Tenaga Kerja Terlatih dan Terdidik: Pengertian, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan

By Guest GuestPublished 18 May, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

Berjalannya sebuah usaha sampai menjadi sebuah perusahaan yang besar tidak luput dari adanya peran tenaga kerja yang membantu. Para tenaga kerja inilah yang membuat suatu usaha dapat beroperasi. Oleh karena itu, peran para tenaga kerja tidak boleh disepelekan. Kaitannya dengan jenis pekerjaannya, ada dua tipe tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan yaitu tenaga kerja terlatih dan terdidik. 

enjelasan selengkapnya bisa Anda simak melalui ulasan di bawah ini.

pengertian tenaga kerja terlatih

Pengertian Tenaga Kerja Terlatih dan Terdidik

Pengertian mengenai tenaga kerja ini rupanya bisa ditemukan dalam undang-undang, lebih tepatnya UU No. 3 Tahun 2003 yang mengatur tentang Ketenagakerjaan. 

Dalam UU tersebut disebutkan bahwa yang disebut dengan tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Undang-undang tersebut juga mengatur hal-hal lain yang berkaitan dengan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini diperlukan untuk memenuhi hak dan kewajiban tenaga kerja dan perusahaan.

Kaitannya dengan tenaga kerja, kita mengenal adanya dua jenis tenaga kerja, yaitu tenaga kerja terlatih dan terdidik.

1. Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja yang mempunyai suatu keahlian di bidang tertentu. Keahlian atau skill yang ia miliki diperoleh melalui pengalaman kerja yang pernah ia jalankan, bukan melalui pendidikan.

Tenaga kerja terlatih ini biasanya lebih profesional di bidang pekerjaan yang tidak terlalu banyak mengandalkan pengetahuan teori, melainkan bidang pekerjaan yang mengandalkan pengalaman dan latihan.

Untuk mendapatkan pekerjaan yang memerlukan tenaga kerja terlatih ini juga biasanya tidak membutuhkan ijazah agar bisa diterima. Untuk itu, pengalaman dan latihan sangat ditekankan.

2. Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik merupakan jenis tenaga kerja yang memperoleh kemampuan maupun keahlian melalui pendidikan dan pengajaran secara formal. Karena memerlukan pendidikan, biasanya untuk bisa diterima kerja mereka membutuhkan ijazah.

Meskipun mendapat keahlian dari pendidikan namun banyak juga perusahaan yang mencari tenaga kerja terdidik berpengalaman. Hal ini karena menempuh pendidikan saja tidak cukup bagi seorang tenaga kerja. 

Dibutuhkan pengalaman dan latihan untuk mengasah kemampuan yang didapat melalui pengajaran di sekolah agar dapat memenuhi ekspektasi perusahaan. Tenaga kerja terdidik ini merupakan jenis tenaga kerja yang begitu diinginkan banyak orang karena digaji tinggi.

Contoh-contoh Tenaga Kerja Terlatih dan Terdidik

Seperti yang telah disinggung sebelumnya dalam pengertian dan macam-macam tenaga kerja, antara tenaga kerja terlatih dan terdidik memiliki kemampuan yang diperoleh dengan cara berbeda. 

Meskipun begitu, peran keduanya sangat penting dalam roda perekonomian, terutama bagi perusahaan atau tempat kerja yang mempekerjakannya. Lalu, apa sajakah profesi yang termasuk dalam jenis tenaga kerja tersebut?

1. Contoh Tenaga Kerja Terlatih

Pekerja terampil adalah pekerja yang telah bekerja dan terlatih dalam bidang kegiatannya. Para pekerja ini bisa disamakan dengan pekerja yang berpengalaman.

Tenaga kerja terlatih ini tidak bisa disepelekan perannya dalam bisnis dan usaha, karena adanya roda ekonomi bisa berputar. Untuk itu, bukan menjadi jaminan bahwa bekerja sebagai tenaga kerja terlatih tidak bisa meraih kesuksesan.

Contoh profesi yang termasuk tenaga kerja terlatih antara lain:

  • Tukang bangunan
  • Sopir
  • Juru masak
  • Tukang pijat
  • Montir
  • Penjahit
  • Pengrajin kayu
  • Tukang cukur
  • Karyawan yang bekerja di bagian produksi pabrik
  • Penjual makanan dan minuman, dan lain-lain

2. Contoh Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik (skilled worker) adalah tenaga kerja yang telah mendapatkan pelatihan formal di bidang tertentu. Namun, menjadi tenaga kerja terdidik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan juga bukan sesuatu yang mudah, melainkan perlu perjuangan untuk bisa memperolehnya. Seorang tenaga kerja, sebut saja misalnya dokter, ia harus kuliah beberapa tahun supaya akhirnya bisa menjadi dokter.

