HR Planning 7 min read

Produktivitas: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tayang
20 Sep, 2024
Diperbarui
30 September 2024

Istilah produktivitas biasa digunakan dalam berbagai kegiatan produktif untuk menilai tingkat efisiensi yang terjadi antara input dan output.

Sekarang, dalam artikel ini, kita akan menyelidiki pentingnya hal itu dalam kaitannya dengan apa pun yang terkait erat dengan produktivitas. artikel ini secara keseluruhan.

Apa Itu Pengertian Produktivitas?

Pada dasarnya kata produktivitas merupakan kata serapan yang dipinjam dari bahasa Inggris, yaitu produktifvtas. Produktivitas terbentuk dari gabungan dua kata yaitu produk dan aktivitas.

Seperti dikutip dari laman Dictionary Cambridge, sejak asal kata, produktivitas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, umumnya merupakan kemampuan setiap individu, sistem atau perusahaan untuk menghasilkan apa yang ingin Anda gunakan sumber daya secara efektif dan efisien.

Kata produktivitas itu sendiri memiliki unsur yang sama dengan daya produktif dan produktivitas. Istilah ini sering digunakan untuk mengevaluasi efisiensi suatu pabrik, mesin, perusahaan, fasilitas, sistem, atau orang dalam mengubah suatu masukan menjadi keluaran yang diinginkan. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa produktivitas itu sendiri mengandung tiga faktor penting.

  • Pertama, efektivitas digunakan sebagai ukuran ketepatan dalam memutuskan bagaimana sesuatu harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
  • Kedua, efisiensi digunakan untuk mengukur ketepatan dalam melakukan sesuatu dengan tetap melestarikan sumber daya yang ada.
  • Ketiga, kualitas, yang menunjukkan seberapa baik persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan yang berbeda dapat dipenuhi.

Pengertian Produktivitas Berdasarkan Pakar 

  • Eddie Heljanto

Nilai yang menunjukkan bagaimana sebaiknya mengelola dan menggunakan sumber daya untuk mencapai sesuatu secara optimal.

  • Kan H. Chen, Thomas W. Lin, Blocher Edward J.

Hubungan yang terkait antara hasil jumlah output dan jumlah output yang dibutuhkan untuk mendapat output tersebut.

  • Husein Umar

Perbandingan antara output yang dicapai dengan penggunaan sumber daya input.

  • Henny Kuswanti Darianto

Suatu konsep yang mencerminkan hubungan antara hasil produk dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

  • Muchdarsyah Sinungan

Hubungan antara hasil nyata produk dengan input yang terjadi.

  • J. Ravianto

Berdasarkan konsep yaitu berupa hubungan antara hasil kerja dan satuan waktu yang dibutuhkan seorang pekerja untuk menciptakan suatu produk.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Ada delapan faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas dalam suatu organisasi antara lain Faktor Teknis, Faktor Produksi, Faktor Organisasi, Faktor Personil, Faktor Keuangan, Faktor Manajemen, Faktor Lokasi, Faktor Pemerintah. dan Faktor Organisasi.

1. Faktor Teknis

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait faktor teknis adalah lokasi, ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, penggunaan mesin dan peralatan lain, pengembangan dan penerapan komputerisasi. Faktor teknis ini sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu perusahaan.

2. Faktor Produksi

Faktor produksi meliputi tata letak, perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi dan proses produksi yang terstandar.

3. Faktor Organisasi

Elemen organisasi mencakup lima item termasuk jenis organisasi yang digunakan, wewenang dan tanggung jawab orang atau departemen, keterampilan profesional, divisi atau distribusi pekerjaan, dan pemahaman tentang organisasi.

4. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

Enam item faktor sumber daya manusia adalah positioning, kualitas individu, pelatihan bakat dan pendidikan tinggi, peluang karir, kesempatan untuk memberikan saran atau pendapat, dan kondisi lingkungan kerja.

5. Faktor Keuangan

Seperti yang sudah Anda ketahui, setiap perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik dapat menjalankan bisnis dengan baik.

Untuk itu, pengelolaan keuangan dan modal kerja harus dilakukan dengan perhitungan yang detail. Pengelolaan keuangan yang baik juga meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau organisasi.

