Saat ini tidak sedikit HRD yang lebih memfokuskan pada proses rekrutmen pada kasus turnover karyawan daripada melakukan exit interview.
Lantas, apa itu exit interview?
Berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian Exit Interview
Exit Interview adalah sebuah wawancara yang dilakukan oleh perusahaan sebelum ia mengundurkan diri dari perusahaan.
Berbeda dengan wawancara kerja yang menentukan diterima atau tidaknya karyawan dalam bekerja.
Dimana exit interview atau wawancara keluar juga dilakukan namun ia tidak berpengaruh terhadap boleh atau tidaknya karyawan megindurkan diri dari peusahaan.
Tujuan Exit Interview
Tujuan dari exit interview sebenarnya adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan alasan karyawan resign dari pekerjaannya.
Berikut tujuannya,
- Memberikan perspektif baru perusahaan.
- Menampung masukan dari karyawan tentang sistem kerja, tata kelola, lingkungan kerja, dan elemen kompensasi.
- Sebagai evaluasi HRD dalam melakukan tata kelola karyawan dan program-program yang telah dijalankan pada satu periode kerja.
- HRD dapat menetapkan syarat rekrutmen untuk karyawan baru.
Saat wawancara keluar ini, HRD akan menanyakan pada Anda saran-saran untuk perbaikan perusahaan kedepannya.
Saran-saran anda ini diharapkan dapat membantu untuk perbaikan perusahaan, hingga peningkatan budaya perusahaan agar nantinya lebih baik.
Informasi yang dikumpulkan dari hasil wawancara dapat memberikan perspektif baru bagi perusahaan dan juga hal-hal mengenai organisasi yang selama ini tidak diketahui oleh HRD.
Biasanya, orang-orang cenderung jujur tentang pengalaman mereka dalam sebuah Exit Interview.
Entah manajer mereka yang tidak lagi menyenangkan, kurang dihargai, dan sebagainya.
Karena itu, umpan balik yang didapatkan dari hasil wawancara ini dapat sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah dengan retensi operasi, kinerja dan staf.
Baca juga: Retensi karyawan? Coba 4 Cara ini!
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Berikut beberapa contoh pertanyaan standar dalam exit interview:
- Mengapa anda resign?
- Jika boleh tahu apa yang perusahaan baru tawarkan kepada anda yang tidak bisa diberikan perusahaan ini?
- Apa yang tidak anda sukai dari perusahaan ini?
- Bagaimana bos dan rekan kerja anda selama ini?
- Apa yang harus ditingkatkan oleh perusahaan untuk memberikan lingkungan kerja yang kondusif?
- Kenapa Kamu memilih perusahaan yang sekarang?
- Kenapa kamu menyukai pekerjaan kamu saat ini?
- Apa yang harus Kami tingkatkan dari segi development?
Exit interview yang baik juga harus menghasilkan informasi yang berguna tentang organisasi pengusaha.
Untuk menilai dan meningkatkan semua aspek lingkungan kerja, budaya, proses dan sistem, manajemen dan pengembangan, hingga sesuatu yang menentukan kualitas organisasi.
Baik dalam hal hubungan dengan staf, pelanggan, pemasok, pihak ketiga dan masyarakat umum.
Untuk itu, ada baiknya anda mengurangi penyebutan nama yang sekiranya tidak terlalu perlu.
Misal Anda tidak suka dengan rekan satu departemen hanya karena hal-hal yang sangat sepele, atau terdapat masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, hal ini perlu disiasati karyawan saat melakukan wawancara keluar ini.Â
Exit interview juga dapat Anda lakukan dengan berbagai metode, misalnya dengan memberikan formulir pertanyaan, bertanya secara langsung, diskusi antara atasan dan HRD, dan juga secara tidak langsung.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, wawancara keluar berguna untuk memperbaiki sistem tata kelola karyawan dan salah satu manfaatnya adalah menekan angka turnover di masa depan.
Baca juga: 10 Pertanyaan yang Tak Perlu Ditanyakan saat Interview akan Berakhir
Kelola Karyawan Lebih Mudah Dengan Aplikasi Mekari Talenta
Sehingga Anda sebagai selaku HRD dapat melakukan review dan juga memberikan value lebih kepada karyawan.
Talenta sebagai HRIS terintegrasi juga dapat memantau daftar hingga membuat absensi online secara otomatis dengan fitur software absensi yang dimilikinya.
Anda dapat mencoba Talenta secara gratis!
Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!