Tes psikologi atau hal yang biasa disebut sebagai hal yang cukup menakutkan bagi sebagian pekerja, terutama hal yang berkaitan dengan pemilihan pekerjaan.
Beberapa perusahaan biasanya membuat beberapa pilihan untuk menerima seleksi karyawan atau saat merekrut karyawan potensial.
Proses seleksi ganda untuk perekrutan karyawan melibatkan beberapa proses atau tahapan seleksi, salah satunya adalah tes psikologi.
Secara definisi, tes psikologi dimaknai secara berbeda, menurut Kerlinger, 2000, yang menyatakan bahwa tes adalah prosedur yang dilakukan secara sistematis, yang dalam hal ini dapat menggambarkan reaksi individu terhadap suatu konstruksi yang akan diukur.
Anne Anastasia, 1982, yang mengatakan bahwa tes adalah ukuran standar dan objektif dari sampel perilaku individu.
Karena ketika Anda mengukur pola perilaku, Anda akan melalui elemen-elemennya, jadi alat pengujian harus berisi sesuatu yang penting yang perlu diukur agar representatif.
Pengertian Test Psikologi
Tes psikologi adalah suatu metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis berbagai aspek psikologis seseorang, seperti kepribadian, kognisi, kemampuan, minat, dan sikap.
Tes psikologi biasanya dilakukan dalam konteks seleksi karyawan, penempatan pekerjaan, penilaian kinerja, pengembangan individu, penelitian psikologis, dan proses terapi.
Tes psikologi dapat melibatkan berbagai jenis instrumen dan teknik, seperti tes kepribadian, tes intelegensi, tes minat dan bakat, tes kognitif, serta observasi dan wawancara.
Tujuan dari tes psikologi adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang individu dan memprediksi perilaku atau kinerja mereka di dalam konteks tertentu.
Tes psikologi biasanya dilakukan oleh psikolog atau profesional yang terlatih dalam bidang psikologi.
Hasil tes psikologi dapat memberikan informasi berharga dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan seleksi karyawan, pengembangan tim, penempatan pekerjaan yang tepat, penilaian potensi, serta pengembangan karir individu.
Penting untuk diingat bahwa tes psikologi harus dilakukan dengan etika dan menjaga kerahasiaan data individu yang diuji.
Hasil tes psikologi sebaiknya digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, namun tetap harus dipertimbangkan bersama dengan informasi lainnya, seperti pengalaman kerja, referensi, dan wawancara.
Pengertian Test Psikologi Menurut Para Ahli
Tes psikologi adalah suatu proses pengukuran yang sistematis dan obyektif untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kepribadian, kognisi, emosi, minat, sikap, dan potensi. Para ahli dalam bidang psikologi memberikan pengertian tes psikologi sebagai berikut:
- American Psychological Association (APA): Menurut APA, tes psikologi adalah prosedur ilmiah yang terstandar untuk mengukur dan mendapatkan pemahaman tentang variabel-variabel psikologis individu.
- Carl Jung: Jung mengartikan tes psikologi sebagai alat yang digunakan untuk membantu pengamatan dan interpretasi fenomena psikologis manusia.
- Raymond B. Cattell: Cattell mendefinisikan tes psikologi sebagai alat untuk mengukur perbedaan individu dalam berbagai aspek kepribadian dan kecerdasan.
- David Wechsler: Wechsler menyatakan bahwa tes psikologi adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kognitif dan kecerdasan individu.
- Anne Anastasi: Anastasi mengartikan tes psikologi sebagai metode ilmiah yang digunakan untuk mengukur karakteristik psikologis individu dan menjelaskan perbedaan dalam perilaku dan kemampuan mereka.
Secara umum, tes psikologi dirancang untuk mengungkapkan informasi tentang individu yang sulit diobservasi secara langsung.
