3 Persiapan Sambut Rekan Kerja Pasca Cuti Melahirkan

By Ervina LutfiPublished 12 Apr, 2018 Diperbarui 20 Maret 2024

Tak bisa dipungkiri, masuk kerja pasca cuti panjang terkadang bisa menimbulkan kesan ‘jet lag‘ pada diri karyawan dan membutuhkan persiapan yang tidak sepele. Salah satunya adalah ketika pasca cuti melahirkan.

Kesan ‘jet lag‘ ini wujudnya bisa berbagai macam seperti perasaan malas, terpikirkan masalah yang masih belum selesai penyebab si karyawan harus cuti panjang dan banyak wujud lainnya.

Kesan ‘jet lag‘ pada karyawan pasca cuti bisa berakibat makin buruk terutama pada mereka yang mengambil cuti panjang untuk alasan melahirkan. Kondisi karyawan pasca melahirkan bisa dibilang sangat tak menentu dan tak jarang lebih sulit secara psikologis.

Oleh karena itu, lingkungan kerja atau karyawan lain idealnya memahami dan mempersiapkan beragam kondisi saat ada rekan kerja yang baru saja masuk kantor pasca cuti melahirkan. Dikutip dari WorkingMother.com, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan jikalau ada rekan kerja yang baru saja masuk pasca cuti melahirkan.

Baca juga: Cuti Melahirkan bagi Suami dan Aturannya di Indonesia

Sambut Rekan Pasca Cuti Melahirkan dengan Energi Positif

Pada dasarnya, karyawan yang baru saja masuk atau aktif bekerja pasca cuti melahirkan memang lebih rentan alias tidak stabil emosinya.

Seperti disebutkan sebelumnya, rekan kerja yang baru saja masuk pasca cuti panjang untuk melahirkan kondisinya hampir sebagian besar atau kebanyakan lebih sulit karena memang masih harus berjuang menyesuaikan jam tidur misalnya dan beradaptasi mengurus si buah hati.

Oleh karena itu, agar mereka bisa kembali nyaman dan produktif bekerja maka tak ada salahnya Anda rekan kerja bisa memberikan sambutan hangat serta berbagai energi positif lainnya.

Seperti misalnya, Anda bisa memberikan kejutan kecil-kecilan dengan menyiapkan hadiah kecil seperti voucher diskon untuk makan siang atau paket manis untuk si kecil atau sang ibu.

Selain itu, sebagai rekan kerja Anda juga bisa menyambut mereka dengan senyuman dan sapaan hangat seperti menanyakan kabarnya yang lama tak terlihat di kantor atau kabar dari sang buah hati.

Anda juga bisa memberikan pujian kepada mereka atas apa yang sudah dan akan dilaluinya sebagai seorang working mom.

Hal ini bisa saja dilakukan karena memang beberapa orang percaya bahwa kata-kata pada dasarnya bisa berarti sesuatu hal yang amat besar untuk seseorang.

Ingatlah, Pasca Cuti Melahirkan itu Berat

Stres yang dialami karyawan pasca cuti melahirkan bisa disebabkan berubahnya lingkup ‘pergaulan’ selama mengurus anak yang baru saja lahir dan keluarga. Untuk itulah, saat karyawan yang baru saja cuti melahirkan masuk kembali bekerja usahakan jadilah tak hanya rekan kerja tapi juga rekan mengobrol yang baik nan ‘sehat’.

Ceritakan segala hal yang terjadi di sekitar kantor saat rekan kerja cuti beberapa saat untuk melahirkan. Lakukan hal ini pada jam istirahat makan siang, bisa di kantin atau pantry kantor jika ada atau di caffe maupun restoran sembari makan ataupun ngopi.

Tak hanya bercerita, Anda juga bisa mendengarkan segala cerita pengalaman baik suka maupun duka si rekan kerja saat cuti melahirkan atau pengalaman saat mereka menjadi ibu dan harus mengurus si buah hati sendiri.

Agar obrolan lebih 'sehat' juga, maka Anda pun bisa menyelingi obrolan dengan saran (dengan catatan Anda juga memiliki pengalaman baik serta adalah ibu bekerja juga misalnya).

Anda bisa memberikan tips dan trik menjadi ibu yang baik. Seperti misalnya, bagaimana cara menghasilkan ASI yang lancar untuk ‘tabungan’ buah hati kala ibunya bekerja atau Anda juga bisa memberikan saran dimana bisa membeli perlengkapan bayi dengan harga terjangkau tapi berkualitas.

Percayalah berbagi saran dan pengalaman melalui obrolan ringan bisa sangat membantu si rekan kerja yang baru saja kembali bekerja pasca cuti melahirkan dalam mengatasi stres yang mungkin ia alami.

Namun ingat, jangan kelewatan mengobrol hingga Anda dan rekan kerja lupa waktu atau malah mengganggu produktivitas rekan kerja lainnya.

Baca juga: Panduan Lengkap Cuti Karyawan dan Bagaimana HRIS Bisa Membantu Prosesnya

Tetap Suportif

Menjadi karyawan yang baru saja melahirkan pasti berbeda dengan menjadi karyawan yang masih single atau telah memiliki anak dengan usia remaja atau dewasa.

Tak jarang, akan ada saja keadaan mendesak yang membuat rekan kerja Anda yang baru saja melahirkan harus pulang kantor lebih cepat atau malah tidak masuk sama sekali.

Misal, karena si anak tiba-tiba rewel karena sakit atau si anak harus diberikan berbagai imunisasi yang terkadang waktu pelaksanaannya bertepatan dengan waktu kerja. Sehingga, mau tak mau mereka harus cuti mendadak dan meninggalkan pekerjaannya sesegera mungkin.

Sebagai rekan kerja yang baik dan suportif, tak ada salahnya Anda dengan sukarela bisa menggantikan atau mengerjakan beberapa tugasnya.

Hal ini memang perlu Anda lakukan sebenarnya bukan hanya untuk menerima balas jasa saja dari si rekan kerja, tapi juga demi keberlangsungan atau produktivitas tim kerja atau perusahaan.

Selain langkah tersebut di atas, perusahaan sebenarnya juga bisa menyediakan sistem cuti kerja atau day-off yang lebih efisien dan efektif. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur pengelolaan cuti yang terintegrasi di Talenta.

Cuti atau day-off tiap karyawan bisa dilakukan dengan mudah dan dapat diawasi dengan teliti karena dibantu oleh sistem yang terintegrasi.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Ervina Lutfi
Kontributor yang rutin memproduksi tulisan seputar HR dan bisnis, dengan pembahasan teliti, terstruktur, dan mudah dipahami.