Jam kerja fleksibel bagi karyawan manufaktur, gimana caranya? Menurut studi yang dilakukan oleh Mercer Talent Trends Study, 51 persen karyawan ingin perusahaan manufaktur mereka menawarkan jam kerja yang lebih fleksibel.
Namun hanya 9 persen dari manajer human resource (HR) yang mengatakan bahwa perusahaan mereka telah memberlakukan jam kerja fleksibel. Sebagian besar karyawan mengatakan bahwa faktor jadwal kerja fleksibel menjadi salah satu faktor utama yang mereka ketika mencari sebuah pekerjaan.
Hal ini juga menjadi penyebab kenapa work from home kian menjadi tren di kalangan pekerja. Sayangnya, perusahaan manufaktur tidak bisa melakukan cara kerja work from home karena perlu terus berada di perusahaan agar dapat beroperasi secara maksimal.
Meskipun work from home tidak menjadi pilihan, fleksibilitas jam kerja bisa jadi jawaban.
Sekarang Anda Bisa Tahu Bagaimana Jam Kerja Fleksibel Bagi Karyawan Manufaktur Bisa Diimplementasikan
Cari tahu bagaimana perusahaan manufaktur Anda dapat memberikan peluang kerja fleksibel agar mempertahankan karyawan dan tetap mempertahankan produktivitas.
Penelitian bahkan telah menyatakan bahwa jam kerja fleksibel ini terbukti membuat karyawan manufaktur ter-engaged dan meningkatkan kinerja karyawan.
Berikut cara yang bisa dilakukan jika perusahaan manufaktur Anda ingin memberlakukan jam kerja yang fleksibel.
-
Tawarkan Shift Atau Jam Kerja Fleksibel kepada Karyawan
Ketika sudah ada kebijakan jam kerja yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur, seperti shift pertama dimulai dari jam 6 pagi, shift kedua dimulai jam 1 siang, lalu shift ketiga dimulai dari pukul 6 sore dan seterusnya. Tawarkan kepada karyawan tentang shift yang sudah diterapkan tersebut.
Mereka tentu akan senang jika telah diberikan tawaran jam kerja oleh perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika memang terlalu timpang atau berat sebelah dalam satu shift, komunikasikan dan lakukan negosiasi agar kedua belah pihak dapat diuntungkan.
Setidaknya, Anda telah membuka penawaran agar karyawan bisa memberi saran. Jangan lupa juga cantumkan hasil negosiasi antara perusahaan dan karyawan dalam surat kontrak kerja karyawan.Â
-
Pertukaran Shift
Ritel dan restoran memang sudah terkenal menjadi perusahaan dengan jam kerja fleksibel. Pertukaran shift menjadi hal yang biasa dilakukan, seharusnya hal ini juga bekerja dengan baik di lingkungan industri manufaktur.
Karyawan satu dengan yang lainnya diizinkan untuk bertukar shift  atas persetujuan manajer mereka. Beberapa perusahaan juga dapat memungkinkan karyawan untuk bertukar atau mengganti shift secara terpisah, seperti seharusnya delapan jam menjadi empat jam dan empat jam.Â
Tentu, hal ini juga harus diseimbangkan dengan alasan kenapa karyawan tersebut menukar atau mengganti shift mereka, apakah mereka ada pertemuan dengan dokter, apakah ada keluarga inti yang sakit atau situasi lainnya yang mengharuskan karyawan keluar selama beberapa waktu selama jam kerja.
Pastikan juga Anda telah memberikan prosedur yang jelas atas melakukan pertukaran atau penggatian shift yang dilakukan karyawan. Seperti :
- Berapa banyak shift yang diperbolehkan bagi karyawan untuk bertukar dalam bulan tertentu atau rotasi shift?
- Siapa yang perlu menyetujui shift kerja?
- Bagaimana karyawan mendapat persetujuan ini?
Setelah menentukan prosedur ini, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi penjadwalan jam kerja shift agar prosedur tersebut lebih mudah dimengerti karyawan dan menghindari miskomunikasi.
-
Selain Jam Kerja Fleksibel, Adna Bisa Memperpendek Hari Kerja dalam Seminggu
Cara lain untuk menyediakan waktu jam kerja fleksibel adalah dengan menawarkan hari kerja yang lebih pendek dalam seminggu.
Maksudnya, seorang karyawan dapat bekerja hanya 3 hari dalam seminggu dengan jam kerja yang lebih panjang atau biasa dikenal dengan long shift.
Setelah itu karyawan tersebut akan mendapat libur selama 4 hari.
-
Kebijakan Cuti
Fleksibilitas adalah tentang kelonggaran. Dengan memberi karyawan wewenang untuk mengajukan jadwal cuti mereka sangat menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur Anda sudah memiliki fleksibilitas yang tinggi. Gunakan aplikasi pengajuan cuti agar karyawan dapat melakukannya sendiri.
Setidaknya, berikan himbauan kepada karyawan bahwa cuti tersebut diajukan paling lambat dua hari sebelum hari H kecuali jika sakit.
Jika sakit, Anda dapat meminta mereka untuk memberikan surat dokter dengan tidak dipotongnya gaji sedangkan pemotongan gaji bagi yang tidak memberikan surat dokter.
Setidaknya, perusahaan Anda menunjukkan bahwa suara karyawan didengar ketika Anda membuat keputusan selain kebijakan jam kerja fleksibel.
Meskipun beberapa industri telah menentukan jadwal libur cuti untuk karyawannya,tapi justru terkadang karyawan ingin mengambil libur di luar periode yang telah ditentukan.
Mungkin perusahaan ingin libur di bulan Januari, tetapi karyawan lebih suka libur di bulan Juli.
Buatlah survei kepada karyawan tentang hari libur mereka. Hal ini nantinya dipertimbangkan sebagai kebijakan perusahaan.Â
Baca juga : Mengenal Perusahaan Industri Manufaktur
-
Tawarkan Pekerjaan Part-Time dan Job Sharing
Perusahaan Anda mungkin sudah menawarkan posisi part-time di jalur produksi, tetapi posisi lain juga bisa menyediakan pekerjaan part-time. Karyawan part-time profesional sangat umum dilakukan di negara lain seperti Swiss.
Menawarkan posisi part-time, baik di lapangan maupun di kantor, menjadikan perusahaan Anda lebih menarik dan dapat mempertahankan pekerja tetap. Karyawan yang sudah bekerja dan berasa dari segala level juga mungkin tertarik untuk bekerja part-time di perusahaan manufaktur Anda.
Ini bisa jadi beralasan kesehatan, masalah pribadi atau lainnya yang membuat mereka tidak dapat lagi bekerja dengan penuh waktu. Ini juga mencegah perusahaan kehilangan karyawan berbakat dan ahli di bidangnya.Â
Ketika karyawan memiliki kontrol yang lebih besar atas jadwal kerja mereka dengan jam kerja fleksibel, mereka lebih bahagia dan produktif.
Perusahaan manufaktur mungkin tidak dapat mengizinkan karyawan untuk bekerja di rumah, tetapi beberapa hal diatas dapat ditawarkan oleh perusahaan manufaktur dalam mendukung fleksibilitas karyawan.
Penggunaan cara yang kreatif membuat karyawan memiliki keseimbangan dalam kehidupan yang lebih baik.Â