Dalam masa kuliah itulah tentu seorang calon dokter membutuhkan tidak hanya banyak biaya melainkan juga kemampuan berpikir dan menerima pendidikan.

Adapun contoh profesi yang termasuk jenis tenaga kerja terdidik antara lain:

  • Dokter
  • Apoteker
  • Pilot
  • Guru
  • Dosen
  • Akuntan
  • Penerjemah
  • Arsitek
  • Konsultan
  • Psikolog
  • Psikiater
  • Bidan
  • Perawat, dan masih banyak yang lainya.

Perlu diingat, semua profesi itu penting, baik profesi sebagai tenaga kerja terlatih dan terdidik. 

Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Kerja Terlatih dan Terdidik

Setiap jenis tenaga kerja pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh sebab itu keduanya saling melengkapi sehingga tidak ada kesenjangan dalam bidang tenaga kerja. Misalnya, sebuah restoran membutuhkan seorang juru masak yang bisa diandalkan.

Tentu pihak restoran tidak akan merekrut seorang tenaga kerja yang hanya mampu menjelaskan teori memasak atau teori mengenai makanan, meskipun dia adalah lulusan sarjana. 

Pastinya pihak restoran membutuhkan seorang tenaga kerja terlatih dan terdidik serta berpengalaman memasak dan memiliki keterampilan memasak yang terlatih.

Berkaitan dengan hal itu, terdapat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tenaga kerja terlatih dan terdidik, yaitu:

1. Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Kerja Terlatih

Kelebihan yang dimiliki oleh tenaga kerja terlatih di antaranya:

  • Tidak memerlukan ijazah untuk bisa bekerja, kecuali memang bidang pekerjaan yang membutuhkan sertifikat keahlian tertentu agar seorang calon tenaga kerja bisa bekerja. Misalnya, sebuah restoran mahal membutuhkan karyawan yang memiliki sertifikasi tertentu.
  • Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan diri melalui latihan dan pengalaman kerja, karena tenaga kerja terlatih tidak membutuhkan pendidikan.
  • Bagi perusahaan, memilih tenaga kerja terlatih akan sedikit mengurangi anggaran untuk mengadakan pelatihan.
  • Tidak membutuhkan modal besar untuk menjadi tenaga kerja terlatih, berbeda dengan tenaga kerja terdidik yang harus menempuh pendidikan terlebih dahulu.

Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh tenaga kerja terlatih antara lain:

  • Cukup sulit untuk bisa bekerja di perusahaan dengan posisi besar, karena kebanyakan perusahaan saat ini membutuhkan ijazah dari calon karyawannya sesuai dengan bidang yang dilamar.
  • Mengandalkan pengalaman, sehingga untuk bisa memperoleh posisi bagus harus memperbanyak pengalaman agar perusahaan dapat mempercayai kinerja seorang calon tenaga kerja terlatih.
  • Tidak banyak menghasilkan gaji besar, kecuali memang tenaga kerja tersebut sangat profesional dalam bidang kerja yang punya prospek bagus. Misalnya para pengusaha yang sukses karena profesional dalam mengelola bisnisnya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Kerja Terdidik

Tidak hanya tenaga kerja terlatih, tenaga kerja terdidik juga memiliki kelebihan, yaitu:

  • Status sosial lebih tinggi karena biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula statusnya di mata masyarakat.
  • Gajinya tinggi, karena biasanya profesi yang memerlukan pendidikan tinggi akan dihargai mahal. Misalnya dokter, arsitek, dan lain sebagainya yang mendapatkan penghasilan besar.
  • Banyak perusahaan saat ini yang mengharuskan karyawannya memiliki ijazah perguruan tinggi untuk bisa bekerja di posisi yang bagus.
  • Memiliki poin tambahan jika sudah berpengalaman, sedangkan untuk tenaga kerja terlatih meskipun berpengalaman ia belum tentu memiliki pendidikan yang bagus.

