor dimulai ( overtime before ) dan atau setelah jam kantor dimulai ( overtime after ).

Maka dari itu untuk karyawan yang akan melakukan request overtime di hari kerja, dimohon untuk memperhatikan penginputan overtime before dan overtime after.

2. Overtime Weekday

Sistem lembur karyawan

Mengajukan lembur pada hari libur berbeda dengan hari kerja, karena tidak ada jam reguler karyawan.

Sehingga karyawan hanya perlu mengisi beberapa hal yang lebih sederhana dibanding lembur pada weekdays. 

Secara tekniknya, Anda dapat mengunjungi overtime weekday dan overtime weekend Talenta.

Bagi perusahaan, Anda langsung dapat memiliki laporan lembur karyawan dan perhitungannya ke dalam gaji secara otomatis, kapan saja dan dimana saja.

Karena selain sistem lembur, Talenta juga menghadirkan sistem absensi kehadiran kerja, pengelolaan data, slip gaji online, sistem cuti dan reimbursement hingga perhitungan gaji karyawan, bayar BPJS Ketenagakerjaan, iuran BPJS Kesehatan dan perhitungan pajak penghasilan PPh 21.

Biarkan perusahaan Anda fokus pada hal-hal strategis lain, administrasi yang memakan waktu seperti ini biar Talenta yang mengurus dan mengelola untuk Anda.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HRD di perusahaan Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Septina Muslimah
Seorang professional yang teliti dan detail. Ia memiliki minat tinggi dengan content writing dan digital marketing, serta aktif mengasah keterampilan menulisnya agar dapat membagikan informasi tentang HR lebih baik.