6. Faktor Manajemen

Manajemen perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya yang ada secara optimal agar dapat menghasilkan sesuatu yang relatif murah. Penggunaan teknologi terkini dalam fasilitas produksi, suasana kerja yang baik dan tingkat motivasi karyawan yang tinggi juga dapat meningkatkan produktivitas kegiatan perusahaan.

7. Faktor Lokasi

Produktivitas perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh lokasinya. Hal-hal yang mempengaruhi faktor lokasi antara lain jarak dari lokasi ke sumber bahan baku, jarak ke pasar, infrastruktur dan kapasitas manusia, dll.

8. Faktor Pemerintah

Berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi tingkat produktivitas organisasi, misalnya Peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan pajak.

Baca juga: Kinerja Karyawan: Definisi, Jenis, Faktor, Indikator Kinerja Pegawai

Indikator untuk Pengukuran Produktivitas Kerja

Untuk pengukuran produktivitas kerja membutuhkan indikator-indikator tertentu untuk digunakan sebagai dasar membuat penilaian. Setelah itu, barulah dapat diputuskan apakah produktivitas kerja di sebuah perusahaan sudah tercapai atau belum, dan langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Ilmu ekonomi menetapkan indikator produktivitas kerja dengan beberapa parameter, yaitu:

Kuantitas Kerja

Istilah ini mengacu pada jumlah kerja yang berhasil dicapai oleh karyawan perusahaan. Untuk menilai keberhasilan kuantitas kerja, perusahaan bisa melakukan perbandingan target kuantitas kerja yang telah ditetapkan sebagai standar dengan jumlah pekerjaan yang diselesaikan pekerja.

Apabila karyawan bekerja dengan kuantitas melebihi target dari perusahaan, maka dapat disimpulkan kalau indikator kuantitas kerja telah berhasil. Akan tetapi, kalau nilai perbandingannya lebih rendah, perusahaan harus melakukan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kualitas Kerja

Indikator lain yang menjadi dasar untuk pengukuran produktivitas kinerja karyawan adalah kualitas kerja. Dengan kata lain, menjadikan hasil kerja karyawan sebagai bahan penilaian. Sebab kualitas mengacu pada hal-hal saat karyawan mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam bekerja.

Semakin bagus kinerja karyawan, artinya semakin tinggi pula produktivitas kerjanya. Jika masih banyak karyawan yang belum bisa menyelesaikan tugas sesuai ekspektasi, maka hal tersebut menjadi tugas untuk manajemen perusahaan dalam mengembangkan SDM agar lebih produktif.

Pasalnya, meskipun karyawan berhasil mencapai kuantitas kerja tinggi, namun jika kualitasnya rendah, hasil akhirnya tentu tidak akan sesuai harapan. Sebab dalam dunia bisnis, ada istilah quality over quantity, atau dengan kata lain kualitas lebih penting dibandingkan kuantitas.

Ketepatan Waktu

Pengukuran produktivitas kerja juga dapat dilihat dengan indikator ketepatan waktu. Perusahaan tentu ingin setiap karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, karena perusahaan memiliki target. Jika karyawan selalu telat mengirim tugas, maka bisa menghambat perkembangan perusahaan tersebut.

Baca juga: Atasi Masalah Kinerja Karyawan Agar Kembali Optimal Bekerja

Metode Pengukuran Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja tidak bisa diukur secara sembarangan, melainkan harus menggunakan metode pengukuran produktivitas kerja yang tepat. Umumnya, perusahaan menggunakan teknik pengukuran produktivitas kerja khusus untuk mendapatkan hasil dengan akurasi tinggi mengenai produktivitas kerja karyawannya.

Di bawah ini adalah beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mengukur produktivitas kerja:

Kualitatif

Teknik pengukuran produktivitas kerja kualitatif akan menghasilkan penilaian yang lebih subjektif. Sebab penilaian dilakukan secara kualitatif. Misalnya, menghitung jumlah kesalahan per output, jumlah konsumen yang komplain per bulan, jumlah review positif dari konsumen, dan sebagainya.