Tes ini memberikan pengukuran yang objektif dan terstandar untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang individu, membantu dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan seleksi karyawan, penempatan pekerjaan, penilaian kinerja, pengembangan individu, serta penelitian psikologis.
Pengertian Alat Tes Psikologi
Alat tes psikologi adalah instrumen yang digunakan dalam proses pengukuran dan penilaian psikologis untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kepribadian, kognisi, emosi, minat, sikap, dan potensi.
Alat tes psikologi dirancang secara khusus untuk mengumpulkan data objektif tentang individu yang akan digunakan untuk analisis dan interpretasi.
Beberapa contoh alat tes psikologi yang umum digunakan adalah:
- Tes Kepribadian: Contohnya seperti Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), Tes Big Five, dan Tes Rorschach yang digunakan untuk mengukur ciri kepribadian individu.
- Tes Kognitif: Contohnya seperti Tes IQ (Intelligence Quotient), Tes Konsentrasi, dan Tes Kemampuan Verbal yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif dan kecerdasan individu.
- Tes Minat dan Bakat: Contohnya seperti Tes Minat Karir dan Tes Kemampuan Musikal yang digunakan untuk mengidentifikasi minat dan bakat individu dalam bidang tertentu.
- Tes Psikologi Kerja: Contohnya seperti Tes Penilaian Kompetensi, Tes Motivasi Kerja, dan Tes Kepuasan Kerja yang digunakan dalam seleksi dan penempatan karyawan serta pengembangan karir.
- Tes Psikopatologi: Contohnya seperti Tes Skala Kesehatan Mental (SCL-90), Tes Depresi, dan Tes Kecemasan yang digunakan untuk mengukur gejala psikopatologi atau masalah kesehatan mental individu.
Alat tes psikologi dapat berupa kuesioner, skala, angket, permainan, tes observasi, atau kombinasi dari beberapa metode pengukuran.
Penggunaan alat tes psikologi harus dilakukan oleh para profesional terlatih seperti psikolog atau ahli tes psikologi yang memahami metode pengukuran yang tepat, interpretasi data, serta etika dan prinsip dalam penggunaan alat tes psikologi.
Contoh Alat Tes Psikologi dan Penjelasannya
Berikut adalah beberapa contoh alat tes psikologi yang umum digunakan:
Alat Tes Psikologi Kepribadian
Tes kepribadian adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi tipe kepribadian seseorang. Contohnya, MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dan Big Five Personality Traits.
MBTI mengidentifikasi preferensi psikologis individu berdasarkan empat dimensi: ekstrovert atau introvert, sensing atau intuitif, thinking atau feeling, dan judging atau perceiving.
Sedangkan Big Five Personality Traits mengukur lima dimensi kepribadian, yaitu kestabilan emosional, ekstroversi, ketelitian, keterbukaan, dan kekenyangan.
Tes ini membantu mengungkapkan karakteristik kepribadian yang penting dalam pemahaman diri dan interaksi sosial.
Melalui tes kepribadian, seseorang dapat menemukan preferensi dan ciri kepribadian mereka yang memengaruhi perilaku, pola pikir, dan cara berinteraksi dengan orang lain.
Tes kepribadian ini berguna dalam berbagai konteks, seperti pengembangan diri, penempatan karier, dan pengembangan tim.
Penting untuk dicatat bahwa tes kepribadian harus diinterpretasikan oleh profesional terlatih dalam bidang psikologi untuk memastikan pemahaman yang akurat dan penerapan yang tepat dalam konteks yang relevan.
Baca juga: Pertanyaan saat Interview yang Sering Muncul Beserta Jawabannya
Alat Tes Psikologi Kecerdasan
Tes kecerdasan adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan dan kemampuan kognitif seseorang. Contohnya, Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) dan Raven’s Progressive Matrices.
WAIS adalah tes yang umum digunakan untuk mengukur kecerdasan secara umum, termasuk kemampuan verbal, penalaran, memori, dan pemrosesan informasi.
