Tips dari HR: Hindari Kalimat Berikut saat Wawancara Kerja

By Mekari TalentaPublished 29 Jul, 2016 Diperbarui 20 Maret 2024

Dalam wawancara kerja, setiap kandidat akan cenderung “menjual” versi terbaik mengenai dirinya demi mendapatkan pekerjaan impian, sehingga tidak jarang beberapa diantara mereka cenderung berbohong terhadap interviewer dengan mengatakan kalimat tak sesuai kenyataaan.

Faktanya, melakukan hal itu saat wawancara kerja terbukti tidak akan membantu Anda untuk mendapatkan pekerjaan di industri impian. Kenapa demikian?

Pada kenyatannya, seorang rekruter atau psikolog yang mewawancarai Anda juga sudah cukup ahli untuk mengidentifikasi apakah jawaban yang Anda berikan saat wawancara cukup mencerminkan Anda.

Oleh karena itu, saat wawancara kerja, sebaiknya hindari penggunaan kalimat berikut untuk mengurangi citra negatif di hadapan interviewer.

Saya tidak tahu apa kelemahan saya.

Faktanya, setiap orang jelas memiliki kelemahan. Menurut para rekruter yang sudah berpengalaman, mengatakan kelemahan Anda yang sejujurnya sama sekali tidak menghalangi Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian, karena mereka akan menilai Anda secara holistik.

Mengatakan bahwa Anda tidak tahu kelemahan Anda justru berpotensi membuat cap buruk rekruter bagi Anda karena Anda telah dianggap arogan dan tidak dapat mengenali diri sendiri.

Hal apa saja yang membuat karyawan dapat dipecat sewaktu-waktu?

Menurut para analis, hal ini jutsru membuat rekruter berpikir bahwa Anda telah berpikir mengenai keluar dari pekerjaan sebelum resmi diterima kerja. Bahkan hal ini juga dapat menjadi indikasi bahwa Anda telah diberhentikan dari pekerjaan Anda sebelumnya dengan sebab yang merugikan perusahaan.

Satu-satunya kelemahan saya adalah saya bekerja terlalu keras.

Mengklaim bahwa diri Anda bekerja terlalu keras juga tidak terdengar menarik bagi rekruter. Terlebih jika Anda tidak mampu menunjukkan prestasi sebagai indikasi bagi kerja keras Anda.

Apakah perusahaan ini memiliki sistem untuk memonitor penggunaan internet?

Pertanyaan semacam ini jelas akan memunculkan tanda tanya bagi rekruter. Mereka dapat menganggap bahwa Anda akan melakukan pekerjaan lain di luar pekerjaan inti bahkan cenderung menggunakan sumber daya perusahaan bagi kepentingan pribadi Anda. Sebaiknya hindari petanyaan-pertanyaan ambigu semacam itu.

Saya memang dipecat, namun itu bukanlah kesalahan saya.

Apapun penyebab pemecatan Anda di masa lalu, sebaiknya hindari membuat pernyataan yang terkesan bahwa Anda membela diri atas kesalahan Anda.

Saya dapat melakukan apapun.

Jika Anda berpikir untuk terlihat menarik di mata interviewer, cukup jadilah diri sendiri tanpa harus berlebihan.

Apakah Anda sudah melakukan background check sebelumnya?

Sama seperti kalimat di atas, pertanyaan semacam ini justru membuat rekruter curiga dan menganggap Anda telah menyembunyikan sesuatu.

Saya telah melewati masa-masa sulit

Menyinggung masa-masa sulit yang telah Anda lewati juga tidak terlihat menarik di mata interviewer. Sebaiknya, hindari penggunaan kalimat ini terutama jika tidak ditanyakan fokuslah terhadap diri Anda apa adanya.

Demikian kalimat yang perlu dihindari saat wawancara kerja. Namun, sebagai calon karyawan sebuah perusahaan, tak ada salahnya jika menanyakan sistem ketenagakerjaan di perusahaan tersebut. Termasuk penilaian kinerja karyawan.

Seperti sistem absensi, gaji, berbagai urusan administrasi, hingga benefit apa saja yang akan didapatkan ketika menjadi karyawan perusahaan. Pastikan segalanya sudah transparan. Apalagi jika perusahaan sudah gunakan aplikasi HRIS & software payroll seperti Talenta yang membuat segala administrasi karyawan terurus secara rapi dalam sistem online.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Coba Gratis Aplikasi HRIS Talenta Sekarang!

Image
Mekari Talenta
Mekari Talenta adalah software HR berbasis komputasi awan yang aman dan telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia. Profil ini dipetakan khusus untuk artikel-artikel editorial dari redaksi Insight Talenta.