Cara Mengurangi Time to Hire untuk Mempercepat Proses Rekrutmen

Tayang
18 Mar, 2025
Diperbarui
18 Juni 2025
Di tulis oleh:
Foto profil Jordhi Farhansyah
Jordhi Farhansyah

Dalam dunia kerja yang serba cepat, kecepatan dalam merekrut karyawan baru menjadi kunci keunggulan kompetitif. Salah satu metrik penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas proses rekrutmen adalah time to hire.

Metrik ini memberikan gambaran seberapa efisien perusahaan dalam menyeleksi dan merekrut kandidat yang tepat setelah mereka mulai terlibat dalam proses seleksi. Dengan memahami dan mengelola time to hire secara strategis, perusahaan tidak hanya dapat mengurangi biaya rekrutmen, tetapi juga mencegah kehilangan talenta terbaik akibat proses yang terlalu lambat.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu time to hire, penyebab umum lamanya proses rekrutmen, serta strategi dan teknologi yang bisa diterapkan untuk mempercepatnya tanpa mengorbankan kualitas.

Talenta.co

Apa Itu Time to Hire?

Time to hire mengacu pada metrik yang mengukur durasi dari saat kebutuhan untuk posisi terbuka diidentifikasi hingga kandidat yang terpilih menerima tawaran dan posisi tersebut terisi.

Proses ini biasanya mencakup tahapan mulai dari pembuatan deskripsi pekerjaan, promosi lowongan, penerimaan dan penyaringan CV, wawancara, hingga fase negosiasi dan tawaran kerja.

Metrik ini penting dalam manajemen talent karena memberi gambaran seberapa efisien suatu organisasi dalam merekrut, serta membantu mengidentifikasi potensi hambatan di sepanjang proses rekrutmen.

Metrik time to hire berbeda dari time to fill, meskipun kedua istilah sering digunakan bersamaan. Time to fill mengukur keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi sejak lowongan dibuka hingga orang mulai bekerja.

Sementara itu, time to hire lebih spesifik: menghitung waktu dari saat kandidat pertama kali dihubungi atau menjawab penerimaan undangan untuk proses seleksi, hingga mereka memberikan penerimaan terhadap tawaran kerja.

Dengan kata lain, time to hire fokus pada efisiensi tahapan seleksi kandidat saja, tidak termasuk periode sebelum kontak awal.

Mengukur dan mengoptimalkan time to hire penting bagi perusahaan karena berdampak langsung pada biaya rekrutmen, pengalaman kandidat, dan operasional organisasi. Waktu rekrutmen yang panjang bisa mengakibatkan biaya tinggi, kehilangan kandidat terbaik karena menunggu tawaran terlambat, dan mengganggu aktivitas bisnis jika posisi kosong terlalu lama.

Oleh karena itu, perusahaan sering menetapkan target standar, misalnya 30 hari, untuk time to hire di berbagai level jabatan dan secara berkala mengevaluasi serta menyempurnakan proses rekrutmen agar menjadi lebih cepat dan efektif.

Baca juga: Apa Keuntungan Sistem Absensi Online Dibandingkan Konvensional?

Analisis Penyebab Time to Hire yang Lama

Cara Mengurangi Time to Hire untuk Mempercepat Proses Rekrutmen

Proses yang tidak efisien

Proses rekrutmen yang berbelit-belit dan tidak terstandarisasi merupakan salah satu penyebab utama lamanya time to hire. Misalnya, jika ada terlalu banyak tahapan wawancara, atau tidak ada sistem pelacakan kandidat yang memadai, maka waktu yang dibutuhkan untuk meninjau dan memutuskan kandidat akan semakin panjang.

Ketidakefisienan ini bisa berasal dari penggunaan metode manual, kurangnya pemanfaatan teknologi rekrutmen, atau tidak adanya SOP yang jelas dalam setiap tahap seleksi.

Kurangnya sumber daya

Jika tim rekrutmen kekurangan staf atau anggaran, mereka tidak akan mampu menangani proses rekrutmen secara optimal. Sumber daya yang terbatas bisa mengakibatkan keterlambatan dalam meninjau lamaran, menjadwalkan wawancara, hingga memberikan feedback kepada kandidat.

Dalam beberapa kasus, HR harus mengelola beberapa posisi sekaligus tanpa bantuan teknologi atau dukungan tambahan, yang akhirnya memperlambat keseluruhan proses rekrutmen.

Komunikasi yang buruk antara tim rekrutmen dan manajer

Koordinasi yang tidak efektif antara recruiter dan hiring manager juga menjadi faktor penghambat. Jika terjadi miskomunikasi terkait kriteria kandidat, jadwal wawancara, atau siapa yang bertanggung jawab di setiap tahap, maka keputusan perekrutan akan tertunda.

