Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, proses rekrutmen karyawan milenial kini tidak lagi dilakukan secara konvensional. Pengelolaan rekrutmen karyawan oleh HR saat ini dilakukan dengan memanfaatkan big data.
Dalam hal ini, big data mempermudah manajemen HR sebab proses pengumpulan, organisasi, serta analisis data karyawan berlangsung cepat. Menariknya, proses rekrutmen berlangsung lebih objektif dengan menggunakan big data.
Lantas, bagaimana HR memanfaatkan big data dalam proses rekrutmen karyawan?
Data dalam jumlah besar dengan penyajian ringkas
Perlu diketahui bahwa platform big data berbasis cloud mampu memegang peran penting dalam meningkatkan manajemen HR selama proses perekrutan karyawan.
Teknologi mutakhir di bidang HR ini dapat menganalisis dan mengategorikan berbagai macam aliran data dalam jumlah besar. Â Tim manajemen HR tentu dapat memanfaatkan informasi agar lebih cepat dalam membandingkan kriteria masing-masing pelamar.
Dengan begitu, perusahaan dapat menemukan kualifikasi karyawan terbaik selama proses rekrutmen.
Baca juga: Contoh HRIS dan Perannya Meningkatkan Kompetitif Perusahaan
Fitur optimalisasi data bantu rekrutmen karyawan
Big data menyediakan fitur optimalisasi data yang dapat diakses oleh tim HR di suatu perusahaan selama masa rekrutmen karyawan berlangsung. Fitur ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memeriksa data karyawan mana yang memiliki bakat terbaik dan berpotensi bekerja paling keras atau yang akan berasimilasi secara efektif ke dalam budaya kerja di perusahaan Anda.
Menariknya, berdasarkan data-data tersebut, tim HR juga memiliki kekuatan untuk menghitung perbandingan dengan pesaing dalam hal gaji, tunjangan, serta harapan jenjang karir selanjutnya.
Dengan menggunakan big data, Anda berkesempatan menggali informasi terdalam yang akan memudahkan perusahaan menemukan kualitas karyawan terbaik.
Objektivitas dalam pembuatan daftar pertanyaan wawancara kerja
Umumnya, setelah melewati proses seleksi dokumen, rekrutmen karyawan akan dilanjutkan dengan sesi wawancara kerja. Di sinilah terkadang tolok ukur antara jawaban benar dan salah masih menjadi hal-hal yang sering diperdebatkan.
Padahal wawancara kerja tidak sekadar menemukan jawaban benar/salah, tetapi lebih pada penilaian karakteristik kandidat karyawan yang bersangkutan.
Dengan hadirnya analitik big sata, saat ini Anda tak perlu lagi khawatir persoalan objektivitas, baik dalam pembuatan daftar pertanyaan atau tahap penilaian. Lebih lanjut, big data dapat dimanfaatkan untuk menentukan pelamar mana yang berhak lolos untuk proses rekrutmen selanjutnya.
Tentu saja, keberadaan big data dapat memangkas kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme di suatu perusahaan.
Identifikasi perilaku calon karyawan memudahkan rekrutmen karyawan
Idealnya, proses rekrutmen karyawan akan disertai dengan tes psikologi untuk mengetahui kepribadian pelamar. Namun, pada beberapa kasus, tes psikologi tidak dapat mengidentifikasi perilaku calon karyawan secara tepat. Padahal analisis perilaku karyawan sangat penting untuk mengetahui seberapa jauh karyawan tersebut dapat berkembang dan bertahan di dalam tekanan pekerjaan.
Melalui analisis big data, hal-hal tersebut bisa didapatkan dengan lebih efektif dan efisien. Alhasil pola pergantian karyawan dapat lebih dikontrol sementara kemungkinan adanya ketidakmampuan karyawan menyelesaikan pekerjaan dapat diantisipasi melalui program pelatihan dan atau seminar. Kondisi seperti inilah yang dapat membangun kepercayaan antara perusahaan dan kandidat karyawannya.
Memanfaatkan analisis big data dalam proses rekrutmen karyawan dapat mempercepat perusahaan dalam menemukan talenta terbaik yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
Tak perlu lagi menambah anggaran besar untuk proses rekrutmen yang panjang. Dengan menggunakan Recruitment Tracker Talenta, Anda dapat menciptakan dan mengkustomisasi seluruh rangkaian proses rekrutmen. Tertarik untuk memanfaatkan big data guna mendapatkan kandidat karyawan terbaik? Segera hubungi Talenta via email di [email protected].com.