Jenis Pajak dan Keuntungannya bagi Bisnis

By Ervina LutfiPublished 25 Nov, 2022 Diperbarui 20 Maret 2024

Pajak, sebuah kata yang kerap kali menciptakan perasaan tidak nyaman dalam benak banyak orang.

Namun, pada saat yang sama, pajak adalah salah satu aspek terpenting dalam menjalankan suatu negara dan mengelola kebijakan keuangan.

Dalam artikel ini, blog Mekari Talenta akan menjelaskan apa itu pajak, mengapa mereka penting, serta jenis-jenis pajak yang ada di Indonesia.

Apa Itu Pajak?

Pajak, seiring dengan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, adalah salah satu pilar pendanaan negara yang terutama.

Sumber utama pendapatan bagi pemerintah, pajak digunakan untuk membiayai berbagai program dan kebijakan, dari infrastruktur hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Dalam beberapa kata, pajak adalah kewajiban finansial yang dikenakan terhadap wajib pajak (baik itu orang pribadi atau badan) oleh negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara. Pajak ini tidak diberikan imbalan secara langsung kepada wajib pajak dan bersifat memaksa.

Tujuan utama dari pajak adalah untuk membiayai pengeluaran publik yang meliputi berbagai macam layanan dan proyek yang meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks ini, pajak menjadi elemen utama dalam upaya mencapai kemakmuran nasional.

Baca Juga: Apa Manfaat Software Payroll Penggajian Untuk Perusahaan?

Tentang Pajak Online

Mengenal Jenis Pajak dan Keuntungan Membayar Pajak Tepat Waktu

Sistem Keamanan

Membayar pajak secara online dianggap lebih aman karena sistem pajak telah didukung oleh Electronic Filing Identification Number atau EFIN.

Dengan adanya sistem tersebut segala transaksi yang dilakukan melalui ASP perpajakan atau DJP online telah dienkripsi rahasia dan aman.

Selain itu sistem secara online ini telah membebaskan mencantumkan tanda tangan pada wajib pajak. Tanda tangan digantikan dengan verifikasi melalui kode.

Verifikasi tersebut harus dimasukkan saat melaporkan atau transaksi pembayaran pajak. Hal ini tentu saja lebih aman karena kode verifikasi dikirimkan melalui masing masing pemegang wajib pajak.

Apalagi verifikasi tersebut tidak bisa dipalsukan oleh siapapun. Sehingga Anda tidak perlu khawatir perihal keamanan membayar pajak secara online.

Kecanggihan teknologi telah memfasilitasi untuk membuat proses transaksi pajak secara online bisa dilakukan secara aman.

Layanan Pajak Secara Online

Layanan pajak online ini memiliki ragam yang banyak mulai dari yang disediakan oleh DJP maupun aplikasi yang telah bermitra dengan DJP.

Salah satu layanannya adalah e-Filing. Pengisian SPT elektronik yang dilakukan melalui situs DJP online atau melalui ASP.

e-Filing akan membuat Anda bisa melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, dengan dukungan koneksi internet yang memadai untuk mengakses e-filing secara resmi.

ASP resmi yang bisa Anda tuju adalah BRI, Mitra Pajakku, OnlinePajak dan Sarana Prima Telematika yang semuanya telah dijamin DJP.

Selain e-Filing ada juga e-Filing Bulk Upload yang merupakan fitur premium bagi Anda yang membutuhkan pengelolaan pajak dengan skala yang besar.

Keuntungan layanan ini, Anda bisa melakukan pengelolaan pajak untuk semua cabang dalam satu dashboard. Fitur ini juga bisa mengunggah CSV untuk beragam jenis pajak penghasilan.

Tidak hanya ada 2 layanan saja, masih ada layanan pajak seperti e-Billing pajak yang bisa membuat Anda membayar pajak secara online maupun secara langsung melalui layanan bank atau aplikasi.

Layanan satu ini lebih fleksibel karena Anda bisa membayar secara online atau bisa langsung mengunjungi bank. E-Form adalah layanan pajak selanjutnya yang menggunakan formulir elektronik.

Pengisiannya bisa dilakukan secara offline dengan aplikasi khusus dari DJP.