Namun, di sisi lain tenaga kerja terdidik memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Modal untuk menjadi seorang tenaga kerja terdidik cukup atau bahkan sangat mahal, terutama profesi-profesi tertentu seperti dokter, hakim, jaksa, pengacara, arsitek, dan lain sebagainya.
  • Persaingan sangat kuat dalam dunia kerja, terutama jika seorang calon tenaga kerja tidak memiliki pengalaman dan hanya mengandalkan ijazah semata.
  • Tingkat kecurangan cukup tinggi, mengingat tingkat pendidikan seseorang tidak menjamin kemampuan.
  • Membutuhkan waktu lama untuk menjadi seorang tenaga kerja terdidik.

Karena tidak mudah untuk mendapatkan tenaga kerja akibat adanya  kelebihan dan kekurangan di atas, perusahaan melalui HRD tidak bisa merekrut karyawan secara sembarangan. 

Belum lagi adanya monitoring karyawan untuk memastikan bahwa kinerja mereka bagus sesuai keinginan dan tujuan perusahaan. Untuk itu, HRD bisa menggunakan aplikasi HRD by Mekari Talenta yang dapat membantu mengelola tenaga kerja terlatih dan terdidik menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Dengan Talenta, HR akan lebih mudah dalam mengelola setiap administrasi karyawan dari mulai database karyawan, proses reimbursement, cuti, dan lainnya di mana dan kapan pun melalui Talenta. Kunjungi https://www.talenta.co/ untuk lebih lengkapnya.

Kelola Tenaga Kerja Terlatih dan Terdidik di Perusahaan dengan Bantuan Software dari Mekari Talenta

HRD dalam menjalankan tugasnya mengelola tenaga kerja terlatih dan terdidik di perusahaan pasti cukup merasa pusing, terlebih saat jumlah karyawannya cukup banyak. Tak perlu khawatir lagi, Talenta hadir untuk membantu HRD agar pekerjaan lebih mudah dan tentunya lebih sistematis dan akurat.

Ada banyak perangkat lunak komputer yang disediakan Talenta untuk keperluan manajemen sumber daya manusia, mulai dari perangkat lunak untuk memonitor perkembangan karyawan, absensi otomatis, dan lain sebagainya.

Aplikasi atau perangkat lunak komputer ini dapat diakses secara daring dan tentunya mudah digunakan, sehingga akan lebih sedikit masalah yang bisa ditimbulkan. 

Talenta sangat direkomendasikan untuk para HRD perusahaan karena memiliki beberapa fitur yang dapat membantu kinerja HRD dalam mengelola tenaga kerja terlatih dan terdidik di perusahaan, seperti: 

1. Aplikasi Absensi Online

Memakai absensi manual dengan buku tentunya sudah ketinggalan zaman sekarang ini. Sistem absensi manual tersebut juga cukup merepotkan jika karyawan yang dimiliki perusahaan cukup banyak, sehingga kemungkinan terjadinya ketidakakuratan semakin besar.

Kehadiran mesin fingerprint menjadi solusi dari absensi manual menggunakan buku, namun mesin ini sekarang bukan lagi menjadi alat yang dipakai dalam sistem canggih perusahaan. Melalui aplikasi online dari Talenta ini, kehadiran karyawan dapat dikelola tanpa perlu memakai fingerprint tersebut.

2. Software Attendance Management

Pengelolaan cuti karyawan, penghitungan lembur, timesheet karyawan, absen, serta jadwal shift kerja kini bukan lagi menjadi pekerjaan yang merepotkan dan ribet. Melalui fitur aplikasi Talenta ini, pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

HRD perusahaan dapat dengan mudah mengatur jadwal shift kerja dengan adanya software untuk membuat jadwal kerja shift dalam fitur ini. Anda dapat menghemat lebih banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.

3. Aplikasi HRIS dan Slip Gaji

Melalui fitur ini Anda dapat mengelola database karyawan, manajemen aset serta proses rekrutmen hingga manajemen aset. HRD dapat mengelola karyawan lebih efektif dan lebih mudah termasuk saat proses perekrutan karyawan.

4. Software Payroll dan Aplikasi Slip Gaji

Software Payroll digunakan untuk melakukan penggajian karyawan agar lebih efisien dan memperoleh perhitungan yang akurat dan cepat. Mengelola slip gaji tenaga kerja perusahaan juga akan lebih aman serta lebih mudah dalam pengaksesan di mana saja dan kapan saja dengan aplikasi slip gaji. 

 

Guest Guest