Insight Talenta 4 min read

Stay Conversations: Cara Mempertahankan Karyawan Terbaik

Tayang
24 Jan, 2023
Diperbarui
20 Maret 2024

Salah satu cara untuk menurunkan tingkat turnover adalah dengan mendengarkan masukan serta pendapat karyawan hal apa yang membuat mereka ingin bertahan di perusahaan. Hal ini dinamakan stay conversations.

Stay conversations tidak hanya akan mengungkapkan berbagai faktor risiko yang menyebabkan turnover, tetapi juga dapat menunjukkan pada karyawan bahwa Anda peduli dengan mereka.

Apa arti stay conversations dan apa saja manfaatnya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel Mekari Talenta berikut ini.

Pengertian Stay Conversations

stay conversations

Secara pengertian, stay conversations adalah sebuah percakapan 1 on 1 yang berfungsi untuk memahami karyawan lebih jauh, termasuk karier, nilai apa yang mereka pegang, dan juga apa yang mereka butuhkan agar sukses di pekerjaan mereka.

Stay conversations yang efektif sendiri merupakan percakapan dua arah yang dilakukan oleh perusahaan ke karyawan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan karyawan serta apa yang memotivasi mereka dalam bekerja.

Yang perlu diketahui, stay conversations didesain bukan untuk dilakukan satu kali saja. Ia perlu menjadi agenda yang dirutinkan oleh manajer pada karyawannya.

Kelola absensi lebih efisien dengan software HR terautomasi.

Manfaat Stay Conversations

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan stay conversations. Berikut adalah di antaranya.

Membangun Kepercayaan dengan Karyawan

Kepercayaan adalah fondasi dari budaya perusahaan yang kuat dan produktif. Tapi banyak kasus di mana karyawan tidak mempercayai perusahaan seutuhnya.

Dengan melakukan stay conversations, Anda bisa mulai membangun kepercayaan tersebut sehingga menciptakan transparansi.

Komunikasi dua arah yang jujur dapat menunjukkan bahwa kebutuhan karyawan sangat berarti untuk perusahaan.

Baca juga: 5 Tren HR yang Akan Berdampak baik di Perusahaan

Mencari Tahu Apa yang Membuat Karyawan Termotivasi

Stay conversations akan membantu Anda memahami apa yang membuat karyawan bertahan dan termotivasi di perusahaan sekaligus apakah mereka bahagia dengan pekerjaannya saat ini.

Anda bisa menanyakan beberapa pertanyaan untuk menemukan apa mereka bisa melihat diri mereka di masa depan masih bekerja untuk Anda.

Mereka yang menjawab demikian adalah orang yang antusias dalam bekerja dan bisa mengungkapkan berbagai insight mengenai hal yang membuat mereka termotivasi.

Meningkatkan Employee Engagement

Employee engagement, komunikasi yang baik, serta tingginya tingkat retensi adalah hal yang saling berkaitan.

Karyawan yang tingkat engagement-nya tinggi akan lebih produktif dan puas terhadap pekerjaannya.

Sebuah survei yang diadakan oleh SHRM menunjukan bahwa ketika tiga hal di atas mampu terpenuhi, kecenderungan karyawan untuk resign akan menurun sebesar lima kali lipat.

Komunikasi yang rutin dengan karyawan akan membantu mereka lebih terhubung dengan pekerjaan dan juga tujuan perusahaan.

Bahkan, adanya pemberian masukan secara rutin juga dapat menurunkan tingkat turnover sebanyak 15 persen.

Pada proses pemberian masukan tersebut lah stay conversations dapat menjadi langkah tambahan untuk menyempurnakan program Anda.

Lalu, bagaimana cara melakukannya?

Cara Melakukan Stay Conversations yang Optimal

Segala sesuatu perlu ada perencanaan yang matang. Berikut adalah perencanaan bagaimana caranya melakukan stay conversations yang optimal dengan karyawan Anda.