Baca Juga: 5+ Aplikasi Payroll Terbaik yang Bisa Anda Coba Gratis Di Indonesia!

Keuntungan Membayar Pajak Secara Online

Selain mengetahui layanan pajak Anda juga harus mengetahui keuntungan gunakan pajak online. Dengan membayar pajak atau melaporkan SPT tahunan via online akan memudahkan Anda.

Anda bisa melakukan pembayaran melalui internet banking atau ATM di mana saja, sehingga Anda tidak perlu lagi membawa catatan kecil yang berisikan kode billing dalam melakukan transaksi membayar pajak.

Proses untuk transaksi juga bisa dilakukan dengan lebih cepat bahkan hanya dalam hitungan menit saja. Anda tidak perlu lagi untuk mengantri di loket teller karena teller hanya akan menginput satu kode saja.

Bagi Anda yang tidak bisa datang ke teller karena kesibukan tak perlu lagi takut untuk telat membayar pajak.

Selain proses yang cepat keuntungan lain yang bisa Anda dapatkan adalah lebih akurat dan lebih aman karena sifatnya yang rahasia. Hal ini karena telah menggunakan kode verifikasi.

Dengan adanya pembayaran pajak secara online akan meminimalisir kesalahan manusia sehingga entry data bisa lebih efisien.

Dalam aplikasi atau website juga sediakan fitur validation rules/interface/ function yang bisa meminimalisir kesalahan saat Anda sedang melakukan transaksi.

Tidak hanya kesalahan yang bisa diminimalkan, karena tenaga, waktu dan kertas juga bisa dihemat lantaran Anda tidak perlu mencetaknya.

Dengan sedikitnya kertas yang dikeluarkan akan membuat pajak online ini lebih ramah lingkungan. Upaya inilah yang sejatinya sedang dibuat oleh pemerintah.

Anda juga tidak perlu lagi membuang waktu atau tenaga karena semua bisa dilakukan dalam genggaman.

Dibandingkan menggunakan sistem manual, sistem online juga lebih efisien jika dari segi biaya yang harus Anda keluarkan, karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi menuju bank atau kantor pos.

Baca Juga: Cara Mengelola Karyawan Kerja Remote yang Efektif

Mengapa Pajak Penting?

1. Pendanaan Pemerintah

Salah satu alasan paling mendasar mengapa pajak penting adalah karena mereka membantu pemerintah mendapatkan dana yang diperlukan untuk menjalankan negara.

Dana ini digunakan untuk membayar pegawai negeri, membiayai infrastruktur, menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan banyak program penting lainnya.

2. Distribusi Kekayaan

Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendistribusikan kekayaan dalam masyarakat.

Melalui kebijakan pajak yang tepat, pemerintah dapat memungut pajak lebih tinggi dari individu atau bisnis yang lebih mampu, yang kemudian digunakan untuk mendukung warga yang kurang beruntung.

3. Pengendalian Inflasi

Pajak juga dapat berperan dalam mengendalikan inflasi.

Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dalam ekonomi melalui pajak, pemerintah dapat membantu menjaga inflasi tetap dalam batas yang wajar.

4. Regulasi Perilaku

Beberapa jenis pajak, seperti pajak rokok atau alkohol, juga digunakan untuk mengatur perilaku individu.

Pajak yang tinggi pada barang-barang berbahaya seperti rokok dapat mengurangi konsumsi dan membantu mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Talent Management

Jenis-Jenis Pajak di Indonesia

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung

Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung oleh wajib pajak sendiri dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.

Ini berarti bahwa wajib pajak harus membayar pajak ini dari sumber pendapatan mereka sendiri.

Contoh pajak langsung di Indonesia termasuk Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung, di sisi lain, adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain.

Artinya, wajib pajak dapat meneruskan beban pajak ini kepada konsumen atau pihak lain dalam transaksi bisnis mereka.

Contoh pajak tidak langsung di Indonesia termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Pajak Subjektif

Pajak subjektif adalah pajak yang berdasarkan pada subjek pajaknya, yaitu orang atau badan yang membayar pajak.

Ini memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Sebagai contoh, Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak subjektif karena berfokus pada kemampuan wajib pajak untuk menghasilkan pendapatan.