Sedangkan Raven’s Progressive Matrices adalah tes non-verbal yang mengukur kemampuan dalam menyelesaikan pola-pola abstrak.
Tes kecerdasan ini membantu dalam mengevaluasi kapasitas intelektual seseorang, seperti pemahaman kompleksitas masalah, kemampuan berpikir logis, dan daya tangkap informasi.
Hasil tes kecerdasan dapat memberikan informasi yang berharga dalam pemilihan karier, penempatan pendidikan, dan pengembangan potensi individu.
Namun, penting untuk diingat bahwa tes kecerdasan hanya merupakan salah satu aspek dalam penilaian seseorang, dan tidak mencakup seluruh spektrum kecerdasan manusia.
Hasil tes harus diinterpretasikan oleh profesional terlatih untuk memahami konteks individu dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data yang diberikan oleh tes kecerdasan.
Alat Tes Psikologi Kemampuan dan Bakat
Tes kemampuan dan bakat adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi aspek psikologis dan minat karier seseorang.
Contohnya, Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) digunakan untuk mengukur kecenderungan depresi, kecemasan, skizofrenia, dan aspek psikologis lainnya.
Tes ini membantu dalam memahami pola pikir dan emosi seseorang serta mengidentifikasi potensi masalah psikologis.
Sedangkan alat seperti Strong Interest Inventory digunakan untuk mengidentifikasi minat karier seseorang.
Tes ini mengukur minat individu dalam berbagai bidang pekerjaan dan membantu dalam memilih jalur karier yang sesuai dengan minat dan bakat individu.
Tes kemampuan dan bakat ini memberikan wawasan yang berharga dalam proses pengembangan diri, pengambilan keputusan karier, dan penempatan pendidikan.
Penting untuk mencatat bahwa hasil tes harus diinterpretasikan oleh profesional terlatih untuk memahami konteks individu dan memberikan rekomendasi yang tepat.
Tes kemampuan dan bakat merupakan alat bantu yang membantu dalam mengenali potensi dan minat individu, namun keputusan akhir tetaplah menjadi tanggung jawab individu itu sendiri.
Alat Tes Psikologi Psikotes
Tes psikotes merupakan bagian penting dalam seleksi karyawan dan penerimaan di institusi pendidikan.
Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan kognitif seseorang dalam berbagai bidang.
Contohnya, tes kemampuan numerik digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan perhitungan matematika, sedangkan tes kemampuan verbal digunakan untuk menilai kemampuan bahasa dan pemahaman tulisan.
Selain itu, tes kemampuan spasial digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami dan memanipulasi gambar atau bentuk ruang.
Tes psikotes memberikan informasi berharga bagi perusahaan atau institusi pendidikan dalam memilih kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hasil tes ini membantu dalam menilai kemampuan calon karyawan atau siswa dalam memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir secara logis.
Penting untuk diingat bahwa tes psikotes sebaiknya dijalankan oleh profesional terlatih dan hasilnya harus diinterpretasikan secara cermat dengan mempertimbangkan konteks individu dan tujuan tes tersebut.
Baca juga: Exit Interview, Hal yang Sering Dilupakan oleh HR
Alat Tes Psikologi Proyektif
Tes proyektif digunakan untuk menggali aspek yang lebih dalam dari kepribadian seseorang melalui interpretasi respons terhadap stimulus yang ambigu.
Contohnya, Rorschach Inkblot Test menggunakan gambar-gambar tinta untuk mengungkapkan persepsi dan emosi yang muncul dalam pikiran peserta tes.
Sementara itu, Thematic Apperception Test (TAT) menggunakan gambar-gambar yang memunculkan situasi atau cerita untuk mengungkapkan motivasi, konflik, dan kebutuhan individu.
Tes proyektif memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pemikiran, perasaan, dan motivasi individu, yang sulit diungkapkan melalui tes lainnya.
Tes ini sering digunakan dalam pengujian psikologis, penelitian, dan penilaian psikologis.