Siapa, Kapan, dan di Mana

Bagi manajer, Anda perlu merencanakan kepada siapa Anda akan berbicara, kapan Anda membicarakannya, dan di mana, misalnya apakah harus di kantor atau cukup secara online saja.

Jadwalkan sejak beberapa hari sebelumnya untuk menghindari kebingungan dan biarkan percakapan nanti untuk fokus pada karyawan yang bersangkutan saja sejak awal.

Berikan Konteks saat Melakukan Stay Conversations

Pikirkan baik-baik mengenai tujuan awal dari percakapan yang akan Anda lakukan nanti. Persiapan ini dapat memperjelas dua hal.

Pertama, hal ini akan menghapus rasa takut yang mungkin saja dialami karyawan.

Mereka mungkin akan bertanya-tanya dalam hati kenapa tiba-tiba manajer mengajaknya bicara tanpa tahu untuk apa.

Kedua, dengan karyawan mengetahui tujuan sejak awal, ia akan memikirkan hal apa saja yang ingin ia bicarakan saat percakapan nanti.

Baca juga: 7 Fitur yang Harus Tersedia di Aplikasi Penilaian Kinerja

Pembuka Pembicaraan

Buka pembicaraan dengan mengingatkan karyawan bahwa tujuan dari hal ini apa dan bahwa ini sifatnya dua arah.

Anda mungkin bisa membuat percakapan yang lebih personal, misalnya dibuka dengan bagaimana performa karyawan sejauh ini sudah bagus dan bertanya apa pendapat karyawan dengan proyek yang saat ini sedang berjalan.

Dengan memulai dari hal yang spesifik, karyawan akan merasa diapresiasi kontribusinya.

Kemudian, lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan open-ended untuk mendapatkan jawaban yang lebih mendalam.

Hal-hal yang Perlu Ditanyakan

Ketika bertanya pada karyawan, Anda perlu mencari tahu hal apa yang paling penting bagi karyawan.

Tujuan Anda adalah memahami bagaimana caranya membuat karyawan tetap termotivasi saat bekerja.

Jawabannya mungkin akan berbeda tiap karyawan.

Diskusikan Ide yang Dapat Dieksekusi

Percakapan tanpa sebuah aksi hanya akan jadi percakapan saja.

Dalam stay conversations, Anda bisa diskusikan langkah-langkah yang bisa diambil untuk meraih tujuan dan juga menciptakan hasil yang lebih memuaskan.

Ini juga jadi kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan rasa kepemilikan yang lebih baik dari pekerjaannya karena mereka diberikan kesempatan untuk mengeksekusi idenya.

Rencanakan Percakapan Selanjutnya

Karena akan dijadikan agenda yang rutin, Anda dan karyawan bisa menjadwalkan kembali kapan sebaiknya percakapan dilakukan lagi.

Anda juga bisa berdiskusi dengan karyawan untuk menentukan timeline dari ide-ide yang bisa dieksekusi.

Itulah tadi penjelasan mengenai stay conversations dan bagaimana penerapannya yang baik.

Tidak bisa dipungkiri, stay conversations merupakan bagian dari pengelolaan performa karyawan.

Memasukannya ke dalam rencana pengelolaan kinerja akan membuat perencanaan Anda memiliki output yang lebih baik.

Dashboard penilaian kinerja karyawan di dalam aplikasi dan software HR online terautomasi Mekari Talenta

Membantu Anda dalam melakukan pengelolaan performa, Anda bisa menggunakan aplikasi Mekari Talenta bersama dengan fitur Performance Management-nya.

Fitur ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya adalah pengaturan KPI yang mudah hingga penilaian kinerja karyawan yang terintegrasi.

Ini membuat Anda dapat memantau perkembangan karyawan dengan lebih mudah.

Tertarik mengeksplorasi fitur Mekari Talenta lebih lanjut? Hubungi lama Mekari Talenta dan konsultasikan permasalahan HR Anda dengan tim ahli kami.

Image
Jordhi Farhansyah
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales