Sebagai HR atau Human Resource, seringkali pasti Anda temui kandidat yang mengirimkan curriculum vitae atau CV dengan isi yang begitu mengagumkan. Mulai dari pendidikan informal yang begitu banyak dan beragam, hingga nilai IPK yang amat tinggi untuk menarik perhatian perusahaan.
Namun, jangan keburu tertarik dengan informasi CV yang mengagumkan dari kandidat karyawan. Pasalnya, dewasa ini makin banyak saja karyawan yang menghalalkan segala cara untuk bisa lolos proses rekrutmen.
Salah satunya, bisa dengan memodifikasi CV dengan berlebihan. Misal, menambahkan atau mengakali nilai IPK agar terlihat sesuai dengan standar perusahaan dan usaha curang lainnya.
Agar tak kecolongan, berikut akan dibeberkan beberapa trik jitu untuk membongkar kebohongan curriculum vitae atau CV kandidat karyawan. Mari disimak!
Kroscek Seluruh Media Sosial Kandidat Karyawan
Sudah jadi rahasia publik bahwa langkah pertama ini adalah prosedur umum yang perlu dilakukan HR untuk men-screening kandidat karyawan.
Banyak hal yang bisa didapatkan dari langkah ini, salah satunya adalah untuk membongkar kebohongan yang kemungkinan dituliskan kandidat karyawan di CV.
Tak hanya sekadar menelusuri Google dan Linkedin saja, kroscek hampir seluruh media sosial yang kandidat miliki.
Mulai akun Facebook, Instagram hingga Twitter-nya.
Dengan melakukan kroscek seluruh sosial media, Anda bakal tahu apakah informasi yang dituliskan oleh kandidat di CV benar atau tidak.
Semisal, apakah keterangan universitas tempat ia kuliah yang dituliskan di Facebook, Linkedin dan CV saling berkaitan.
Jika Sudah Kroscek di Sosial Media, Segera Jadwalkan Wawancara
Setelah Anda selesai mengkroscek dan memverifikasi seluruh sosial media, maka langkah selanjutnya untuk membongkar apakah ada indikasi kecurangan di CV adalah dengan segera menjadwalkan wawancara.
Usahakan untuk melakukan wawancara secara langsung, bukan melalui telepon atau aplikasi video calling.
Mengapa begitu? Karena pada dasarnya Anda bisa mengonfirmasi dan mengetahui apakah informasi yang dicantumkan dalam CV benar adanya atau hanya rekayasa si kandidat karyawan.
Percayalah, jika kandidat karyawan ketahuan berbohong maka Anda akan lebih mudah mengetahuinya terlebih saat berhadapan langsung serta dapat membaca bahasa tubuhnya.
Sebagai informasi, sebaiknya jadwalkan wawancara pada saat pagi hari saja.
Menurut penelitian duo psikolog Maryam Kouchaki dan Isaac H. Smith, seseorang memiliki kecenderungan berbohong lebih besar di tengah hari.
Menurut penelitian tersebut, motivasi berbicara dan bertindak jujur lebih kuat di pagi hari. Pasalnya, pengendalian diri diklaim masih segar dan ada keoptimisan yang bisa membuat orang berkata lebih jujur.
Siapkan Tes Yang Relevan Kepada Kandidat Karyawan.
Jika wawancara Anda rasa kurang dapat membuktikan apakah ada indikasi berbohong soal CV, maka sebagai alternatif Anda juga bisa menyiapkan tes yang relevan untuk menguji kompetensi.
Tes ini bisa dilakukan dalam bentuk psikotes atau memberi pertanyaan bercabang untuk mengetahui apakah ada indikasi berbohong pada kandidat.
Pertanyaan bisa dimulai dengan Anda memberi kesempatan kepada si kandidat untuk menceritakan pengalamannya terkait hal yang Anda curigai berbohong.
Bisa mulai pengalaman kerja, pengalaman pendidikan informal dan soal riwayat pendidikan.
Verifikasi Referensi Kandidat
Ketika melakukan proses perekrutan karyawan, langkah awal yang penting adalah memverifikasi referensi yang tercantum dalam CV.
Kontakkan mantan atasan atau rekan kerja yang disebutkan untuk memastikan keakuratan dan kesesuaian riwayat pekerjaan calon karyawan.
Selain mengonfirmasi durasi kerja, tanyakan juga mengenai tanggung jawab yang diemban dan pencapaian selama bekerja di perusahaan sebelumnya.
Verifikasi referensi ini akan membantu memastikan keabsahan informasi yang tertera dalam CV dan membuka kesempatan untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai kemampuan dan kepribadian calon karyawan.
Dengan langkah ini, perusahaan dapat meningkatkan ketepatan dan kualitas dalam proses seleksi karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Wawancara Mendalam Setiap Kandidat
Ketika menghadapi sesi wawancara dengan calon karyawan, penting untuk mengajukan pertanyaan yang spesifik dan mendalam terkait pengalaman dan kemampuan yang tertera di CV mereka.
Dengan pertanyaan yang tepat, calon karyawan yang tidak jujur akan lebih sulit untuk menyembunyikan kebohongan mereka.