Misalnya, jika hiring manager lambat dalam memberikan umpan balik atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, maka proses seleksi pun akan berjalan lebih lambat dari seharusnya. Komunikasi yang jelas dan terstruktur sangat penting untuk mempercepat proses pengambilan keputusan.

Strategi untuk Mengurangi Time to Hire

1. Optimasi Job Descriptions

Job description atau deskripsi pekerjaan adalah pintu pertama yang dilihat kandidat. Untuk itu, penting agar kontennya mencerminkan kebutuhan aktual perusahaan dan mampu menyaring pelamar yang tidak sesuai.

Deskripsi yang terlalu umum atau membingungkan dapat menyebabkan membanjirnya aplikasi yang tidak relevan, memperlambat proses seleksi. Optimasi dilakukan dengan memastikan bahwa isi deskripsi menyebutkan tanggung jawab inti, kualifikasi wajib, serta keunikan posisi tersebut dalam struktur tim.

2. Cara Menulis Deskripsi Pekerjaan yang Menarik dan Jelas

Deskripsi pekerjaan yang menarik harus disusun dengan bahasa yang lugas namun komunikatif. Hindari kalimat yang terlalu teknis tanpa konteks, dan lebih baik gunakan poin-poin agar mudah dibaca.

Sertakan elemen-elemen seperti: peran utama, lokasi kerja (termasuk remote jika berlaku), budaya perusahaan, manfaat yang ditawarkan, dan peluang pengembangan karier. Gunakan judul pekerjaan yang umum dipahami di industri agar mudah ditemukan di mesin pencari kerja.

3. Menggunakan Teknologi dan Alat Rekrutmen

Digitalisasi rekrutmen menjadi solusi utama untuk mempercepat proses hiring. Banyak perusahaan kini menggunakan alat rekrutmen digital untuk mempersingkat proses administratif, seperti memindai CV, menjadwalkan wawancara, hingga mengirimkan email otomatis ke kandidat.

Hal ini mengurangi pekerjaan manual dan kesalahan manusia, serta mempercepat respons kepada pelamar.

4. Software ATS (Applicant Tracking System) dan Manfaatnya

ATS adalah sistem pelacakan pelamar yang membantu perusahaan mengelola seluruh alur rekrutmen dalam satu platform. Dengan ATS, recruiter dapat menyaring lamaran berdasarkan kata kunci, memantau tahapan setiap kandidat, dan berkolaborasi dengan tim hiring dalam satu sistem terpadu.

Keuntungan utamanya adalah efisiensi waktu, konsistensi evaluasi, dan dokumentasi proses seleksi yang terorganisir.

Baca juga: Memahami OKR: Apa Itu Objectives & Key Results?

5. Membangun Brand Perusahaan yang Kuat

Perusahaan yang memiliki citra kuat di mata publik akan lebih mudah menarik minat kandidat potensial. Brand yang dikenal positif menciptakan kesan bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang layak untuk berkembang.

Employer branding dapat dibentuk melalui testimoni karyawan, aktivitas sosial media, website karier yang menarik, serta penghargaan atau sertifikasi tempat kerja terbaik.

6. Bagaimana Citra Perusahaan Menarik Kandidat yang Lebih Baik

Kandidat berkualitas biasanya lebih selektif dalam memilih tempat kerja. Mereka mencari perusahaan yang memiliki nilai yang sejalan, budaya yang sehat, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan.

Ketika citra perusahaan sudah terbentuk dengan baik, kandidat yang melamar umumnya sudah memiliki ekspektasi realistis dan minat yang kuat, sehingga mempercepat proses wawancara dan negosiasi.

7. Proses Wawancara yang Efisien

Proses wawancara yang panjang dan terlalu banyak tahapan sering membuat kandidat kehilangan minat. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menyatukan beberapa tahap menjadi satu sesi, melibatkan orang yang tepat sejak awal, serta menggunakan format terstruktur.

Selain itu, gunakan pertanyaan berbasis kompetensi yang relevan dengan peran, agar wawancara langsung bisa memberikan gambaran kualitas kandidat.

8. Tips Mempercepat Proses Wawancara Tanpa Mengorbankan Kualitas

Beberapa tips antara lain: pastikan jadwal wawancara cepat dikonfirmasi, gunakan tools seperti video call untuk fleksibilitas, dan evaluasi kandidat segera setelah wawancara agar tidak menumpuk.

Buat form penilaian standar untuk setiap posisi agar hasil wawancara lebih objektif dan mudah dibandingkan. Jika memungkinkan, lakukan same-day decision untuk kandidat yang sudah kuat sejak awal.

9. Meningkatkan Komunikasi Internal

Salah satu hambatan besar dalam rekrutmen adalah kurangnya koordinasi antara tim HR dan manajer departemen yang membutuhkan kandidat. Ketika komunikasi tidak lancar, proses bisa terhenti pada tahap evaluasi atau persetujuan keputusan.

Komunikasi yang cepat dan terbuka akan mempercepat keputusan serta mencegah miskomunikasi terkait ekspektasi posisi.