Pajak Objektif

Pajak objektif, di sisi lain, berdasarkan pada objek pajaknya, yaitu apa yang dikenakan pajak.

Ini memperhatikan nilai dari objek pajak. Sebagai contoh, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak objektif karena berdasarkan pada nilai barang yang dikenakan pajak.

Pajak Pusat dan Pajak Daerah

Pajak Pusat

Pajak pusat adalah pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat atau Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Pendapatan dari pajak ini digunakan untuk membiayai pengeluaran nasional, seperti pembangunan infrastruktur nasional, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan banyak program penting lainnya.

Contoh pajak pusat di Indonesia termasuk Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pajak Daerah

Pajak daerah, di sisi lain, dikelola oleh Pemerintah Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Pendapatan dari pajak ini digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah, seperti infrastruktur lokal, pelayanan publik, dan program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

Contoh pajak daerah di Indonesia termasuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Hotel.

Contoh Jenis-Jenis Pajak di Indonesia

Sekarang, mari kita lihat beberapa jenis-jenis pajak yang ada di Indonesia, baik yang dikelola oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Pajak Pusat

1. Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan individu dan badan.

PPh terbagi menjadi beberapa kategori, seperti PPh Pasal 21 yang dikenakan pada penghasilan pegawai, dan PPh Pasal 22 yang dikenakan pada penghasilan dari penjualan atau usaha.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang dan jasa.

PPN diperoleh dari selisih antara PPN yang dikenakan pada penjualan dengan PPN yang dikenakan pada pembelian.

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM adalah pajak khusus yang dikenakan pada penjualan barang mewah, seperti mobil mewah, pesawat terbang, dan perhiasan berharga.

4. Bea Materai

Bea materai adalah pajak yang dikenakan pada dokumen tertentu, seperti surat perjanjian, cek, dan dokumen resmi lainnya.

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak yang dikenakan pada properti, baik itu tanah atau bangunan.

PBB sendiri dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk PBB perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

Pajak Daerah

1. Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak kendaraan bermotor (PKB) adalah pajak yang dikenakan pada kendaraan bermotor, seperti mobil dan sepeda motor.

PKB adalah salah satu sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah.

2. Pajak Hotel

Pajak hotel adalah pajak yang dikenakan pada penginapan di hotel dan akomodasi sejenis.

Pajak ini juga termasuk dalam sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah.

3. Pajak Restoran

Pajak restoran adalah pajak yang dikenakan pada makanan dan minuman yang disajikan di restoran.

Ini adalah salah satu cara pemerintah daerah memperoleh pendapatan dari sektor makanan dan minuman.

4. Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak yang dikenakan pada penggunaan reklame dan iklan luar ruang.

Pajak ini diperoleh dari perusahaan yang menggunakan media iklan di tempat umum.

5. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

PBB-P2 adalah pajak yang dikenakan pada tanah dan bangunan di wilayah perdesaan dan perkotaan.

Pajak ini digunakan oleh pemerintah daerah untuk membiayai berbagai proyek pembangunan lokal.

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)

BPHTB adalah pajak yang dikenakan pada perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan, seperti saat pembelian properti.

Pajak ini adalah sumber pendapatan penting bagi pemerintah daerah.

Pajak adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perpajakan di Indonesia.

Mereka memainkan peran penting dalam mendanai pemerintah dan mendukung berbagai program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami jenis-jenis pajak yang ada dan kewajiban perpajakan kita sebagai warga negara atau badan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Dengan pemahaman ini, kita dapat memastikan bahwa kita memenuhi kewajiban perpajakan kita secara benar dan mendukung pembangunan negara.

Kesimpulan

Jadi sudah tahu kan mengenai perbedaan pajak langsung dan tidak langsung?

Ingat sebagai masyarakat yang baik, Anda harus memahami setiap jenis pajak agar saat melakukan pembayaran pajak sudah mengerti dan memahaminya.

Saat Anda sudah mengetahui kedua hal tersebut dengan begitu dapat merencanakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik.

Dengan perencanaan dan pengelolaan yang lebih baik, segala pemasukan dan pengeluaran keuangan kalian akan lebih terlihat.

Tertarik untuk mencoba Mekari Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Mekari Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Mekari Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.