Konsistensi jawaban menjadi indikator penting untuk mengidentifikasi apakah informasi yang disampaikan sesuai dengan kenyataan atau tidak.
Selain itu, teknik wawancara mendalam dapat membuka potensi dan kepribadian calon karyawan yang lebih dalam, memberikan wawasan tentang sejauh mana mereka cocok dengan budaya perusahaan dan tim kerja yang ada.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menggali lebih dalam tentang kualifikasi dan kemampuan calon karyawan, serta memastikan bahwa rekrutmen dilakukan secara cermat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Uji Kemampuan Teknis Sesuai Posisi Yang Dilamar
Untuk memastikan keahlian dan kualifikasi calon karyawan sesuai dengan posisi yang dilamar, lakukanlah uji kemampuan teknis atau tes praktikal terkait tugas pekerjaan yang akan diemban.
Uji ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana calon karyawan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian yang mereka klaim dalam CV.
Tes praktikal ini dapat mencakup tugas-tugas yang relevan dengan pekerjaan, memungkinkan perusahaan untuk menilai keterampilan calon karyawan secara langsung.
Hasil dari uji kemampuan ini menjadi salah satu kriteria penting dalam pengambilan keputusan rekrutmen, sehingga perusahaan dapat memilih calon karyawan yang paling sesuai dan berkualitas.
Selain itu, uji kemampuan teknis juga memberikan kesempatan bagi calon karyawan untuk menunjukkan kemampuan mereka secara langsung dan membuktikan kompetensi mereka dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
Pendekatan ini memastikan kualitas rekrutmen yang lebih tinggi dan menciptakan tim kerja yang lebih produktif dan efisien.
Cek Jejak Online Pada Sosial Media
Sebelum mengambil keputusan dalam perekrutan, penting untuk melakukan pemeriksaan jejak online calon karyawan di dunia maya.
Media sosial dan platform profesional seperti LinkedIn dapat memberikan wawasan tambahan tentang kepribadian, integritas, dan kualifikasi mereka.
Melihat profil media sosial calon karyawan dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang pribadi dan nilai-nilai yang dimilikinya.
Namun, perlu diingat bahwa informasi yang ditemukan di media sosial harus diperlakukan dengan bijaksana dan tidak boleh menjadi satu-satunya faktor penilaian.
Sementara LinkedIn dapat memberikan informasi tentang pengalaman kerja dan kualifikasi profesional calon karyawan, perusahaan juga harus berhati-hati untuk tidak melakukan diskriminasi berdasarkan data pribadi atau karakteristik tertentu yang terlihat di platform ini.
Integrasi pemeriksaan jejak online dengan metode lain seperti wawancara dan uji kemampuan teknis akan membantu perusahaan membuat keputusan rekrutmen yang lebih akurat dan menyeluruh.
Ini akan memastikan bahwa calon karyawan yang dipilih benar-benar cocok dengan nilai dan budaya perusahaan.
Konfirmasi Sertifikat dan Gelar
Sebagai langkah penting dalam proses seleksi karyawan, pastikan untuk melakukan konfirmasi terhadap sertifikat dan gelar pendidikan yang tertera dalam CV calon karyawan.
Validasi keabsahan dokumen ini sangat penting untuk memastikan integritas dan keaslian kualifikasi yang mereka klaim.
Lakukan pengecekan secara langsung dengan institusi yang menerbitkan sertifikat tersebut.
Verifikasi ini akan memberikan keyakinan bahwa calon karyawan memang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu, penting juga untuk memeriksa apakah sertifikat yang dimiliki calon karyawan sesuai dengan persyaratan posisi yang sedang dilamar.
Dengan melakukan konfirmasi sertifikat dan gelar, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka hanya merekrut karyawan yang memiliki kualifikasi yang sesuai dan dapat berkontribusi secara maksimal dalam perusahaan.
Rujuk pada Aplikasi HRM
Dalam era digital, manfaatkan kecanggihan aplikasi manajemen sumber daya manusia (HRM) untuk mempermudah proses seleksi karyawan.
Aplikasi HRM dapat menjadi sahabat setia dalam melacak data kandidat yang masuk dan memeriksa konsistensi informasi yang diberikan oleh mereka.
Dengan mengadopsi sistem HRM modern, perusahaan dapat menyaring kandidat dengan lebih efisien dan akurat.
Proses seleksi akan menjadi lebih terorganisir dan menghemat waktu serta tenaga HR dalam mencari calon karyawan yang tepat.
Selain itu, aplikasi HRM juga dapat memberikan analisis data yang lebih mendalam, membantu dalam pengambilan keputusan strategis terkait rekrutmen dan penilaian calon karyawan.
Dengan begitu, perusahaan dapat memastikan bahwa penerimaan karyawan yang dilakukan berdasarkan data dan fakta yang akurat, sehingga meningkatkan peluang mendapatkan karyawan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
***
Dengan menerapkan trik jitu ini, perusahaan dapat meningkatkan keakuratan dan kualitas perekrutan karyawan.
Membongkar kebohongan dalam CV membantu mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai perusahaan.