Penting untuk dicatat bahwa interpretasi respons dalam tes proyektif harus dilakukan oleh profesional terlatih yang memahami konsep dan metode pengujian ini.
Hasil tes proyektif membantu dalam memahami latar belakang emosional dan motivasional individu, serta memberikan informasi yang berharga dalam konteks pengembangan pribadi, psikoterapi, dan pemilihan karier.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan alat tes psikologi harus dilakukan oleh para profesional terlatih dalam bidang psikologi.
Tujuan penggunaan alat tes psikologi adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang individu dan memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan dalam berbagai konteks, seperti seleksi karyawan, penjurusan pendidikan, atau perencanaan karier.
Fungsi Alat Tes Psikologi
Perekrutan karyawan yang lebih efektif
Ketika suatu perusahaan merekrut atau menyeleksi karyawan, biasanya dilakukan tes psikologi, yang dapat membantu perusahaan untuk menemukan dan menyeleksi karyawan atau sumber daya manusia yang terbaik.
Dalam hal ini juga dimungkinkan untuk meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian pada area karyawan yang Anda pilih, dengan penggunaan tes kita juga akan bisa mendapatkan SDM yang baik, hal ini juga terkait untuk penerapan psikologi kewirausahaan.
Dapat mengukur potensi dan juga kecerdasan dari calon karyawan
Yang disebut inteligensi tentu mengacu pada tingkat kecerdasan seseorang.
Nah, dengan psikotes ini tentunya anda bisa mengukur potensi yang ada, selain itu anda juga bisa mengukur kecerdasan emosional dan spiritual seseorang.
Jika posisi yang akan diisi juga berada pada posisi senior atau memiliki posisi yang baik sebagai manajer, tes psikologi yang dapat menentukan kecerdasan emosional dan mental tentunya diperlukan.
Dapat mengenal kepribadian karyawan
Fungsi psikotes dalam dunia kerja yang terletak pada seleksi pekerjaan terutama pada saat tes dilakukan pada saat perekrutan karyawan efektif dilakukan dalam beberapa tahapan, pertama wawancara, kemudian tes psikologi.
Nah, untuk tes wawancara ini biasanya perusahaan bisa mengetahui lebih dari kepribadian calon karyawan, tapi kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari cara bicaranya saat mengikuti tes wawancara, untuk itu sangat penting dilakukan pemeriksaan psikologis untuk mengetahuinya.
Dimana dengan tes tersebut kita juga jadi mengetahui apakah nantinya si pelamar bisa benar- benar bertangung jawab dengan pekerjaannya, dan apakah bisa menanggung segala beban pekerjaan di dapatinya. Karena dengan tes bisa juga terlihat faktor psikologi dalam pembentukan kepribadian.
Dapat mengetahui rencana penempatan karyawan
Dalam melakukan psikotes, selain dilakukan pada saat pengangkatan pegawai, dapat juga dilakukan pada masa kenaikan pangkat pegawai, karena pada umumnya tempat kerja pegawai berubah-ubah tergantung dari cara kerja pegawai. karyawan dan kinerja karyawan.
Tes psikologi juga memudahkan perusahaan untuk memutuskan posisi mana yang tepat, terutama ketika perusahaan membuka departemen baru karena biasanya membutuhkan banyak karyawan dan mungkin ada perubahan lokasi.
Melihat produktivitas pekerjaan
Nantinya, melalui tes psikologi juga dapat dilihat tingkat dan ukuran produktivitas kerja karyawan saat melakukan pekerjaannya, dan dengan melakukan tes tersebut, perusahaan akan dapat melihat sejauh mana produktivitas karyawan terlihat.
Hal ini memudahkan SDM untuk mengisi posisi yang sesuai terkait penerapan psikologi sosial di bidang organisasi.
