Apa Itu Gaji Gross? Ini Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tayang
Diperbarui

Gross salary atau gaji kotor merujuk pada total pendapatan sebelum pajak, BPJS, dan potongan lain dihitung. Pemahaman ini penting, terutama saat Anda menilai penawaran gaji atau melakukan negosiasi kompensasi.

Gaji kotor dan gaji bersih memiliki perbedaan yang langsung memengaruhi jumlah yang benar-benar Anda terima setiap bulan. Komponen serta cara penghitungannya pun tidak sama, sehingga keduanya perlu dipahami dengan jelas.

Melalui penjelasan berikut, Anda dapat melihat gambaran mengenai gross salary dan bagaimana bedanya dengan gaji bersih, sehingga keputusan terkait kompensasi bisa dibuat dengan lebih tepat.

Pengertian Gaji Gross (Gaji Kotor)

Gaji gross atau gaji kotor adalah total pendapatan yang diterima karyawan sebelum dipotong pajak, BPJS, dan potongan lain dari perusahaan. Angka inilah yang biasanya tertulis di kontrak kerja dan menjadi dasar perhitungan berbagai kewajiban payroll.

Di dalam gross salary sudah termasuk gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, bonus, insentif, dan lembur. Namun, nominal tersebut belum dikurangi potongan wajib seperti PPh 21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta potongan lain sesuai kebijakan perusahaan.

Pembagian iuran BPJS yang memengaruhi perhitungan gaji kotor juga sudah diatur secara resmi dalam Surat Edaran BPJS Ketenagakerjaan Nomor B/0246/022021. Aturan ini mengatur detail persentase iuran yang dibayar perusahaan dan karyawan, antara lain:

  • JHT: perusahaan menanggung 3,7%, karyawan 2%.
  • Jaminan Pensiun: perusahaan membayar 2%, karyawan 1%.
  • BPJS Kesehatan: total 5% dari gaji, dengan porsi 4% dibayar perusahaan dan 1% oleh karyawan.

Dengan adanya ketentuan resmi tersebut, perhitungan gaji gross menjadi lebih terstandardisasi dan memastikan perusahaan mengelola komponen gaji sesuai regulasi yang berlaku.

Secara sederhana, gross salary adalah nilai awal sebelum potongan, sementara gaji net adalah jumlah yang benar-benar Anda terima setelah seluruh kewajiban dipotong.

Komponen Gaji Gross

Gaji gross mencakup seluruh pendapatan yang diterima karyawan sebelum dipotong pajak dan iuran lainnya.

Mengutip Corporate Finance Institute (CFI), gaji gross memiliki beberapa komponen yaitu:

1. Gaji Pokok

Bagian utama dalam gross salary. Nilainya tetap setiap bulan dan menjadi dasar perhitungan untuk berbagai tunjangan dan bonus lainnya.

2. Tunjangan Tetap

Tunjangan yang diberikan secara rutin, misalnya tunjangan makan atau transportasi. Karena sifatnya konsisten, komponen ini menambah total gaji gross setiap bulan.

3. Tunjangan Tidak Tetap

Berbeda dari tunjangan tetap, bagian ini hanya muncul ketika syarat tertentu terpenuhi, misalnya tunjangan kehadiran atau uang makan yang diberikan saat karyawan masuk kerja. Nilainya bisa berubah-ubah sehingga membuat total gross salary lebih fleksibel.

4. Bonus dan Insentif

Pendapatan tambahan berbasis performa. Bisa diberikan karena pencapaian individu, target tim, atau capaian perusahaan. Komponen ini biasanya tidak muncul tiap bulan, tetapi menambah nilai gaji gross pada periode tertentu.

5. Upah Lembur

Tambahan pendapatan ketika karyawan bekerja melebihi jam kerja standar. Perhitungannya mengikuti aturan ketenagakerjaan yang berlaku dan tetap dihitung sebagai bagian dari total gross salary.