Metode pengukuran produktivitas kerja kualitatif lebih cocok diterapkan pada jenis pekerjaan yang memang membutuhkan analisis dan prediksi, serta akurasi dan ketepatan. Misalnya, bidang pekerjaan seperti, quality control, maintenance, analyst, penjamin mutu, perawatan, dan banyak lagi lainnya.

Kuantitatif

Seperti diketahui, bahwa metode pengukuran produktivitas kerja kuantitatif menjadikan jumlah angka sebagai acuan atau tolak ukur produktivitas pegawai. Metode kuantitatif lebih direkomendasikan untuk diterapkan pada bagian, seperti produksi, distribusi barang, dan packing atau pengepakan barang.

Pihak manajemen perusahaan bisa mengukur produktivitas perusahaan dengan melihat hasil kinerja karyawan yang didapatkan dari perhitungan standar produksi. Khususnya sesuai yang diberlakukan oleh perusahaan.

Target Manajemen

untuk pengukuran produktivitas kerja karyawan menggunakan metode target manajemen bisa dikatakan cukup kompleks. Pasalnya, teknik ini membutuhkan lebih banyak rencana dan strategi untuk ditetapkan dalam jangka waktu lebih panjang. Dengan kata lain, prosesnya sedikit lebih rumit.

Contoh, menurunkan anggaran produksi hingga 20% dalam kurun waktu tertentu, meningkatkan pendapatan total perusahaan hingga 15%, memperluas jangkauan bisnis ke wilayah tertentu, dan sebagainya.

Target Penjualan

Bisa dikatakan, ini merupakan metode paling sederhana untuk mengukur produktivitas karyawan yaitu dengan melihat hasil penjualan. Akan tetapi, produktivitas penjualan hanya dapat diterapkan pada karyawan yang bekerja di bidang sales marketing dan frontliner eksekutif.

Penilaian umumnya dilakukan dengan cara menghitung progress atau jumlah pendapatan untuk perusahaan. Hingga saat itu, target penjualan adalah acuan yang paling sering dipakai. Meskipun manajemen juga bisa menggunakan penilaian berdasarkan penjualan dalam periode waktu tertentu.

Profitabilitas

Faktanya, peningkatan jumlah penjualan tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan atau profit yang didapatkan oleh sebuah perusahaan. Hal tersebut biasanya dikarenakan anggaran operasional semakin naik. Metode ini cocok untuk diterapkan pada individu karyawan, tim, maupun divisi.

Metode menghitung profitabilitas cukup ampuh untuk mengukur jumlah hasil yang dapat dicapai perusahaan dengan sumber daya manusia dan anggaran minimal. Standar penilaian yang digunakan meliputi, margin keuntungan, rasio pendapatan dengan anggaran, dan biaya per karyawan.

Cara Menghitung Produktivitas dengan Benar 

Dari penjelasan di atas, kita sudah mengetahui bahwa produktivitas memiliki persamaan yang disebut rasio output terhadap input. Rumusnya adalah Produktivitas = Output/Input.

Studi Kasus Perhitungan Produktivitas 

Perusahaan di industri makanan menggunakan 200 kg bahan baku tepung sebagai input untuk menghasilkan produk matang atau jadi dengan volume produksi hingga 120 kg. Selama tiga bulan ke depan, perusahaan masih mengimpor 200 kg tepung, tetapi jumlah produk yang dimasak meningkat menjadi 136 kg.

Kemudian, perhitungan produktivitas perusahaan pada bulan pertama dan ketiga adalah sebagai berikut:

Produktivitas untuk bulan pertama

Tingkat Produktivitas = Output / Input

Tingkat Produktivitas = 120 kg / 200 kg

Tingkat Produktivitas = 0,6 atau 60%

Produktivitas untuk bulan ketiga

Tingkat Produktivitas = Output / Input

Tingkat Produktivitas = 136 kg / 200 kg

Tingkat Produktivitas = 0,68 atau 68%

Dalam studi kasus di atas, produktivitas perusahaan meningkat dari 60% menjadi 68% di bulan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa untuk jumlah input yang sama terjadi peningkatan sebesar 8%.

Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas karyawan sering dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk memantau kinerja dan hasil yang dapat dicapai oleh seluruh karyawan di perusahaan.