Dapat menentukan rencana penempatan karyawan
Karyawan yang berkinerja tinggi biasanya mendapatkan promosi dari perusahaan tempat dilakukan rotasi pekerjaan untuk mengembangkan kariernya.
Sekarang, psikotes juga dapat membantu perusahaan menentukan rencana penempatan karyawan dan mempermudah SDM dalam melakukan pekerjaannya.
Dapat melihat sikap kerja karyawan
Fungsi tes psikologi dalam dunia kerja juga berguna untuk melihat sikap kerja para karyawan yang akan bekerja di perusahaan tersebut.
Salah satu hal yang berkaitan dengan hal tersebut adalah kepuasan kerja, dimana dalam suatu organisasi mereka akan memiliki hubungan yang positif dengan menyelesaikan pekerjaan dan juga melihat sikap sosial dari calon karyawan.
Memberikan suasana positif di lingkungan karyawan
Tentunya setiap orang diharapkan memiliki lingkungan yang nyaman di tempat kerja, sehingga langkah yang dapat dilakukan adalah tes psikologi.
Dengan tes ini, perusahaan akan memahami dan menyadari masalah yang berkaitan dengan kebiasaan, perilaku, dan sikap karyawan. Perusahaan juga akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Pengembangan prestasi karyawan
Dari tes rekrutmen kita dapat antara lain mengetahui perkembangan kinerja karyawan, melalui tes psikologi perusahaan mengetahui tingkat kinerja yang dicapai dan juga prestasi apa saja yang telah dikembangkan karyawan.
Melihat tingkat intelegensi
Fungsi lain dari tes psikologi di dunia kerja yang bisa kita capai dengan tes psikologi di dunia kerja adalah untuk melihat tingkat kecerdasan seseorang, karena seperti diketahui tes psikologi tidak hanya dilakukan di dunia kerja.
Dunia kerja, karena di sekitar universitas Untuk dapat diterima, tes serupa biasanya diberikan, meskipun bagiannya berbeda, memungkinkan perusahaan menggunakan tes untuk mengidentifikasi tingkat kecerdasan karyawan.
Melakukan penilaian kinerja
Fungsi terakhir adalah untuk dapat melihat evaluasi kinerja pegawai, meskipun evaluasi kinerja tidak hanya terfokus pada tes dan penilaian atas kinerja yang dicapai, tetapi juga pada pelaksanaan tahapan yang berbeda dan kemudian juga tes psikologi menunjukkan karyawan perusahaan.
Sejauh mana kinerja perusahaan, maka manfaat psikotes sangat penting bagi departemen sumber daya manusia perusahaan.
Manfaat Tes Psikologi
Seorang yang sangat kompeten di bidangnya, mungkin bisa dikatakan ahli, belum tentu bisa melakukan pekerjaan dengan baik jika tidak menguasai “hal” yang tidak kelihatan ini.
Di sinilah tes psikologi berperan untuk mendapatkan kandidat yang tepat (belum tentu yang paling memenuhi kualifikasi).
Kekuatan dan Ketahanan Mental
Pernahkah Anda melihat atau mungkin mengalami sendiri perasaan tegang, kuatir, cenderung panik saat berdiri di depan orang banyak? Saat semuanya selesai Anda berkata pada diri sendiri, “Saya tadi sebenarnya bisa, tapi kenapa seperti itu ya?”
Demam panggung ini bisa menghantui dan mengganggu kinerja sehingga dibutuhkan kekuatan dan ketahanan mental yang baik. Ini bisa dilatih. Memang tidak semua orang berani berbicara di depan umum, namun yang sebenarnya dimaksud lebih dari itu.
Kekuatan dan ketahanan mental Anda menentukan sikap Anda dalam menghadapi tantangan dan pertumbuhan.
Setiap saat dalam pekerjaan Anda akan berhadapan dengan masalah, entah itu karena perbuatan sendiri, orang lain, atau sesuatu hal baru yang diberikan perusahaan kepada Anda.