Perbedaan Gaji Gross dan Gaji Nett

Secara sederhana, perbedaan utama antara gaji gross dan gaji net terletak pada ada tidaknya potongan di dalam perhitungan. Keduanya menggambarkan nilai yang berbeda dalam struktur kompensasi karyawan.

1. Gaji Gross (Gaji Kotor)

Gaji gross adalah total pendapatan yang Anda terima sebelum ada potongan apa pun. Nilainya mencakup gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, bonus, insentif, hingga lembur, semuanya dijumlahkan tanpa dikurangi pajak atau iuran wajib.

Besaran gross salary biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti posisi pekerjaan, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, hingga industri tempat Anda bekerja. Semakin tinggi faktor-faktor tersebut, biasanya semakin besar nilai gaji gross yang ditawarkan perusahaan.

2. Gaji Net (Gaji Bersih / Take Home Pay)

Gaji net adalah jumlah uang yang benar-benar Anda terima di rekening setiap bulan. Nilainya sudah dikurangi berbagai potongan wajib seperti PPh 21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga potongan sukarela atau cicilan yang harus dibayarkan karyawan.

Karena adanya potongan tersebut, nominal gaji net hampir selalu lebih kecil dari gaji gross.

Baca juga: Cara Efektif Mengelola Perjalanan Bisnis dengan Reimbursement yang Tepat

Kenapa Perusahaan Perlu Memahami Gaji Gross?

Bagi karyawan, gaji gross membantu karyawan mengetahui nilai keseluruhan pendapatan yang diterima oleh perusahaan sesuai dengan kontrak kerja.

Lalu, bagaimana dengan perusahaan? Pengetahuan akan gaji gross memiliki dampak yang lebih besar bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut

Sebagai Asas Kepatuhan Regulasi

Dari sisi pajak penghasilan, gaji gross merupakan dasar penghitungan pajak yang akan dikenakan tarif pajak.

Sementara dari sisi iuran wajib, gaji gross juga merupakan dasar penghitungan iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Dasar penghitungan ini lah yang digunakan untuk pelaporan pajak dan iuran BPJS yang dilakukan oleh perusahaan.

Perencanaan Biaya Tenaga Kerja yang Lebih Efektif

Nilai gaji kotor atau gross juga membantu perusahaan dalam memetakan anggaran biaya tenaga kerja menjadi lebih efektif dan akurat.

Selain itu dengan mengetahui gaji gross, perusahaan dapat menyesuaikan perubahan gaji secara efisien apabila terjadi dinamika perubahan pasar tenaga kerja.

Strategi Rekrutmen Karyawan

Menawarkan gaji gross pada karyawan dengan menjabarkan kompensasi dan potensi komisi selama bekerja bisa menjadi strategi rekrutmen yang efektif.

Melalui gaji gross, perusahaan dapat menawarkan berbagai opsi kompensasi kompetitif berdasarkan pasar tenaga kerja yang ada saat itu.

Meningkatkan Kepercayaan dan Retensi Karyawan

Mengutip 2017 Deloitte Global Human Capital Trends, transparansi terhadap gaji dan kompensasi yang diterima dapat membangun kepercayaan kepada karyawan.

Kepercayaan ini nantinya akan membangun engagement atau dedikasi karyawan yang berpengaruh juga pada tingkat produktivitas karyawan.

Dengan begitu, Anda dapat mempertahankan karyawan terbaik sekaligus meningkatkan produktivitas mereka.

Bagaimana Perusahaan Menentukan Gaji Gross?

JIka gaji nett merupakan jumlah pendapatan karyawan setelah dikurangi aspek pengurang seperti pajak penghasilan. Lalu bagaimana perusahaan menentukan gaji gross?

Meski pada akhirnya gaji gross lahir dari kesepakatan bersama dengan karyawan, perusahaan sejatinya dapat menentukannya sendiri dengan mempertimbangkan hal berikut

  • Nilai gaji di pasar tenaga kerja untuk jabatan, pengalaman, dan jenis pekerjaan
  • Gaji historis dari periode penggajian sebelumnya
  • Kebijakan anggaran biaya tenaga kerja perusahaan
  • Peraturan pemerintah, dalam hal ini UU No.13 Th.2003, UU Cipta Kerja, dan PP No.36 Th.2021
  • Kondisi perekonomian dan politik dalam kurun waktu tertentu

Lalu, bagaimana gambaran sebenarnya penghitungan gaji gross sehingga muncul angka gaji nett?

Baca juga: Contoh Cara Menghitung Gaji Karyawan yang Lengkap

Contoh Cara Menghitung Gaji Gross

Penghitungan gaji gross menjadi gaji nett sejatinya bisa dilihat secara transparan oleh karyawan melalui slip gaji dan surat kontrak kerja.

Namun sebagai gambaran yang jelas, berikut contoh simulasi cara menghitung gaji gross karyawan.

Ilustrasi Penghitungan Gaji Gross

Budi seorang karyawan dengan gaji pokok Rp8.000.000 per bulan, belum memiliki tanggungan dan mendapatkan kompensasi operasional sebesar Rp500.000 tiap bulannya.

Ia juga mendapatkan kompensasi kedisiplinan Rp.200.000 dan bonus pencapaian bulanan sebesar Rp1.500.000.

Berikut ilustrasi penghitungan gaji gross hingga menjadi nett untuk Budi.

Komponen Pendapatan Potongan
Gaji pokok Rp8.000.000
Kompensasi operasional Rp500.000
Kompensasi kedisiplinan Rp200.000
Bonus Rp1.500.000
Total gaji gross: Rp10.200.000
Potongan PPh 21 TK/0 Rp355.000
BPJS Kesehatan (1%) Rp102.000
BPJS-TK / JHT (2%) Rp204.000
BPJS-TK / JP (1%) Rp102.000
Total potongan Rp763.000
Gaji nett Rp9.437.000

 

Jika melihat tabel di atas, Budi sejatinya menerima gaji gross sebesar Rp10.200.000.

Namun dengan total potongan yang berasal dari PPh dan iuran jaminan sosial senilai Rp763.000, Budi menerima gaji nett sebesar Rp9.437.000.

Jadi, itulah penjelasan singkat mengenai gaji gross. Meski terlihat cukup sederhana, banyaknya karyawan tentu membuat penghitungan gaji menjadi tidak sederhana lagi.

Apalagi komponen pengurang seperti pajak penghasilan dan iuran jaminan sosial setiap karyawan pasti berbeda-beda.

Saatnya, Anda mulai mempertimbangkan aplikasi HRIS untuk mempermudah penghitungan gaji karyawan. Salah satunya dengan Mekari Talenta.

Tidak perlu lagi khawatir salah hitung dan eror yang tidak perlu, dengan aplikasi HRIS Mekari Talenta siap kelola data gaji karyawan secara akurat dan komprehensif dengan berbagai komponen gaji.

Karyawan juga dapat menerima slip gaji secara digital dengan lengkap dengan komponen gaji gross dan gaji nett langsung dari smartphone.

Kelola perhitungan gaji karyawan Anda dengan mudah dan akurat menggunakan Mekari Talenta. Coba gratis sekarang.

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis dengan pengalaman selama sepuluh tahun dalam menghasilkan konten di berbagai bidang dan kini berfokus pada topik seputar human resources (HR) dan dunia bisnis. Dalam kesehariannya, Jordhi juga aktif menekuni fotografi analog sebagai bentuk ekspresi kreatif di luar rutinitas menulis.
Mekari Talenta
Amalina Nurdeanty SE, CHRP

Amalina Nurdeanty adalah seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari 6 tahun di industri konsultan. Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia dengan gelar di bidangย Human Resource Managementย dan memegang sertifikasi CHRP (Certified Human Resource Professional).

Icon

Satu solusi untuk semua kebutuhan HR Anda

Optimalkan pengelolaan operasi HR Anda dengan bantuan solusi terintegrasi dari Mekari Talenta.

WhatsApp Hubungi sales