Dengan mengukur produktivitas, ini membantu manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja karyawan. Bagi manajemen senior untuk mengambil tindakan berikut.

Mampu melakukan proses evaluasi pekerjaan secara objektif dan jujur ​​memotivasi karyawan untuk terus bekerja lebih keras.

Proses penilaian karyawan memungkinkan mereka untuk dilatih, dipromosikan, diberi kompensasi, atau bahkan diturunkan pangkat.

Tujuan Pengukuran Produktivitas 

Secara umum, tujuan pengukuran produktivitas adalah untuk menentukan hubungan antara jenis nilai produktivitas yang diterapkan dan berbagai produktivitas yang ada. Sehingga Nilai peningkatan produktivitas dan pembagian hasil dapat ditentukan dari produktivitas nilai tambah.

Mengapa? Karena nilai tambah merupakan sumber dari pembagian hasil sebuah produksi terhadap tingkat ekonomi.

Manfaat Mengukur Produktivitas

Vincent Gaspersz, dalam bukunya Total Productivity Management, menjelaskan bahwa perusahaan memiliki beberapa keunggulan dalam mengukur produktivitas:

  • Perusahaan dapat memperoleh informasi dan mengevaluasi efisiensi berbagai sumber daya.
  • Upaya dalam proses perencanaan sumber daya tentunya akan menjadi lebih efisien dan efektif.
  • Bisnis dapat menyelaraskan kembali tujuan ekonomi dan non-ekonomi dengan memprioritaskannya berdasarkan metrik produktivitas.
  • Organisasi dapat mengubah rencana menjadi target untuk tingkat produktivitas masa depan berdasarkan tingkat produktivitas saat ini.
  • Perusahaan mampu mengembangkan strategi untuk meningkatkan kondisi produktivitas berdasarkan kesenjangan produktivitas yang terukur dan terencana.
  • Organisasi dapat memperoleh wawasan tentang nilai produktivitas dibandingkan dengan pesaing lainnya.
  • Bisnis dapat bertindak secara kompetitif dan terus berupaya meningkatkan produktivitas dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Kesimpulan 

Pada umumnya istilah produktivitas sering dikaitkan dengan aktivitas produktivitas dalam dunia kerja. Produktivitas juga biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat.

Dari uraian di atas kita dapat melihat bahwa pentingnya produktivitas dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja dan berbagai faktor lainnya secara keseluruhan.

Seperti disebutkan di atas, faktor keuangan merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi produktivitas. Jadi jika Anda ingin meningkatkan produktivitas bisnis atau perusahaan Anda, Anda memerlukan manajemen keuangan yang baik.

Mengukur Produktivitas Makin Mudah dengan Mekari Talenta

Mekari Talenta adalah salah satu merk HRIS (human resources information system), yakni software (perangkat lunak) untuk manajemen sumber daya manusia. Software HRD biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal. Mekari Talenta memiliki software yang berguna untuk perhitungan performance karyawan.

Penilaian kinerja akan lebih mudah dengan menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan dari Mekari Talenta karena HR dapat melaksanakan pemantauan kinerja juga pendistribusian feedback yang menyeluruh secara online hanya dalam satu aplikasi Mekari Talenta saja.

Selain itu, Mekari Talenta juga menyediakan fitur mobile friendly yang disebut mobile employee-self service yang dapat memudahkan karyawan untuk mengakses Mekari Talenta melalui smartphone atau gadget masing-masing.

Fitur-fitur yang disediakan Mekari Talenta juga dilengkapi dengan detail-detail sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Misalnya, pada fitur software payroll, komponen seperti bonus, tunjangan, pajak, insentif, dan lain-lain ditambahkan.

Dengan adanya fitur-fitur ini maka tentu saja pengelolaan sumber daya di dalam perusahaan jauh lebih baik dan lebih optimal.

Tunggu apa lagi? Coba Mekari Talenta sekarang juga dengan menghubungi tim sales kami.

Image
Mekari Talenta
Temukan artikel-artikel terbaik seputar HR dari tim editorial Mekari Talenta. Kami mengumpulkan, menyusun, dan membagikan insight-insight menarik untuk membantu bisnis mengelola serta mengembangkan talenta-talenta unggulan.