10. Pentingnya Komunikasi antara Tim HR dan Manajer Departemen

Manajer perlu terlibat sejak awal dalam menyusun kriteria seleksi, menyetujui kandidat potensial, dan menghadiri wawancara. Di sisi lain, HR harus transparan terkait progres pencarian dan tantangan yang dihadapi.

Gunakan platform kolaboratif seperti Trello, Notion, atau Slack untuk mengelola tugas dan komunikasi antar tim agar lebih real-time dan terdokumentasi dengan baik.

Baca juga: 9 Teknik Wawancara Kerja yang Efektif untuk HR dan User

Studi Kasus

Google: Mempercepat Rekrutmen dengan Standardisasi Proses

Google pernah mengalami masalah dengan time to hire yang panjang akibat proses seleksi yang terlalu kompleks dan berlapis. Setelah melakukan evaluasi internal, mereka memangkas jumlah wawancara dari 12 kali menjadi hanya 4 kali, berdasarkan analisis bahwa keputusan biasanya tidak berubah setelah wawancara keempat. Selain itu, mereka menerapkan sistem evaluasi berbasis data dan form wawancara terstruktur yang membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan objektif. Hasilnya, Google berhasil memangkas waktu rekrutmen tanpa mengorbankan kualitas kandidat.

Spotify: Employer Branding dan Talent Pool

Spotify dikenal sebagai perusahaan yang sangat kuat dalam hal employer branding. Mereka aktif mempromosikan budaya kerja, keberagaman, dan gaya hidup kerja fleksibel di berbagai platform digital. Dengan brand yang kuat, Spotify tidak perlu terlalu lama mencari kandidat berkualitas karena sudah memiliki talent pool yang besar dan aktif. Mereka juga memanfaatkan teknologi rekrutmen untuk melakukan penyaringan awal secara otomatis, mempercepat proses seleksi dan wawancara.

Studi Kasus: Perusahaan Teknologi di Indonesia Menggunakan Mekari Talenta

Salah satu perusahaan teknologi menengah di Jakarta mengalami kendala rekrutmen dengan rata-rata time to hire mencapai 40 hari. Mereka kemudian memutuskan untuk menggunakan sistem rekrutmen dari Mekari Talenta yang menawarkan fitur-fitur seperti pelacakan status kandidat secara real-time, integrasi jadwal wawancara otomatis, dan sistem evaluasi kandidat yang seragam.

Dengan implementasi sistem ini, tim HR bisa langsung mengetahui posisi setiap kandidat dalam pipeline rekrutmen dan meminimalkan keterlambatan karena miskomunikasi. Hasilnya, perusahaan berhasil memangkas time to hire menjadi rata-rata 22 hari, dengan proses seleksi yang lebih transparan, terstruktur, dan kolaboratif antara HR dan hiring manager. Kandidat pun merasakan pengalaman rekrutmen yang lebih responsif dan profesional.

Kesimpulan

Time to hire merupakan indikator penting dalam manajemen rekrutmen modern karena mencerminkan efisiensi proses seleksi kandidat dari awal hingga penawaran kerja diterima. Lamanya waktu ini bisa berdampak langsung pada biaya operasional, pengalaman kandidat, hingga produktivitas tim yang kekurangan anggota.

Faktor-faktor seperti proses yang tidak efisien, kurangnya sumber daya, dan komunikasi internal yang buruk sering kali menjadi penyebab utama rekrutmen berjalan lambat.

Untuk mengatasinya, perusahaan perlu mengimplementasikan berbagai strategi seperti mengoptimalkan deskripsi pekerjaan, memperkuat employer branding, mempercepat proses wawancara, dan yang paling penting, yakni memanfaatkan teknologi seperti ATS.

Tools digital tidak hanya mempercepat pekerjaan administratif, tetapi juga meningkatkan kolaborasi antar tim serta meminimalkan human error dalam proses seleksi. Studi kasus dari perusahaan-perusahaan besar serta pengalaman perusahaan lokal di Indonesia membuktikan bahwa efisiensi rekrutmen sangat mungkin dicapai dengan pendekatan yang tepat.

Ingin mempercepat proses rekrutmen dan mengurangi time to hire secara signifikan? Gunakan Mekari Talenta, solusi rekrutmen berbasis teknologi yang telah terbukti membantu perusahaan memangkas waktu rekrutmen, meningkatkan kualitas kandidat, dan memberikan pengalaman terbaik bagi kandidat serta tim HR. Pelajari lebih lanjut di sini dan bawa efisiensi baru ke proses rekrutmen Anda!

Talenta.co

Image
Jordhi Farhansyah Penulis
Penulis yang selama 2 tahun terakhir fokus memproduksi konten seputar HR dan bisnis. Selain menulis, sehari-hari Jordhi juga aktif merawat hobinya di bidang fotografi analog.
WhatsApp Hubungi sales