Tes psikologi membantu menilai kemampuan Anda dalam mengatasi tekanan-tekanan dalam pekerjaan.
Kreativitas
Perusahaan melakukan rekrutmen untuk mendapatkan pekerja-pekerja yang bisa diandalkan, bukan hanya sekedar robot yang mengerjakan tugas.
Sering kali ada tes psikologi yang menyuruh Anda menggambar sesuatu atau melakukan aktivitas yang melibatkan imajinasi.
Ini berfungsi untuk menguji kreativitas Anda, yang diharapkan akan berguna saat menghadapi masalah dan tantangan di tempat kerja.
Karyawan yang luar biasa menyelesaikan masalah dan hanya melaporkan proses serta hasilnya kepada manajer.
Kecerdasan Emosional
Beberapa tahun yang lalu, perusahaan masih merekrut berdasarkan nilai ijazah dan sejenisnya, namun banyak karyawan yang memenuhi kualifikasi tersebut tidak bisa menunjukkan kinerja yang baik dalam pekerjaan.
Muncul kemudian istilah Emotional Quotient (EQ) yang artinya kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini mempunyai pengaruh lebih besar daripada IQ.
Seseorang yang tidak bisa mengelola emosi dengan baik akan cenderung sulit diterima oleh banyak orang dan sulit bekerja sama dalam tim.
Jika Anda mudah marah, emosi negatif bisa mempengaruhi kinerja, bahkan bisa cenderung mengeluarkan kata-kata atau melakukan tindakan yang nantinya disesali di kemudian hari.
Jadi jika Anda pernah melamar pekerjaan dan merasa memenuhi kualifikasi namun tidak diterima, mungkin Anda perlu memperbaiki kecerdasan emosional.
Kemampuan Menyelesaikan Masalah
Salah satu hal terpenting yang dilihat perusahaan saat rekrutmen bukan saja kemampuan Anda dalam menyelesaikan tugas, namun sesuatu yang lebih berharga daripada itu, yaitu kemampuan menyelesaikan masalah.
Semakin besar kemampuan Anda di bidang ini (semakin ahli), semakin tinggi nilai jual Anda di mata perusahaan dan tentu saja akan mempengaruhi penghasilan secara positif.
Misalnya, Anda bekerja sebagai anggota tim yang menyelesaikan keruwetan pelaporan di perusahaan terdahulu sehingga perusahaan mendapatkan penghargaan dari kantor pajak.
Atau, Anda memimpin tim marketing mendapatkan klien besar yang selama ini belum pernah mau memakai produk atau jasa perusahaan.
Jadi, jangan takut atau kuatir kalau harus ikut tes psikologi. Apapun hasilnya, Anda pasti belajar sesuatu yang baru.
Di luar sana ada beberapa jenis tes yang bisa diikuti untuk perkembangan pribadi Anda, walaupun sedang tidak mencari kerja.
Kelola Rekrutmen dengan Software HRIS Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah salah satu software HRIS (human resources information system) untuk manajemen sumber daya manusia.
Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal.
Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HR yang dapat diakses secara online dan dapat membantu mengotomatisasi proses seperti pembayaran gaji dan absensi dalam satu dashboard yang mudah digunakan.
Mekari Talenta yang memiliki fungsi sebagai applicant tracking system (ATS) menyediakan layanan rekrutmen karyawan yang menyeluruh dalam satu platform.
Proses rekrutmen dapat dipermudah mulai dari job posting, pengumpulan CV, melihat tugas, penjadwalan interview, hingga proses onboarding. Ini membuat prosesnya jadi lebih efisien.
Selain itu, fitur pembayaran gaji karyawan Mekari Talenta akan mempermudah HR dalam mentransfer gaji karyawan ke berbagai rekening bank secara mudah dan praktis tanpa adanya biaya tambahan lainnya.
Tertarik mencoba Mekari Talenta secara gratis? Konsultasi bersama tim sales kami sekarang juga.